Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : XI IPA/GANJIL
PENYUSUN : GITA ANGGRAINI

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 INDRALAYA UTARA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA Negeri 2 Indralaya Utara
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XII/Ganjil
4. MateriPokok : Sifat Koligatif Larutan
5. AlokasiWaktu : 8 JP (4 x pertemuan)

B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya serta menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,konseptual,


prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural padabidang kajianyang spesifik sesuai denganbakat dan
minatnyauntuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri sertabertindak
secara efektifdan kreatif,dan mampu menggunakan metodasesuai kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KD3 KD4
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan 4.1 Menyajikan hasil penelusuran
(penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik informasi tentang kegunaan prinsip
didih, penurunan titik beku, dan tekanan sifat koligatif larutan dalam
osmosis). kehidupan sehari-hari.
IPK KD3 IPK KD 4
3.1.1 Menghitung konsentrasi larutan. 4.1.1 Merancang kenaikan titik
3.1.2 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan didih
3.1.3 Menghitung penurunan tekanan uap 4.1.2 Melakukan rancangan
3.1.4 Menghitung tekanan osmosis percobaan kenaikan titik
3.1.5 Menghitung kenaikan titik didih didih
3.1.6 Menghitung penurunan titik beku 4.1.3 Menyusun hasil data
percobaan kenaikan titik
didih yang dilakukan.
4.1.4 Merancang penurunan titik
beku.
4.1.5 Melakukan rancangan
percobaan penurunan titik
beku.
4.1.6 Menyusun hasil data
percobaan penurunan titik
beku yang dilakukan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui Model Discovery Learning peserta didik dapat menganalisis fenomena sifat koligatif
larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis) dan menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan
dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan nilai karakter religius, berpikir kritis , kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran.

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Fakta
1. Macam-macam Konsentrasi :
a. Konsentrasi Molar
b. Konsentrasi Molal
c. Fraksi Mol
2. Sifat Koligatif larutan :
a. Penurunan tekanan uap
b. Tekanan osmosis
c. Kenaikan titik didih
d. Penurunan titik beku

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN
 Alat dan Bahan Pembelajaran : Papan Tulis, Spidol, Infokus, Laptop
Pertemuan Ke- 3 :
 Praktikum Kenaikan Titik Didih
a. Termometer e. Gelas Kimia
b. Bunsen f. Urea
c. Kaki tiga g. Aquades
d. Kawat Kasa h. Korek
Pertemuan Ke- 4 :
 Praktikum Penurunan Titik Beku
a. Termometer e. Gelas Kimia
b. Baskom f. Urea
c. Garam g. Es Batu

H. SUMBER BELAJAR
 Watoni, A. H., Dini K., Meta J. 2016. Kimia untuk Siswa SMA /MA Kela s XII
Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya.

 Herlina, T., Sholehudin, D., Sutresna, N. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PertemuanPertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1. Menghitung konsentrasi larutan.
Langkah Deskripsi Kegiatan pembelajaran **) Penanaman Alokasi Rujukan
Pembelajaran Penilaian Waktu
Karakter
(PPK)
Pendahuluan 1. Mengucap Salam Religius 10 Religiusitas
2. Meminta Berdo’a menit
3. Melihat lingkungan kelas dan
meminta Peserta didik memungut
sampah
4. Melakukan Pre-test sembari Mandiri Kemandirian
mengecek Kehadiran Kelas
5. Memberi motivasi
6. Melakukan Apersepsi
7. Tujuan Pembelajaran dan Indikator
Pencapaian Kompetensi

Stimulus 65
Kegiatan Inti 8. Guru membimbing Peserta Didik menit
dalam pembentukan kelompok. Disiplin Kedisiplinan
9. Peserta Didik memperhatikan dan
mengamati gambar teh dengan warna
coklat pekat dan kuning.

Identifikasi masalah
10. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk mendiskusikan Kreatif Kreativitas
tentang gambar yang ditayangkan

Mengumpulkan informasi
11. Guru membagikan LKPD
12. Peserta Didik berdiskusi dalam
kelompok, masing-masing peserta Mandiri Kemandirian
didik mencari informasi melalui
Buku Paket, Internet, untuk dapat
mengisi LKPD yang diberikan oleh
guru tentang berbagai cara dalam
penentuan konsentrasi larutan
13. Guru memantau jalannya diskusi
kelompok Peserta Didik dalam
pengerjaan LKPD

Mengolah informasi
14. Peserta didik mengisi LKPD yang Gotong Gotong
telah diberikan Royong Royong

Verifikasi hasil
15. Salah satu kelompok menuliskan
hasil diskusi kelompok yang telah
dituliskan dalam LKPD dipapan
tulis.
16. Guru mengevaluasi hasil kerja
peserta didik bersama peserta didik.
Generalisasi
17. Guru bersama peserta didik menarik
Kesimpulan mengenai LKPD yang
telah diisi
18. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
yang dipelajari
Penutup 19. Guru memberikan Evalusi Capaian Mandiri 15 Kemandirian
KD melalui Post Test menit
20. Memberikan penugasan di luar Tanggung Bertanggung
Jawab jawab
sekolah
21. Menginformasikan materi
selanjutnya untuk di literasi
Pertemuan Ke dua
Indikator Pencapain Kompetensi :
3.1.2 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
3.1.3 Menghitung penurunan tekanan uap
3.1.4 Menghitung tekanan osmosis
Langkah Deskripsi Kegiatan pembelajaran **) Penanaman Alokasi Rujukan
Pembelajaran Penilaian Waktu
Karakter
(PPK)
Pendahuluan 1. Mengucap Salam Religius 10 Religiusitas
2. Meminta Berdo’a menit
3. Melihat lingkungan kelas dan
meminta Peserta didik memungut
sampah
4. Melakukan Pre-test sembari Mandiri Kemandirian
mengecek Kehadiran Kelas
5. Memberi motivasi
6. Melakukan Apersepsi
7. Tujuan Pembelajaran dan Indikator
Pencapaian Kompetensi

Stimulus 65
Kegiatan Inti 8. Guru membimbing Peserta Didik menit
dalam pembentukan kelompok. Disiplin Kedisiplinan
9. Peserta Didik memperhatikan dan
mengamati video penyebaran tinta di
dalam air yang akan mengubah
warna air.

