Dosen Pembimbing
Kurnia Rachmawati, Ns., M.N.S.
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ALIH JENJANG
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
PADA IBU BAYI DAN BALITA DI KELURAHAN SUNGAI ULIN
KECAMATAN BANJARBARU UTARA
A. Topik : Diare
C. Tujuan instruksional :
1. Umum
mengenal penyakit diare dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
2. Khusus
D. Perencanaa Penyuluhan
1. Waktu
a. Hari : Senin
Tahap
waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Media
kegiatan
pendahuluan 5 menit 1. Memperkenalkan diri 1. Mendengarkan- mic
2. Menjelaskan topik memperhatikan
penyuluhan dan tujuan 2. Menjawab
penyuluhan pertanyaan yang
3. Menggali pengetahuan diajukan penyaji
tentang diare
penyajian 10 menit Menjelaskan materi 1. Mendengarkan- LCD
tentang : memperhatikan Laptop
1. Menjelaskan tentang 2. Mengajukan Mic
pengertian pertanyaan bila PPT
penyakit diare kurang mengerti
2. Menjelaskan tentang
hal-hal baik
penyebab, tanda-tanda
dan
gejala penyakit diare
3. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
4. Menjelaskan hal-hal
yang berhubungan
dengan pencegahan
terjadinya diare
5. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi Memperhatikan dan Mic
dengan memberikan mejawab
pertanyaan pertanyaan
2. Menyimpulkan materi
yang telah
disampaikan
3. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya kembali jika
kurang jelas
A. Pengertian
Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar berkali-kali
dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga cairan tubuh
terkuras melalui buang air besar. Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang
air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
B. Penyebab Diare
1. Faktor infeksi,, dibagi menjadi:
a. Internal (dalam saluran cerna)Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi
oleh organisme yang terdapat pada tinja ibu /infeksi terjadi setelah lahir akibat
penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang terinfeksi.
b. Parenteral (diluar saluran cerna)
2. Faktor Malabsorbsi, dibagi menjadi:
a. Malabsorbsi Karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan : Makanan basi, racun, alergi dll
4. Faktor Psikologis : Rasa takut/cemas dll.
E. Penanganan
1. Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya
setengah gelas setiap kali mencret.
2. Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah, air
sayur, air kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air teh
asalkan bersama-sama makanan.
3. Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik
4. Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan menjadi
dua kalinya
5. Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi lebih
parah, bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan pertolongan lebih lanjut
Cara membuat larutan gula garam Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh
garam dimasukkan ke dalam 1 gelas air putih (masak) kira-kira 200 cc.
F. Pencegahan
1. Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan.
Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat
meningkatkan daya tahan untuk bayi.
2. Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah
makanan pendamping ASI yang bergizi dan bersih.
3. Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan minuman
bayi anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.
4. Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban yang
sehat.
5. Kebersihan perorangan. Biasakanlah mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan
dan menyuapi serta sesudah membersihkan kotoran bayi anda.
6. Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman
bayi anda mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan menyimpannya.
DAFTAR PUSTAKA
Masjur, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.