Anda di halaman 1dari 8

Fluktuasi Ekonomi dan Siklus Ekonomi

Sebagai salah satu elemen penting,pembahasan tentang Ekonomi


memang terus berkembang.Pembahasan Ekonomi sebagai bidang keilmuan
secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu Ekonomi Mikro dan Makro.Dalam
makalah ini kami akan membahas bagian kecil dari Ekonomi makro.salah satu
pembahasan adalah Penyimpangan atau fluktuasi variabel jangka panjang
berada dalam studi siklus bisnis (business cycle). Penelitian ekonomi makro
berkaitan dengan penyebab dan dampakfluktuasi ekonomi pertumbuhan serta
peran kebijakan dalam mempengaruhi pertumbuhandan siklus
ekonomi. Business Cycle meningkatkan kekhawatiran karena ketika
ekonomimenyimpang dari jangka panjang, ekonomi mengalami inflasi dan
pengangguran - yangpatologi kembar pada ekonomi makro. Sebuah kontroversi
utama adalah adakah Phillips Curve (tradeoff yaitu antara tingkat inflasi dan
pengangguran), jangka pendek atau jangkapanjang? Namun kontroversi lain
adalah apakah siklus bisnis "Buruk" atau mencerminkan pilihan
mengoptimalkan pelaku ekonomi.Makalah inipun mencoba menjelaskan sedikit
tentang salah satu bahasan dalam mikroekonomi yaitu tentang Perekonomian
Dalam Jangka Panjang dan Jangka Pendek lebih spesifiknya adalah”Fluktuasi
Ekonomi dan Siklus Ekonomi

A. Fluktuasi Ekonomi.
1. Pengertian Fluktuasi
Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan dan penurunan aktifitas ekonomi
secara relatif dibandingkan dengan trend pertumbuhan jangka panjang dari
ekonomi.Fluktuasi ini atau Bussines Cycle (siklus bisnis),bervariasi dalam
intensitas dan jangka waktunya.Kenaikan dan penurunan biasanya meliputi
negara dan bahkan dunia,dan mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan
ekonomi,tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.
Ekspansi(Ekspansion) adalah suatu keadaan dimana penyehatan
perekonomian telah terjadi dari kondisi sebelumnya yaitu resesi atau bahkan
depresi.Tahap ini ditandai dengan meningkatnya kesempatan
kerja,meningkatnya pendapatan,dan pengeluaran konsumsi masyarakat.sektor
perusahaan mengalami kenaikan produksi barang dan jasa,kenaikan
penjualan,dan laba perusahaan.Iklim investasi berubah dan pesimisme menjadi
optimis.Karena permintaan konsumen mengalami kenaikan produksi barang
dan jasa juga mengalami kenaikan.Sehingga terjadi kenaikan kapasitas produksi
dan pengangguran Tenaga kerja.Dalam perdagangan Internasional digunakan
lebih dari satu mata uang. Hal tersebut dapat menimbulkan resiko fluktuasi
antar nilai mata uang tersebut.Menurut Surya,Yohanes(2007:4)
Fluktuasi adalah perubahan naik turunnya suatu variabel yang terjadi
sebagai akibat dari mekanisme pasar.Secara tradisional Fluktuasi dapat
diartikan sebagai perubahan nilai.Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang
umumnya terjadi karena mekanisme pasar.perubahan tersebut dapat berupa
kenaikan atau penurunan nilai tersebut.
Tiga faktor utama mengenai Fluktuasi Ekonomi:
a. Fluktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat
diramalkan.
b. Kebanyakan besaran Ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
c. Saat hasil produksi turun,tingkat pengangguran naik.

