Anda di halaman 1dari 6

PUISI TENTANG MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

a. Membaca Tanda-Tanda
Karya: Taufik Ismail

Membaca Tanda-Tanda

Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan

dan meluncur lewat sela-sela jari kita

Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas

tapi kini kita mulai merasakannya

Kita saksikan udara abu-abu warnanya

Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya

Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari

Hutan kehilangan ranting

Ranting kehilangan daun

Daun kehilangan dahan

Dahan kehilangan hutan

Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksid itu menggilas paru-paru

Kita saksikan

Gunung membawa abu

Abu membawa batu

Batu membawa lindu

Lindu membawa longsor

Longsor membawa air


Air membawa banjir

Banjir air mata

Kita telah saksikan seribu tanda-tanda

Bisakah kita membaca tanda-tanda?

Allah

Kami telah membaca gempa

Kami telah disapu banjir

Kami telah dihalau api dan hama

Kami telah dihujani abu dan batu

Allah

Ampuni dosa-dosa kami

Beri kami kearifan membaca tanda-tanda

Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan

akan meluncur lewat sela-sela jari

Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas

tapi kini kami mulai merindukanya

Sumber: https://www.puisi.co/membaca-tanda-tanda/

b. Gagasan Utama Puisi


1. Alam yang dulunya asri, indah dan nyaman, kini terusik dengan kerusakan akibat
tangan-tangan manusia yang banyak merusak lingkungan.
2. Manusia sebagai khalifah di bumi seringkali merusak alam dengan perburuan hewan,
penebangan hutan, dan lain sebagainya yang menyebabkan alam kehilangan
keindahannya.
3. Manusia sebagai khalifah di bumi harus mencintai dan menjaga alam disekitarnya.
4. Bencana itu hadir bukan tanpa sebab, bencana datang karena ulah tangan manusia
5. Kelalaian manusia menjaga alam sekitar, sehingga bencana itupun muncul karena
tangan-tangan nakal kita (manusia).

c. Kekuatan Puisi
1. Memakai kata-kata yang lumrah digunakan dan mudah dipahami maknanya.
Sehingga membuat puisi ini menjadi menarik sehingga pesannya juga lebih cepat
diterima oleh pembaca.
2. Memiliki banyak makna yang terkandung didalamnya. Dimana makna dalam puisi
tersebut sangat kental terasa terhadap kondisi kehidupan alam saat ini.
3. Adanya bahasa kiasan yang menyebabkan puisi menjadi menarik perhatian,
menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran
angan.

d. Kelemahan Puisi
1. Pola rima pada puisi ini tidak teratur. Misalnya saja pada bait pertama dan kedua
bersajak (a-b), bait ketiga (a-a-b), bait keempat (a-b-b-b) dan seterusnya.
2. Puisi ini terlalu panjang dan bagi pembaca akan seolah olah seperti membaca sebuah
cerita biasa.

e. Usulan
Mengembangkan puisi seindah mungkin dan memilih judul yang bagus, serta jangan
membuat puisi terlalu panjang sehingga seolah seperti membaca sebuah cerita biasa. Dan
usahakan agar tidak terlalu mengulang kata-kata.
PUISI TENTANG MANUSIA DAN SESAMA MANUSIA

a. Ibu
Karya: Chairil Anwar
Ibu
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk


Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap


Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..


Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..

Sumber: http://johanawidya.blogspot.com/2018/06/kritik-dan-esai-puisi-ibu-karya-chairil.html

b. Gagasan Utama Puisi


1. Kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Ibu melakukan segala kebaikan untuk
anaknya meskipun terkadang hal itu dianggap buruk oleh anaknya.
2. Sebuah perasaan terima kasih dari seorang anak kepada seorang ibu yang telah
merawat dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.
3. Seorang Ibu yang tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan
menghadang demi anaknya.
4. Seorang Anak yang penuh harapan untuk membalas kebaikan seorang ibu yang tanpa
batas.
5. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan
semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya atas berkat doa Ibu.

c. Kekuatan Puisi
1. Diksi yang dipakai oleh penyair menggambarkan rasa hormat kepada ibu dan
menunjukkan perasaan yang dalam karena menggunakan kata-kata yang dalam
sehingga mampu menyentuh hati pembaca dan pendengar puisi ini.
2. Memakai kata kata yang mudah dipahami dan pesannya juga dapat diterima oleh
pembaca.
d. Kelemahan Puisi
1. Puisi yang berjudul “ibu” ini tidak terlalu memuat kata-kata kiasan atau majas,
sehingga kurang memiliki makna yang indah dan kurang menarik perhatian.

e. Usulan
Menggunakan kata kata kiasan/ majas, agar puisi lebih hidup dan berwarna serta tidak
monoton dan agar busa menarik perhatian.

Anda mungkin juga menyukai