DO Yang diamati
1. Permintaan tenaga perawat sebanyak 5 orang yang
diperuntukkan mengisi chest pain unit
2. Permintaan monitor, bed pasien, dan troli emergensi.
3. Pengiriman secara berkala tenaga perawat di chest pain
unituntuk mendapatkan pelatihan kardiologi dasar
4. Data feed-back DPJP untuk kasus-kasus yang tidak tercapai
door to wire dan door to needle time
5. Rapat berkala setiap bulan untuk evaluasi kasus dan masukan
dari pihak terkait.
6. Alur pelaporan STEMI onset <12 jam, dengan target yang
lebih efisien
STUDY Yang di pelajari dan target capaian
1. Tersedianya tenaga perawat sebanyak 5 orang untuk
peruntukan chest pain unit yang terlatih (kardiologi dasar)
2. Tersedianya monitor, bed pasien, dan troli emergensi di chest
pain unit
3. Tersedianya data kasus STEMI yang didiskusikan di rapat
rutin
4. Tatalaksana dan keputusan metode terapi reperfusi <15 menit
dari pasien masuk IGD
ACTION Kesimpulan :
1. Pelayanan Primary PCI di RSMH Palembang dapat menjadi
pusat rujukan di Sumatera/nasional untuk tindakan sindroma
coroner akut
2. Hasil capaian sesuai target.
Follow up dan rencana lanjutan :
1. Kepala instalasi BHC, Kepala IGD, kepala KSM Kardiologi
dan kepala SpPPD-KKV melakukan evaluasi pelaksanaan
pelayanan secara berkala.
2. Survey pelayanan primay PCI di RSMH secara berkala oleh
komite mutu
Tindakan :
PLAN 1. Tersedianya tenaga perawat total minimal 15 orang atau
perbandingan 1 : 1 dengan jumlah pasien
2. Tersedianya tenaga perawat yang sudah mendapatkan
pelatihan kardiologi dasar dan lanjut(CVCU)
3. Tersedianya alat Automatic CPR dan cooling blangket untuk
pasien cardiac arrest dan ROSC (return of spontaneous
circulation) dengan gangguan kesadaran
4. Tersedianya alat CVVH untuk dapat melakukan dialisa pada
kasus kritis yang beresiko tinggi untuk dibawa ke ruang HD
5. Ditunjuknya kepala CVCU yang bertugas memastikan
berjalannya operasional pelayanan pasien kariovaskular kritis
sesuai dengan target dan sasaran mutu yang sudah ditetapkan
6. Tersedianya dokter jaga standby 24 jam di CVCU untuk
operasional dan telah mengikuti pelatihan ACLS
Yang diamati :
DO
1. Permintaan tenaga perawat untuk mencukupi total 15 orang perawat
ICCU
2. Pengiriman tenaga perawat untuk mendapatkan pelatihan kardiologi
dasar dan lanjut.
3. Permintaan alat automatic CPR, cooling blangket, CVVH di CVCU
4. Penunjukkan kepala CVCU oleh manajemen RS
5. Permintaan tenaga dokter jaga standby 24 jam
Kesimpulan :
ACTION
1. Pelayanan CVCU di RSMH Palembang dapat menjadi pusat rujukan di
Sumatera/nasional untuk tindakan kasus perawatan jantung intensif
3. Hasil capaian sesuai target.
Follow up dan rencana lanjutan :
3. Kepala instalasi BHC, kepala KSM Kardiologi dan kepala SpPPD-
KKV melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan secara berkala.
Survey pelayanan CVCU di RSMH secara berkala oleh komite mutu