Anda di halaman 1dari 4

Penetapan Masalah

1. Apa pengaruh debu bukit kapur terhadap pekerja shg dapat terkena penyakit mata dan juga
sesak napas?
2. Bagaimana pengaruh pestisida terhadap kesehatan pekerja agromedis shg bisa muncul
keluhan seperti pusing dan mual?
3. Bagaimana pengaruh kegiatan agromedis terhadap kesehatan lingkungan?

Pembahasan

1. Apa pengaruh debu bukit kapur terhadap pekerja sehingga dapat terkena penyakit mata dan
juga sesak napas?

Pengolahan batu kapur terutama kegiatan pembakaran merupakan salah satu sumber
pencemaran udara, dengan hasil yang ditimbulkan berupa gas seperti : CO2, CO, dan
partikel debu. Dari gambar di atas terlihat pada proses pembakaran terjadi pembakaran tidak
sempurna dengan adanya asap yang mengepul. Asap yang mengepul menandakan adanya
gas karbon monoksida (CO). Polutan utama dipertambangan kapur adalah partikel debu.
Partikel debu batu kapur ini dapat mengganggu kesehatan bila terhirup manusia, antara lain
dapat mengganggu pernafasan, seperti sesak nafas ataupun terjadinya pneumoconiosis.
Dampak negatif yang paling dirasakan secara langsung adalah pencemaran udara dari
tungku pembakaran kapur.Bahan bakar yang digunakan untuk membakar kapur
menggunakan kayu. Dampak ini langsung dirasakan ketika menghirup asapnya, berupa rasa
perih di mata, batuk, dan bila bahan tersebut tersentuh kulit secara langsung, akan terasa
terbakar.

2. Bagaimana pengaruh pestisida terhadap kesehatan pekerja agromedis sehingga bisa muncul
keluhan seperti pusing dan mual?

Kecelakaan akibat pestisida pada manusia sering terjadi, terutama dialami oleh orang
yang langsung melaksanakan penyemprotan. Mereka dapat mengalami pusing-pusing ketika
sedang menyemprot maupun sesudahnya, atau muntah-muntah, mulas, mata berair, kulit
terasa gatal-gatal dan menjadi luka, kejang-kejang, pingsan, dan tidak sedikit kasus berakhir
dengan kematian. Kejadian tersebut umumnya disebabkan kurangnya perhatian atas
keselamatan kerja dan kurangnya kesadaran bahwa pestisida adalah racun.
Kadang-kadang para petani atau pekerja perkebunan, kurang menyadari daya racun
pestisida, sehingga dalam melakukan penyimpanan dan penggunaannya tidak
memperhatikan segi-segi keselamatan. Pestisida sering ditempatkan sembarangan, dan saat
menyemprot sering tidak menggunakan pelindung, misalnya tanpa kaos tangan dari plastik,
tanpa baju lengan panjang, dan tidak mengenakan masker penutup mulut dan hidung. Juga
cara penyemprotannya sering tidak memperhatikan arah angin, sehingga cairan semprot
mengenai tubuhnya. Bahkan kadang-kadang wadah tempat pestisida digunakan sebagai
tempat minum, atau dibuang di sembarang tempat. Kecerobohan yang lain,
penggunaan dosis aplikasi sering tidak sesuai anjuran. Dosis dan konsentrasi yang dipakai
kadang-kadang ditingkatkan hingga melampaui batas yang disarankan, dengan alasan dosis
yang rendah tidak mampu lagi mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui
mulut, kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke
dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan
keracunan kronis. Seseorang yang menderita keracunan kronis, ketahuan setelah
selang waktu yang lama, setelah berbulan atau bertahun. Keracunan kronis akibat pestisida
saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat karsiogenic (pembentukan jaringan
kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang),
danteratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan).

3. Bagaimana pengaruh kegiatan agromedis terhadap kesehatan lingkungan?

Dengan adanya kegiatan agromedis maka kesehatan lingkungan lebih terjamin. Karena
kegiatan agromedis sendiri merupakan suatu program yang bertujuan memberikan manfaat
bagi petani dan keluarganya dan menyediakan informasi tentang nutrisi, standar keamanan
pangan, keselamatan kerja, dan program preventif kesehatan meliputi pencegahan dan
penanganan penyakit yang muncul akibat kegiatan agroindustri.
Beberapa masalah yang disebabkan oleh kegiatan agroindustri :
1. Masalah Makanan
Masalah makanan pada masyarakat agroindustri adalah tentang kebersihan makanan dari
bahan baku sebagai penyajiannya.
a. Kontaminan makanan :
 Pestisida
Pestisida yang digunakan secara berlebih didalam proses pertanian akan dapat masuk
kedalam tubuh hewan ataupun tumbuhan, yang nantinya merupakan bahan utama dari
pembuatan makanan, misalnya : DDT yang dapat menimbulkan keracunan dengan
gejala GI (gastero-intestinum.
 Logam
Misalnya : airnya raksa yang dapat mengakibatkan penyakit minamata, Mangan yang
dapat mengakibatkan penyakit parkinson.
 Mikroba
Beberapa contoh mikroba yang dapat mengkontaminasi makanan antara lain :
Salmonella, Staphylococcus, Clostridium, dll. Mikroorganisme tersebut kebanyakan
hidup pada bahn makanan (mentah) berupa daging unggas, telur, susu, santan kelapa,
ikan, sayuran) yang terkontaminasi.
Dari semua bahan makanan tersebut, yang paling banyak menimbulkan resiko terkontaminasi
atau teracuni oleh bakteri adalah daging unggas (misal daging ayam) dan telur.
2. Masalah Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat dan atau konsentrasi dan jumlahnya, baik secara langsung ataupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan merusakkan lingkungan hidup, dan dapat
membahayakan lingkungan hidup kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
lain. (UU RI No.23 thn 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1) \
3. Masalah Air
Definisi pencemaran air adalah suatu peristiwa masuknya zat ke dalam air yang
mengakibatkan kualitas (mutu) air menurun sehingga dapat mengganggu atau
membahayakan kesehatan masyarakat (Permenkes No. 173/Menkkes/VII/77) atau masuknya
taua dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang membahayakan
dan dapat mengakibatkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. (Perda RI No. 20
Tahun 1990)
4. Masalah Pestisida
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik yang digunakan untuk
memberantas hama dan penyakit yang merusak tanaman dan hasil pertanian, memberantas
hama air, memberantas binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
dan binatang.

Anda mungkin juga menyukai