Identifikasi masalah
10. Guru memberikan kesempatan Kreatif Kreativitas
peserta didik untuk mendiskusikan
tentang video yang ditayangkan

Mengumpulkan informasi
11. Guru membagikan LKPD
12. Peserta Didik berdiskusi dalam
kelompok, masing-masing peserta Mandiri Kemandirian
didik mencari informasi melalui
Buku Paket, Internet, untuk dapat
mengisi LKPD yang diberikan oleh
guru tentang analisis fenomena sifat
koligatif larutan, perhitungan
penurunan tekanan uap dan
perhitungan tekanan osmosis
13. Guru memantau jalannya diskusi
kelompok Peserta Didik dalam
pengerjaan LKPD

Mengolah informasi Gotong Gotong


14. Peserta didik mengisi LKPD yang Royong Royong
telah diberikan

Verifikasi hasil
15. Salah satu kelompok menuliskan
hasil diskusi kelompok yang telah
dituliskan dalam LKPD dipapan
tulis.
16. Guru mengevaluasi hasil kerja
peserta didik bersama peserta didik.

Generalisasi
17. Guru bersama peserta didik menarik
Kesimpulan mengenai LKPD yang
telah diisi
18. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
yang dipelajari

Penutup 19. Guru memberikan Evalusi Capaian Mandiri 15 Kemandirian


KD melalui Post Test menit
20. Memberikan penugasan di luar Tanggung Bertanggung
Jawab jawab
sekolah
21. Menginformasikan materi
selanjutnya untuk di literasi
Pertemuan Ke tiga
Indikator Pencapain Kompetensi :
3.1.5 Menghitung kenaikan titik didih
4.1.1 Merancang kenaikan titik didih
4.1.2 Melakukan rancangan percobaan kenaikan titik didih
4.1.3 Menyusun hasil data percobaan kenaikan titik didih yang dilakukan.
Langkah Deskripsi Kegiatan pembelajaran **) Penanaman Alokasi Rujukan
Pembelajaran Penilaian Waktu
Karakter
(PPK)
Pendahuluan 1. Mengucap Salam Religius 10 menit Religiusitas
2. Meminta Berdo’a
3. Melihat lingkungan kelas dan
meminta Peserta didik memungut
sampah
4. Melakukan Pre-test sembari Mandiri Kemandirian
mengecek Kehadiran Kelas
5. Memberi motivasi
6. Melakukan Apersepsi
7. Tujuan Pembelajaran dan Indikator
Pencapaian Kompetensi

Kegiatan Inti Stimulus 65


8. Guru membimbing Peserta Didik menit
dalam pembentukan kelompok. Disiplin Kedisiplinan
9. Peserta Didik memperhatikan dan
mengamati video air yang mendidih
dan guru bertanya berapa suhu air
yang mendidih? Samakah dengan
suhu air gula yang mendidih?

Identifikasi masalah
10. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk mendiskusikan
mengapa suhu zat yang mendidih Kreatif Kreativitas
berbeda-beda?

Mengumpulkan informasi
11. Guru membagikan LKPD
12. Peserta Didik melakukan praktikum
Mandiri Kemandirian
sesuai dengan petunjuk praktikum
dalam LKPD untuk dapat menjawab
pertanyaan LKPD yang diberikan
oleh guru tentang kenaikan titik didih
13. Guru memantau jalannya praktikum

Mengolah informasi
14. Peserta didik melakukan praktikum
dan mulai menjawab pertanyaan Gotong Gotong
dalam LKPD yang telah diberikan Royong Royong

Verifikasi hasil
15. Salah satu kelompok menuliskan
hasil praktikum yang telah dituliskan
dalam LKPD dipapan tulis.
16. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta
didik bersama peserta didik.

Generalisasi
17. Guru bersama peserta didik menarik
Kesimpulan mengenai LKPD yang
telah diisi
18. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
yang dipelajari
Penutup 19. Guru memberikan Evalusi Capaian Mandiri 15 menit Kemandirian
KD melalui Post Test
20. Memberikan penugasan di luar Tanggung Bertanggung
Jawab jawab
sekolah
21. Menginformasikan materi
selanjutnya untuk di literasi
Pertemuan Ke empat
Indikator Pencapain Kompetensi :
3.1.6 Menghitung penurunan titik beku
4.1.4 Merancang penurunan titik beku
4.1.5 Melakukan rancangan percobaan penurunan titik beku
4.1.6 Menyusun hasil data percobaan penurunan titik beku yang dilakukan.
Langkah Deskripsi Kegiatan pembelajaran **) Penanaman Alokasi Rujukan
Pembelajaran Penilaian Waktu
Karakter
(PPK)
Pendahuluan 1. Mengucap Salam Religius 10 menit Religiusitas
2. Meminta Berdo’a
3. Melihat lingkungan kelas dan meminta
Peserta didik memungut sampah
4. Melakukan Pre-test sembari mengecek
Kehadiran Kelas
5. Memberi motivasi
6. Melakukan Apersepsi
7. Tujuan Pembelajaran dan Indikator Mandiri Kemandirian
Pencapaian Kompetensi

Stimulus 65
Kegiatan Inti 8. Guru membimbing Peserta Didik menit
dalam pembentukan kelompok. Disiplin Kedisiplinan
9. Peserta Didik memperhatikan dan
mengamati video air yang mendidih
dan guru bertanya berapa suhu air
mineral yang membeku? Samakah
dengan air susu yang membeku?

