Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN BUKU

IDENTITAS BUKU

JUDUL : PERILAKU ORGANISASI, KONSEP DASAR DAN


APLIKASINYA
PENGARANG : MIFTAH TOHA
PENERBIT : PT RAJA GRAFINDO PERSADA JAKARTA,
TAHUN TERBIT : 2012
JUMLAH HALAMAN: 375
ISBN : 979-421-015-3
BAB I
PENGANTAR DAN LATAR BELAKANG MASALAH

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek


tingkanh laku mansia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu, ia
meliputi aspek yang telah ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
demikian pula aspek yang ditimbulkan dai pengaruh manusia terhadap organisasi.
Duncan mengemukakan: perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-
bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan
tindakan-tindakan manusia dialam organisasi . perilaku organisasi sebagaimana
suatu disiplin mengenai bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan
diatur dan siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Walaupun
dikenal adanya keunikan pada indivedu, namun perilaku organisasi masih
memusatkan pada kebutuhan manejer untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas
pekerjaan bisa dijalankan
Minat untuk mempelajari prilaku organisasi dimulai dari Plato nyang
membicarkan jiwa manusia terbagi tigay yaitu: philosophi yang merupakan suatu
alat untuk mencapaki suatu pengetahuan, spirited yakni suatu aspek jiwa manusia
yang berusaha untuk mencari kakuasaan dan ambisi, appeletite yakni keinginan
untuk memenuhi selera. Pada sekitar abad 20, perhatian terhadap organisasi
mencapai titik momentumnya ada tiga tokoh yang melahirkan konsep baru tentang
perilaku organisasi yaitu:
1. Max Webber
Webber adalah pemikir dalam ilmu sosial. Orientasinya lebih
banyak menekankan kepada penjelasan mengenai organisasi dibanding dari
pengembangan suatu prinsip yang biasanya dipakai untuk mencapai tujuan praktis.
Secara teori suatu birokrasi menurut Webber memunyai berbagai sifat yang dapat
dibedakan dari ketentuan-ketentuan dari suatu organisasi yaitu:
· Adanya spesialis, atau pembagian kerja
· Adaya hirarki yang berkembang
· Adanya sistem dari suatu prosedur dan aturan-aturan
· Adanya hubungan-hubungan kelompok yang bersifat impersonalitas
· Adanya promosi dan jabatan yang berdasarkan atas kecakapan.

2. Henry Fayol
Henry Fayol menerbitkan buku yang terkenal yaitu Administrasi industri dan
umum (bgeneral and industrial administration) pada tahun 1919 yang secara cepat
pula bisa mempengaruhi pemikiran manajemen di eropa. Dia berpendapat bahwa
semua organisasi terdiri dari unit atau sistem sebagai berikut:
· Aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian produk dan penjualan
· Kegiatan keungan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan
pengendalian kavital
· Unit keaman dan perlindungan
· Fungsi penghitungan
· Fungsi administrasi dan perencanaan
3. Frederick taylor
Ia mengenalkan prinsip-prinsip manajmemen ilmia (principle of scientetific
management). Ia mengusulkan 3 hal sebagai tujuan dari gerakannya yaitu:
· Untuk menegaskan lewat contoh-contoh yang sederhana, bahwa Amerika
Serikat telah dirugiikan oleh banyak sekali akibat karena tidak adanya efesiensi di
hampir usaha pada tiap harinya
· Mencoba untuk meyakinkan kepada masyarakat Amerika Serikat bahwa
pengobatannya terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari
orang-orang yang istimewa
· Untuk mmembuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang
tepat dan berdasarrkan pada prinsip-prinsip manajemen ilmiah adalah bisa
diterapkan pada setiap bentuk aktivitas manusia
Dari pandangan ilmu perilaku, pelaksanaan manajemen ilmiah mencoba
memadukan secara pasti teknik eksperimen yang sistematis dengan asumsi-asumsi
mekanstik terhadap ilmu perilaku organisasi. Menurut Taylor manusia ini adalah
hanya merupakan salah satu komponen dalam suatu mesin produksi yang besar.
