PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah sebuah proses langkah demi lagkah yang digunakan untuk
menggunakanuntuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna
meningkatkan pemahaman kita tentang suatu topik atau isu. Sedangkan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial,
yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang
peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded.
Pada awalnya para peneliti kualitatif tidak menjelaskan secara rinci kegiatan
analisis dalam penelitiannya. Pada perkembangan selanjutntnya para peneliti
sejenis telah berupaya untuk menjelaskan proses analisisnya secara rinci,
meskipun masih beragam caranya. Namun, hal itu dapat dipahami sesuaidengan
sifat keterbukaan dan kelenturan motode ini bahwa yang paling serius dan sulit
dalam analisis kualitatif adalah karena metode analisis belum dirumuskan
dengan baik.1
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,
menganalisis, dan mengkonstruksi obyej yang diteliti menjadi lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki
kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan
selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar atau open
minded.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teknik Analisis Data?
2. Bagaimana Tahapan-tahapan Teknik Analisis Data Kualitatif?
3. Bagaimana Model Analis Data Penelitian Kualitatif?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengidentifikasi Pengertian Teknik Analisis Data.
2. Untuk Mengidentifikasi Tahapan-tahapan Teknik Analisis Data Kualitatif.
3. Untuk Mengidentifikasi Model Analisis Data Kualitatif.
1
Danu Eko Agustinova, ”Memahami Metode Penelitian Kualitatif”, (Yogyakarta:
CALPULIS, 2015), hlm. 61.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Analisis Data Kualitatif
1. Pengertian Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya
hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar
peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat dapat
digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.
Hubungan antar semantis2 sangat penting karena dalam analisis kualitatif,
peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif.3
Menurut Agustinova dalam bukunya mengatakan bahwasannya analisis
data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan analisis
data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, me ngelompokkan,
memberikan kode dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengolahan
data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantive.4 Nasution dalam Agustinova menyatakan
bahwa: melakukan analisis adala pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras.
Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.
Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk menganalisis, sehingga setiap
peneliti harus mencari sendiri metode yangdirasakan yang cocok dengan sifat
penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikanlain oleh peneliti yang
berbeda. Penelitian kuantitatif dan kualitatif mempunyai gayaanalisa masing-
masing. Gaya analisis dari penelitian kualitatif jauh berbeda dengan gaya analisa
kuantitatif yang selalu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan suatu
penelitian. Analisa data kualitatif berkaitan dengan data berupa kata atau kalimat
yang dihasilkan dari objek penelitian serta berkaitan dengan kejadian yang
melingkupi sebuah objek penelitian.
Menurut Emzir, analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan
pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain
yang telah anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda sendiri
mengenai materi-materi tersebut dan untuk memungkinkan anda mnyajikan
apayang sudah anda temukan kepada orang lain. Analisis melibatkan pekerjaan
dengan data, penyusunan, dan pemecahannya ke dalam unit-unit yang dapat
ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan penemuan apa yang
penting dan apa yang perlu dipelajari, dan pembuatan keputusan apa yang akan
anda katakan kepada orang lain. Untuk sebagian besar, produksi akhir dari
penelitian adalah buku, makalah, atau rencana tindakan. Analisis data
2
Semantis berhubungan denganilmu tentang makna dalam bahasa; menurut atau mengenai
semantik
3
Jonathan Sarwono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, (Yogyakarta:Suluh
Media, 2018), hlm. 235
4
Danu Eko Agustinova, ”Memahami..., hlm. 61-62
2
menggerakkan anda dari pembenahan halaman-halaman deskripsi ke produk
tersebut.5
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwasannya teknik
analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
5
Emzir, “Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data”, (Jakarta: RAJAGRAFINDO
PERSADA, 2014), hlm. 85
6
Danu Eko Agustinova, ”Memahami..., hlm. 62
3
diverivikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-
peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
Rancangan penelitian tergantung dari pendekatan yang digunakan pada
subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti.
Maksud eksistensi disini adalah variabel yang akan diteliti dimunculkan
secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variabel yang
diteliti sudah ada pada subjek yang akan diteliti.
