Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi Water Flooding

Waterflooding adalah salah satu metode Enhanced Oil Recovery

(EOR) yang paling banyak dilakukan untuk meningkatkan perolehan

minyak. Hal ini disebabkan karena injeksi air mempunyai berbagai

keuntungan, antara lain :

• Air mudah diperoleh dan pengadaannya cukup mudah

• Air relatif mudah diinjeksikan dan lebih efisien

• Air mudah menyebar ke seluruh reservoir

B. Definisi Water Flooding

Waterflood didasarkan pada pertimbangan teknik dan keekonomisannya.


Analisa ekonomis tergantung pada perkiraan hasil dari proses waterflood itu
sendiri. Perkiraan ini bisa baik atau buruk tergantung pada kebutuhan khusus dari
proyek atau keinginan pelaksana. Lima langkah utama dalam perencanaan
waterflood adalah ;

1. Evaluasi reservoir meliputi hasil hasil produksi dari primary recovery


2. Pemilihan waterflood plan yang potensial
3. Perkiraan laju injeksi dan produksi
4. Prediksi oil recovery untuk setiap perencanaan proyek waterflood
5. Identifikasi variabel-variabel yang menyebabkan ketidaktepatan analisa
secara teknik

Analisa teknik produksi waterflood dilakukan dengan memperkirakan jumlah


volume dan kecepetan fluida. Perkiraan diatas juga berguna untuk penyesuaian
atau pemilihan peralatan serta sistem pemeliharaan ( treatment ) fluida.

Penentuan Lokasi Sumur Injeksi-Produksi

Pada umumnya dipegang prinsip bahwa sumur-sumur yang sudah ada sebelum
injeksi dipergunakan secara maksimal pada waktu berlangsungnya injeksi nanti.
Jika masih diperlukan sumur-sumur baru maka perlu ditentukan lokasinya. Untuk
memilih lokasi sebaiknya digunakan peta distribusi cadangan minyak tersisa. Pada
daerah yang sisa minyaknya masih besar mungkin diperlukan lebih banyak sumur
produksi daripada daerah yang minyaknya tinggal sedikit. Peta isopermeabilitas
juga membantu dalam memilih arah aliran supaya penembusan fluida injeksi
(breakthrough) tidak terjadi terlalu dini.

Penentuan Pola Sumur Injeksi-Produksi

Salah satu cara untuk meningkatkan faktor perolehan minyak adalah dengan
membuat pola sumur injeksi-produksi, yang bertujuan untuk mendapatkan pola
penyapuan yang seefisien mungkin. Tetapi kita harus tetap memegang prinsip
bahwa sumur yang sudah ada sebelum injeksi harus dapat digunakan semaksimal
mungkin pada waktu berlangsungnya injeksi nanti.

Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan pola sumur injeksi produksi


tergantung pada:

 Tingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah


lateral maupun ke arah vertikal.
 Struktur batuan reservoir meliputi patahan, kemiringan, dan ukuran.
 Sumur-sumur yang sudah ada (lokasi dan penyebaran).
 Topografi.
 Ekonomi.
 Pada operasi waterflood sumur-sumur injeksi dan produksi umumnya
dibentuk dalam suatu pola tertentu yang beraturan, misalnya pola garis
lurus, empat titik, lima titik, tujuh titik, dan sebagainya (seperti yang
terlihat pada Gambar 3.3).
 Pola sumur dimana sumur produksi dikelilingi oleh sumur-sumur injeksi
disebut dengan pola normal. Sedangkan bila sebaliknya yaitu sumur-
sumur produksi mengelilingi sumur injeksi disebut dengan pola inverted.
Masing-masing pola mempunyai sistem jaringan tersendiri yang mana
memberikan jalur arus berbeda-beda sehingga memberikan luas daerah
penyapuan yang berbeda-beda.

Gambar 3.3. Pola-pola Sumur Injeksi-Produksi

Penentuan Debit dan Tekanan Injeksi

Debit injeksi yang akan ditentukan di sini adalah untuk sumur-sumur dengan pola
tertutup dengan anggapan bahwa mobility ratio (M) sama dengan satu. Besarnya
debit injeksi tergantung pada perbedaan tekanan injeksi di dasar sumur dan
tekanan reservoirnya.

