Anda di halaman 1dari 10

WAWASAN WIYATA MANDALA

MATERI MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS )


SMKS NURUL ISLAM MADULANG OMBEN SAMPANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan
agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.
Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada
factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat.
Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola
sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala.
Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim
yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib,
aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala
sekolah, guru maupun karyawan
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA
Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan
mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan
bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian
yang saling berperan dan berkaitan teranyam menjadi satu.

Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan
fungsi sekolah akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan. Bagian-bagian itu
antara lain gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk
fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan).
Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan
fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5K yaitu
Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan.
Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara
terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh
dan bulat yang memiliki kepribadian tersendiri. Sebagai masyarakat belajar maka sekolah tidak
dapat dilepaskan dengan kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya
merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA


Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga
dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan
berarti pengajaran atau pendidikan sedangka mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau
daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang
keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat.
Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka
diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga
pendidikan.
Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di seklahnya. Kesatuan
pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala merupakan kebijakan di lingkungan sekolah.
Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya
proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan
wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu
tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur Wawasan Wiayata Mandala :


1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolahnya.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk
mengemban tugas pendidikan.
4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi
martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.

IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN


Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak
boleh digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan yang
bertentangan dengan tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru
mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan
hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilai-nilai agama, Iptek serta berbagai macam
keterampilan siswa.
Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa
menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi
sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. Disini diperlukan
kemanunggalan, persatuan dan kesatuan warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan
yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus
dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan.
Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi
interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang mendapat
perhatian adalah :
1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas.
2. Jumlah kelompok dalam kelas
3. Jumlah siswa dalam kelompok

Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut :

1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran


2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran
3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan
4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan Dalam hal ini perlu juga dukungan dari
semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping kegiatan kurikuler.

Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Mandala :


1. Menaati tata tertib sekolah
Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap
siswa dan guru serta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang
diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalampergaulan di lingkungan
sekolah.
2. Hormat dan taat pada guru
Guru memiliki tugas professional yaitu mendidik dalam rangka mengembangkan
keterampilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan yaitu ikut serta
mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Kerjasama antar warga sekolah
Antara warga sekolah dan masyarakat harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat
untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling
pengertian dan akan lebih membuka cakrawala pandangan oran tua siswa tentang hal-hal
yang menjadi tugas dan tanggungjawab dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA

Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dlam
menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung
ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang
dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya kekuatan positif yang sumbernya
antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing,
maupun unsru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat
di lingkungan seklah.
Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta :
1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah
2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah
3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan
4. Belajar keras, teratur dan terencana
5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh kesungguhan.
6. Memelihara 7 K
VI. PENUTUP
Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai suatu
pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan
dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah yang lebih positif juga
sangat diperlukan. Disamping itu semua komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa
tanggungjawab terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin
kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan.

By. Nuris 2019


KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
NASIONALISME / PATRIOTISME

MATERI MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS )


SMKS NURUL ISLAM MADULANG OMBEN SAMPANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran berbangsa dan
bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan pemahaman
bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat
untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia
sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi
yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri
dari gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga bangsa
Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa
kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar,
ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat
dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri
yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa
dan Negara Indonesia.

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat
perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan
memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat
diwujudkan.

Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda yang perlu di
cermati secara seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda,
padahal banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk
membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial,
ekonomi dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan
persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh
negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan sampai
mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela
negara.
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta
tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di
dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela
negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.
NILAI-NILAI BELA NEGARA YANG HARUS LEBIH DIPAHAMI PENERAPANNYA DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA ANTARA LAIN:

1. Cinta Tanah Air


Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada
pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan
budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian
bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan
menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

3. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan
hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita
tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki
beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan
setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara


Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh
nyatanya seperti sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa
mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus merelakan untuk mengorbankan
waktunya untuk bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi seorang
atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung langsung para
atlet yang berlaga demi mengharumkan nama bangsa.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara


Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet,
bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan
sekitar seperti menjadi bagian dari Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita
ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga kebersihan minimal
kebersihan tempat tinggal kita sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar
bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok
karena di Indonesia sering sekali terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda,
cinta produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor barang dari luar
negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada
tingkat nasional maupun internasional.
Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi faktor-faktor pendukung
kesadaran berbangsa dan bernegara sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi
pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di masyarakat,niscaya akan
terwujud.. Pada pendidikan kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme, yaitu
kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap toleran yaitu menghargai dan
mengormati perbedaan yang ada. Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya
menjadi bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki sikap toleran.
NASIONALISME ADALAH SIKAP MENCINTAI BANGSA
DAN NEGARA SENDIRI. NASIONALISME TERBAGI ATAS ;

a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan sehingga
menggap bangsa lain rendah kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga nasionalisme yang
chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menggap
semua bangsa sama derajatnya.
c. Hans Kohn dalam bukunya Nationalism its meaning and history mendivinisikan nasionalisme
sebagai berikut :
d. Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi harus diserahkan pada negara.
e. Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah darah.

ADA TIGA HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN


UNTUK MEMBINA NASIONALISME INDONESIA :

a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara


b. Mengembangka sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia

EMPAT HAL YANG HARUS KITA HIDARI


NDALAM MEMUPUK SEMANGAT NASIONALISME ADALAH :

a. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.


b. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
c. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu dengan
kekerasan dan senjata.
d. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.

Sikap patriotisme bangsa indonesia telah dimulai sejak jaman penjajahan, dengan banyaknya
pahlawan pahlawan yang gugur dalam rangka mengusir penjajah seperti Sultan Hasanudin dari
Makasar, Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah, Cut Nyak Dien Tengku Umar dari Aceh dll. Sikap
patriotis memuncak setelah proklamasi kemerdekaan pada periode perjuangan fisik antara tahun 1945
sampai 1949 yaitu periode mempertahankan negara dari keinginan Belanda untuk kembali menjajah
Indonesia.

Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk
mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotisme adalah:
a. Cinta tanah air.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu.
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.

Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari hari :

a. Dalam kehidupan keluarga ; Menyaksikan film perjuangan, Membaca buku bertema perjuangan,
dan Mengibarkan bendera merah putih pada hari-hari tertentu.

b. Dalam kehidupan sekolah ; Melaksanakan upacara bendera, mengkaitkan materi pelajaran


dengan nilaiu-nilai perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan.

c. Dalam kehidupan masyarakat ; Mengembangkan sikap kesetiakawanan sosial di lingkungannya,


Memelihara kerukunan diantara sesama warga.

d. Dalam kehidupan berbangsa ; Meningkatkan persatuan dan kesatuan, Melaksanakan Pancasila


dan UUD 1945, Mendukung kebijakan pemerintah, Mengembangkan kegiatann usaha produktif,
Mencintai dan memakai produk dalam negeri, Mematuhi peraturan hukum, Tidak main hakim
sendiri, Menghormati, dan menjungjung tinggi supremasi hukum, Menjaga kelestarian lingkungan
CARA BELAJAR YANG BAIK DAN BENAR

REFERENSI MATERI NARASUMBER (MPLS )


SMKS NURUL ISLAM MADULANG OMBEN SAMPANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Mau pintar yaa harus rajin belajar. Namun dari banyak kasus, banyak juga orang yang rajin
belajar tetapi tidak pintar. sepertinya ada yang salah dari cara belajar nya. Walaupun
bagaimanapun rajinnya belajar, tetapi jika cara belajar sudah salah maka orang tersebut tetap
saja tidak pintar. Lalu, bagaimana cara belajar yang baik dan benar?
1. MULAILAH DENGAN BERDOA
Manfaat Berdoa Saat Belajar
1. Berdoa Sebelum Belajar
Sebelum belajar, ada baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita
masing-masing. Selain saat belajar, kita juga harus berdoa sebelum memulai berbagai
kegiatan. Tujuannya adalah untuk meminta keselamatan, kelancaran, dan
ketenangan saat kita belajar. Dengan berdoa, belajar jadi lebih tenang dan pikiran
kita lebih berfokus kepada materi pelajaran yang sedang kita pelajari.
2. Berdoa Saat Belajar
Berdoa saat kita melakukan kegiatan belajar juga perlu. Seperti saat kita menemui
kesulitan saat belajar, kita perlu berdoa supaya lebih tenang dan pikiran kita jadi
lebih baik untuk memahaminya.