Hanya kepada mereka yang dapant bekerja seperti mesin yang akan mendapat
tempat di dalam sebuah sistem.
Konsep birokrasi Weber, Penemuan Administrasi Fayol dan Gerakan
manajemen ilmiah dari Taylor memberikan sumbangan yang tidak ternilai dari
sejarah awal perkembangan bidang pengkajian perilaku manusia dalam organisasi
ini. Demikian pula penelitian tim Mayo berikut enemuan-penemuan dari
Hawthorne benar-benar mengarahkan perkembangan ilmu baru perilaku ini.
BAB II
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dan interaksi antara seseorang
individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya perbedaan perilaku manusia
itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berfikir untuk menentukan
perilaku, pengalaman dan reaksi efektifnya berbeda satu sama lain.
Pendekatan yang sering dilakukan untuk memahami perilaku manusia itu,
adalah pendekatan kognitif, reinforcement dan psikoannalitis. Berikut ringkasan
dari ketiga pendekatan tersebut dilihat dari 6 hal:
1. Penekanan
Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti minsalnya berpikir
dan menimbang. Penafsiran atau persepsi individu tentang lingkungan
dipertimbangkan lebih penting dari pada lingkungan itu sendiri.
Pendekatan Penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan
lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu sumber
stimuli dapat menghasilkan dan memperkuat respon-respon perilaku.
Pendekatan psikonalistik menekankan peranan sistem personalitas di dalam
menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya
sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan-keinginan
individu.
2. Penyebab timbulnya perilaku
Pendekatan kognitif mengtakan perilaku timbul dari ketidak seimbangan atau
ketidak sesuaian pada struktur kognitif yang dapat dihasilkan dari persepsi-persepsi
tentang lingkkungan
Reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh stimuli
lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku
Psikonalistik, perilaku timbul oleh tegangan-tegangan yang dihasilkan oleh
tidak tercapainya keinginan-keinginan dari individu.
3. Proses
Koginitif, kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang
mennyempurnakan dan disempurnakan oleh stuktur kognitif yang ada. Akibat dari
adanya ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian didalam struktur menghasilkan
perilaku yang dapat mengurangi ketidaksesuaian tersebut.
Reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu mengundang
suatu respon yang ditentukan oleh keturunan dan sejarah masa lalu. Sifat dari reaksi
lingkungan pabda respon tersebut menentukan kecenderungan-kecenderungan
perilaku indivdu dimasa yang akan datang.
Psokoanalistik. Keinginan dan harapan-harapan dihasilkan dalam individu
dan kemudian proses dan dikerjakan oleh ego dibawah pengamatan superego.
Hasil-hasil perilaku dari keputusan ego tentang bagaimana memuaskan keinginan
individu dan hambatan-hambatan dari superego.
4. Kepentingan masa lalu dalam menentukan perilaku
Psikoanalistik, masa lalu seseorang dapat menjadikan suatu penentu yang
relatif penting bagi perilakunya sipat individu dan superego adalah keduanya
diturunkan, dan kekuatan-kekuagtan yang relatif dari individu, ego dan superego
adalah dintentukan olenh interaksi-interaksi dan pengembangan dimasa lalu.
Kognitif, tidak memperhitungkan masa lalu. Pengalaman masa lalu hanya
menentukan pada struktur kognitif. Adapun perilaku adalah suatu fungsi dari
pernyataan-pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, dengan tanpa
memperhatikan bagaimana pernyataan-pernyataan itu bisa masuk kedalam sistem
tersebut.
Reinforcement, birsifat historis, suatu respon seseorang pada suatu stimulus
tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
5. Tingkat dari kesadaran
Kognitif. Ada bereneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiabtan
mental yang sadar seperti mengenai berfikir, mengetahui dan memahami adalah
dipertimbangkan sangat penting.
Reinforcement, tidak ada beda sadar atau tidak sadar, dalam kenyataannya
aktifitas mental dipertimbangkan me njadi bentuk lain dari perilaku dan tidak
dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun, aktivitas mental seperti berpikir dan
berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka. Tetapi hal tersebut
bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan danpat menyebabkan terjadinya
perilaku terbuka.
