Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER DAN PLC


“DIGITAL INPUT-OUTPUT PLC”

Disusun Oleh :

Kelompok : B8
Nama : 1. Fatima Ramadhanisa Iskandar (021500432)
2. Pipit Dwi Rahayu (021500449)
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknofisika Nuklir
Dosen : Nur Hidayat, SST

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2017
DIGITAL INPUT-OUTPUT PLC

I. TUJUAN
Mahasiswa memahami konsep control digital input output, wiring sinking dan
sourcing serta troubleshooting PLC.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. PLC Trainer Digital Input Output
2. Aplikasi CX Programmer
3. Laptop

III. DASAR TEORI


Kontrol digital yang dimaksud disini adalah pengendalian system apabila
didalamnya hanya terdiri dari sensor dan actuator yang bersifat digital atau diskrit.
Sebelaum mulai pemprograman hal yang perlu di pahami adalah prinsip kerja modul
digital input dan digital output beserta wiring rangkaian. Digital Input (DI) memiliki
prinsisp kerja sama dengan relay 24VDC. Apabila pada bagian common terminal
terkoneksi dengan polaritas negative supply atau GND maka untuk mengaktifkan
relay yang didalamnya dapat dilakukan dengan memberikan polaritas positif supply
24VDC pada masing-masing chanel, hal ini berlaku untuk sebaliknya. Digital Output
(DO) memiliki prinsip kerja sama seperti relay normally open (NO), aktif tidaknya
relay ini tergantungkepada alamat coil saat pemprograman. Jika common terminal
modul DO di terminasikan dengan polaritas negatif maka masingmasing chanel akan
mengeluarkan polaritas tersebut. Sehingga pada saat chanel tersebut aktif dan
terhubung dengan beban yang sebelumnya sudah terhubung dengan polaritas positif
maka beban tersebut akan aktif. Beban yang dimaksud disini adalah actuator digital
seperti relay, lampu, solenoid maupun motor DC. Wiring sinking yaitu keadaan
modul menerima arus atau dengan kata lain common terminal terhubung dengan
polaritas negative
Wiring sourcing yaitu keadaan modul memberikan arus atau common
terminal terhubung dengan polaritas positif.
IV. LANGKAH KERJA
1. Memastikan bahwa peralatan yang akan digunakan telah tersedia dan dapat
berfungsi dengan baik
2. Menghubungkan kabel-kabel yang telah disediakan ke PLC Trainer dengan
skema digital input output yang diinginkan
3. Setelah semua rangkaian telah selesai dipasang, maka dapat mencoba atau
menguji rangkaian tersebut
4. Setelah berhasil maka dapat dianalisa mengenai rangkaian digital input output
tersebut

V. LATIHAN
1. Buatlah suatu sistem kontrol mesin stamping dengan masukan tombol start untuk
mulai proses stamping dan masukan tombol emergency untuk menghentikan
proses. Saat tombol start di tekan, silinder bergerak ke bawah. Silinder kembali
keatas saat melewati sensor proximity switch.
 Membuat flow chart
 Membuat tabel digital input output yang akan digunakan
 Buat ladder diagram dan simulasikan
 Buat pengkabelan rangkaian sistem PLC
 Download program plc dan analisa sistem kerjanya

