PENDAHULUAN
1
2
Gambar 1.1
Diagram Alir Metode Penelitian
1.4.2 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan setelah
mendapatkan data, yang bertujuan untuk mendapatkan angka yang akan dipakai
pada saat menentukan keputusan yang tepat, dan juga untuk mengambil
informasi asli dan dari darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang
berguna dan maksimal.
1.4.3 Penganalisaan
Penganalisaan merupakan tahanpan setelah data didapatkan dan
dilanjutkan dengan melakukan pengolahaan data, sehingga muncul dari data –
data tersebut akan menjadi sumber analisa, apabila terdapat kesalahan atau
faktor – faktor yang tidak sesuai dengan data yang dihasilkan yang akan sangat
mempengaruhinya.
5
BAB V ANALISIS
Bab ini berisi tentang analisis dari grafik pengaruh udara terhadap
kelembapan relatif, pengaruh belokan terhadap kondisi aliran udara,
pengaruh percabangan terhadap kondisi aliran udara, pengaruh
pemakaian regulator, dan pengaruh penambahan booster. Yang
dibuat dari hasil pengolahan data yang didapat selama pengamatan.
BAB VI KESIMPULAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat setelah mengolah
data yang diperoleh selama percobaan, sekaligus memberi saran
agar pengambilan data berjalan lebih baik dan lancar.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
6
7
1. Ventilasi Alami
Apabila dalam suatu tambang memiliki 2 shaft yang saling berhubungan
pada kedalaman tertentu, sejumlah udara akan mengalir masuk ke dalam
tambangwalaupun tanpa alat mekanis. Ventilasi alami ini diakibatkan oleh
udara pada downcast shaft lebih dingin dari udara upcast shaft, selain itu
juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan densitas udaranya.
2. Ventilasi Mekanis
Ventilasi mekanis merupakan ventilasi yang dimana aliran udara masuk
kedalam tambang yang disebabkan oleh perbedaan tekanan yang
ditimbulkan oleh alat mekanis, yang dimaksud dengan peralatan mekanis
ventilasi adalah semua jenis mesin penggerak yang digunakan untuk
memompa dan menekan udara segar agar mengalir ke area tambang
bawah tanah. Jenis mesin adalah perubahan energi dari mekanis ke
fluida. Ventilasi mekanis dibedakan menjadi tiga metode, sebagai berikut.
a. Metode Hisap
b. Metode Hembus
c. Metode Hisap dan Hembus
3. Ventilasi Bantu
Ventilasi yang disalurkan pada terowongan utama ventilasi permuka kerja
penambangan biasanya dilakukan dengan membawa udara masuk
(intake air) secara langsung melalui jalan udara sepanjang terowongan,
ventilasi juga dapat dilaksanakan dengan mengirimkan angina atau udara
yang dibangkitkan oleh kipas angina local, air jet dan lain – lain, dengan
mengunakan sistem udara (air duct) ke lokasi tidak dapat terpenuhi oleh
ventilasi utama
2.1.4 Sistem Ventilasi
Dalam sistem ventilasi tamban terdapat beberapa macam sistem ventilasi
yang digunakan dalam tambang untuk mencukupi kebutuhan udara
didalammnya dimana sistem yang menjadi pembahasan yaitu DOM ventikation
dan main ventilation system.
1. DOM Ventilation
DOM Ventilation merupakan salah satu cara mengendalikan udara dalam
tambang dalam. Pengendalian kualitas berkaitan dengan beberapa
masalah berhubungan dengan perpindahan udara. Arah aliran dan jumlah
8
Tabel 2.1
Gas – Gas Yang Dibutuhkan
Komposisi Udara Normal
4. Methan
Gas methan merupakan gas yang selalu berada di dalam tambang
batubara dan sebagai sumber dari peledakan tambang. Campuran gas
methan dengan udara disebut dengan firedump. Apabila suatu
kandungan methan dalam udara tambang bawah tanah mencapai 1%,
sehingga seluruh hubungan mesin listrik harus dimatikan. Gas ini memiliki
berat jeis yang lebih kecil daripada udara dan oleh sebab itu gas ini selalu
berada di bagian atas pada jalan udara tambang bawah tanah.
2.3.6 Regulator
Regulator merupakan alat pembatas berbentuk persegi yang di bagian
tengahnya memiliki lubang dengan dimensi yang berbeda. Alat ini berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang ada di dalam duct.
ada di udara pada temperatur yang sama yang dinyatakan dalam persentase
(%). Dinyatakan dengan :
Jumlah Uap Air
Kelembapan Relatif = X 100 %.........................(2.1)
Jumlah Uap Air Max
kemiringan letak manometer dan jenis fluida yang digunakan. Rumus yang
digunakan yaitu sebagai berikut :
Ʃ𝑯
H=( ) X SG X sin α...............................................(2.3)
𝒏
2.4.6 Debit Udara
Flowrate (debit) dilakukan dalam mengukur banyaknya udara yang lewat
yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Q = V X A....................................................(2.4)
Keterangan :
Q = Jumlah atau debit udara dalam (m3/detik) V
= Kecepatan aliran udara (m/detik)
A = Luas penampang (m2)
Sedangkan pola aliran udara dapat ditentukan dengan Reynold’s
Number (Re). Ketentuan untuk Reynold’s Number (Re) adalah sebagai berikut :
1. Re < 2000, aliran udara laminar
2. 2000 > Re < 4000, aliran udara transisi
3. Re > 4000, aliran udara turbulen
Secara matematis, Reynold’s Number dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :
νxd
Re = x 100%............................................(2.5)
µ
Keterangan :
V = kecepatan rata-rata udara (m/detik)
D = diameter jaringan (m)