Step 2 :
Step 7 :
Kebakaran panas saraf dan PD kurang bias menahan kondisi panas PD rusak
cairan intravascular dan protein plasma, elektrolit kelua dari lumen PD volume
intravascular menurun aliran ke ginjal dan GFR menuru urin output menurun
kerusakan ginjal.
PD rumask permeabilitas meningkat edem dan bulla yang mengandung banyak
elektrolit
Kulit terdiri dari 3 lapisan terjadi kebarakarn PD rusak epi : terdiri dari 5 stratum
yaitu stratum korneum, stratum lusidum, granulosum, spinosusm dan basal. Lapisan
dermis memiliki 2 lapisan yaitu lapisan papiler dan retikuler
PD rusak terjadi kerusakan di dermis di antara kedua laposan tersebut
Lapisan subkuti terdapat jaringan lemak
Batuk dengan dahak hitam sputum mengalami inhalasi Karbon CO terseangkut
di paru sputum kehitaman
Suara serak mengalami cedera pada leher edema laring suara serak
dilakukan ET.
Suara serak diberi oksigen dgn saturasi 100%
Warna urin kemerahan adanya hemokromogen dan myoglobin akibat kerusakan otot
(rabdomiolisi mencair dibuang ke ginjal myoglobinuria)karena luka bakar atau
kontak lama dgn nyala api.
Trauma inhalasi saat menyelakan gas terperangkat dalam ruang tertutup (trauma
inhalasi)
3. Apa saja tindakan primary survey yang dilakukan terkait kasus di scenario?
A : nilai supraglotis karena paling rawan terkena luka bakar secara langsung. Subglotis
dilindungi laring sehingga hanya terkena trauma inhalasi ( delay sirkulasi) edem dan
sumbatan jalan napas.
Curiga trauma inhalasi :
1. Alis dan bulu mata terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Sputum hitam yg mengandung CO
4. Terkurung dalam ruangan yg rapat
Tindakan :
1. Lakukan jaw trust untuk membuka jalan napas
2. Pemasangan OPA
3. Evaluasi membaik / tdk
4. Pasang intubasi
5. Kondisi pasien buruk : lakukan trakeotomy atau crikotiroidektomi
B : hb mengikat CO lbh meningkat afinitas menurunkan ikatan keduanya diberi
asupan oksigen 100 %
C : pemberina cairan IV untuk menghitung jumlah cairan :
1. Metode evans : diberi cairan elektrolit rumus :
1cc elektrolit x BB x % luas luka bakar
Cairan koloid :
1 cc koloid x BB x luas % luka bakar
Cairan dextros 5 % :
2000cc untuk dewasa. 1000 cc anak
2. Metode baxter/ parkland : untuk meghitung cairan elektrolit
4cc RL x BB x% Luas luka bakar
3.metode brook : 1,5 cc elektrolit x BB % Luas luka bakar.
Koloid : 0,5 cc koloid X bb X% luas luka bakar
Dextros : 0,5 cc dextros X bb X% luas luka bakar
4. Apa saja derajat luka bakar dari masalah di scenario ?
Darajat 1 : lokasi di epidermis,kulit kering,eritem tdk dijumpai bula, nyeri(ujung saraf
sensorik teriritas). Penyembuhan spontas 5-10 hari
Derajat 2 : lokasi epidermis dan sbgian dermis, kerusakan berupa reaksi inflamasi dan
eksudasi sehingga terbentuk bula, nyeri, luka merah/pucat sering terletk lebh tinggi dari
kulit normal
Derajat 2a/superfisial : kena bagian superfisial dermis, organ yg terkena folikl
rambut,kelenjar keringa, kel. Sebasea. Penyembuhan dalm waktu 10-14 hari tanpa
sikatrik
Derajat 2b/deep : kena seluruh dermis, terkena di kel sebasea, folikel rambut.
Penyembuhan lbh lama dan menimbulkan jaringan parut dengan waktu >1bulan.
Derajat 3 : lokasi di sebagian dermis bawah dan lapisan paling dalam, tdk ada
bula,nyeri(-) karena ujung saraf sensorik rusak. Penyembuhan > lama karena tdk terjadi
re-epitelisasi dari dasar luka
Pemberian hari ke tiga beri maintenance denga cairan holiday segar formula : perhitungan
dengan BB :
Secondary survey :
Allergi menanyakan pasien alergi obat atau tidak
Medikasi : di Tanya obat yg terkhir minum
Past illness riwayat penyakit pasien
Last meals terkahir konsumsi makanan apa
Event/injury
-
-
STEP 4 :
KONSEP MAPPING