3. Berdoa Setelah Belajar


Jika kita memulai belajar dengan doa, maka saat mengakhirinya kita juga perlu
berdoa. Tujuannya supaya apa yang kita pelajari itu bermanfaat dan bisa kita pahami
dengan baik.

2. PILIH TEMPAT BELAJAR ANDA


Tempat belajar yang baik adalah tempat belajar yang sesuai dan nyaman buat Anda. Anda
harus memperhatikan tempat belajar karena memilih tempat belajar yang baik
merupakan salah satu dari cara belajar yang baik dan benar. Sangat banyak pilihan
tempat belajar yang bisa Anda dapatkan di rumah atau di luar rumah Anda. Nah,
bagaimana cara memilih tempat belajar yang baik dan benar? Langsung saja kita simak
yang pertama:
1. Suasana
Apakah Anda suka suasana yang sepi atau ramai? Ada beberapa orang yang malah suka
ramai saat belajar. Alasannya supaya ada yang mau ‘menemaninya’. Jika Anda ingin
tempat yang suasananya sepi supaya tidak ada yang mengganggu Anda saat belajar,
belajarlah di dalam kamar tidur Anda dan beritahukan kepada keluarga Anda supaya tidak
mengganggu Anda selama Anda belajar. Nah, jika Anda suka suasana yang ramai,
datanglah ke perpustakaan atau ajak teman-teman Anda untuk belajar bersama.
2. Kenyamanan
Ada orang yang bisa belajar dengan ditemani bantal guling atau kursi yang nyaman, ada
juga yang malah tertidur bila tempat belajar ‘terlalu nyaman’. Nah, jika Anda adalah
tipikal orang yang mudah tertidur, sebaiknya Anda tidak belajar di atas kursi yang empuk
apalagi di tempat tidur. Belajarlah di lantai dengan posisi badan duduk tegak atau
tengkurap. Sebaliknya jika Anda memang sangat membutuhkan kenyamanan lebih untuk
bisa belajar dengan baik, maka sebaiknya Anda belajar di kursi yang empuk atau di tempat
tidur. Tapi jangan sampai tertidur .

3. Indoor Atau Outdoor


Jika Anda suka belajar dengan suasana alami, ada angin segar, dan pandangan luas,
sebaiknya Anda belajar di luar ruangan (outdoor). Tetapi jika Anda tidak bisa kena angin,
sebaiknya Anda belajar di dalam ruangan (indoor) sebelum Anda sakit karena ‘keanginan’.
Jika Anda ingin belajar di luar tetapi karena cuaca tidak memungkinkan, belajarlah di
dalam dengan ditemani kipas angin.
4. Panas Atau Dingin
Panas dan dingin mempengaruhi kenyamanan belajar. Jika suasananya terlalu panas,
maka Anda mungkin akan kegerahan. Jika suasananya terlalu dingin, maka Anda mungkin
akan menggigil kedinginan. Jika Anda ingin belajar dengan suasana yang agak panas,
belajarlah di dalam ruangan dengan mematikan AC atau kipas angin. Tetapi jika Anda
ingin belajar dengan suasana yang sejuk, belajarlah di luar ruangan atau di dalam ruangan
dengan menyalakan AC atau kipas angin.
5. Bebaskanlah Diri Anda
Dalam posisi duduk memang sebaiknya ikuti aturan duduk. Tetapi jika Anda tidak nyaman
dengan posisi itu, langgarlah aturan duduk tersebut tetapi dengan syarat setelah belajar
Anda harus melakukan peregangan supaya tidak terjadi gangguan pada tulang. Belajar di
rumah beda daripada belajar di sekolah. Di sekolah Anda harus belajar dengan posisi
duduk tegak yang mungkin belum tentu nyaman bagi Anda, sementara di rumah tidak ada
yang mengatur Anda mau bagaimana posisi belajarnya.

