Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Ada empat tahap dalam proses audit, yaitu tahap I merencanakan dan
merancang pendekatan audit (tahap pelaksanaan), tahap II melaksanakan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi (tahap
pengujian), tahap III melaksanakan prosedur analitis dan pengujian atas saldo
(tahap pengujian), dan tahap IV menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan
audit (tahap penyelesaian).
PEMBAHASAN
1. Kebenaran akun yang didebit dan dikredit serta ketelitian perhitungan jurnal
adjustment yang akan diusulkan tersebut.
2. Kelengkapan penjelasan jurnal adjustment.
3. Reaksi klien yang mungkin timbul atas adjustment tersebut.
Bagian ketiga dari penyelesaian audit yang termasuk dalam bagian arus
adalah review terhadap peristiwa kemudian. Auditor harus mereview transaksi
dan peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah
terdapat transaksi atau peristiwa yang muncul yang mungkin mempengaruhi
penyajian dan pengungkapan wajar dari laporan periode saat ini. Prosedur audit
yang yang disyaratkan oleh SAS 1 (AU 560) untuk memverifikasi transaksi
dan peristiwa tersebut sering kali disebut review untuk peristiwa kemudian
(review for subsequent events) atau review pasca tanggal neraca.
Memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah peristiwa yang
terjadi antara laporan keuangan dan tanggal laporan auditor yang
mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan,
secara tepat telah digambarkan dalam laporan keuangan tersebut sesuai
dengan keranga laporan keuangan yang berlaku; dan
Merespon secara tepat fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal
laporan auditor, yang mana jika diketahui oleh auditor pada tanggal tersebut,
kemungkian menyebabkan auditor mengubah laporan auditnya.
Peristiwa kemudian jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak
ada pada tanggal neraca dilaporkan tetapi sangat signifikan sehingga peristiwa
ini memerlukan pengungkapan walau tidak memerlukan penyesuaian akun.
Pada umumnya, peristiwa tersebut dapat diungkapkan secara memadai dengan
menggunakan catatan kaki, akan tetapi kadang-kadang, suatu peristiwa
mungkin sedemikian signifikan sehingga memerlukan pengungkapan dalam
laporan keuangan tambahan yang memasukkan dampak dari peristiwa seperti
jika peristiwa tersebut muncul pada tanggal neraca. Contohnya adalah merger
yang sangat material.
Penerbitan tanggal
ganda
2.5 PROSEDUR AUDIT TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN
Tujuan prosedur audit ini adalah untuk menentukan apakah dalam periode
tersebut telah terjadi peristiwa yang akan mempunyai dampak terhadap
penyajian laporan keuangan klien. Kemungkinan setelah tanggal neraca dewan
komisaris memutuskan pembelian kembali saham perusahaan yang beredar
untuk dimiliki perusahaan sebagai treasurystock. Jika pembelian treasurystock
ini material jumlahnya, maka auditor berkewajiban memberikan penjelasan di
dalam laporan audit. Kemungkinan lain adalah keputusan rapat pemegang
saham untuk mengadakan emisi saham. Informasi ini harus dijelaskan di dalam
laporan audit, mengingat emisi saham ini akan mempunyai pengaruh terhadap
struktur modal perusahaan.
Laporan audit internal yang relevan (atau fungsi yang sama, seperti review
pinjaman pada lembaga keuangan) yang diterbitkan selama periode
kemudian.
Laporan auditor independen (jika selain auditor utama) atas kekurangan
signifikan atau kelemahan material.
Laporan badan pengatur mengenai pengendalian internal perusahaan atas
pelaporan keuangan.
Informasi mengenai efektivitas pengendalian internal perusahaan atas
pelaporan keuangan yang diperoleh melalui perikatan lain (SA2).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance
(12 ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
William F Messier, J., Glover, S. M., & F.Prawitt, D. (2009). Auditing dan
Assurance Services (4 ed.). Jakarta: Salemba Empat.