Anda di halaman 1dari 2

I’m Possible

18 September 2016

Tema: Darah dan Pengakuan

Sewaktu kecil kita kerap diingatkan untuk bisa menebar kasih kepada sesama, namun seiring
berjalannya waktu, banyak di antara kita yang kehilangan arti kasih sayang sesungguhnya,
memilah-milah atau membagi kasih hanya kepada mereka yang mempunyai ikatan. Hasilnya,
banyak sekali terjadi permusuhan dan hidup dalam nuansa kebencian.
Berhubung tugas kita di bumi adalah untuk menebar kebaikan sebanyak mungkin, maka
sebaiknya baik sedarah maupun tidak sedarah kita tetap memberikan penghargaan, sehingga
setiap orang akan merasa berharga. Luka batin akan terjadi saat kita mengalami penolakan dan
kehilangan.
Ada orang yang semakin disakiti, akan sulit untuk menyakiti orang lain karena dia tahu
bagaimana rasanya disakiti. Namun, ada juga orang yang semakin disakiti, maka dia juga akan
sulit untuk membuat orang lain bahagia, karena dia merasa tidak ikhlas akan hatinya atau
perasaannya yang tersakiti. Ada lagi jenis orang yang lebih parah adalah ketika ia merasa tidak
bahagia, maka orang lain juga tidak boleh merasa bahagia.
Ketika kelak kita menjadi orangtua, berilah penerimaan yang baik kepada anak kita supaya kelak
ketika mereka menjadi orangtua, mereka bisa menghasilkan generasi yang baik.
Menurut riset statistic, anak-anak yang mengalami kurang figure ayah atau disebut ‘Fatherless
generation’, itu akan mengakibatkan gangguang perilaku, yakni:
 63% remaja yang bunuh diri
 90% remaja yang kabur dari rumah
 85% remaja yang menunjukkan perilaku tidak baik
 71% remaja yang keluar dari sekolah atau tidak naik kelas
 75% remaja yang terlibat obat-obata terlarang
Fatherless itu berbahaya, maka jadilah ayah yang kuat, ayah yang cukup bagi anak-anak kelak,
maka anak-anak tersebut akan tumbuh menjadi anak-anak yang tegar yang juga bisa memberikan
manfaat bagi orang lain.
Kita harus senantiasa menghormati siapapun, semua makhluk hidup, agar hidup ini senang.
Karena Allah menciptakan kita untuk hidup senang, untuk apa diciptakan untuk hidup susah.
Maka kita harus senang, karena dunia ini sudah susah.
Ketakutan adalah sesuatu yang tidak perlu kita jaga. Kita harus berani dalam hidup ini, karena
Tuhan hanya memberikan kesempatan sekali. Janganlah kita berbohong kepada Tuhan, berani
untuk jujur dan terbuka, demi kebahagiaan dan kedamaian diri sendiri.
Setiap luka ada masa penyembuhannya, tidak bisa dipercepat. Ada orang yang tidak sedarah,
namun bisa menjalin hubungan baik dan dekat hingga tua. Namun ada juga yang sedarah, namun
tidak memiliki hubungan yang harmonis sehingga merasa jauh. Jika dalam pemikiran kita, kita
hanya akan menyayangi orang yang sedarah dengan kita, maka akan sedikit orang yang kita
sayangi di bumi ini.
Manusia diciptakan untuk dipelihara, oleh karena itu, anak siapa saja harus kita jaga dan
pelihara. Doa dan ketenangan hati dibutuhkan sebagai proses pendewasaan. Diri yang dewasa
membuat hubungan dengan sesame manusia lebih baik.
Yang lalu biarlah berlalu, masa depan lebih penting. Seringkali kenyataan hidup itu pahit, namun
lebih pahit lagi ketika kita hidup dalam kepura-puraan. Maka bersyukur bagi kita yang bisa jujur
pada diri sendiri, terbuka, bercerita, terbuka, berdamai dengan masa lalu, hl yang lebih baik aka
nada di hadapan kita.
Tiga pesan possible dari Merry Riana adalah
1. Jadilah dewasa
Kedewasaan bukan hanya dipandang dari segi usia dan pengalaman hidup saja, tetapi
kedewasaan adalah kualitas dalam kita berrpikir, berucap, dan bertindak
2. Perbesar kasih
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri, dan ia
tidak sombong. Ia tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri, tidak pemarah, dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain.
3. Buanglah ego
Apabila kita tercakar akan kuku yang panjang, potonglah kukunya, bukan jarinya. Begitu
pula dengan sebuah hubungan, jika terjadi kesalahpahaman maka buanglah egonya bukan
putus hubungannya.

Anda mungkin juga menyukai