Psikoanalistik, hampir sebagian aktivitas mental adalah tidak sadar.
Aktivitas tidak sadar dari indmividu dan superego secara luas menentukan
perilaku.
6. Data
Kognitif, data dan sikap-sikap, nilai-nilai, pengertian dan pengharapan pada
dasarnya dikumpulkan lewat survei dan kuisioner.
Reinforcement, mengukur stimulu lingkungan dan respon materi atau fisik
yang daoat diamati, lewat observasi langsung dengan pertolongan sarana teknologi.
Psikoanalistik, menggunakan data ekspresi dari keinginan-keinginan,
harapan-havrapan dan bukti penekanan dan penghambat dari keinginan tersebut
lewat analisis mimpi, asosiasi bebas, teknik-teknik proyektif dan hipnotid.
BAB III
PERILAKI KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa ada kecenderungan untuk


berinteraksi dengan sesamanya, kelompok merupakan perwujudan dari kebutuhan
manusia untuk berinteraksi tersebut.
Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula
terbetuknya kelompok. Mulai dari anggapan adanya kedekatan ruang kerja
maupjun daerah tempat tinggal mereka sampai kepada alasan-alasan praktis seperti
ekonomi, keamanan dan alasan-alasan sosial lainnnya. Sejumlah pegawai yang
ruang kerjanya berdekatan satu sama lain akan ada kemungkinan bagi mereka
berkelompok. Demikian pula beberapa ibu-ibu yang tempat tinggalnya berdekatan,
cepat a tau lambat mereka akan terhimpun dalam sebuah kelompok arisan.
Kelompok dapat pula ditimbulkan karena adanya aktivitas-aktivitas, interaksi
dan sentimen-sentimen diantara beberapa orang. Semakin banyak aktivitas-
aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain , semakin beraneka interaksi dan
semakin banyak timbulnya sentimen-sentimen diantara mereka. Semakin banyak
interaksi-interaksi beberapa orang maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-
aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain. Demikian pula semakin
banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak
sentimen yang dipahami orang lain, maka semakin banyak kemungkkinan
ditularkan aktivitas dan interaksi-interaksi. Pendapat ini dikeluarkan oleh George
C. Homans dalam bukunya The Humman Group.
Alasan-alasan praktis ekonomi bergabung dalam suatu serikat buruh untuk
menuntut kenaikan upah, juga memacu orang-orang yang tidak mempunyai
penghasilan tetap juga akan bergabung sesama mereka dan membentuk kelompok.
Adapun bentuk-bentuk kelompok itu dapat berupa kelompok primer yang
lebih bersifat terjalinnya keakraban, hubungan tatap muka dengan tidak melalui
perantara. Bentuk-bentuk lain minsalnya bentuk formal dan informal, kelompok
terbuka dan kelompok tertutup, dan bentuk kelompok referensi yang dipergunakan
sebagai ukuran untuk menilai dirinya
Orang tertarik kepada orang lain sehingga terjalin hubungan kerja dalam
suatu kelompok mempunyai dasar-dasar tertentu. Dasar-dasar daya tarik tersebut
adakalanya karena adanya kesempatan untuk berinteraksi. Kesempatan berinteraksi
ini dimungkinkan karena jarak fisik antara obrang-orang tersebut berdekatan. Jarak
fsikologis dan jarak yang ditimbulkan karena arsitektur yang mengatur ruang kerja,
perumahan dan tempant hiburan atau rekreasi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan orang-orang sering berjumpa dapat merupakan sebagai faktor daya
tarik yang menimbulkan terjadinya kelompok.
Selain itu status yang dipyunyai masing-masing orang dapat merupakan
rangsangan daya tarik. Sebagai contoh orang-orang yang statusnya tinggi
kecenderungan berkumpul dengan orang-orang statusnya tinggi, tetapi obrang-
orang yang statusya rendah lebih banyak tertarik pada orang-orang status tinggi,
karena mempunyai keinginan agar statunya naik.