2. Pengertian Nilai Tukar


Kurs mata uang yang dipergunakan dalam perdagangan internasional pasti
lebih dari satu jenis.Hal itu pasti akan menimbulkan perbedaan nilai mata
uang.karena adanya perbedaan mata uang,nilai tukar antar keduanya harus
diterapkan.Hubungan niali mata uang ini dinyatakan dalam hubungan harga
antar mata uang tersebut.Menurut Weston,Fred(2003:208) nilai tukar adalah
harga dari satu mata uang tertentu terhadap mata uang lainnya.Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tukar adalah harga yang harus
dikeluarkan oleh satu mata uang agar nilainya menjadi sama dengan mata uang
lain.
3. Faktor-faktor penentu fluktuasi mata uang.
Seperti halnya komoditi lainnya,mata uang pada dasarnya dapat dianggap
sebagai komoditi selain sebagai alat pembayaran.dengan demikian harga dan
daya beli satu mata uang terhadap mata uang negara lain ditentukan oleh
hukum pasar melalui kekuatan permintaan dan penawaran.Fluktuasi mata uang
yang terjadi karena mekanisme pasar dapat ditentukan oleh beberapa
faktor.Menurut Sartono,Agus(2005:18) faktor-faktornyang menyababkan
fluktuasi mata uang adalah:
a. Jumlah Permintaan barang dan jasa
Jumlah permintaan barang dan jasa dari suatu negara kepada negara lain
akan mempengaruhi nilai mata uang,misalnya perubahan nilai tukar antar
rupiah dan dollar Amerika,dimana Indonesia dan Amerika Serikat memiliki
transaksi Ekspor Impor.Permintaan Rupiah ditentukan oleh permintaan barang
dan jasa buatan Indonesia oleh orang Amerika serikat.Semakin banyak Impor
Amerika Serikat dari Indonesia semakin besar permintaan rupiah untuk
membayar Impor dari IndonesiaTransaksi impor dari Indonesia juga akan
mempengaruhi penawaran dollar Amerika,semakin besar impor dari indonesia
berarti penawaran dollar akan meningkat,karena semakin banyak dollar harus
ditukar/ditawarkan terhadap rupiah untuk membayar impor tersebut.Akibatnya
rupiah akan terapresiasi terhadap dollar.Sedangkan permintaan dollar
ditentukan oleh permintaan orang indonesia terhadap barang dan jasa buatan
Amerika.Semakin banyak permintaan barang dan jasa dari Amerika semakin
besar permintaan dollar Amerika,dan berarti semakin besar pula penawaran
rupiah untuk ditukarkan terhadap dollar guan membayar impor dari Amerika.
Akibatnya rupiah akan terdepresiasi terhadap dollar.Nilai tukar antara rupiah
dan dollar akan menemuai keseimbangan baru sesuai dengan arus barang dan
jasa antar kedua negara tersebut.
b. Tingkat Inflasi
Menurut Boediono(1995) Inflasi adalah kecenderungan harga naik secara
terus menerus dan konsisten.Tingkat inflasi ternyata berpengaruh terhadap nilai
tukar mata uang.Misalnya Tingkat Inflasi tahun 1998 sebesar 80% maka terjadi
kenaikan harga barang-barang secara umum sebesar 80% juga.Sementara itu
Inflasi di Amerika 4%.Akibat inflasi yang tinggi diIndonesia tersebut maka orang
Indonesia akan melihat bahwa barang-barang buatan Amerika menjadi relatif
lebih murah.Akibatnya orang Indonesia akan meminta/mengimpor barang dan
jasa dari Amerika semakin banyak.Impor yang meningkat mengakibatkan
permintaan dollar meningkat untuk membayar impor tersebut.Disisi lain barang
dan jasa buatan Indonesia akan mengalami kenaikan harga karena inflasi yang
tinggi dan menyebabkan barang dan jasa dari Indonesia lebih mahal dari sudut
pandang orang Amerika.Akibatnya permintaan orang Amerika terhadap barang
dan jasa dari Indonesia mengalami penurunan,barang dan jasa tidak lagi
kompetitif dan perolehan devisa dari dollar menurun dan penawaran dollar
menurun juga.Hal itu menyebabkan rupiah mengalami depresiasi terhadap
dollar sebagai akibat inflasi di Indonesia lebih tinggi daripada di Amerika.
c. Tingkat Bunga
Tingkat bunga ternyata juga berpengaruhterhadap fluktuasi nilai tukar.Jika
inflasi di Indonesia sekitar 80% maka tingkat bunga deposito rupiah secara
teoritis adalah harus diatas 80%.Sementara itu apabila di Amerika inflasi sebesar
4% maka tingkat bunga deposito harus diatas 4% juga.Tetapi apbila dalam
kenyataannya tingkat bunga rupiah hanya 50% berarti keuntungan riil penabung
di Indonesia akan mengalami penurunan.Jika ini terjadi maka pemilik modal
lebih senang menanamkan dananya dalam bentuk dollar.Akibatnya permintaan
dollar meingkat karena orang akan menukarkan rupiah menjadi dollar untuk
didepositokan dalam dollar,sehingga rupiah akan mengalami depresiasi
terhadap dollar.Begitu juga sebaliknya jika keuntunga deposito dollar ternyata
lebih rendah dibandingkan dengan rupiah maka diperkirakan rupiah akan
mengalami apresiasi terhadap dollar.
d. Pengharapan pasar(Market Expectation)
Apabila berpengharapan inflasi akan tinggi dimasa datang,maka pemilik
modal akan segera membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang
diperkirakan mengalami kenaikan harga ataupun untuk
dibelanjakkan/ditukarkan dalam bentuk mata uang lain yang nilainya
stabil.Transaksi yang dilakukan bersama-sama oleh pelaku pasar yang memiliki
pengharapan yang sama bahwa inflasi tinggi semula masih diharapkan akan
terjadi benar-benar menjadi kenyataan.Dari sudut pandang yang lain,mata uang
pada dasarnya tidak berbeda dengan komoditas lain yang
diperdagangkan,sehingga ketersediaan orang untuk mempertahankan atau
memiliki suatu mata uang sangat dipengaruhi oleh pengharapan akan nilai mata
uang tersebut dimasa datang.Jika diperkirakan nilainya akan mengalami
penurunan dimasa datang maka orangcenderung untuk mengurangi resiko
penurunan nilai dengan cara menukarkan dengan mata uang lain yang dianggap
lebih satabil.Cara-cara seperti ini dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap
nilai tukar mata uang tersebut.
e. Intervensi Bank Sentral
Bank Sentral sebagai pengendali pembayaran pemerintah juga perlu melakukan
Intervensi,baik melalui mekanisme tingkat bunga ataupun operasi pasar.Apabila
dipandang depresiasi rupiah terlalu besar maka Bank Sentral dapat melakukan
interfensi dengan cara menjual dollar langsung di pasar atau dengan cara
menaikkan tingkat bunga.Dan sebaliknya apabila rupiah diprediksi akan
mengalami apresiasi terlalu tinggi maka bank sentral akan membeli dollar dan
menurunkan tingkat bunga.