Identifikasi masalah
10. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk mendiskusikan
mengapa suhu zat yang membeku Kreatif Kreativitas
berbeda-beda?

Mengumpulkan informasi
11. Guru membagikan LKPD
12. Peserta Didik melakukan praktikum
sesuai dengan petunjuk praktikum Mandiri Kemandirian
dalam LKPD untuk dapat menjawab
pertanyaan LKPD yang diberikan
oleh guru tentang penurunan titik
beku
13. Guru memantau jalannya praktikum

Mengolah informasi
14. Peserta didik melakukan praktikum
dan mulai menjawab pertanyaan Gotong Gotong
dalam LKPD yang telah diberikan Royong Royong

Verifikasi hasil
15. Salah satu kelompok menuliskan
hasil praktikum yang telah dituliskan
dalam LKPD dipapan tulis.
16. Guru mengevaluasi hasil kerja peserta
didik bersama peserta didik.

Generalisasi
17. Guru bersama peserta didik menarik
Kesimpulan mengenai LKPD yang
telah diisi
18. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
yang dipelajari

Penutup 19. Guru memberikan Evalusi Capaian Mandiri 15 menit Kemandirian


KD melalui Post Test
20. Memberikan penugasan di luar Tanggung Bertanggung
Jawab jawab
sekolah
21. Menginformasikan materi
selanjutnya untuk di literasi
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*
) coret yang tidak perlu

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Mengetahui Indralaya, Oktober 2019


Guru Pamong Mahasiswa P4

Maria Hartaningsih, S.Pd. Gita Anggraini


NIP. 198607132009032014 NIM. 06101181621058

Mengetahui
Kepala SMAN 2 Indralaya Utara

Harkat, M.Pd.
NIP. 1969932000031006
LAMPIRAN : Penilaian

1. Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Indralaya Utara


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1 AHMAD UBAIDILLAH

2 AMANDA SAKIRA
3 ANNISA WULANDARI
4 ARMARSYA PUTRI
5 AYU
6 AYU REGINA
7 DEDEK HERYATO
8 N DELA ARTIKA
9 HAMIM TR
10 INDAH HARWATI
11 LILIS SURYANI
12 M. BILLY ARDIANSYAH
13 M. ENDI FERDIANSYAH
14 PATIAH AGUSTINI
15 PRAMITA RUSADI
16 PRAYOGO DONI
PANGESTU
17 PUJA ANDINI
18 WIDYA PERMATA SARI

Mengetahui Indralaya, Oktober 2019


Guru Pamong Mahasiswa P4

Maria Hartaningsih, S.Pd. Gita Anggraini


NIP. 198607132009032014 NIM. 06101181621058

Mengetahui
Kepala SMAN 2 Indralaya Utara

Harkat, M.Pd.
NIP. 1969932000031006
Lampiran-Lampiran

Lampiran : Materi Bahan Ajar


A. KONSENTRASI LARUTAN
1. Kemolaran (M)
Kemolaran atau molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam satu liter larutan,
dirumuskan :
gram 1000
atau M  x
n Mm vol
M
v
dengan : M = molaritas larutan (mol/lt),
n = mol terlarut
v = volume larutan (liter)
gram = masa terlarut (gram)
Mm = masa molar terlarut(gram/mol),
vol = volume larutan (mL)

2. Kemolalan (m)
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1.000 g) pelarut. Oleh
karena itu, satuan kemolalan adalah mol kgֿ¹.

masa 1000
m x
Mm P

dengan, m = kemolalan larutan (molal)


masa = jmasa terlarut (gram)
P = massa pelarut (gram)

3. Fraksi Mol (X)


Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol
larutan. Jika jumlah mol zat pelarut adalah nA, dan jumlah mol zat terlarut = nB , maka fraksi mol
pelarut dan zat terlarut adalah :
nA nB
XA  XB 
nA  nB nA  nB

XA = fraksi mol pelarut


XB = fraksi mol terlarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut adalah 1.
X A  XB 1
B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
Larutan non ideal mempunyai sifat fisika yang berubah dari keadaan idealnya. Sifat ini disebut
sebagai sifat koligatif larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada sifat dan keadaan partikel. Larutan yang memiliki sifat koligatif harus memenuhi dua
asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah menguap sehingga tidak memeberikan kontibusi pada uapnya.
Asumsi yang kedua adalah zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat. Sifat koligatif larutan meliputi :
 Penurunan tekanan uap (Δ P)
 Tekanan osmosis (π)
 Kenaikan titik didih (Δ Tb)
 Penurunan titik beku (Δ Tf)

Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif suatu zat.
Larutan non elektrolit tidak mengalami penguraian, maka jumlah partikel yang ada dalam larutannya
sama dengan konsentrasi larutan tersebut. Beberapa contoh larutan non elektrolit adalah : urea,
glukosa, sukrosa, metanol, dan senyawa organik lainnya.
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
Bila zat cair murni dipanaskan, pada suhu tertentu sebagian zat cair tersebut akan menguap dan
menimbulkan tekanan yang disebut tekanan uap jenuh pelarut murni. Tekanan uap adalah ukuran
kecenderungan molekul-molekul suatu cairan untuklolos menguap. Bila ke dalam pelarut murni
dilarutkan zat terlarut yang bersifat non volatil (tidak mudah menguap) lalu dipanaskan juga menguap
dan menimbulkan tekanan uap jenuh larutan. Adanya zat terlarut menyebabkan jumlah uap yang
dihasilkan menjadi berkurang hal ini dikarenakan molekul-molekul terlarut menghalangi molekul-
molekul pelarut untuk berubah menjadi uap, disamping itu adanya gaya adesi antara molekul terlarut
dan pelarut juga menyebabkan menurunnya jumlah molekul pelarut yang berubah menjadi uap.
Sehingga tekanan uap larutan selalu lebih kecil dari tekanan uap pelarutnya. Makin banyak zat terlarut,
makin besar penurunan tekanan uap larutan.
Gambar 1.1 Tekanan uap larutan < tekanan uap pelarut murni