C.Konsep Interaksi Batuan dan Fluida

Fluida dua fasa atau lebih dikatakan immiscible (tidak bercampur) pada tekanan
atau temperatur tertentu jika terbentuk suatu lapisan kasat mata antar fasa setelah
fasa- fasa fluida tersebut dicampurkan satu sama lain sampai mencapai
kesetimbangan kimia. Kehadiran fasa-fasa immiscible ini di reservoir akan
mengubah kemampuan batuan dalam menyalurkan fluida. Fasa-fasa immiscible di
reservoir seperti : minyak-air, minyak-gas, air-gas, atau air-minyak-gas.

Pada waterflood dalam skala mikro, efesiensi pendesakan dipengaruhi oleh faktor
interaksi fluida dan media yang di tempatinya.. Karena di reservoir terdapat lebih
dari satu fasa, maka secara alamiah telah terjadi interaksi antara batuan dan fluida
di reservoir yang sekaligus mempengaruhi pendesakan fluida. Karena itulah,
pemahaman tentang sifat-sifat dasar batuan reservoir perlu dilakukan

Karena interaksinya dengan fluida, sifat-sifat batuan reservoir ini menjadi terbagi
atas dua kelompok :
1. Sifat absolut dari batuan itu sendiri, antara lain porositas, permeabilitas,
dan distribusi ukuran pori.
2. Sifat batuan reservoir akibat interaksi batuan dengan fluida reservoir yang
bersifat statis, antara lain tekanan kapiler, wettability, dan contact angle.
3. Sifat batuan reservoir akibat interaksi batuan dengan fluida reservoir yang
bersifat dinamis, diantaranya mobilitas, dan permeabilitas relatif

Untuk itu, konsep dasar sifat-sifat batuan dan fluida reservoir telah menjadi bahan
pertimbangan penting dalam studi waterflood karena dalam proses injeksi air akan
terjadi kontak antara fluida yang diinjeksikan dengan batuan dan fluida formasi,
sehingga dapat dipelajari kondisi efisiensi pendesakan yang lebih efektif untuk
mendesak minyak sebagai efisiensi pendesakan pada skala mikroskopis

D.Porositas

Porositas diartikan sebagai perbandingan volume pori dengan volume total


batuan, lebih umum dinyatakan dalam fraksi dibandingkan dengan persentase.
Porositas terbagi dua :

1. Porositas efektif

Merupakan perbandingan antara rongga pori yang saling berhubungan dengan


volume bulk (total) batuan

2. Porositas absolut

Merupakan perbandingan total volume pori dengan volume total batuan

Porositas dari sebuah media permeabel merupakan fungsi yang kuat dari variansi
distribusi ukuran pori dan fungsi yang lemah dari ukuran pori itu sendiri.

E.Permeabilitas

Bisa diartikan sebagai kemampuan batuan dalam menyalurkan fluida, terbagi atas
tiga :

1. Permeabilitas absolut

Merupakan kemampuan batuan dalam mendistribusikan semua fasa fluida yang


dikandungnya

2. Permeabilitas efektif

Didefinisikan sebagai kemampuan batuan dalam mendistribusikan salah satu fasa


fluida jika batuan tersebut mengandung lebih dari satu fasa fluida
3. Permebilitas relatif

Merupakan rasio antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut,


merupakan sifat fisik batuan yang sangat urgen dalam proses EOR. Atau
perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut
MAKALAH PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK

KELOMPOK 2

Anggota: Sebastian v.y 16010011

Syifa fatimatus zahra 16010012

Helmi kahfilwari darojat 16010013

Asyeh anasrul majid 16010014

Rani rahmawati 16010015

Mohammad abdi robbani 16010016

Ian hilaluddin 16010017

Dede kurniawan 16010018

Karina J.W 16010019

Daffa zen ammarullah 16010020

Anda mungkin juga menyukai