B. Siklus Ekonomi
1. Pengertian Siklus Ekonomi
Siklus Ekonomi (Bussines Cycle) adalah sebagai fluktuasi dari tingkat kegiatan
perekonomian(PDB Riil) yang saling bergantian antar masa depresi dan
kemakmuran(booms).Siklus ekonomi dapat pula diartikan sebagi fluktuasi
aktifitas ekonomi dari trend pertumbuhan jangka panjang.
2. Durasi siklus dan faktor yang mempengaruhinya
Beberapa variasi siklus yaitu:
a. Siklus Jangka Pendek (Kitchen cycle)
Durasi siklus jangka pendek adalah sekitar 40 bulan.pola siklus ini ditemukan
oleh Joseph Kitchin (1923).Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi siklus ini
adlah pengaru alamiah (nature) dan adat istiadat/kebiasaan (custom).Yang
termasuk pengaruh alamiah adlah siklus iklim,pengaruh sinar matahari,curah
hujan,kekuatan angin dan gelombang laut.Kekuatan alamiah ini mempengaruhi
aktifitas perekonomian.Pengaruh adt istiadat/kebiasaan misalnya pengaruh
bulan ramadhan dan hari raya lebaran terhadap perekonomian Indonesia.
b. Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah adlah berkisar 7-11 tahun.pola siklus ini
pertama kali ditemukan oleh Clement Juglar(1860).Ada beberapa penjelasan
tentang penyebab siklus ini,salah satu yang cukup unik adalah penjelasan
ekonom Inggris,William Stanley Jevon.Menurutnya siklus ekonomi dibumi
(dalam hal ini perekonomian inggris) dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu
siklus bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali.Aktifitas
bintik matahari tersebut akan mempengaruhi output perekonomian,yang
muaranya mempengaruhi output perekonomian nasional.
c. Siklus Jangka Panjang(Kondratief Cycle)
Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief
(1925).Durasi siklusnya berkisar antara 48-60 tahun.Salah satu faktor tang
diduga berada di siklus ini adalah ditemukannya teknologi baru (invention and
inovation).Schumpeter menunjukkan bahwa siklus ini terjadi di amerika pada
periode tahun 1787-1842 dan 1843-1897.siklus 1787-1842 dipengaruhi oleh
penemuan mesin uap dan aplikasinya didunia industri yang melahirkan revolusi
industri.Sedangkan siklus 1843-1897 disebabkan ditemukannya teknologi
transportasi masal yaitu kereta api (rail road).

