Abstrak
Masyarakat kota Jambi saat ini telah memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pangan
organik, hal ini terlihat dari banyaknya konsumen yang memilih sayuran dan buah organik
dibandingkan sayur dan buah yang dibudidayakan secara konvensional. Permintaan buah
pepaya yang dibudidayakan secara ramah lingkungan termasuk salah satu buah yang tinggi
permintaannya.Kelompok tani Mawar Melati dan kelompok tani Harapan Baru adalah
kelompok tani yang berada di desa Kasang Pudak kecamatan Kumpeh Ulu. Kedua
kelompok tani ini sepakat untuk bermitra dalam program PPM Universitas Jambi. Tahapan
pelaksanan program dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: (I). Pengenalan Program dan
Persiapan, (II). Penyuluhan dan Pelatihan, (III). Demonstrasi, Praktek, dan Pembinaan, (IV).
Layanan Konsultasi Teknis, dan (V). Evaluasi Program, dan (VI). Pelaporan Kegiatan.
Hasil penerapan program pengabdian yang dilaksanakan terhadap mitra adalah biaya
produksi budidaya pepaya khususnya pemakaian pupuk buatan dapat dihemat sampai 50%.
Kecukupan hara tanaman berasal dari dari pupuk kompos aktif berbahan baku kotoran
ternak dan limbah panen yang diperkaya dengan mikroba lokal (MOL).
Pemanfaatan Kompos Aktif Dalam Budidaya Pepaya Organik Di Desa Kasang Pudak 16
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
dengan komposisi 6.452 laki - laki dan Mujianto. Jumlah anggota Mitra 2 adalah
5.933 perempuan, dan jumlah rumah 19 orang dengan komoditas usaha petani
tangga 3.025, dan rata - rata anggota hortikultura berupa sayuran dan buah-
rumah tangga 4 orang. Jumlah usia buahan. Mitra 2 berasal dari suku Jawa
produktif adalah 48% dan sisanya adalah dengan tingkat pendidikan SD (25%),
usia tua (BPS, 2013). Data ini SMP (60%) dan SMA (15%).
menggambarkan bahwa hampir separoh Dari tahun 2009 sampai sekarang
penduduk desa Kasang Pudak termasuk anggota Mitra 2 secara tetap menanam
produktif sehingga menjadi kekuatan bagi pepaya dengan luasan mencapai 3 hektar.
desa Kasang Pudak dalam meningkatkan Jenis pepaya yang ditanam adalah pepaya
pembangunan dalam segala sektor. Borneo. Sistim budidaya yang dilakukan
Sebahagian besar mata pencaharian adalah secara konvensional, yaitu
penduduk di desa Kasang Pudak adalah menggunakan pupuk buatan sebagai
petani hortikultura, seperti sayuran dan sumber hara utama tanaman.
buah-buahan. Untuk dua tahun terakhir ini Permasalahan Mitra 1 dan 2 program
petani desa Kasang Pudak melakukan PPM Universitas Jambi adalah tingginya
diversifikasi tanaman buah dengan biaya produksi. Dari hasil observasi
menanam pepaya, dan menjadikan sebagai diketahui petani yang bergabung dalam
salah satu daerah pemasok buah pepaya kelompok tani Mawar Melati dan
untuk kota Jambi. Harapan Baru di desa Kasang Pudak
Kelompok tani Mawar Melati dan kecamatan Kumpeh Ulu adalah tingginya
kelompok tani Harapan Baru adalah biaya produksi (pembelian pupuk kandang
kelompok tani yang berada didesa dan pupuk anorganik serta pestisida).
Kasang Pudak kecamatan Kumpeh Ulu. Hal ini disebabkan petani menggunakan
Kedua kelompok tani ini sepakat untuk pupuk buatan atau anorganik dalam
bermitra dalam program PPM Universitas jumlah yang berlebih dari kebutuhan
Jambi. tanaman untuk meningkatkan produksi
Kelompok tani Mawar Melati (sebagai tanaman. Penggunaan pupuk buatan yang
Mitra 1) dibentuk tahun 1985 dan dilakukan adalah pupuk lengkap sesuai
jumlah anggota adalah 13 orang. Sebagai dosis anjuran (N, P, K) dan ditambah
ketua kelompok tani adaalah bapak lagi dengan pupuk kandang ayam. Oleh
Selamat. Mayoritas anggota kelompok tani karena itu petani membutuhkan biaya
Mitra 1 adalah petani hortikultura, khusus
produksi yang besar.
untuk buah-buahan nya adalah pepaya.
Tingkat pendidikan anggota Mitra 1 Jenis tanah di desa Kasang Pudak
adalah SMP (40%) dan SMA (60%). adalah berliat dengan ordo Ultisol. Untuk
Tahun 1991 kelompok tani tanaman hortikultura jenis tanah yang
Mawar Melati pernah meneima dikehendaki adalah dengan struktur tanah
bantuan dari dinas Pertanian Tanaman gembur. Kondisi ini diharuskan memakai
Pangan tingkat Kabupaten berupa benih bahan organik untuk mendapatkan
jagung Hibrida. Hasil wawancara dengan struktur tanah menajdi gembur dan remah
bapak Selamat diketahui program ini tidak sehingga kemampuan tanah menahan air
berlanjut, disebabkan keterbatasan alat menjadi tinggi, disamping penyediaan
mekanisasi pertanian berupa alat pemipil unsur hara tanaman.