Menurut Raoult, tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni
(Po) dengan fraksi mol zat pelarut (XA), yang dirumuskan :
P  P o . X A (1)
Besarnya penurunan tekanan uap larutan merupakan selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni
dengan tekanan uap jenuh larutan, yang dirumuskan :
Δ P  P o  P (2)
Bila persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) akan didapatkan :
Δ P  Po  Po X A

Δ P  Po (1  X A )

Δ Δ P  P .X B
o
(3)
nA
Ket : XA = fraksi mol zat pelarut =
nA  nB
nB
XB = fraksi mol zat terlarut =
nA  nB
ΔP = penurunan tekanan uap
P˚ = tekanan uap jebuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan

2. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku


a. Diagram P-T air

∆Tf ∆Tb

Gambar 1.2 Diagram P-T air

Hubungan antara tekanan uap jenuh dengan suhu air dan larutan berair diberikan pada gambar
di atas. Garis C-D disebut garis didih air. Setiap titik pada garis itu menyatakan suhu dan tekanan air
mendidih. Titik D menyatakan titik didih normal air. Oleh karena tekanan uap jenuh larutan lebih
rendah dari tekanan uap pelarut, maka garis didih larutan (garis BE) berada paralel di bawah garis
didih air. Pada suhu 100oC, tekanan uap larutan masih berada di bawah 760 mmHg. Oleh karena itu,
larutan belum mendidih pada 100oC. Larutan harus dipanaskan lebih tinggi lagi hingga tekanan
uapnya mencapai 760mmHg. Jadi, titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarutnya.
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut itu disebut kenaikan titik didih larutan
(∆Tb=boiling point elevation).

∆Tb= Tb larutan – Tb pelarut

Adapun titik beku atau suatu larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap pelarut padat murni. Garis CF disebut garis beku air. Titik C yaitu perpotongan garis didih
dan garis beku disebut titik triple. Titik triple air adalah 0,0099oC dan tekanan 0,0060 atm. Jadi, pada
tekanan 0,0060 atm air membeku dan pada suhu 0,0099oC air mendidih. Ternyata tekanan luar tidak
mempengaruhi titik beku.
Oleh karena tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut, maka larutan belum
membeku pada 0oC. Jika terus diturunkan ternyata pelarut padat mengalami penurunan tekanan uap
yang lebih cepat dari larutan, sehingga pada suhu di bawah titik beku pelarut, tekanan uap larutan
sama dengan tekanan uap pelarut padat. Larutan makin pekat dan titik bekunya juga makin rendah.
Larutan tidak membeku pada suhu yang tetap. Titik beku larutan ialah suhu pada saat larutan mulai
membeku.
∆Tf = Tf pelarut – Tf larutan

b. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair itu sama dengan tekanan udara di
sekitarnya. Apabila air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm, maka air akan mendidih pada suhu
100oC, karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan udara di sekitarnya.
Apabila pada temperatur itu dilarutkan gula maka tekanan uap air akan turun. Semakin banyak
gula yang dilarutkan, semakin besar penurunan tekanan uapnya, sehingga pada suhu 100 oC larutan
gula belum mendidih sebab tekanannya kurang dari 1 atm. Larutan tersebut memerlukan temperatur
yang lebih tinggi lagi agar tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan udara disekitarnya. Dapat
dinyatakan adanya zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan kenaikan titik didih larutan. Besarnya
kenaikan titik didih larutan dirumuskan :
∆Tb = m . Kb, atau
gram 1000
∆ Tb  x xKb
Mm P
Keterangan :
∆Tb = kenaikan titik didih larutan
= Tb larutan – Tb pelarut
m = molalitas larutan
P = masa pelarut (g)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

c. Penurunan Titik Beku (∆Tf)


Air murni membeku pada temperatur 0 oC dan tekanan 1 atm. Temperatur itu dinamakan titik beku
normal air.
Dengan adanya zat terlarut ternyata pada tempertur 0 oC air belum membeku. Pada temperatur
tersebut tekanan uap jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm. Agar larutan membeku, temperatur larutan
harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Dapat dinyatakan adanya zat
terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya penurunan titik beku larutan. Besarnya
penurunan titik beku larutan tergantung dari molalitas larutan yang dirumuskan :
∆Tf = m . Kf, atau
gram 1000
∆ Tf  x xKf
Mm P

Keterangan :
∆Tf = penurunan titik beku larutan
= Tf pelarut – Tf larutan
m = molalitas larutan
P = masa pelarut (g)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal

3. Tekanan Osmosis (л)


Apabila dua jenis larutan yang konsenttrasinya berbeda dimasukkan ke dalam wadah yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel (membran tipis yang hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul pelarut
sedangkan molekul-molekul terlarut tidak dapat melewatinya) maka molekul-molekul pelarut akan
merembes dari larutan yang lebih encer menuju larutan yang lebih pekat.Akibatnya volume larutan
yang lebih pekat menjadi bertambah, sedangkan volume larutan yang lebih encer berkurang. Peristiwa
perpindahan molekul-molekul-molekul pelarut dari larutan encer menuju larutan yang lebih pekat
melalui selaput semipermiabel disebut osmosis.
Gambar 1.3 Selaput semipermiabel hanya dilewati oleh molekul pelarut
Besarnya tekanan osmosis suatu larutan dapat dihitung dengan rumus yang serupa dengan
persamaan gas ideal, yaitu :
Л = M.R.T
gram 1000
= x xRxT
Mr vol
Keterangan :
gram = massa zat terlarut (gram)
vol = volume larutan (mL)
R = tetapan gas = 0,082 liter.atm. mol-1 . K-1
T = suhu mutlak (˚C + 273) K
M = molaritas larutan
Larutan–larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama disebut isotonik. Larutan-
larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik.
Sedangkan larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan yang lain
disebut hipertonik.
No Teknik Bentuk Instrumen
No Aspek Indikator Soal No Soal
IPK Penilaian penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 3.1.1 Peserta didik dapat menghitung Tertulis Uraian Terlampir 1
a. Fraksi mol
b. Kemolalan
c. Molaritas
Peserta didik dapat menghitung kemolalan suatu larutan dari fraksi mol yang Tertulis Uraian Terlampir 2
diketahui
Peserta didik dapat menghitung massa suatu zat dari larutan dengan konsentrasi Tertulis Uraian Terlampir 3
tertentu

3.1.2 Peserta didik dapat mengelompokkan sifat koligatif larutan Tertulis Uraian Terlampir 1
Peserta didik dapat menganalisis fenomena sifat koligatif larutan Tertulis Uraian Terlampir 2
3.1.3 Peserta didik dapat menghitung tekanan uap larutan Tertulis Uraian Terlampir 3
Peserta didik dapat menghitung massa molekul relative berdasarkan tekanan uap pada Tertulis Uraian Terlampir 4
data yang tersedia
3.1.4 Peserta didik dapat menghitung tekanan osmosis larutan Tertulis Uraian Terlampir 5
Peserta didik dapat menghitung massa molekul relative berdasarkan tekanan osmosis Tertulis Uraian Terlampir 6
pada data yang tersedia
3.1.5 Peserta didik dapat menghitung massa zat terlarut berdasarkan kenaikan titik didih 1
pada data yang tersedia
3.1.6 Peserta didik dapat menghitung massa molekul relative zat terlarut berdasarkan 1
penurunan titik beku pada data yang tersedia
Lampiran : kartu soal
Kartu Soal Pertemuan 1
Kartu Soal1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung konsentrasi larutan.
Materi : Macam-macam konsentrasi laruran
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu larutan 40% massa NaNO3 mempunyai kerapatan 1,368gram/mL.
Tentukan : a Fraksi mol NaNO3
b. Kemolalan NaNO3
c. Molaritas NaNO3

Kartu Soal 2
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung konsentrasi larutan.
Materi : Macam-macam konsentrasi laruran
Level Kognitif : C3

Soal
Hitung kemolalan suatu asam sulfat dalam air, jika diketahui fraksi mol asam sulfat 0,05!

Kartu Soal 3
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung konsentrasi larutan.
Materi : Macam-macam konsentrasi laruran
Level Kognitif : C3

Soal
Ke dalam 500gram air ditambahkan berturut-turut 1,8gram glukosa dan x gram urea. Diperoleh larutan dengan
kemolalan 0,06. Berapa nilai x?

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
a. 0,148 20
1 b. 9,63m 20
c. 7,24M 20
2 2,92m 20
3 1,2 gram 20
Total Skor 100
Kartu Soal Pertemuan 2

Kartu Soal 1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
Materi : Sifat Koligatif Larutan
Level Kognitif : C4

Soal
Berikut ini golongkanlah mana yang termasuk sifat koligatif larutan!
(1) Penurunan Tekanan Uap
(2) Tekanan Osmisis
(3) Penurunan Titik Didih
(4) Penurunan Titik Beku
(5) Kenaikan Titik Didih
(6) Kenaikan Tekanan Uap

Kartu Soal 2
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan
Materi : Sifat Koligatif Larutan
Level Kognitif : C4

Soal
Bacalah pernyataan dibawah ini :
(1) Adi ingin membuat teh, lalu Adi memasak air hingga mendidih dan mengukur suhu air mendidih
tersebut. Ternyata air mendidih tersebut memiliki suhu 100℃. Setelah itu, Adi memasukkan gula dan
teh kedalam air mendidih tadi dan memanaskannya kembali. Adi mengukur kembali suhu dari campuran
air, gula, dan teh yang telah mendidih. Ternyata suhu campuran tersebut sebesar 103,3℃.
(2) Syifa ingin memakan es krim tp syifa tidak memiliki uang untuk membeli es krim. Akhirnya syifa
memutuskan untuk membuat sendiri es krim dengan menggunakan susu, garam, dan es batu. Syifa
mencampurkan garam dan es batu kedalam ember. Lalu syifa memasukkan susu yang berada dalam
stoples kecil kedalam ember yang telah berisi garam dan es batu. Syifa lalu mengaduk ember tersebut
dan menunggu beberapa saat. Ternyata es krim yang diinginkan Syifa pun jadi. Syifa amat senang dan
memakan Es skrim tersebut.
Dari duapernyataan diatas, analisislah pernyataan-pernyataan diatas tergolong kedalam sifat koligatif yang
mana?
Kartu Soal 3
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung penurunan tekanan uap
Materi : Penurunan tekanan uap
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu zat non volatile sulfanilamide (C6H8O2N2S)terlarut dalam aseton (C3H6O). Berapa mmHg tekanan uap
larutan yang mengandung 1,00 g sulfanilamide yang terlarut dalam 10,0gram aseton pada 39,5℃ jika tekanan
uap murni aseton pada temperature tersebut 4,00×10 2 mmHg?

Kartu Soal 4
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung penurunan tekanan uap
Materi : Penurunan tekanan uap
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu larutan yang dibuat dari 5,00 g formamid ( suatu zat nonvolatile) yang dilarutkan dalam 1,00×102 g air
pada 30℃ menunjukkan tekanan uap larutan 31,20mmHg. Jika tekanan uap air murni pada temperature tersebut
31,82mmHg, berapa massa molekul relative formamid?

Kartu Soal 5
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung tekanan osmosis
Materi : Tekanan osmosis
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu larutan terbuat dari 0,57g sukrosa (C12H22O11) yang dilarutkan ke dalama air sehingga bervolume 250mL
pada temperature 27℃. Berapa tekanan osmotiknya?
Kartu Soal 6
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung tekanan osmosis
Materi : Tekanan osmosis
Level Kognitif : C3

Soal
Sebanyak 0,45g suatu senyawa nonelektrolit X dilarutkan kedalam air sehingga bervolume 500mL. tekanan
osmotiknya larutan92,72mmHg pada 25℃. Berapa massa molekul relative X?

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
1 (1),(2),(4),(5) 8
(1) Kenaikan Titik Didih
2 10
(2) Penurunan Titik Beku
3 3,87×102mmHg 8
4 45,45g/mol 5
5 0,164 atm 8
6 180g/mol 5
Total Skor 44

TotalSkoreBenar
Nilai   100
44
Kartu Soal Pertemuan 3

Kartu Soal 1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung kenaikan titik didih
Materi : Kenaikan Titik Didih
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 2 kg air (kb = 0,52) ternyata mendidih pada suhu 100,64℃. Massa
glukosa yang dilarutkan adalah...gram.

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
1 443 gram 8
Total Skor 8

TotalSkoreBenar
Nilai   100
8
Kartu Soal Pertemuan 4

Kartu Soal 1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).
IPK : Menghitung penurunan titik beku
Materi : Penurunan Titik Beku
Level Kognitif : C3

Soal
Suatu larutan terdiri atas 12 gram zat X (nonelektrolit) didalam 20 gram air. jika larutan ini membeku pada -5℃
dan tetapan penurunan titik beku molal air 1,86℃, zat X tersebut mempunyai massa rumus relatif...

Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban Skor
1 223,2 gram 8
Total Skor 8

TotalSkoreBenar
Nilai   100
TotalSkoreKeseluruha n
Lampiran LKPD
LKPD pertemuan 1
Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok :
Nama Anggota :

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu membedakan macam-macam konsentrasi


dan menghitung konsentrasi suatu larutan
Langkah-langkah kegiatan
1. Bentuklah kelompok
2. Isilah LKPD dibawah ini dengan mencari sumber yang relevan.

KONSENTRASI LARUTAN
1. Kemolaran (M)
Kemolaran atau molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam satu liter
larutan, dirumuskan :
gram 1000
atau M  x
n Mm vol
M
v
dengan : M = molaritas larutan (mol/lt),
n = mol terlarut
v = volume larutan (liter)
gram = masa terlarut (gram)
Mm = masa molar terlarut(gram/mol),
vol = volume larutan (mL)

2. Kemolalan (m)
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1.000 g)
pelarut. Oleh karena itu, satuan kemolalan adalah mol kgֿ¹.

masa 1000
m x
Mm P
dengan, m = kemolalan larutan (molal)
masa = jmasa terlarut (gram)
P = massa pelarut (gram)
3. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap
jumlah mol larutan. Jika jumlah mol zat pelarut adalah nA, dan jumlah mol zat terlarut = nB ,
maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut adalah :
nA nB
XA  XB 
nA  nB nA  nB

XA = fraksi mol pelarut


XB = fraksi mol terlarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut adalah 1.
X A  XB 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini :


1. Suatu larutan 40% massa NaNO3 mempunyai kerapatan 1,368gram/mL.
Tentukan : a Fraksi mol NaNO3
b. Kemolalan NaNO3
c. Molaritas NaNO3

2. Hitung kemolalan suatu asam sulfat dalam air, jika diketahui fraksi mol asam sulfat 0,05!

3. Ke dalam 500gram air ditambahkan berturut-turut 1,8gram glukosa dan x gram urea.
Diperoleh larutan dengan kemolalan 0,06. Berapa nilai x?
LKPD pertemuan 2
Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok :
Nama Anggota :

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menghitung penurunan tekanan uap dan
tekanan osmotik
Langkah-langkah kegiatan
1. Bentuklah kelompok
2. Isilah LKPD dibawah ini dengan mencari sumber yang relevan.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT


Larutan non ideal mempunyai sifat fisika yang berubah dari keadaan idealnya. Sifat ini
disebut sebagai sifat koligatif larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut
dan tidak tergantung pada sifat dan keadaan partikel. Larutan yang memiliki sifat koligatif
harus memenuhi dua asumsi yaitu zat terlarut tidak mudah menguap sehingga tidak
memeberikan kontibusi pada uapnya. Asumsi yang kedua adalah zat terlarut tidak larut dalam
pelarut padat. Sifat koligatif larutan meliputi :
 Penurunan tekanan uap (Δ P)
 Tekanan osmosis (π)
 Kenaikan titik didih (Δ Tb)
 Penurunan titik beku (Δ Tf)

Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif suatu
zat. Larutan non elektrolit tidak mengalami penguraian, maka jumlah partikel yang ada dalam
larutannya sama dengan konsentrasi larutan tersebut. Beberapa contoh larutan non elektrolit
adalah : urea, glukosa, sukrosa, metanol, dan senyawa organik lainnya.
1. Penurunan Tekanan Uap (ΔP)
Bila zat cair murni dipanaskan, pada suhu tertentu sebagian zat cair tersebut akan
menguap dan menimbulkan tekanan yang disebut tekanan uap jenuh pelarut murni. Tekanan
uap adalah ukuran kecenderungan molekul-molekul suatu cairan untuklolos menguap. Bila
ke dalam pelarut murni dilarutkan zat terlarut yang bersifat non volatil (tidak mudah
menguap) lalu dipanaskan juga menguap dan menimbulkan tekanan uap jenuh larutan.
Adanya zat terlarut menyebabkan jumlah uap yang dihasilkan menjadi berkurang hal ini
dikarenakan molekul-molekul terlarut menghalangi molekul- molekul pelarut untuk berubah
menjadi uap, disamping itu adanya gaya adesi antara molekul terlarut dan pelarut juga
menyebabkan menurunnya jumlah molekul pelarut yang berubah menjadi uap. Sehingga
tekanan uap larutan selalu lebih kecil dari tekanan uap pelarutnya. Makin banyak zat terlarut,
makin besar penurunan tekanan uap larutan.

