TENTANG
M E M U T U S K A N;
Menetapkan : BUKU PANDUAN HAND HYGIENE RSUD KABUPATEN
BINTAN
Ditetapkan di : Kijang
Pada tanggal : 8 Juni 2017
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Hand
Hygiene RSUD Kabupaten Bintan ini dapat selesai disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang berada
dilingkungan RSUD Kabupaten Bintan dalam melakukan hand Hygiene yang baik
dan benar.
Dalam panduan ini diuraikan tentang langkah-langkah dalam melakuan
Hand Hygiene.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Komunikasi Efektif RSUD Kabupaten Bintan.
Penyusun,
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Kegagalan melakukan hand hygiene yang baik dan benar dianggap
sebagai penyebab utama infeksi rumah sakit dan penyebaran
mikroorganisme multiresisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah
diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce
dan Pittet, 2002).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air. (Depkes RI, 2008)
Praktek hand hygiene atau membersihkan tangan adalah
untuk menghilangkan semua kotoran dan debris serta menghambat atau
membunuh mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini
diperoleh dari kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah
mikroorganisme permanen juga tinggal di lapisan terdalam permukaan kulit
yaitu Staphylococcus epidermidis.
Praktek Kebersihan tangan adalah mencuci tangan dengan
Antiseptik, mencuci tangan dengan sabun dan air,atau deterjen lain yang
mengandung agen antiseptik.
Antiseptik handrubbing adalah menerapkan suatu handrub antiseptik
untuk mengurangi atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme tanpa
memerlukan sumber air dan tidak memerlukan pembilasan atau pengeringan
dengan handuk.
Flora resident hidup permanen dalam lapisan yang lebih dalam
(epidermis) lebih sulit untuk dihalau. Sering dihubungkan dengan infeksi
misal Staphylococcus coagulase negative ditransmisikan melalui kontak dan
bahaya lebih serius dalam Rumah Sakit ; Staphylococcus aureus, jamur,
Gram Negatif.
Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta
didalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan
dengan pencucian dan pembilasan dengan sabun dan air bersih.
Penyakit kulit, kerusakan lapisan kulit (eczema, psoriasis),
memungkinkan flora berkembang biak dan sering tidak menampakkan
infeksi. Untuk itu Petugas dengan penyakit kulit jangan bersentuhan
langsung dengan pasien, dan kuku palsu juga dihubungkan dengan
beberapa KLB bakteri Gram Negatif dan Jamur, harus dihindari
B. Tujuan
1. Tujuan Umum : Meningkatkan budaya Hand Hygiene seluruh
karyawan RSUD Kabupaten Bintan.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang Hand Hygiene
b. Menurunkan resiko infeksi pada pasien karena rumah sakit (health
associates Infection / HAI) infeksi pada petugas kesehatan karena
rumah sakit (Health Care Associates Infection / HCAI)
c. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
Hand Hygiene harus dilakukan oleh semua orang yang berada di Rumah sakit
meliputi petugas, keluarga dan pengunjung orang sakit. Semua petugas yang
bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa pasien yang dirawat memiliki resiko
terkena infeksi, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk mencegah
infeksi.
Catatan :
a. Bilas tangan dengan air bersih
b. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk kertas
c. Gunakan handuk kertas tersebut untuk memutar kran sewaktu
mematikan air
d. Setiap gerakan dilakukan sebanyak 4 ( empat ) kali. Lamanya seluruh
prosedur sebaiknya selama 40-60 detik.
Hand hygiene merupakan kegiatan yang paling efisien, paling murah dan
paling mudah dilakukan namun mempunyai dampak yang besar. Hal ini menjadikan
setiap institusi kesehatan wajib untuk berkomitmen dalam upaya peningkatan
budaya hand hygiene di rumah sakit. Dengan dibudayakan hand hygiene institusi
kesehatan akan mampu meningkatkan kualitas perawatan, meningkatkan mutu
pelayanan dan yang terpenting institusi kesehatan akan mampu meningkatkan
keselamatan pasien khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan.
Dengan adanya panduan hand hygiene ini maka diharapkan seluruh
karyawan RSUD Kabupaten Bintan dapat melakukan prosedur hand hygiene yang
baik dan benar.