MAKALAH Etika - Kel 12 - 2019
MAKALAH Etika - Kel 12 - 2019
TENTANG
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Dosen Pembimbing :
Novia Yanti, S.Pd. I, M.A
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Profesi Guru
sebagai Jabatan Fungsional”.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada
dosen pembimbing. Penulis menyadari sepenuhnya, di dalam penyusunan makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini, kini dan kedepannya. Semoga segala
bantuan, dorongan, pemikiran, nasehat, dan ilmu yang diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT, serta hendaknya membawa berkat dan manfaat bagi penulis. Akhir
kata penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi
penulis sendiri.
Penulis/(kelompok12)
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
B. Batasan masalah……………………………………..………………………...1
C. Tujuan penulisan…………………………………..………………………......1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….2
A. Kesimpulan…………………………………………………….…………….11
B. Saran……………………………………………………………...….………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai tenaga profesional, Guru mempunyai fungsi yaitu; peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu
profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Agar tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak dilakukan
penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban guru dalam
melaksanakan pembelajaran/pembimbingan, dan/atau tugas-tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah atau madrasah.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis mengemukakan batasan
masalah yang akan dijelaskan dalam makalah ini yaitu pengertian jabatan
funsional, jenis-jenis guru, jenjang jabatan guru beserta pangkatnya, dan
uraian tugas guru.
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini, bertujuan untuk:
1. Mahasiswa mengetahui pengertian jabatan fungsional
Jenis-jenis guru
Persyaratan menjadi guru
2. Mahasiswa mengetahui Jenjang jabatan fungsional
3. Mahasiswa mengetahui uraian tugas seorang guru
BAB II
PEMBAHASAN
a. Guru
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidik anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
b. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab dan hak seseorang dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan ketrampilan tertentu secara mandiri.
c. Jabatan Fungsional Guru
Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
2. Jenis Guru
Berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan
dalam 3 (tiga) jenis sebagai berikut:
b. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni
harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi
bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai
sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah
menguasai cara dan teknik mengajar, terampil mendesain program
pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan/pengajaran.
c. Persyaratan psikis
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara
lain: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, maupun
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa
kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani
berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu, guru
juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tatapi juga
memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga
mematuhi norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat
membangun. Inilah pentingnya bahwa guru itu harus memiliki
panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.
d. Persyaratan fisik
Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak
memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya,
tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam
persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan,
termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga
guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan dinilai oleh para
siswa/anak didiknya.
e. Persyaratan mental
Persyaratan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental
yang baik terhadap profesi keguruan, mencintai dan mengabdi
pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap hidup
demokratis.
f. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang
luhur, sanggup berbuat kebajikan, serta bertingkah laku yang bisa
dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di
sekelilingnya.
1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada awal tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja
sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi
edukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru.
Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan
penyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil belajar yang
terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap muka.
b. Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir
pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan
bagian dari kegiatan tatap muka.
c. Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau
termediasi dengan menggunakan media antara lain video, modul
mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi.
d. Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang
teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan.
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai
dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum
sekolah/madrasah.
f. Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan
melakukan persiapan, antara lain pengecekan dan/atau penyiapan
fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat
administrasi.
Tim Profesi Kependidikan. 2008. Bahan Ajar Profesi Kependidikan. Padang: UNP
Press.
Gufron Anik, 2010, Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dalam
http://staff.uny.ac.id/ diakses tanggal 17 November 2019
Anonim, 2011, Jabatan Guru Berdasarkan Pangkat dan Golongan (Permenpan No. 16
Tahun 2009, Pasal 12, Ayat 2), dalam
http://goeroendeso.wordpress.com diakses tanggal 17 November
2019