Laporan Analisis meter di atas permukaan laut (dpl) dengan rentang ketinggian sejauh

Kota Mataram 9 km. Letak Kota Mataram secara astronomis berada pada 08° 33’ -
08° 38’ Lintang Selatan dan 116° 04’ - 116° 10’ Bujur Timur.
Sedangkan secara geografis, Kota Mataram memiliki batas wilayah
Menurut analisis kelompok kami, berdasarkan data yang kami
di sebelah utara yaitu Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok
peroleh dari BPS.go.id tahun 2010, Kota Mataram memiliki jumlah
Barat; di sebelah selatan yaitu Kecamatan Labu Api, Kabupaten
penduduk sebanyak 402.843 jiwa yang terdiri dari 199.332 jiwa
Lombok Barat; di sebelah barat yaitu Selat Lombok; dan di sebelah
penduduk laki-laki dan 203.511 jiwa penduduk perempuan.
timur yaitu Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Kota
Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan menghasilkan Sex
Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara
Ratio sebesar 98, yang artinya penduduk perempuan lebih banyak
Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Salah satu
daripada penduduk laki-laki. Kemudian, dari data berdasarkan umur
suku bangsa mayoritas penduduk Kota Mataram selain suku Bali,
dan jenis kelamin dapat dikelompokkan menjadi golongan tua
Tionghoa, Melayu, dan Arab ialah suku Sasak. Agama mayoritas
berjumlah 15.172 jiwa, golongan muda 110.096 jiwa, dan golongan
penduduk Kota Mataram adalah Islam 82.48%, agama lain yang
dewasa (usia produktif) berjumlah 277.575 jiwa. Dari data tersebut,
dianut adalah Hindu 13.99% , Kristen 1.67%, Katolik 0.75%, Buddha
maka Depedency Ratio sebesar 45,13 yang artinya jumlah usia
0.95%, dan Konghucu 0.01%. Masyarakat Kota Mataram masih
produktif lebih banyak dibandingkan usia non-produktif. Berdasarkan
melestarikan Bahasa Sasak dengan menggunakannya sebagai bahasa
penelitian BPS, golongan usia produktif paling banyak pada umur 20-
sehari-hari, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Samawa,
24 tahun sebanyak 50.915 jiwa yang terdiri dari 25.223 jiwa
serta bahasa Bima.
penduduk laki-laki dan 25.692 jiwa penduduk perempuan.
Jika ditinjau dari kelebihan dan kekurangan mengenai Kota
Kota Mataram merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara
Mataram, kelebihannya adalah Pulau Lombok saat ini merupakan
Barat dengan luas wilayah 61,30 km² (6.130 Ha). Kota Mataram
salah satu destinasi wisata yang paling dituju, tidak hanya bagi turis
memiliki topografi wilayah berada pada ketinggian kurang dari 50
lokal namun juga turis mancanegara. Kota Mataram yang terletak di
Pulau Lombok merupakan tempat yang sangat terkenal dengan
eksotisme alamnya serta memiliki banyak tempat wisata, baik wisata
alam maupun wisata budaya. Selain itu, batas wilayah sebelah barat
Kota Mataram yaitu Selat Lombok yang membatasi Pulau Bali dan
Pulau Lombok memudahkan masuknya turis yang berasal dari Pulau
Bali. Dari Kota Mataram kita bisa menuju tempat wisata alam yang
sangat terkenal diantaranya Gili Trawangan, Gili Air, Pantai Kuta,
Pantai Senggigi, serta Pesona Gunung berapi tertinggi kedua di
Indonesia yaitu Rinjani. Untuk wisata budaya, perpaduan antara
budaya Lombok dan Bali dan sentuhan dari etnis lainnya, melahirkan
suatu kolaborasi budaya yang sangat menarik, dan ada beberapa
tempat menarik yang layak untuk dikunjungi terkait dengan hal
tersebut antara lain, Kuburan Tionghoa Bintaro, Taman Mayura, Pura
Meru, Pura Segara, Museum Nusa Tenggara Barat, Loang Baloq,
Kota Lama Ampenan. Kota ini juga memiliki berbagai pusat
perbelanjaan, misalnya Mataram Mall, Pusat Kerajinan Mutiara
Pagesangan dan Ampenan Cerah Ceria. Disamping pusat
perbelanjaan, Kota Mataram juga memiliki berbagai sentra oleh-oleh
misalnya Senggigi Square, Sukarara, Pusat Mutiara Di desa
Sekarbela. Sedangkan di bidang kuliner, kota ini menyajikan sajian
khas Lombok diantaranya adalah ayam taliwang, beberuk terong, sate
bulayak, plecing kangkung, nasi balap puyung, ares, sate rembiga,
sate tanjung, poteng jaje tujak, iwel, dan bebalung. Sedangkan,
kekurangannya berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah) tahun 2011-2015, Kota Mataram memiliki
masalah pembangunan dalam aspek geografis dan demografis yaitu
tingkat kepadatan penduduk di Kota Mataram yang cukup padat. Hal
ini dibuktikan dengan angka kepadatan yang menyentuh 6 572
jiwa/km2 pada tahun 2010. Selain itu demi menyesuaikan kebutuhan
akan lahan perkotaan, akhirnya terjadi alih fungsi lahan pertanian ke
non-pertanian yang cukup tinggi. Di Kota Mataram sendiri masih
terdapat permukiman yang padat dan kumuh.
Akhir analisis dari data yang kami peroleh, didapat hasil Sex
Ratio sebesar 98 dan Depedency Ratio sebesar 45,13 yang
menentukan usia produktif terbanyak pada usia 20-24 tahun sebanyak
50.915 jiwa. Maka dengan jumlah penduduk terbanyak pada usia 20-
24 tahun dapat mengembangkan dan memajukan Kota Mataram
dalam pariwisata. Misalnya dalam bidang usaha jasa makanan dan
minuman, penduduk Kota Mataram dapat mendirikan Rumah Makan
yang menyajikan sajian khas Lombok agar para wisatawan
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang
kuliner serta menambah nilai Kota Mataram di mata wisatawan.
Selain itu, banyaknya tempat wisata yang terletak dekat dengan Kota
Mataram, mendorong penduduk Kota Mataram untuk
mengembangkan bisnis penjualan suvenir. Suvenir tersebut akan
selalu mengingatkan para wisatawan bahwa mereka pernah
mengunjungi Kota Mataram. Dalam bidang usaha jasa transportasi
pariwisata, penduduk Kota Mataram dapat menyewakan angkutan
untuk kegiatan pariwisata. Dalam bidang usaha jasa perjalanan
wisata, penduduk Kota Mataram dapat menjadi agen atau biro
perjalanan wisata. Dalam bidang usaha penyediaan akomodasi,
penduduk Kota Mataram dapat mendirikan home stay, guest house,
hotel, villa, resort, cottage, bungalow, dll.