Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja

Subpokok Bahasan : Manajemen Stress Kerja

Sasaran : Pegawai

Hari/Tanggal : Kamis, 21 November 2019

Waktu : 20 Menit

Tempat : Perusahaan / Pabrik

A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO, A State of well-being. Kondisi ketika seseorang
merasa sehat dan Bahagia. Mampu menghadapi tantangan hidup, dapat
meneri,ma orang lain apa adanya , bersikap poditif terhadap diri sendiri dan
orang lain, serta berkegiatan yang produktif.
Stress biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif padahal
tidak. Terjadinya stres dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan
stresor. Bentuk stresor ini dapat dari lingkungan, kondisi dirinya serta pikiran.
Dalam pengertian stres itu sendiri juga dapat dikatakan sebagai stimulus,
dimana penyebab stres dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa. Stres juga
dikatakan sebagai respons, artinya dapat merespons apa yang terjadi, juga
disebut sebagai transaksi yakni hubungan antara stesor. Dianggap positif
karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungan.
Sedangkan gangguan jiwa merupakan sindrom atau pola perilaku, atau
psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas
berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau
lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan, disimpulkan
bahwa disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik atau
biologik, dan gangguan itu tidak semata-mata terletak didalam hubungan
antara orang dengan masyarakat.(Maramis, WF. 1998).

Kesehatan jiwa di tempat kerja sebenarnya sangat penting untuk


mendukung keberhasilan perusahaan. Jika karyawan merasa bahagia, maka
akan mendukung kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas kerja.

Namun, ganguan kesehatan jiwa di tempat kerja seringkali tak bisa


dihindari. Kondisi ini bisa diawali dari luka emosional yang terjadi akibat
perisakan, tekanan pekerjaan dan atasan, kegagalan berulang, dan
sebagainya. Jika hal itu dibiarkan, luka akan berkembang menjadi stres dan
mengganggu kinerja. Berikut beberapa alasan pentingnya menjaga
kesehatan mental di tempat kerja. Stres yang terjadi pada seorang karyawan
tidak boleh diremehkan. Jika rasa frustasi berlangsung lama maka akan
membuat karyawan tidak bisa berkonsentasi dalam melakukan pekerjaan.
Bahkan, stres juga bisa menjadi pemicu sakit fisik. Kesehatan mental dan
fisik yang tidak optimal akan menurunkan kinerja karyawan. Jika satu
orang karyawan tidak mampu bekerja dengan baik, bisa mempengaruhi tim.
Pada akhirnya produktvitas kerja akan menurun.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 20 menit, para pegawai


diharapkan mampu mengendalikan stress dalam dunia stress.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit


diharapkan pegawai mampu :

a. Mengetahui pengertian kesehatan jiwa


b. Mengetahui pengertian stres dan manajemen stres
c. Mengetahui teknik manajemen stress
C. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Membalas salam 2 Menit
dan salam  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Apersepsi  Memberikan
respon
2. Penyampaian Menyampaikan materi : Mendengarkan dan 10
Materi  Pengertian Kesehatan memperhatikan Menit
jiwa
 Pengertian Stres dan
Manajemen Stres
 Teknik manajemen
stress

3. Penutup  Tanya jawab  Bertanya dan 8 menit


 Evaluasi dan mendengarkan
Menyimpulkan  Memperhatikan
materi  Membalas
 Mengucapkan salam salam

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. MEDIA

1. Power Point

2. Leafleat
3. Bander

F. SETTING TEMPAT

1. Peserta (pegawai) duduk di kursi tunggu.

2. Panyaji berdiri di depan peserta.

G. MATERI

(Terlampir)

H. EVALUASI

(Lisan)
Lampiran 1

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kesehatan Jiwa

Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang


yang secara klinik cukup bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu
gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau lebih fungsi yang penting
dari manusia. Sebagai tambahan,disimpulkan bahwa disfungsi itu adalah
disfungsi dalam segi perilaku, psikologik atau biologik, dan gangguan itu
tidak semata-mata terletak didalam hubungan antara orang dengan
masyarakat.(Maramis, WF.1998).

B. Pengertian Stress

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1)


Gangguan atau kekacauan mental dan emosional (2) Tekanan. Secara teknis
psikologik, stress didefinisikan sebagai suatu respons penyesuaian seseorang
terhadap situasi yang persepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan
orang bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun
perilaku terhadap "stressor" hal yang dipandang sebagai menyebabkan
cekaman, gangguan keseimbangan (homeostatis), baik internal maupun
eksternal. Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat
subjektifin sesuai persepsi orang yang memandang. Dengan perkataan lain
apa yang mencekam bagi seseorang belum tentu dipersepsi mencekam bagi
orang lain.

Sedangkan manajemen stress adalah kemampuan penggunaan sumber


daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan
mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari
manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup
individu itu agar menjadi lebih baik. Manajemen stres adalah kecakapan
menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan secara
proporsional.

C. Mengetahui Teknik Manajemen Stress

1. Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya

2. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan

3. Tenangkan pikiran dengan relaksasi

4. Kembangkan hobi yang bermanfaat

5. Meningkatkan ibadah mendekatkan diri pada tuhan

6. Berpilir positif

7. Jagalah kesehatan dengan olahraga atauy aktivitas fisik sevara teratur,


akan bergizi seimbangm terapkan perilaku hidup bersih.

Anda mungkin juga menyukai