2. Buatlah suatu sistem kontrol pengisian tangki mixer. Ketika tombol start di tekan
secara otomatis mengisi tangka cairan A dan Cairan B. Ketika mencapai level
atas pengisian cairan A dan B Stop, kemudian campur 2 cairan sampai merata
selama 60 detik. Kemudian buka katup bawah untuk mengeluarkan campuran.
Katup bawah di tutup kembali saat mencapai level bawah, kemudian katup A dan
B di buka Kembali dan seterusnya sampai tombol stop di tekan atau tombol
emergency di tekan.
 Membuat flow chart
 Membuat tabel digital input output yang akan digunakan
 Buat ladder diagram dan simulasikan
 Buat pengkabelan rangkaian sistem PLC
 Download program plc dan analisa sistem kerjanya
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai digital input output plc yang memiliki tujuan
memahami konsep control digital input output, wiring sinking dan
sourcing serta troubleshooting PLC. Pada praktikum ini melakukan 2 kali percobaan
yang kemudian akan di bahas satu persatu dibawah ini.
1. Latihan 1
Pada percobaan pertama kali ini yaitu membahas mengenai kontrol mesin
stamping dengan masukan tombol start untuk mulai proses stamping dan masukan
tombol emergency untuk menghentikan proses. Pada percobaan diatas praktikan
membuat tabel digital input output yang akan digunakan sebagai berikut:
No deskripsi Alamat Relay
1. Start 0000
2. sensor 0001
3. emergency 0003
4. Output/stamping 100.00
Pada alamat relay emergency menggunakan alamat 0003 karna pada awalnya
praktikan menggunakan alamat 0002. ketika praktikan mencoba merangkai
pengkabelan PLC, colokan yang nyambung pada alamat 0002 tidak bisa
digunakan sehingga praktikan menggunakan alamat 0003 yang dimana pada
rangkaian pengkabelan PLC colokan yang menyambung pada alamat 003 dapat
digunakan.
Selanjutnya setelah praktikan menyusun diagram input output diatas, praktikan
memulai membuat ladder diagram pada software CX- Programmer seperti
tampilan berikut:

Setelah praktikan membuat ladder diagram seperti gambar diatas, praktikan


mengcomplie program dimana mengecheck apakah program sudah benar dan tidak
terdapat error ataupun warning.
Selanjutnya praktikan mulai merangkai pengkabelan PLC, lalu mentransfer
program pada PLC dan mecoba mengecheck apakah semua program sudah
terseambung sesuai dengan alamatnya masing-masing yang dilihat pada PC.
Setelah semua sudah tersambung sesuai dengan alamatnya masing-masing
rangkaian dan dipastikan menggunakan Wiring sinking yaitu keadaan modul
menerima arus atau dengan kata lain common terminal terhubung dengan polaritas
negative.
Selanjutnya tekanan melalui kompresor yang dimana kompresor akan memberikan
tekanan pada pneumatik sehingga ketika tombol push botton/start ditekan maka
kontak sensor dengan kondisi Normally Close dan pneumatik mengalirkan
tekanan sehingga solenoid mengeluarkan tekanan yang akan menggerakan cylinder
yang bergerak kebawah dan terjadilah proses stamping selanjutnya cylinder akan
kembali keatas saat melewati sensor proximity switch yang dimana awalnya kontak
sensor normally close ketika cylinder/stamping mengenai logam maka kontak
sensor akan menjadi Normally Open sehingga Cylinder/stamping kembali keatas
Selanjutnya ketika tombol emergency ditekan maka program akan merestart dan
memberhentikan proses stamping. Sehingga jika push botton start ditekat program
tetap tidak akan berjalan. Itulah yang dimaksud dengan troubleshooting, ketika
terjadi trouble atau masalah pada proses sistem control stamping maka
troubleshooting/ tombol emergency akan langsung memberhentikan proses sistem
control stamping saat itu juga.
Dari percobaan diatas dapat dibuat flowchart sebagai berikut:

START

Input start
Sensor
Emergency

Tombol tidak
Start aktif

ya

tidak Sensor
Aktif

END

2. Latihan 2
Pada percobaan kedua ini yaitu membahas mengenai penggunaan mixer
yaitu dengan simulasi suatu sistem kontrol pengisian tangki mixer. Ketika tombol
start di tekan secara otomatis mengisi tangki cairan A dan Cairan B. Ketika
mencapai level atas pengisian cairan A dan B Stop, kemudian campur 2 cairan
sampai merata selama 60 detik. Kemudian buka katup bawah untuk mengeluarkan
campuran. Katup bawah di tutup kembali saat mencapai level bawah, kemudian
katup A dan B di buka Kembali dan seterusnya sampai tombol stop di tekan atau
tombol emergency di tekan.
Berbeda dengan percobaan pada latihan 1 tersebut yang sudah bukan
menggunakan simulasi namun langsung penerapan kepada alat yang digunakan.
Pada percobaan latihan kedua ini hanya simulasi menggunakan diagram ladder
pada aplikasi CX Programmer. Seperti biasa yang dilakukan dalam hal ini adalah
membuat program diagram ladder kemudian meng-compile program tersebut
sehingga di dapatkan 0 error dan 0 warning baru dapat dijalankan simulasi mixer.
Dari percobaan latihan 2 ini dapat diketahui tabel digital input output sebagai
berikut :
Deskripsi Alamat relay
Start 000
Emergency 004
Power ON 200.00
Sensor 001-002
Timer T000
Output 100.00-100.01-100.02