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka
dipilih lokasi penelitian kualitatif. Jumlah (informan) tidak terlalu
berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang
ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung
dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah. Selain
didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga
melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat uang
menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu
kualitatif, maka perizinan dari birokasi yang bersangkutan biasanya
dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan
kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan
yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas
kehadiran kita sebagai peneliti.
d. Menjajagi dan Menilai Keadaan Lapangan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses
penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah
yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menentukan apakah
lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat
digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan
menerima kita sebagai bagian dari anggotamereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu, penjajakan dan
penelitian lapangan akan berjalan dengan baik apabila peneliti sudah
membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui orang
dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian dilakukan.
e. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Ketika kita menjajaki dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada
hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan partner kerja
sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak
tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang
yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara
kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
4
f. Menyiapkan Instrumen Penelitian
Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
langkah pengumpulan informasi dilapangan. Dalam penelitian kualitatif,
peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti
terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah
informasi yang dibutuhkan.7 Peneliti sebagai instrumen utama dalam
penelitian kualitatif, meliputi ciri-ciri sebagai berikut:
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat beraksi terhadap segala stimulus
dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian.
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan
yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus.
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau
angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh.
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat
difahami oleh pengetahuan semata-mata.
5) Peneliti sebagai instrumendapat segara menganalisis data yang
diperoleh.
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari
data yang diperoleh.
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat
perhatian yang seksama.8
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang
digunakan dapat berupa kegiatan:
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung
maupun tidak langsung “pemanfaatan teknologi informasi mejadi ujung
tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan
Tape Recorder dan Handy Camera.
2) Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang
lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan
tertentu. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan
dengan wawancara. Dalam proses wawancara ini didokumentasikan
dalam bentuk catatan tertulis dan audio visual, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam wawancara
sesorang pewancara tidak berhak membuat orang yang
7
Nyoman Dantes, “Metode Penelitian”, (Yogyakarta: Offset, 2012), hlm. 167
8
Ibid.,
5
diwawancarainya kebingunan dengan keharusan menjawab masalah
peneliti.
3) Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi
dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-
dokumen tertulis yang resmi.9
2. Lapangan
a. Memahami dan Memasuki Lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka
orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup
dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan,
menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya
latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, bertindak netral dengan
peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah
waktu studi, pembatasanwaktu melalui keterampulan informasi yang
dibutuhkan.
b. Aktif Dalam Kegiatan (Pengumpulan Data)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan
melakukan observasi umum, dan mencatat semua dalam catatan
lapangan. Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa
hasil yang diperoleh dapatdilihat dari proses secarautuh, untuk
memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti
adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data
kualitatif yang diperoleh. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang
menafsirkan data-data kuantitatif (angka-angka) dari alat yang berupa
angket, penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode
naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Data diambil langsung dari setting alami
b) Penentuan sampel secara purposif
c) Peneliti sebagai instrumen pokok
9
Deddy Mulyana, ”Metodologi Penelitian Kualitatifí”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 180
6
d) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik
e) Analisa data secara induktif atau interpertasi bersifat idiografik
f) Menggunakan makna dibalik data10
c. Pengolahan Data
1) Reduksi Data
Data yang diperoleh dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.
Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi,
dirangkum, dipilih, hal-hal yang pokok, difikuskan pada hal-hal yang
pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil
mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema,
dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari
kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh
jika diperlukn.
2) Display Data
Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah
disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik
kesimpulan dan mengambil tindakan. Data yang diperoleh
dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam
bentuk metriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-
pola hubungan satu data dengan data lainnya.
3) Analsiis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content
Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang
dipakai dalam komunikasi, menggunakankriteria-kriteria dalam
klarifikasi, dan menggunakan teknik analsis dalam memprediksikan.
Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analsis ini meliputi:
a. Menetapkan lambang-lambang tertentu
b. Klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol data
c. Melakukan prediksi atas data.
4) Mengambil Kesimpulan dan Verivikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verivikasi atas data-data yang sudah
diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan
pola pemecahan permasalahan yang dilakukan.
5) Meningkatkan Keabsahan Hasil
a. Kredibilitas (validasi Internal)
a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan.
b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di
lapangan.
10
Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2001), hlm. 90
7
c) Pengamatan secaraterus menerus.
d) Tringualisasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenara
data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh
sumber lain, dilakukan untuk mempertajam tilikan kita
terhadaphubungan sejumlah data.
e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan
masukan dan kritik dalam proses penelitian.
f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai
kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk
rekaman, tulisan, copy-an, dll
g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat
dalam bentuk laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek
kebenarannya, agar hasil penelitian sahih.
b. Transferbilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan oleh pemakai
penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para
pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang
jelas tentang konteks dan fokus penelitian.
c. Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengaan audit trail berupa komunikasi dengan
pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna
membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan.
11
Mulyadi, “Metodologi Penelitian Pendidikan”, (Pekanbaru: Diktat, 2011), hlm. 56
8
jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap
kredibel. Miles dan huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu : data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.12
a. Data reduction (reduksi kata)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
dikemukakan, semakin lama ke lapangan, maka jumlah data akan
semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat
dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
Dalam mereduksi hasil catatan lapangan yang kompleks, rumit
dan belum bermakna. Catatan lapangan berupa huruf besar, huruf
kecil, angak dan simbol-simbol yang masih berantakan, yang tidak
dipahami. Dengan reduksi, maka peneliti merangkum, mengambil
data yang pokok dan penting, membuat kategorisasi, berdasarkan
huruf besar, huruf kecil, dan angka. Data yang tidak penting dibuang
karena dianggap tidak penting bagi peneliti. Dalam bidang
pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat
penelitian, maka dalam mereduksi peneliti akan memfokuskan pada
murid-murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan
mengkategorikan pada aspek, gaya belajar, perilaku, perilaku sosial,
interaksi dengan keluarga dan lingkungan, dan perilaku di kelas.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan
yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah
pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti melakukan penelitian,
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal,
belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian
peneliti dalam melakukan reduksi kata. Reduksi kata merupakan
proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan
dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru,
dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan papa temuan
12
Sugiyono, “Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R dan D”, (Bandung : Anggota
IKAPI, 2017), hlm. 247
9
atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka
wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-
data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang
signifikan. 13
13
Sugiyono ,”Metode...hlm. 247
10
perubahan struktur pendidikan tenaga kerja pada insdustri modern
dari piramida ke belah ketupat.14
c. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data,
peneliti bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kretibel.15
Pengumpulan
Model data
data
14
Ibid, hlm. 250.
15
Emzir, “metodologi Penelitian Kualitatif..., hlm. 133
11
gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang
diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dati grand tour dan mini
tour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang
diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini
informasi yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun
sudah menemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial yang
diteliti.
Dalam situasi sosial terdapat ratusan atau ribuan kategori. A category
is an array different objects that are treated as if they were equivalent.
Suatu domain adalah merupakan kategori budaya (cultur category)
terdiri atas elemen yaitu : cover term, included terms, dan semantic
relationship. Cover term adalah nama suatu domain budaya, included
term nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam suatu kategori.
Elemen ketiga dari seluruh domain budaya adalah hubungan semantiok
antara kategori. Mencari hubungan semantik ini merupakan hal yang
penting untuk menentukan berbagai domain budaya. Kedudukan cover
term, included term, dan semantik relationship, dapat digambarkan
seperti gambart dibawah ini.16
domain
Orang Cover term
Nama domain
budaya
Is kind of Semantic
relationship
(hub. Semantik),
antar kategori.
Perawat, pasien, Included term
dokter, pengunjung Rincian domain
RS
16
Sugiyono ,”Metode...hlm. 256
17
Ibid.