Gambar 1.1 Tekanan uap larutan < tekanan uap pelarut murni
Menurut Raoult, tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh
pelarut murni (Po) dengan fraksi mol zat pelarut (XA), yang dirumuskan :
P  P o . X A (1)
Besarnya penurunan tekanan uap larutan merupakan selisih antara tekanan uap jenuh pelarut
murni dengan tekanan uap jenuh larutan, yang dirumuskan :
Δ P  P o  P (2)
Bila persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) akan didapatkan :
Δ P  Po  Po X A

Δ P  Po (1  X A )

Δ Δ P  P .X B
o
(3)
nA
Ket : XA = fraksi mol zat pelarut =
nA  nB
nB
XB = fraksi mol zat terlarut =
nA  nB
ΔP = penurunan tekanan uap
P˚ = tekanan uap jebuh pelarut murni
P = tekanan uap jenuh larutan
2. Tekanan Osmosis (л)
Apabila dua jenis larutan yang konsenttrasinya berbeda dimasukkan ke dalam wadah
yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel (membran tipis yang hanya dapat dilewati oleh
molekul-molekul pelarut sedangkan molekul-molekul terlarut tidak dapat melewatinya) maka
molekul-molekul pelarut akan merembes dari larutan yang lebih encer menuju larutan yang
lebih pekat.Akibatnya volume larutan yang lebih pekat menjadi bertambah, sedangkan
volume larutan yang lebih encer berkurang. Peristiwa perpindahan molekul-molekul-molekul
pelarut dari larutan encer menuju larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermiabel
disebut osmosis.

Gambar 1.3 Selaput semipermiabel hanya dilewati oleh molekul pelarut


Besarnya tekanan osmosis suatu larutan dapat dihitung dengan rumus yang serupa
dengan persamaan gas ideal, yaitu :
Л = M.R.T
gram 1000
= x xRxT
Mr vol
Keterangan :
gram = massa zat terlarut (gram)
vol = volume larutan (mL)
R = tetapan gas = 0,082 liter.atm. mol-1 . K-1
T = suhu mutlak (˚C + 273) K
M = molaritas larutan
Larutan–larutan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama disebut isotonik.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut
hipotonik. Sedangkan larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi daripada
larutan yang lain disebut hipertonik.
Jawablah pertanyaan dibawah ini :
1. Berikut ini golongkanlah mana yang termasuk sifat koligatif larutan!
(1) Penurunan Tekanan Uap
(2) Tekanan Osmisis
(3) Penurunan Titik Didih
(4) Penurunan Titik Beku
(5) Kenaikan Titik Didih
(6) Kenaikan Tekanan Uap

2. Bacalah pernyataan dibawah ini :


(1) Adi ingin membuat teh, lalu Adi memasak air hingga mendidih dan mengukur suhu air
mendidih tersebut. Ternyata air mendidih tersebut memiliki suhu 100℃. Setelah itu,
Adi memasukkan gula dan teh kedalam air mendidih tadi dan memanaskannya
kembali. Adi mengukur kembali suhu dari campuran air, gula, dan teh yang telah
mendidih. Ternyata suhu campuran tersebut sebesar 103,3℃.
(2) Syifa ingin memakan es krim tp syifa tidak memiliki uang untuk membeli es krim.
Akhirnya syifa memutuskan untuk membuat sendiri es krim dengan menggunakan
susu, garam, dan es batu. Syifa mencampurkan garam dan es batu kedalam ember.
Lalu syifa memasukkan susu yang berada dalam stoples kecil kedalam ember yang
telah berisi garam dan es batu. Syifa lalu mengaduk ember tersebut dan menunggu
beberapa saat. Ternyata es krim yang diinginkan Syifa pun jadi. Syifa amat senang dan
memakan Es skrim tersebut.
Dari dua pernyataan diatas, analisislah pernyataan-pernyataan diatas tergolong kedalam
sifat koligatif yang mana?

3. Suatu zat non volatile sulfanilamide (C6H8O2N2S)terlarut dalam aseton (C3H6O). Berapa
mmHg tekanan uap larutan yang mengandung 1,00 g sulfanilamide yang terlarut dalam
10,0gram aseton pada 39,5℃ jika tekanan uap murni aseton pada temperature tersebut
4,00×102 mmHg?

4. Suatu larutan yang dibuat dari 5,00 g formamid ( suatu zat nonvolatile) yang dilarutkan
dalam 1,00×102 g air pada 30℃ menunjukkan tekanan uap larutan 31,20mmHg. Jika
tekanan uap air murni pada temperature tersebut 31,82mmHg, berapa massa molekul
relative formamid?

5. Suatu larutan terbuat dari 0,57g sukrosa (C12H22O11) yang dilarutkan ke dalama air
sehingga bervolume 250mL pada temperature 27℃. Berapa tekanan osmotiknya?