jagung. Tujuan program budidaya jagung Takaran pemakaian pupuk kandang
hibrida diantaranya sebagai bahan baku yang dilakukan oleh kedua Mitra adalah
penyusun pakan ternak. Kondisi ini 40 kg pupuk kandang (setara dengan 1
menggambarkan bahwa sesungguhnya karung) untuk 3 lobang tanam yang
masyarakat desa Kasang Pudak siap diberikan ketika selesai mengolah tanah
menerima inovasi baru. Kelompok tani dan membuat lobang tanam. Kemudian
Harapan Baru (sebagai Mitra 2) dibentuk diinkubasi sampai 3 minggu. Selanjutnya
belakangan dibandingkan kelompok tani ketika selesai benih disemaikan dan siap
Mitra 1, yaitu tahun 2003 dengan ketua dipindahkan ke lobang tanam, maka
kelompok tani nnya adalah bapak dilanjutkan dengan pemberian pupuk
Pemanfaatan Kompos Aktif Dalam Budidaya Pepaya Organik Di Desa Kasang Pudak 17
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
(I). Pengenalan Program dan Persiapan, Tahap III: Demonstrasi, Praktek, dan
(II). Penyuluhan dan Pelatihan, (III). Pembinaan
Demonstrasi, Praktek, dan Pembinaan, Pelaksanaan tahap III dilakukan
(IV). Layanan Konsultasi Teknis, dan (V). demonstrasi, dimana tempat demplot
Evaluasi Program, dan (VI). Pelaporan ditentukan oleh ketua kelompok tani.
Kegiatan. Demonstrasi ini dimaksudkan dimana
masing- masing peragaan teknologi ini
Metode Pendekatan dipastikan petani nantinya bisa melakukan
Metode yang digunakan adalah sendiri-sendiri.
pendidikan kepada masyarakat melalui:
Tahap I : Pengenalan program dan Demonstrasi pertama adalah cara
persiapan. pembuatan MOL Sayuran.
Pengenalan program rencana kegiatan Kemudian demonstrasi cara pembuatan
pengabdian kepada mitra 1 dan 2 dengan kompos aktif dengan bahan baku pupuk
kandang, hijauan dan dekomposernya
menjelaskan secara detail rencana kegiatan MOL sayuran.
yang akan dilakukan. Pada tahap ini Pembuatan demplot dengan melibatkan
dibuat kesepakatan pengaturan rencana peserta dengan tujuan peserta mampu
kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan secara mandiri untuk melaksanakan
persiapan pelaksanaan pengabdian, materi yang sudah diberikan.
sehingga komitmen mitra untuk Pembinaan dilakukan secara terus
berpartisipasi lebih tinggi, serta partisipasi menerus oleh Tim Pelaksana kepada
kelompok tani menjadi lebih aktif. mitra 1 dan mitra 2 untuk memonitor
alih teknologi yang sudah dilakukan.
Tahap II: Penyuluhan dan Pelatihan
Pelaksanaan tahap II dilakukan tanggal Tahap IV: Layanan Konsultasi Teknis.
dengan metode ceramah dan diskusi yang Memberi jasa konsultasi teknis
dilaksanakan di Balai Pertemuan milik kepada anggota kelompok tani dan
mitra 1 dan mitra 2. Penyuluhan dibantu masyarakat tentang manajemen
dengan alat multimedia LCD projector dan budidaya pepaya, baik masalah
Film dengan tujuan agar memudahkan kesuburan tanah, penyakit dan
peserta penyuluhan dalam memahami pengendaliannya, panen dan pasca
materi yang disampaikan. panen beserta analisis usaha tani.
Materi yang diberikan dalam penyuluhan Waktu jasa konsultasi disesuaikan
adalah: dengan waktu monitoring.
a. Sistim budidaya organik
(nilai tambah dibandingkan dengan Tahap V: Pelaksanaan Evaluasi
metode konvensional) yang ramah Evaluasi dilakukan dengan tujuan
lingkungan. melihat tingkat keberhasilan pencapaian
b. Penggunaan pupuk kompos dari pelaksanaan kegiatan PPM.
Aktif sebagai sumber hara dengan Pelaksanaan evaluasi dilakukan mulai
sistim bioteknologi dalam pemanfaatan dari tahap penyuluhan sampai ke tahap
pupuk kandang dan mikroba lokal pelaksanaan demplot.
potensial (MOL) dan pemanfaatan
hijauan/gulma serta limbah panen yang Tahap VI: Penyusunan laporan
sifatnya spesifik lokasi sebagai bahan Kegiatan penyusunan laporan disusun
baku pupuk kompos aktif. sesuai dengan kegiatan yang telah
c. Menjelaskan keuntungan dan cara dilakukan baik persiapan, pelaksanaan,
pemakaian mikroba lokal, manfaatnya dan evaluasi yang dilakukan. Pembuatan
dalam ketersediaan hara tanaman dan laporan akhir dilakukan dengan
sekaligus sebagai bahan proteksi berpedoman pada laporan kemajuan per 1
tanaman (biopestisida). bulan, dan diakumulasi dalam bentuk
laporan kemajuan. Pembuatan laporan
akhir dilakukan setelah semua kegiatan
Pemanfaatan Kompos Aktif Dalam Budidaya Pepaya Organik Di Desa Kasang Pudak 19
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Demonstrasi
Pelaksanaan demonstrasi
pembuatan pupuk kompos aktif kepada ke
dua kelompok tani dilaksanakan hari
Kamis tanggal 26 Juni 2014 (Gambar 3
dan Lampiran 4).
Pemanfaatan Kompos Aktif Dalam Budidaya Pepaya Organik Di Desa Kasang Pudak 21
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Pemanfaatan Kompos Aktif Dalam Budidaya Pepaya Organik Di Desa Kasang Pudak 22