Kesamaan latar belakang dan kesamaan sikap merupakan faktor-faktor yang
dapant dipertimbangkan didalam daya tarik ini. Adapun variabel-variabel yang ikut
menentukan daya tarik seseorang dalam menjalin hubungan kerja sama diantaranya
hasil, tingkat perbandingan dan alternatif.
Hasil adalah sebuah rewads dan biaya (cost) yang dihubungkan dengan tujuan
kerja. Tingkat perbandingan adalah ukurang yang dipergunakan oleh seseorang
untuk menilai kepuasannya dengan hubungan kerja. Tingkat ini merpakan posisi
hadiah biaya minimum yang diinginkan dalam proses hubungan kerja. Alternatif
dapat dirumudkan sebagai tingkat hasil yang paling rendah yang akan digterima
oleh seseorang dalam kaitannya dengan tersedianya alternatif-alternatifnya.
Bentuk kelompok dalam organisasi seringkali dibicarakan dalam perilaku
organisasi adalah panitia. Ada segi positif dan negatif dari panitia ini. Segi positif
panitia antara lain pertimbangan-pertimbangan yang diambil bisa lebih luas dan
menyatu karena banyak orang yang terlibat. Dua kepala lebih baik daripada satu
kepala. Karena dari dua kepala akan keluar banyak pendapat, sedangkan satu
kepala lebih sedikit dibandingkan dengan dua kepala tersebut.
Panitia dapat dipergunakan sebagai saran untuk mengurangi konflik, dan
meningkatkan koordinasi. Demikian pula panitia dapat dipergunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan motvasi anggota-anggota kelompok didalam ikut
berpartisipasi memikirkan persoalan-persoalan kelompok.
Adapun segi negatif dari panitia antara lain menghamburkan waktu,
menghabiskan biaya dan seringkali sebagai alant pelindung dari
pertanggungjawaban perorangan . labih lagi apabila terjadi kesalahan keputusan
yang dibuat panitia, tidak ada satu orangpun yang mau bertanggung jawab. Itu
adalah tanggung jawab panitia demikianlah kata-kata yang diucapkan oleh anggota
panitia.
Paham-paham organisasi tradisional atau paham klasik dengan paham
modern, alat pembahasannya dengan menggunakan paradigma metafora-metafora
mekanisme dan orgasme. Dengan memahami kedu paham organisasi tersebut akan
lebih mudah mengetahui letak dari ilmu perilaku organisasi.
BAB IV
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui
guna memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin
menyampaikan impormasi kepada orang lain. Komunikasi tersebut dapat berjalan
dengan baik dan tepat jika penyampai informasi menerimanya tidak dalam bentuk
distorsi.
Jika dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi,
maka komunikasi semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau
mengalami kegagalan. Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak
hambatan-hambatan, salah satu hambatan yang timbul dari manusia yang terlibat
didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya. Lewat penglihatan,
pendengaran, penghayagtan, perasaan dan penciuman. Persepsi adalah suatu proses
kognitif yang kompleks dan menghasilkan suagtu gambavr unik tentang kenyataan
yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya.
Subproses persepsi dapat terdiri dari suatu situasi yang hadir pada seseorang.
Disini seseorang tersebut enghadapi suatu kenyataan lingkungan yang harus dilihat
dan diartikan. Subproses berikunya ialah registrasi, interprstasi dan umpan balik.
Dengan demikiann setelah seseorang mengetahui keadaan lingkungannya, semua
keterangan tersebut didaftar dalam ingatan dan pikirannya. Pada gilirannya nanti
orang tersebut kemudian mengartikan atau menginterprestasi tentang semua
informasi yang didaftar tentang lingkungan yang dihadapi tad. Proses terakhir orang
tersebut akan memberikan umpan balik.
Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan
persepsi, yakni suatu proses bagaimana seorang bisa tertarik terhadap suatu obyek
tersebut. Adapjun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik pada obyek
tersebut dapat dikelmpokkan menjadi dua hal yakni faktor dari luar diri seseobrang
dan faktor dari dalam diri sendiri. Faktor dari luar minsalnya karena intensitas,
ukuran, kontras, pengulangan, gerakan dan obnyek itu baru atau sudah dikenal.
Adapun faktor dari dalam terdiri dari proses pemahaman atau learning, motivasi
dan kepribadian seseorang.
Persepsi dapat diorganisir dalam diri seseorang berdasarkan hal-hal seperti
adanya kesamaan dan ketidaksamaan obyek. Adanya kedekatan dalam ruang dan
adanya kedekatan dalam waktu. Selan itu jika seseorang melakukan persepsi
terhadap orang lain, akibat karena adanya hubungan dan interaksi secara langsnung,
maka orang tersebut melakukan persepsi sosial. Dalam persepsi seperti ini karakter
masing-masing yang berubungan amat menentukan. Selain beberapa hal yang ikut
menentukan prasarana persepsi sosial antara lain karena adanya proses atribusi.
Stereotype dan halo effect.
Istilah lain yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi.
Banyak pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi. Banyak pengertian
yang dikemukakan tentang komunikasi ini tetapi ada tiga aspek penting yang
dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut adalah informasi, proses komunikasi
dalam suatu organisasi dan komunikasi antafr orang.
Mengenai informasi ada tiga hal penting yang dapat memberikan pengertian
tenbtang sifat dan hakikatnya yaitu kelebih, pengertian dan umpan balik. Dengan
demikian jika suatu informasi yang dikomunikasikan itu berlebihan akan
menimbulkan reaksi, adapun sifat lain dari informasi ialah pengertian dan umpan
balik, penerimaan dan pemahaman penerima informasi akan mempengaruhi
pengerian ini, demikian pula umpan balik dari informasi tersebut.
Adapun komunikasi organisasi ialah suatu komunikasi yang terjadi dalam
suatu organisasi tertentu. Ciri dari komunikasi organisasi ini ialah berstruktur atau
berhirarki, komunikasi ini mempunyai struktur yang vertikal dan horizontal, dan
sebagai akibatnya dapat pula berstruktur keluar organisasi. Struktur yang terakhir
ini jka organisasi tersebut melakukan interaksi dengan lingkungannya.
Kalau dalam organisasi dikenal adanya struktur formal dan informal maka
komunikasinyapun dikenal dengan komunikasi formal dan informal. Kemunikasi
formal mengikuti jalur hubungan formal yang tefrgambar dalam susunan atau
struktur organisasi. Adapun komunikamsi informal arus infmormasinya sesuai
dengan kepentngan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam
organisasi tersebut. Proses hubungan komunikasi informasi tidak mengikuti jalur
struktural, sehingga bisa terjadi seseorang yang mempunyai struktur formal berada
dibawah, berkomunikasi dngan seorang yang berada di tingkat pimpinan.
Komunikasi yang kigranya juga amat penting dikemukakan sebagai unsur
kontiinum yang ketiga adalah komunikasi antar pribadi, efektivitas komunikasi
antar pribadi ini dapat dilihat dari lima hal, yaitu: adanya keterbukaan, empati,
dukungan, kepositifan, dan keamanan, faktor terakhir yakni faktor kesamaan ini
erat sekali dengan konsep homophily dan heterophily. Homophily menunjukan
pada suatu derajat kesamaan antara dua pihak yang terikat dalam komunikasi, yakni
pribadi penyampaian informasi dan pribadi yang menerima informasi. Sedangkan
lawannya ialanh heterophily yang menunjukan ketidaksamaan.
BAB V
MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Perilaku seseorang iitu hakikatnya ditentukan oleh keinginannya untuk


mencapai beberapa tujuan. Keinginan tersebut dengan istilah lain disebut motivasi.
Dengan demikian motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu memlakukan
suatu kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Kekuatan motivasi bagi seseorang itu dapat berubah sewaktu-waktu.