3. Siklus Ekonomi,Kesempatan kerja.dan Inflasi.


a. Siklus ekonomi dan kesempatan kerja
Secara umum ada hubungan positif antara tingkat outputdengan
kesempatan kerja,terutama bila analisisnya jangka pendek.Sebab,dalam jangka
pendek teknologi dianggap konstan,barang modal merupakan input
tetap.Sedangkan yang dianggap variabel adalah tenaga kerja.Karenanya
pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan kerja.Gerak menaik akan
meningkatkan kesempatan kerja,yang berarti menurunkan tingkat
pengangguran.sementara gerak menurun akan mengurangi kesempatan kerja
dan meningkatkan pengangguran.Yang dapat disimpulkan adalah penurunan
output(resesi) akan meningkatkan pengangguran,sebaliknya ekspansi akan
menurunkan pengangguran.
Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami mengapa pemerintah
umumnya amat berkepentingan untuk menhhindari resesi,setidaknya resesi
tidak berkepanjangan.Sebab resesi cenderung membawa dampak negatif bagi
tersedianya kesempatan kerja.Hanya saja pengaruh ekspansi terhadap
penambahan kesempatan kerja ada batasnya.Karena apabila ekspansi mencapai
kulminasinya perekonomian akan mengalami penurunan kembali.Jika
penurunan ini terjadi selama minimal 2 triwulan berurutan perekonomian
dianggap telah memasuki kondisi resesi.
b. Siklus ekonomi dan Inflasi
Keterkaitan siklus ekonomi dengan inflasi,bila output riil berada dibawah
output natural,inflasi cenderung menurun.Sebaliknya bila output riil berada
diatas output natural maka inflasi akan meningkat.

4. Pengelolaan siklus ekonomi


Karena siklus ekonomi tidak terhindari,yang dapat dilakukan adlah
mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal
mungkin,sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat.Dalam arti
simpangan gerak naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar,sementara
kecenderunagn output jangka panjangterus meningkat.
a. Kebijakan jangka pendek
Target utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan
output natural (output gap).Perubahan kondisi perekonomian dapat dilakukan
denhgan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran agregat jangka pendek.
b. Kebijakan jangka panjang
Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang,selain memperkecil
simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi,juga pencapaian pertumbuhan yang
tinggi.Sebab simpangan yang mengecil tidak banyak artinya jika perekonomian
bertumbuh lamban.Pertumbuhan ekonomi relatif rendah,dilihat dari sudut
kemiringan trend.Bahkan dapat dikatakan kondisi ekonomi adalah
stagnan(mandek).Jika dalam jangka pendek kebijakan fiskal dan moneter adalah
stimulasi permintaan,maka jangka panjangnya adalah melakukan stimulasi
penawaran.