12
1) TABEL CONTOH ANALISIS HUBUNGAN SEMANTIK
PENDIDIKAN KEJURUAN
13
3. a. mahasiswa mengeluh Adalah sebab dari Kepemimpinan
b.para dosen melakukan protes yang otoriter
c. mahasiswa demonstrasi
4. a. dosen memiliki sertifikat Rasional/alasan Kepemimpinan
kompetensi yang otoriter
b. alat-alat pembelajaran lengkap
c. sistem evaluasi belajar
diperbaiki
5. a. Di kelas Lokasi melakukan Tempat belajar
b. Di industri pekerjaan mahasiswa
c. Di laboratorium fakultas teknik
d. Di bengkel
6. a. Mengikuti kursus Adalah cara Mencapai
b. Belajar tekun prestasi belajar
c. Jarang membolos kuliah
7. a. Komputer Digunakan untuk Mengerjakan
b. Printer tugas-tugas
c. Flask disk kuliah
8. a. Membayar SPP Merupakan urutan Administrasi
b. Perwalian dalam perkuliahan
c. Melaksanakan kuliah
d. Ujian akhir
9. a. Sarjana pendidikan Adalah atribut Atribut/gelar
b. Sarjana teknik dari luusan
c. Sarjana sosial perguruan tinggi
d. Sarjana hukum jenjang S1
b. Analisis taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan
domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka
selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan
sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan
data di lapangan.pengumpulan data dilakukan secara terus menerus
melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga
data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini
diperlukan analisis lagi yang disebut dengan taksonomi.
Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data
yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan
18
Sugiyono ,”Metode...hlm. 259
14
demikian domain yang telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti
dapat di urai secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis taksonomi
ini. Analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak
(box diagram), diagram garis dan simpul (lines and node diagram) dan
out the line.
c. Analisis Komponensial
Dalam analisis taksonomi, yang diurai adalah domain yang telah
ditetapkan menjadi fokus. Melalui analisis taksonomi, setiap domain
dicari elemen yang serupa atau serumpun, ini diperoleh melalui
observasi dan wawancara serta dokumentasi yang terfokus.
Pada analisis komponesial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam
domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki
perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik
pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi
yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
Sebagai contoh, dalam analisis taksonomi telah ditemukan berbagai
jenjang dan jenis pendidikan. Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan
tersebut, selanjutnya dicari elemen yang spesifik dan kontras pada
tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan
sistem managemennya.
Pada gambar dibawah ini ditunjukkan contoh analisis data kualitatif
tentang jenjang pendidikan di Indonesia, yang meliputi analisis domain
menghasilkan jenjang pendidikan (dasar, menengah, tinggi), analisis
taksonomi menghasilkan jenjang dan jenis sekolah, dan analisis
komponesional yang diharapkan diperole data yang spesifik dan kontras
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan pada aspek tujuan sekolah,
kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan sistem manajemen
pendidikan yang digunakan.19
d. Analisis tema budaya
Analisis tema atau discovering cultural themes, merupakan upaya
mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang
ada. Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain,
taksonomi, dan komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat
tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial/obyek penelitian
yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah
dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.
Seperti telah dikemukakan bahwa, analisis data kualitatif pada
dasarnya adalah ingin memahami situasi (obyek penelitian dalam
penelitian kuantitatif) menjadi bagian-bagian, hubungan antar bagian,
dan hubungannya dengan keseluruhan. Jadi, ibaratnya seorang peneliti
arkeolog, menemukan batu-batu pondasi, tiang-tiang, pintu, kerangka
atap, genting dan akhirnya dapat dikonstruksikan menjadi rumah jenis
19
Sugiyono ,”Metode...hlm. 264
15
tertentu, sehingga rumah tersebut dapat diberi nama. Jadi dari analisis
tema kultural itu adalah bagaimana peneliti mampu mengkonstruksi
barang yang berserakan menjadi rumah, dan rumah itu jenis rumah apa.
Misalnya rumah itu adalah rumah pedagang lembu. Jadi tema
budayanya adalah : “Rumah pedagang Lembu”.20
20
Ibid, hlm. 266
16
BAB III
PENUTUP
17
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif”, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
18