Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA


KELAS V DI SDN NEGERI 1 JAGOAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

DESI WULANDARI
A510110148

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PERSETUJUAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS V DI SDN NEGERI 1 JAGOAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Dipersiapkan dan disusun oleh:

DESI WULANDARI
A510110148

Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dan Dipublikasikan


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing

Drs. Saring Marsudi, S.H., M.Pd.


NIP : 19521125198003 1 001

Tanggal :
ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA


TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS V DI SDN NEGERI 1 JAGOAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DESI WULANDARI
A510110148

Desi Wulandari, A510110148, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2015, 62 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan orang


tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 1 Jagoan Tahun pelajaran
2014/2015. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan
wawancara. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama siswa, tingkat
pendidikan orang tua dan prestasi belajar siswa.Adapun data tingkat pendidikan
orang tua diperoleh dengan menggunakan blangko yang nantinya akan dibagikan
kepada orang tua siswa. Sedangkan untuk wawancara digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai kegiatan pembelajaran dan prestasi belajar dari masing-masing
siswa. Analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil
penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara tingkat pendidikan orang
tua terhadap prestasi belajar. Dengan hasil perhitungan thitung < ttabel yaitu 0,549 <
2,074. Dan seberapa besar pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua terhadap
prestasi belajar siswa adalah 1,4%.

Kata kunci : Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Prestasi Belajar


A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk
mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pendidikan
mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional karena pendidikan
merupakan salah satu cara untuk membentuk sumberdaya manusia yang
berkualitas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keterpaduan
pendidikan baik keluarga, sekolah dan masyarakat sangat menentukan
keberhasilan dalam dunia pendidikan.
Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang
pertama bagi seorang anak. Keluarga merupakan lembaga yang paling
penting dalam membentuk kepribadian anak. Terlebih lagi keluarga
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap anak untuk berperilaku
agresif atau tidak. Jadi, jika di lingkungan keluarga tersebut tertanam
perilaku, budi pekerti, maupun kebiasaan sehari-hari yang baik maka seorang
anak akan dapat pula tumbuh dan berkembang dengan baik, karena tujuan
pendidikan di dalam keluarga adalah untuk membina, membimbing, dan
mengarahkan anak kepada tujuan yang suci.
Seorang anak menyerap norma-norma pada anggota keluarga, baik
ayah ibu maupun kakak kakaknya. Maka orang tua di dalam keluarga
mempunyai kewajiban kodrati untuk memperhatikan anak-anak serta
mendidiknya sejak anak-anak itu kecil, bahkan sejak anak itu masih dalam
kandungan. Jadi tugas orang tua mendidik anak-anaknya itu terlepas dari
kedudukan, keahlian atau pengalaman dalam bidang pendidikan yang legal.
Dalam proses pendidikan semua pihak terlibat. Oleh karenanya baik
guru, siswa, dan orang tua diharuskan untuk kreatif. Selama ini sebagian
orang tua berpikir bahwa pendidikan itu hanya merupakan tanggung jawab
sekolah. Sebenarnya kewajiban sekolah adalah membantu keluarga dalam
melanjutkan pendidikan anak-anak yang telah dilakukan di rumah. Cara
membimbing anak belajar di rumah akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang
berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya
berpendidikan tinggi ternyata kurang berhasil dalam mendidik anaknya.
Keberhasilan mendidik anak disini adalah anak yang di sekolah pintar dan
memperoleh hasil belajar yang baik.
Seperti yang ada di SD Negeri 1 Jagoan, tingkat pendidikan orang tua
peserta didik dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Dikarenakan
peserta didik yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikannya lebih
tinggi seharusnya akan mendapat prestasi yang lebih baik dibandingkan
dengan yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan lebih rendah.
Tingkat pendidikan yang dialami orang tua berpengaruh terhadap
pengetahuan orang tua, keyakinan, nilai, dan tujuan tentang pengasuhan,
sehingga berbagai perilaku orang tua berkaitan secara tidak langsung dengan
prestasi sekolah anak-anak. Sebagai contoh, tingkat pendidikan yang lebih
tinggi dapat meningkatkan ‘fasilitas’ orang tua untuk terlibat dalam
pendidikan anak-anak mereka, dan juga memungkinkan orang tua untuk
memperoleh model keterampilan sosial dan strategi pemecahan masalah yang
kondusif bagi sekolah untuk keberhasilan anak-anak.
Prestasi belajar yang diperoleh oleh anak tidak lepas dari peran orang
tua, mulai dari cara orang tua hanya mendampingi disaat anak belajar sampai
dengan memanfaatkan ilmunya untuk ditularkan kepada anaknya. Cara dalam
membimbing anak belajar dirumah akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang
berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya.
Orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga
memungkinkan untuk lebih percaya diri pada kemampuan mereka dalam
membantu anak-anak mereka belajar. Dengan tingkat keyakinan tersebut
maka diperkirakan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
akademis anaknya. Sebab, semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua
makan akan bertambah luas pandangan dan wawasan termasuk dalam
mengatur keluarganya. Jadi orang tua dengan pendidikan tinggi akan dapat
lebih memperhatikan ketercapaian prestasi belajar anaknya dibandingkan
dengan orang tua yang berpendidikan rendah.
Dengan demikian, peserta didik yang orang tuanya memiliki tingkat
pendidikan yang lebih tinggi mungkin memiliki hal untuk kesempurnaannya
belajar, keyakinan akan kemampuan yang lebih positif, orientasi kerja yang
kuat, dan mereka mungkin menggunakan strategi belajar yang lebih efektif
daripada anak-anak dengan orang tua yang memiliki tingkat pendidikan lebih
rendah.
Dari uraian dan pengamatan sementara dari penulis terhdap latar
belakang pendidikan formal orang tua peserta didik SD Negeri 1 Jagoan
tahun pelajaran 2014/2015 terutama dalam hasil belajar yang diperoleh oleh
peserta didik. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latar belakang
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar peserta didik, maka penulis
hendak meneliti masalah tersebut dan mengambil judul “Pengaruh tingkat
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar”
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SD Negeri 1
Jagoan Tahun Ajaran 2014/2015.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Jagoan pada siswa kelas V
tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Suharsimi
Arikunto, 2006: 12).
Rubino Rubiyanto (2013: 74) menyatakan bahwa suatu penelitian
pasti dilakukan disuatu wilayah atau tempat penelitian. Keseluruhan tempat
itu disebut populasi.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah seluruh cakupan
yang ada dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
SD Negeri Jagoan 1 sebanyak 23 siswa.
Menurut Awal Isgiyanto (2009: 5) menyatakan bahwa “sampel
merupakan sebagian dari seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian”.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai penelitian. Peneliti harus
menentukan besarnya sampel yang diharapkan agar dapat memberikan data
yang cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah keseluruhan dari
populasi siswa kelas V SD Negeri Jagoan 1, jadi menggunakan sampel
populasi.
Pada penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara.
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi
Arikunto, 2009: 158). Metode ini digunakan untuk memperoleh data
nama siswa, tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar
siswa.Adapun data tingkat pendidikan orang tua diperoleh dengan
menggunakan blangko yang nantinya akan dibagikan kepada orang tua
siswa.
b. Wawancara
Teknik bantuan ini digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh dengan dokumentasi. Wawancara dalam istilah lain dikenal
dengan interview. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan
berita, data, atau fakta di lapangan. Tanya jawab secara langsung
berkenaan dengan skripsi ini, caranya dengan melakukan wawancara
dengan guru kelas untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan
pembelajaran dan prestasi belajar dari masing-masing siswa.
Teknik uji prasyarat analisis yang diguanakan dalam penelitian ini
adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas variabel X dan Y untuk
mengetahui apakah ada data yang diperoleh berdistribusi normal. Untuk
menguji normalitas data digunakan rumus kolmogorov smirnov. Sedangkan
uji linier untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dinyatakan linier
atau H0 diterima.
Teknik analisis data menggunakan Analisis Regresi Sederhana untuk
mengetahui prediksi besarnya nilai variabel dependen (Y) Berdasarkan nilai
variabel independen (X). Adapun rumus yang digunakan:
Y’ = a + Bx