5. Siklus Ekonomi Indonesia


a. Periode 1969-1995
1) indikator PDB riil
Menunjukkan bila menggunakan PDB riil bertahun dasar
1990,perekonomian Indonesia selama 1969-1994 terus mengalami
pertumbuhan,dan dapat diartikan tak sekalipun perekonomian
indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif).Kondisi yang
paling buruk terjadi pada tahun 1982 (2,3% per tahun) atau 1985 (2,4%
per tahun).Data-data ini menunjukkan bahwa pemerintah dapat
mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.Hal inilah yang
menyebabkan PDB riil menjadi sekitar 6 kali lipat,dari tahun 1969 PDB
riil baru mencapai Rp.49 triliun menjadi Rp.276 triliun ditahun 1995.
2) Indikator pertumbuhan Ekonomi
Menunjukkan pertumbuhan ekonomi adalah 6,8% pertahun.Yang
menjadi persoalan adalah fluktuasi tingkat pertumbuhan ekonomi
yang relatif lebih rendah dari 6,8% yaitu tahun
1975,1979,1982,1985,1987,1993,1994.Besarnya fluktuasi
pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pula dari jarak antara
pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan terendah.Pertumbuhan
ekonomi tertinggi dicapai pada tahun 1973 (11,4% per tahun)
sedangkan terendah pada tahun 1982 (2,3% per tahun).Tingkat
pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif disebabkan perekonomian
indonesia sangat tergantung pada kondisi Eksternal.
b. Periode 1971-1973
Disebabkan membumbungnya harga minyak bumi,yang meningkatkan
penerimaan ekspor migas (oil boom).Hal ini dimanfaatkan pemerintah untuk
menaikkan APBN,yang merupakan salah satu mesin utama pertumbuhan
ekonomi.sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah terutama pada tahun
1982,disebabkan perekonomian dunia mengalami resesi.Melemahnya
perekonomian dunia bermakna melemahnya permintaan terhadap ekspor
Indonesia yang pada gilirannyaakan melemahkan kemampuan indonesia
mengimpor bahan baku dan barang modal guna meningkatkan produksi.
c. Periode 1990an
Memasuki tahun 1990an perekonomian Indonesia kembali menikmati
pertumbuhan yang tinggi.Kondisi perekonomian 1990-1997 makin diperkuat
dengan data perkembangan PDB riil triwulanan,tidak satu tahunpun yang
mengalami resesi,yaitu menurunnya PDB riil selam triwulan akhir setiap
tahunnya,hal ini mungkin berkaitan dengan siklus akhir tahun yang cenderung
mengurangi output.

d. Krisis ekonomi 1998


Resesi terjadi pada triwulan pertama dan kedua 1998.Resesi ini merupakan
awal dimulainya krisis ekonomi Indonesia,setelah sebelumnya krisis nilai tukar
rupiah pertengahan tahun 1997.Memasuki tahu 1999 perekonomian tidak
mengalami penurunan output lagi,sedangkan tahun 2000 output sudah bisa
mulai tumbuh kembali.namun tingkat pertumbuhan masih dibawah rata-
rata 1990-1999.

Pemerintah mulai mengurangi perannya dalam memacu pertumbuhan


ekonomi dan memberikan keleluasaan pada pasar untuk bekerja agar alokasi
sumber daya ekonomi makin efisien.Mekanisme pasar juga meningkatkan
kemampuan individu (produsen/konsumen) untuk mengoptimalkan
dirinya.kemampuan optimalisasi individu ini dipercaya akan memberikan
sumbangan positif terhadap perekonomian.Kunci dari pertumbuhan ekonomi
yang tinggi adalah tingginya investasi selama periode 1990an yang hampir
mencapai 40% PDB.Sebagian besar investasi tersebut adalah invetasi
swasta.Invetasi ini umumnya berasal dari utang,baik domestik maupun luar
negri.Selama periode 1990an pertumbuhan utang luar negri swasta melebihi
tingkat pertumbuhan ekonomi.Sedangkan utang sektor terhadap perbankan
domestik juga meningkat pesat.Membengkaknya utang sektor swasta bahwa
industri keuangan domestik maupun asing begitu mempercayai sektor swasta
Indonesia.Jika kepercayaan ini ternyata salah,dapat dijelaskan dalam dunia
nyata informasi yang diterima pemberi pinjaman tidak sempurna,atau telah
terjadi penyimpangan moral di kalangan pelaku ekonomi Indonesia.Hal-hal
itulah yang menyebabkan kegagalan pasar sebagai alat alokasi sumber daya
yang efisien.Salah satu wujud kegagalan pasar adalah salah alokasi
investasi.Sebagian besar utang swasta disalurkan ke kegiatan ekonomi yang
tidak menghasilkan devisa,terutama sektor properti,hal ini memicu krisis nilai
tukar rupiah sebagai akibat dari mekanisme pasar.

Anda mungkin juga menyukai