6. Sebanyak 0,45g suatu senyawa nonelektrolit X dilarutkan kedalam air sehingga


bervolume 500mL. tekanan osmotiknya larutan92,72mmHg pada 25℃. Berapa massa
molekul relative X?
LKPD Pertemuan ke 3
Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok :
Nama Anggota :

Judul percobaan : Sifat Koligatif Larutan


Tujuan percobaan : Mempelajari kenaikan titik didih

Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair itu sama dengan tekanan udara
di sekitarnya. Apabila air murni dipanaskan pada tekanan 1 atm, maka air akan mendidih
pada suhu 100oC, karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan udara di
sekitarnya.
Apabila pada temperatur itu dilarutkan gula maka tekanan uap air akan turun.
Semakin banyak gula yang dilarutkan, semakin besar penurunan tekanan uapnya, sehingga
pada suhu 100 oC larutan gula belum mendidih sebab tekanannya kurang dari 1 atm. Larutan
tersebut memerlukan temperatur yang lebih tinggi lagi agar tekanan uap jenuhnya sama
dengan tekanan udara disekitarnya. Dapat dinyatakan adanya zat terlarut dalam suatu larutan
menyebabkan kenaikan titik didih larutan. Besarnya kenaikan titik didih larutan dirumuskan :
∆Tb = m . Kb, atau
gram 1000
∆ Tb  x xKb
Mm P
Keterangan :
∆Tb = kenaikan titik didih larutan
= Tb larutan – Tb pelarut
m = molalitas larutan
P = masa pelarut (g)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Alat : 1. Kaki tiga 5. Korek Api
2. Bunsen Spritus 6. Kawat kassa
3. Gelas kimia 500mL 7.Termometer
4. Sendok spatula 8. Neraca
Bahan : 1. Urea
2. Aquadest
Cara Kerja : 1. Bersihkan semua alat praktikum
2. Buatlah larutan urea dengan konsentrasi 2 molal
3. Ambil 200mL larutan urea 2 molal tadi, lalu masukkan ke dalam
gelas kimia. Catat suhu larutan tersebut dengan thermometer.
4. Panaskan hingga mendidih dengan thermometer di dalam tabung
reaksi untuk melihat kenaikan suhu yang terjadi. Catat suhu larutan
urea 2 molal yang mendidih tersebut.
Pertanyaan
1. Bandingkan titik didih larutan urea 2 molal secara teori dengan titik didih larutan urea 2
molal berdasarkan hasil praktikum!
LKPD Pertemuan ke 4
Lembar Kerja Peserta Didik

Kelompok :
Nama Anggota :

Judul percobaan : Sifat Koligatif Larutan


Tujuan percobaan : Mempelajari penurunan titik beku

Penurunan Titik Beku (∆Tf)


Air murni membeku pada temperatur 0 oC dan tekanan 1 atm. Temperatur itu
dinamakan titik beku normal air.
Dengan adanya zat terlarut ternyata pada tempertur 0 oC air belum membeku. Pada
temperatur tersebut tekanan uap jenuh larutan lebih kecil dari 1 atm. Agar larutan membeku,
temperatur larutan harus diturunkan sampai tekanan uap jenuh larutan mencapai 1 atm. Dapat
dinyatakan adanya zat terlarut dalam suatu larutan menyebabkan terjadinya penurunan titik
beku larutan. Besarnya penurunan titik beku larutan tergantung dari molalitas larutan yang
dirumuskan :
∆Tf = m . Kf, atau
gram 1000
∆ Tf  x xKf
Mm P
Keterangan :
∆Tf = penurunan titik beku larutan
= Tf pelarut – Tf larutan
m = molalitas larutan
P = masa pelarut (g)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal

Alat : 1. Termometer 3. Gelas kimia 500mL


2. Baskom 4. Sendok
Bahan : 1. Urea 3. Es Batu
2. Aquadest 4. Garam 3kg
Cara Kerja : 1. Bersihkan semua alat praktikum
2. Buatlah larutan urea dengan konsentrasi 2 molal
3. Siapkan baskom + esbatu yang telah dipecahkan. Lalu tambahkan
sedikit-demi sedikit garam, aduk dengan sendok
4. Ambil 200mL larutan urea 2 molal tadi, lalu masukkan ke dalam
gelas kimia. Catat suhu larutan tersebut dengan thermometer.
5. Masukkan gelas kimia yang berisi larutan urea 2molal kedalam
baskom dengan thermometer di dalam gelas kimia untuk melihat
penurunan suhu yang terjadi. Catat suhu larutan urea 2 molal yang
membeku.

Pertanyaan
1. Bandingkan titik beku larutan urea 2 molal secara teori dengan titik beku larutan urea 2
molal berdasarkan hasil praktikum!
Lampiran Penilaian
Penilaian Kinerja / Praktik

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Indralaya Utara


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XII / I
Mata Pelajaran : Kimia

Membaca Analisa/
Merangkai Penulisan Presentasi Jumlah
Hasil Pengolahan
No Nama Peserta alat Laporan Laporan Skor
Pengukuran Data
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
AHMAD
1 UBAIDILLAH
2 AMANDA SAKIRA
ANNISA
3 WULANDARI
ARMARSYA
4 PUTRI
5 AYU
6 AYU REGINA
7 DEDEK HERYATO
N 8 DELA ARTIKA
9 HAMIM TR
10 INDAH HARWATI
11 LILIS SURYANI
M. BILLY
14 ARDIANSYAH
M. ENDI
15 FERDIANSYAH
PATIAH
16 AGUSTINI
17 PRAMITA RUSADI
PRAYOGO DONI
18 PANGESTU

Keterangan : 1= Kurang baik ; 2= Cukup baik ; 3= Baik ; 4=Sangat baik


Skore total maksimal 20

Kriteria Aspek Penilaian :


No Skore Peserta Didik Predikat Kategori
1 16-20 A Sangat baik
2 11-15 B Baik
3 6-10 C Cukup baik
4 0-5 D Kurang baik

Anda mungkin juga menyukai