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dari keseluruhan analisis data menunjukkan bahwa hipotesis pada
taraf signifikan 5% bahwa hipotesis ditolak sehingga tidak ada pengaruh
antara tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Perhitungan hasil uji t regresi memperoleh thitung = 0,549, sedangkan ttabel =

2,074. Jadi thitung<ttabel yang artinya thitung tidak signifikan.


Berdasarkan hasil analisis tersebut membuktikan bahwa taraf
signifikan 5% menunjukkan bahwa tidak adanya kesesuaian dengan hipotesis
yang diajukan peneliti yaitu “Ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua
terhadap prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 1 Jagoan tahun pelajaran
2014/2015” yang ditolak kebenarannya. Data yang diperoleh dari nilai
determinasi (R2) sebesar 0,014 yang menunjukkan bahwa variabel tingkat
pendidikan orang tua berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa
sebesar 1,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Dengan ditolaknya hipotesis yang diajukan penulis dapat ditarik
kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 1 Jagoan tahun pelajaran
2014/2015. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Isna Atik Wildayanti (2012) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
formal orang tua berpengaruh 1,3% terhadap prestasi belajar, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.
Kenyataannya bahwa tidak terdapat pengaruh antara tingkat
pendidikan orang tua yang berpendidikan tinggi dengan prestasi belajar yang
lebih baik. Artinya tingkat pendidikan orang tua bukan satu-satunya faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Prestasi belajar siswa
bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mendudkung satu sama
lain. Diantaranya faktor intern yang berupa faktor bawaan atau keturuna
maupun yang diperoleh dari melihat, mendengar, dan sebagainya. Kemudian
juga faktor eksternal dimana faktor lingkungn dari keluarga, masyarakat,
sekolah juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

D. KESIMPULAN
Dengan demikian dapat di tarik kesimpilan bahwa pengaruh tingkat
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 1
Jagoa Tahun Ajaran 2014/2015 ditolak. Hal ini berdasarkan Berdasarkan
analisis regresi sederhana (uji t) diketahui bahwa thitung < ttabel yaitu 0,549 <
2,074. Jadi tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa kelas V di SD Negeri 1 Jagoan Tahun Ajaran 2014/2015.
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,014 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar
1,4%.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian pendidikan. Surakarta: FKIP UMS
Isgiyanto, Awal. 2009. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non
Eksperimental. Yogyakarta: Mitra Cendikia Offest

Anda mungkin juga menyukai