Dari hal tersebut dapat dibuat diagram ladder seperti dibawah ini :
Dari diagram ladder tersebut dapat dilihat bahwa saat tombol start (kontak
0.00) aktif maka power ON (OUT 200.00) aktif sehingga mengunci internal relay
(kontak 200.00) untuk mengunci start (kontak 0.00) saat di non-aktifkan. Serta
pada diagram ladder kedua kontak internal relay 200.00 akan aktif sehingga
dengan aktifnya start (kontak 0.00) maka valve 1 (OUT 100.00) dan valve 2 (OUT
100.01) juga aktif.
Saat sensor 2 (kontak 0.01) aktif valve 1 (OUT 100.00) dan valve 2 (OUT
100.01) masih aktif (masih mengisi tangki) kemudian saat sensor 2 (kontak 0.01)
dan sensor 1 (kontak 0.02 aktif) maka valve 1 (OUT 100.00) dan valve 2 (OUT
100.01) non aktif serta mengaktifkan motor pengaduk (OUT 100.02) yang diatur
oleh TIM 000 untuk timer selama 10 detik.
Setelah waktu 10 detik maka kontak T000 aktif (pada diagram ladder 3 dan
diagram ladder 4) sehingga motor pengaduk (OUT 100.02) non aktif dan valve 3
(OUT 100.03) aktif selama valve 3 (OUT 100.03) aktif cairan pada mixer
berkurang sehingga menonaktifkan sensor 1 (kontak 0.02) dengan valve 3 (OUT
100.03) masih aktif serta setelah sensor 1 (kontak 0.02) dan sensor 2 (kontak 0.01)
aktif maka valve 3 (OUT 100.03) non aktif serta valve 1 (OUT 100.00) dan valve
2 (OUT 100.01) akan aktif kembali. Algoritma akan terus berulang sampai kontak
0.04 aktif untuk memutuskan sambungan tersebut.
Dari analisa percobaan latihan 2 tersebut telah dijelaskan sedemikian yang
sesuai dengan diagram ladder yang telah dibuat.
Dari pembahasan diatas maka dapat dibuat flowchart sebagai berikut :

Mulai

Memasukkan
cairan dari 1 dan 2

Tidak

Sensor 1 dan 2

Ya

Motor Bergerak
selama 10 detik

Tidak

Katup 3
membuka

Ya

Selesai

VII. KESIMPULAN
1. Pada latihan 1 praktikan menggunakan prinsip kerja modul digital input dan
digital output beserta wiring rangkaiaan dimana pada percobaan menggunakan
Wiring sinking yaitu keadaan modul menerima arus atau dengan kata lain
common terminal terhubung dengan polaritas negative.
2. Pada latihan 1 praktikan mampu memahami konsep control digital input
output pada sistem kontrol mesin stamping dengan masukan tombol start
untuk mulai proses stamping lalu untuk mengembalikan cylinder/stamping
jika terkena tembaga melalui sensor proximity switch dengan kondisi kontak
awal Normally Close menjadi Normally Open. Dan masukan tombol
emergency untuk menghentikan proses stamping atau bisa disebut dengan
troubleshooting.
3. Pada latihan 2 praktikan mampu menganalisa pengisian tangki mixer dengan
cara memanfaatkan timer dan sensor secara otomatis yang kemudian dapat
memutuskan sambungan tersebut apabila konta 0.04 aktif dan menandakan
bahwa proses tersebut berakhir

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Hidayat, Nur. 2017. Praktikum Digital Input Output PLC. Yogyakarta : STTN-
BATAN

Anda mungkin juga menyukai