Perubahan tersebut terjadi karena kepuasan kebutuhan, yakni seseorang telah
mencapai kepuasan atas kebutuhan yang dipunyai, kebutuhan yang yang sudah
terpuaskan tersebut sudah memotivasikan perilaku seseorang. Penyebab lain ialah
terhalangnya pencapaian pemuasan kebutuhan. Kalau usaha pemuasan kebutuhan
terhalang, maka seseorang akan mencoba mencari jalan untuk memuasakannya,
sampai usaha tersebut tercapai. Sealain dua penyebab tersebut perbedaan kognisi,
frustasi dan karena kekuatan motivasi itu bertambah merupakan penyebab motivasi
seseorang.
Teory-teory motivasi yang terkenal diuraikan oleh Maslow dengan hierarki
kebutuhannya, motivasi dari Hezrberg, motivasi Alderfer, McClelland, teory X dan
Y dari McGregor, dan teori dewasa dan tidak dewasa dari Chris Argyris.
Hierarki dari Maslow pada mulanya tidak dimaksudkan secara langsung
untuk diterapkan pada motivasi kerja dlam suatu organisasi tertentu. Hanya saja
oleh usaha McGregor usaha besar Maslow tersebut dicoba dikembangkan pada
aktivitas organisasi 20 tahun setelah Maslow sendiri mennyampaikan gagasan
tersebut. Dengan deikian hierarki kebutuhan Maslow dapat diubabh kedalam
tatanan model mtivasi kerja dengan perincian kebutuhan sebagai berikut: kebutuhan
tertinggi adalah aktualisasi diri, kebutuhan dibawahnya adalah kebutuhan akan
pernghargaan seperti minsalnya mendapatkan status, titel, simbol-simbol, promosi
dan lain sebbagainya, tingkat dibawah lagi ialah kebutuhan sosial minsalnya
kebutuhan akan kelompok formal atau informal, menjadi ketua organisasi sosial,
dan lain sebagainya. Kebutuhan lainnnya adalah kebutuhan keamanaan, minsalnya
mendapat jaminan masa pensiun, jaminan kecelakaan dan sakit, jaminan asurannsi
kesehatan, dan lain sebagainya. Adapun kebutuhan yang paling dasar adalah
kebutuhan fsikolgis minsalannya gaji, upah, tunjangan, honorarium, uang transport,
perumahan dan lainnya.
Hezberg berusaha memperluas hasil karya Maslow dan mengembangkan
suatu teori yang khusus bisa diterapkan pada motivasi kerja. Menurut Hezberg
kepuasan pekerjaan itu selalu dihubungkan dengan isi dari jenis pekerjaan.
Kepuasan-kepuasan dalam pekerjaan diberi nama oleh hezberg motivator, adapun
ketidakpuasan disebutnya faktor higinis. Faktor higinis ini kira-kira sama dengan
kebutuhan fisiologis, keamanan, dan sosialnya Maslow, adapun faktor motivator
itu kira-kira sama dengan enghargaan dan aktualisasi diri.
David C.McClelland menyatakan bahwa manusjia itu pada hakikatgnya
mempunyai kemampuan untuk berrestasi diatas kemampuan orang lain. Kebutuhan
berprestasi ini menurutnya adalah suatu mmotiv yang berbeda dan dapat dibedakan
dari kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Seseorang dianggap mempunyai motivasi
untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang
berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia
menurut McClelland, yakni: kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan utnuk
berafiliasi dan kebutuhan untuk kekuasaan.
McGroger terjenal dengan teori X dan Y. Menurt McGroger teori X itu
sebagian besar mannusia ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa
tanggung jawab, serta keinginan atas segalanya. Menurut McGroger orang-orang
yang tergolong kedalam teori X ini hakikatnya tidak menyukai bekerja,
berkemampuan kecil dalam menghadapi masalah-masalah organisasi, hanya
membutuhkan motivasi fisiologis saja. Karena itu orang semacam ini perlu diawasi
secara ketat. Adapun mennurut teori Y adalah sebaliknya manusia ini suka bekerja,
dapat mengontrol dirinya sendiri, mempunyai kemampuan untuk beraktivitas,
mempunyai kemampuan untuk berkreatifitas, motivasinya tidak hanya fisiologis
saja melainkan lebih tinggi dari itu, oleh karena itu, orang semacam ini tidak perlu
diawasi secara ketat.