3. MUSIK
Mendengarkan Musik Saat Belajar: Baik atau Buruk?
Ada beberapa siswa yang suka mendengarkan musik saat belajar. Baik dari mereka yang
sering mendapatkan prestasi ataupun mereka yang memiliki kemampuan dibawah rata-
rata. Suasana suara saat belajar memang sangat mempengaruhi kemampuan otak
memahami suatu materi pelajaran. Karena kami telah mencantumkan musik sebagai salah
satu cara belajar yang baik dan benar, maka kami akan memberitahu Anda apa saja
musik yang baik dan musik yang buruk untuk didengarkan saat belajar. Langsung saja kita
simak selengkapnya…..
Ada yang berpendapat (mereka yang tidak mendengarkan musik saat belajar) bahwa
mendengarkan musik saat belajar bisa mengganggu konsentrasi belajar. Ada juga yang
menganggap musik sebagai salah satu sarana penghening suasana atau membuat suasana
belajar tidak membosankan. Memang pendapat mereka ada benarnya. Tetapi tahukah
Anda bahwa tidak semua musik itu baik untuk belajar?
Musik yang tidak baik diputar saat belajar adalah musik rock dan semua musik yang
menggunakan vokal (lirik suara dari manusia). Musik rock tidak baik karena bisa
mengganggu otak sehingga belajar menjadi tidak maksimal. Sementara musik vokal
kurang bagus karena dapat mengganggu konsentrasi belajar. Saat kita mendengarkan
musik vokal sambil belajar pastilah konsentrasi kita akan tertuju kepada musik tersebut
dan bahkan kita akan ikut bernyanyi sehingga fokus kita ke belajar menjadi semakin
berkurang.
Nah, musik yang baik itu salah satunya seperti musik klasik atau musik yang lembut tanpa
menggunakan otak. Musik seperti ini sangat cocok diputar saat suasana di luar kamar
agak ribut. Hal ini dilakukan supaya suasana lebih hening sehingga belajar pun menjadi
lebih tenang. Lagu-lagu yang biasa diputar di toko buku Gramedia adalah salah satu
contoh lagu terbaik untuk diputar saat belajar.

4. LATIHAN SOAL
Belajar dengan membaca materinya terlebih dahulu, latihan soal, kemudian evaluasi
dengan melihat pembahasan di setiap soalnya adalah cara belajar yang terbaik. Untuk itu,
sangat diperlukan untuk membeli buku-buku dengan materi pelajaran dan soal-soal yang
berkualitas. Materi pelajaran yang berkualitas itu adalah materi yang ringkas, mudah
dipahami, dan mengandung konsep yang tersirat. Sedangkan soal-soal yang berkualitas
adalah soal yang berbobot, sesuai dengan materi pelajaran, dan mengandung pembahasan
tentang cara menjawab soal tersebut jika Anda tidak memahami cara menjawab soal
tersebut. Tentu saja sesuaikan juga dengan uang yang Anda miliki.
6 Tips Belajar dengan Latihan Soal
Belajar dengan cara latihan soal adalah salah satu cara belajar yang paling efektif. Maka
dari itu, saya memasukannya sebagai salah satu cara belajar yang baik dan benar.
Belajar dengan latihan soal bagus dilakukan saat belajar pelajaran hafalan atau pelajaran
hitung-hitungan. Karena latihan soal memang ditujukan untuk mengasah kemampuan
kita memahami materi pelajaran yang sedang kita pelajari. Nah, bagaimana cara belajar
dengan latihan soal? Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Saat Menemukan Rumus
Saat Anda menemukan rumus baik dalam pelajaran fisika maupun matematika, ada
baiknya Anda mencari soal-soal yang menggunakan rumus tersebut lalu kerjakanlah
sehingga rumus itu bisa Anda hafal. Lebih baik lagi jika sebelum itu Anda mempelajari
bagaimana cara rumus tersebut bekerja.
2. Baca Satu Bab dan Berlatih
Untuk pelajaran hafalan (IPS khususnya), sebaiknya Anda baca dan pahami dulu
seluruh isi bab yang sedang Anda pelajari. Kemudian berlatih mengerjakan soal yang
biasanya ada setelah bab tersebut. Jika ada soal yang belum bisa Anda jawab dengan
benar, maka baca kembali bab tersebut dan cari sumber referensi yang lain seperti
internet misalnya.
3. Cari Buku yang Ada Pembahasannya
Carilah buku bank soal yang ada pembahasannya (terutama untuk pelajaran IPA).
Tujuannya adalah supaya misalnya nanti di soal Anda tidak bisa menjawabnya, maka
pembahasan tersebut sangat membantu menuntun Anda langkah demi langkah cara
mengerjakan soal tersebut. Cari juga buku yang terdapat banyak soal beserta
pembahasannya.
4. Jangan Berhenti Berlatih
Latihlah setiap hari soal-soal yang ada. Jangan takut buku bank soal Anda habis
dikerjakan sehingga Anda harus membeli lagi yang baru. Mintalah uang kepada
orangtua Anda, orangtua Anda pasti akan sangat senang memberikan Anda uang jika
tujuan Anda memang untuk membeli buku bank soal. Latihlah setiap hari supaya tetap
dipahami. Jika Anda sekali saja tidak berlatih, maka Anda akan mudah melupakan
materi tersebut dan untuk memahaminya kembali Anda harus mempelajarinya dari
awal.
5. Evaluasi
Periksalah soal yang jawaban Anda salah atau yang tidak bisa Anda kerjakan.
Kemudian carilah pembahasannya atau cari tentang soal tersebut di buku dan internet.
Siapa tahu kunci jawaban Anda yang salah, bukan jawaban Anda.
6. Soal Esai
Untuk pelajaran hafalan seperti IPS, sangat penting untuk mampu mengerjakan soal
esai dengan tepat. Maka dari itu, berlatihlah mengerjakan berbagai soal esai dan
usahakan supaya jawaban Anda benar-benar sama persis seperti yang ada di buku.
Karena biasanya saat ulangan harian, guru memang mengharuskan jawaban yang
sama persis seperti di buku. Jika Anda mampu menjawab soal esai ataupun soal uraian
dengan cepat dan tepat, maka otomatis Anda telah menghafal dan memahami materi
tersebut.

5. BELAJAR KELOMPOK
Belajar bersama teman-teman memang sangat mengasyikan dan seru. Namun, sebaiknya
anggota kelompok belajar Anda maksimal 5 orang saja karena jika terlalu banyak, maka
akan mengganggu proses belajar Anda. Usahakan juga supaya ada satu dari anggota
kelompok belajar Anda yang pintar atau memahami sebuah materi pelajaran yang akan
dipelajari. Kelebihan dari belajar kelompok adalah bisa sharing secara langsung dengan
teman-teman tentang hal yang belum dipahami. kekurangan belajar kelompok adalah
konsentrasi belajar kita bisa saja terganggu jika teman Anda mengajak Anda mengobrol.
6. PEMBIMBING
Pembimbing bisa saja diperlukan untuk menemani Anda belajar. Anda bisa bertanya-tanya
kepadanya. Pembimbing itu tidak selalu guru atau orangtua. Teman pun bisa Anda jadikan
pembimbing. Tapi yang pasti teman Anda yaa harus pintar supaya bisa ditanya-tanya.
Gunakan pembimbing Anda secara maksimal. Tanyakan segala hal yang belum Anda
pahami berkaitan tentang materi pelajaran yang Anda pelajari.
7. BELAJAR DARI INTERNET
Internet memang memberikan wahana belajar yang sangat luas dan biasanya gratis.
Gunakan juga internet sebagai sarana bantu untuk belajar dan bertanya kepada orang-
orang di dunia maya. HdSBlog dalam Materi Pelajaran memberikan beragam materi
pelajaran yang lengkap dan mudah dipahami. Check this out!
8. REFRESHING
Tidak ada manusia yang bisa belajar terus-menerus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
manusia hanya bisa konsentrasi terhadap satu hal selama 15 menit saja. Jadi, manusia
hanya bisa belajar satu mata pelajaran selama 15 menit saja dan setelah itu
konsentrasinya akan buyar. Maka dari itu, setiap 15 menit belajar dianjurkan untuk
beristirahat selama 5 menit atau ganti dengan mata pelajaran lain. Setelah selesai belajar,
hibur diri Anda dengan membeli makanan favorit atau jalan-jalan ke taman supaya Anda
tidak stress.
9. SELALU TUTUP DENGAN DOA
Sama seperti saat memulai belajar, mengakhiri belajar juga harus diakhiri dengan doa.
Anda berdoa kepada Tuhan agar apa yang Anda pelajari telah Anda pahami dengan
maksimal dan memberi manfaat ke depannya.
10. YAKIN
Kunci kesuksesan berawal dari keyakinan. Yakinlah bahwa Anda bisa memahami materi
pelajaran tersebut. Keyakinan membuat Anda tidak ragu saat menjawab soal ulangan
atau ujian nasional.

Anda mungkin juga menyukai