Terakhir dalam buku ini membahas teory Chris Argyris tetang kedewasaan
seseorang, Argyris meenyatakan ada tjuh perubahan yhang terjadi dialam
kepribadian orang yang tidak dewasa menjadi orang yang matang. Ketujuh
perubahan itu antara lain, pasif menjadi aktif, tergantung menjadi tidak tergantung,
bertindak sedikit menjadi banyak variasinya, mint yang tidak menentu dan dangkal
menjadi lebih dalam dan kuat, perspektif waktu jarak dekat menjadi jarak jauh,
posisi yang berada dibawah menjadi posisi setingkat atau berada diatasny,
kekurangan kesadaran diatas dirinya menjamdi tahu mengendalikan diri.
BAB VI
KEPEMIMPINAN DAN KEKUASAAN

Kepemimpinan adalah suatu aktivitas untuk mempengaruhi prilaku orang lain


agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat diambil
suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka disini kegiatan kepemimpinan itu telah
dimulai, pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai nampak
relevansinya.
Membicarakan kepemimpinan dapat dimulai dari mana saja, dalam buku ini
dilmuali dari sudut pandang ilmu perilaku organisasi, karena itu seringkali
kepemimpinan dipertautkan dengan manajemen.
Usaha untuk meneliti kepemimpinan sudah dimulai sejak lama, terutama di
Amerika Serikat usaha tersebut mulai dilakukan oleh studi-studi dari Universitas
Lowa disekitar tahun 1930, di Universitas Ohio tahun 1945 dan di Universitas
Michigan tahun 1947. Mulai saat itu usaha mengembangkan teory kepemimpinan
melaju dengan pesatnya.
Banyak teori-teori dikembangkan dari hasil peneitian itu, diantaranya teor
sifat, teori kelompok atau teori pertukaran, teori situasional, dan teori kontiensi,
teori path-goal, dan pendekatan social learning. Dari teori-teori itu banyak
dikenalkan beberapa model dan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adlaah suatu cara yang dipergunakan oleh seseorang
pemimin dalam mempengaruhi perilaku orang lain, dari gaya ini dapat diambil
manfaatnya untuk dipergunakan sebagai pedoman bagi pemimpin dalam
memmimpin bawahan atau para pengikutnya. Gaya-gaya kepemimpinan yang
banyak dikenal oleh para ahli teori kepemimpinan anatara lain:
· Gaya kepemimpinan kontinum (otokratis dan demokratis)
· Gaya keopemimpinan manajerial grid
· Gaya tiga dimensi dari Reddin
· Gaya empat sitem dari Likert
· Gaya kepemimpinan situasional dari nHerseydan Blanchard
Kepemimpinan situasional ini dihubungkan dengan perilaku pemimpin
dengan bawahan atau pengikutnya. adapun para pengikut ini dilihat sampai dimana
tingkat kematangannya, dalam hal mau dan mampu melakukan tugas-tugasnya.
Dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin ini, ada dua hal yang bisanya
dilakukan olehnya terhadap pengikutnya, yakni: perilaku mengarahkan dan
perilaku mendukung. Perilaku mengarhakan hanya dalam komunikasi satu arah,
sedangkan perilaku mendukung diartikan dalam komunikasi dua arah
Inti pembicaraan dalam hubungannya dengan kekuasaan, kedua istilah ini
kepemimpinan dengan kekuasaan mempunyai relevansi yang cukup tinggi.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain. Untuk
mempengaruhi mrmbutuhkak kekuasaan, sedangkan kekuasaan itu sendiri
merupakan potensi pengaruh dari seorang pemimpin. Ini berarti bahwa kekuasaan
adalah merupakan suatu sumber yang memngkinkan seorang pemimpin
mendapatkan hak untuk mengajak, meyakinkan dan mempengaruhi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai