Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HIV dan AIDS merupakan penyakit yang menjadi momok paling

menakutkan dikalangan remaja dewasa ini. Dengan terjangkitnya penyakit HIV

maupun AIDS, masadepan para remaja akan suram karena menyebabkan

kematian. Salah satu penyebab dariterjangkitnya atau penularan HIV dan AIDS

adalah karena pergaulan bebas. Dalam pergaulan bebas tentunya para

remaja melakukan apa saja tanpa pengawasan dari orangtua.

Maka dari itu, para remaja hendaknya diberikan bekal yang cukup

danmendalam tentang akibat dari pergaulan bebas itu sendiri. Karena seringkali

pergaulan bebas memberikan dampak yang negatif bagi remaja bik dari segi

jasmani maupun rohani. Kususnya HIV dan AIDS yang akan dibahas pada

makalah ini.

Penyebab HIV dan AIDS bisa dari terjangkit secara langsung mapun dari

segi penularan. Jika ditinjau dari sudut pergaulan bebas, maka banyak yang bisa

ditelaahlebih dalam lagi, terutama di kalangan remaja. Remaja merupakan usia

yang sangatrentan menyangkut pergaulan bebas serta dampak atau akibat yang

ditimbulkan dari pergaulan bebas itu sendiri.

Untuk meminimalisir akibat yang negatif tersebut seperti contohnya

penyakitHIV dan AIDS, maka remaja perlu mengetahui lebih dalam tentang HIV

dan AIDS darisegi penyebab maupun dari segi dampak yang ditimbulkan.

1
Dengan mengetahuinya,kemungkinan besar para remaja akan berfikir dua kali

untuk melakukan penyimpangansosial yang berstatus pergaulan bebas dan

menyebabkan suatu hal yang merugikan

B. Perumusan Masalah.

1. Apa itu pergaulan bebas?

2. Apa saja Faktor-faktor penyebab terjangkit dan / atau tertularnya penyakit

HIV/AIDS?

3. Keadaan-keadaan seperti apa ketika HIV tidak dapat ditularkan?

4. Apa saja Fakta-fakta tentang HIV/ AIDS?

5. Bagaimana pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja?

6. Bagaimana pencegahan pergaulan bebas di kalangan remaja?

C. Tujuan Penulisan.

1. Mengetahui secara lebih dalam tentang HIV dan AIDS.

2. Mencegah remaja melakukan pergaulan bebas yang berdampak pada HIV dan

AIDS.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai pergaulan yang sudah di

luar batas normal atau melanggar norma-norma yang ada. Di usia remaja yang

labildan ingin mengetahui banyak hal sering kali mereka tidak paham

secaragamblang tentang apa yang mereka lakukan dan kebanyakan, hal yang

merekalakukan dan mereka tidak mengerti itu adalah hal yang negatif.

Jika dilihat dari sudut pandang Indonesia yang merupakan negeri

timurdan mengusung nilai-nilai norma bermartabat tinggi, tentunya para

remajaIndonesia diharapkan untuk terus melestarikan nilai ketimuran untuk

bisamengembangkan rasa kebangsaan yang ada. Maka para pemuda Indonesia

sebaiknya dibekali pengetahuan yang memadai agar tidak melakukan

pergaulan bebas yang merupakan penyimpangan sosial tersebut.

Sedangkan di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat,

pergaulan bebas bukan merupakan hal yang tabu lagi untuk dibacarakan, bahk

an untukdilakukan. Hampir semua remaja di Amerika Serikat bahkan merasa

malu jikadirinya masih perjaka atau perawan. Survei menunjukkan bahwa

remaja pria diAmerika memiliki perngalaman pertama seks di umur 14

sedangkan remaja putri memiliki pengalaman pertama seks ketika berusia 15.

B. Faktor-faktor penyebab terjangkit dan / atau tertularnya penyakit HIV/ AIDS.

Hampir di setiap negara mempunyai tempat-tempat prostitusi.

Yangdatang bukan hanya dari kalangan orang yang sudah menikah melainkan

3
jugadari para remaja. Para pekerja seks yang melakukan kegiatan seks tanpa

alat pelindung dengan tamu atau orang yang menyuntik obat menempuh

resiko tinggi. Dibeberapa lokasi di Amerika seperti New York, New Jersey

dan Miami hampir separo dari pelacur pinggir ternyata mengidap HIV.

Survei dari para remaja di Amerika saat ini menunjukkan bahwa hanya

sebagian kecil saja pria muda yang memulai pengalaman seksnya

dengan pelacur. Pasangan-pasangan masa kini, setidaknya di negara tersebut

sudah tidak terlalu menutut lagi keperawanan seorang calom istrinya, sehinga

pemuda sekaang lebih ingin melakukan dengan pacarnya daripada pekerja

seks. Yang ditakutkan adalah ketika para remaja ini putus dari pacarnya dan

memiliki pacar baru, kemudian mereka berhubungan seks dengan pasangan

mereka yang baru, berlanjut seperti it uterus tentu saja akan menimbulkan

resio yang tinggi untuk terineksi HIV. Jika salah satu dari pasangan sudah

terinfeksi, ketika mereka melakukan hubungan seks dengan orang lain maka

dengan mudah mereka menyebarkan virus HIV kepada orang lain yang belum

terinfeksi sama sekali.

Selain dari berhubungan seks, HIV / AIDS juga bisa menjangkiti atau

menularkan pria gay. Biasanya para gay menularkannya lewat seks anal atau

menerima penis di dalam duburnya. Penis dapat menggores dan merobek

selaput lendir rectum, sehingga HIV dapat lebih lancar masuk dalam

peredaran darah.

Selain orang dewasa atau remaja, HIV juga dapat tertular pada bayi

mereka ditularkan lewat ibunya saat sang ibu mengandung,melahirkan

4
maupun menyusui. Ibu yang menularkan biasanya menggunakan obat suntik

liar atau memang sang ibu sudah terinfeksi HIV sebelumnya.

Kasus tertularnya HIV/AIDS lewat transfusi darah juga sering

ditemukan. Ketidak telitian dalam memeriksa donor adalah penyebabnya.

Dalam syarat untuk menjadi pendonor tentunya kita harus mengetahui darah

yang akan menjadi donor haruslah sehat atau tidak memiliki suatu penyakit.

Pencemaran ini terjadi karena sang pendonor belum mengetahui perihal

penyakit yang sudah mengjangkiti dirinya, sehingga darah yang akan

didonorkan menjadi tercemar.

C. Keadaan-keadaan di mana HIV tidak dapat ditularkan

Perlu pula diketahui keadaan-keadaan di mana HIV tidak

dapatditularkan. Pengetahuan ini akan dapat menghilangkan keragu-raguan

danketakutan yang tak perlu terhadap orang-orang yang tertular HIV.

Telah terbukti bahwa HIV tidak dipindahkan dengan cara

bersentuhan biasa seperti berjabat tangan, rangkulan atau persinggungan

tubuh didalam bus atau kereta api. HIV juga tidak dapat dtularkan melalui

gigitan nyamuk atau serangga ( HIV tidak dapat hdu didalam aliran darah

seangga). HIV juga tidak dapat ditularkan dengan mencoba pakaian ditoko,

memegang gagang pintu, uang atau barang yang baru digunakan oleh orang

tertular atau melalui pesawat telepon, toilet, alat minum atau kolam renang.

Demikian pula tak dapat dipindahkan melalui udara yang dihirup

ataumakanan. Tak ada bukti penularan di antara anggota keluarga yang

bersama-sama makan, duduk bahkan memakai alat-alat mandi. Juga anak-

5
anak takmungkin tertular dengan hubungan nonseksual dengan teman

sekelasnya, atauantara sesama teman kerja.

Bahkan berciuman pun tidak dapat menularkan HIV karena virus

HIVmemiliki komposisi yang kecil dalam air liur. Kecuali jika ciuman

hingga berdarah maka HIV bisa ditularkan ke pasangannya.

D. Fakta-fakta tentang HIV/ AIDS

AIDS adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome

atau sindrom kehilangan kekebalan. Suatu sindrom adalah sekelompok tanda-

tanda atau gejala-gejala dari suatu penyakit. Sedangakn HIV adalah singkatan

dari human immunodeficiency virus, yaitu jasad renik yang

menyebabkanterjadinya AIDS. HIV melumpuhkan sistem kekebalan

tubuh,terutama sel-sel darah putih yang membantu dalam menghalau

penyakit, jika system kekebalan ini lemah hingga taraf tertentu, maka orang

tersebut akan mudah diserng penyakit-penyakit yang dalam keadaan normal

tidak dapat betahan didalam tubuh kita. Pada keadaan demikianlah seseorang

dikatakan penderita AIDS.

Salah jika anda tidak mungkin tertular HIV pada waktu melakukan

hubungan seks yang pertama kali. Tentu saja dapat.Hal ini sama seperti

kesalah-anggapan bahwa anda tak mungkin hamil kalau berhubungan seks

hanya satu kali, suatu hal yang sama sekali keliru.

Kondom dipercaya bisa mencegah penularan HIV. Kondomyang

terbuat dari karet latek memang memberi perlindungan yang lumayan

6
terhadap transmisi HIV. Namun, kadang-kadnag kondom tidak berfungsi

semestinya karena sobek atau terlepas sewaktu digunakan. Bila hal ini terjadi

maka infeksi HIV dapat terjadi sekalipun menggunakan kondom.

Sudah terdapat beberapa jenis obat untuk infeksi HIV danterhadap

AIDS. Obat-obat seperti zidovudine mampumemperlambat penyebaran dan

perkembangbiakan HIV di dalam tubuh. Ada pula obat yang menangkal

„penyakit ikutan‟ yang menyerang orang yang sudah menunjukkan gejala

AIDS. Metode lain seperti pengaturan diet, istirahat, pengelolaan stresakan

sangat membantu. Teteapi tak satu pun cara ini mampu membasmi infeksi

HIV atau menyembuhkan AIDS sekalipun cara-cara ini dapat memberikan

pemulihan sementara pada sistem imun, masih terdapt sejumlah pertanyaan

yang tak terjawab, apakah semuanya ini dapat memperpanjang harapan hidup

seorang pengidap HIV atau penderita AIDS.

E. Pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja

Mencegah lebih baik dari mengobati. Dalam hal apapun itu.

Termasuk penularan dan penjangkitan HIV/AIDS. Remaja yang merupakan

usia dimana mereka ingin mengetahui segalanya, sangat baik jika mereka

dibekali pengetahuan tentang pencgahan HIV/ AIDS dikalangan remaja.

Pencegahan HIV difokuskan terhadap 3 cara penulran utama yaitu:

kontak seks, penggunaan jarum suntik, transfusi darah. Upaya-upaya yang

telah dilakukan untuk menjamin adanya suplai darah yang amandengan cara

menguji calon-calon donor darah yang telah menghilangkankemungkinan

infeksi melalui transfusi darah. Namun upaya-upaya untuk mengurangi

7
infeksi melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik masih belum

memberikan hasil yang maksimal.

Mantan Surgeon General Amerika Serikat, C. Everett Koop

menganjurkan 2 cara terbaik menghindarkan penularan HIV yaitu: hidup

selibat (celibacy) atau abstinensi, dan memelihara hubungan monogamy

seumur hidup dengan seseorang yang bebas infeksi HIV.

Apa it abstinensi? Di dalam kamus abstinensi disebutkan sebagai

hidup tanpa atau hanya dengan sedikit makanan, minuman, atau kenikmatan

lainnya .Di dalam suatu artikel mengenai seks yang aman Newsweek

mengartikan abstinensi lebih pendek lagi yakni “JANGAN!”. Lalu apa

sesungguhnya makna abstinensi di sini?.

Abstinensi seks dapat berarti berpantang menikmati semua atau

sebagiankesenangan tertentu, termasuk kehidupan asmara dan seks. Kita

dapatmengasumsikan bahwa abstinensi adalah jalan yang pasti menuju

terhindarnyadari infeksi HIV, apabila pasangan menghentikan segala kegiatan

seksualnyakecuali barang kali hanya berpegangan tangan kecuali bila pada

tangan adaluka dan selama darah yang mengandung virus tidak berpindah ke

dalam alirandarah pasangannya, baik melalui luka di kulit, mulut atau bagian

tubuh lainnya.Ini adalah kemungkinan yang paling kecil, namun diutarakan di

sini untuk memberi gambaran bahwa tidak ada dua kasus yang persis serupa,

sehingga kita perlu selalu waspada akan segala kemungkinan penularan

yang bisa terjadi.

8
Cara kedua yang terbaik adalah dengan memelihara hubungan

monogami seumur hidup. Walaupun penulis tadi sempat menyebutkan

bahwakita harus tetap melihat background pasangan sebelum menikah,

namun hal initerbukti ampuh asalkan pasangan anda memang benar-benar

masih murni soal seks atau tidak pernah melakukan hubungan atau kegiatan

apapun yang bisa mengakibatkan tersebarnya infeksi. Intinya selama kita setia

dengan satu pasangan, maka kemungkinan terjadinya penularan HIV/AIDS

sangat minim.

F. Pencegahan pergaulan bebas dikalangan remaja

dengan berkembangnya media serta kemudahan mengakses berita,

masyarakat kita disuguhi dengan budaya Negara lain. Pengaruhnya dalam

bentuk imitasi dimana masyarakat meniru dan menerapkan dalam kehidupan

mereka. Salah satu yang patut diwaspadai adalah pergaulan bebas khususnya

yang terjadi di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan bermuara pada

pemasalahan lain seperti pengunaan obatan terlarang, sex bebas dan perilaku

kriminal yang mengganggu. Lantas bagaimana cara mengatasi pergaulan

bebas tersebut? Coba simak beberapa langkah berikut ini.

1. Mengisi waktu dengan kegiatan yang menyanangkan

Ada banyak kegiatan positif yang menyenangkan. Mulai dari ikut

ekstakurikuler sekolah, bakti sosial, mengasah bakat, ikutmenjadi

relawan saat ada bencana dan masih banyak lagi lainnya,Kegiatan ini

jauh lebih positif daripada hanya bermalas-malasan dan keluyuran.

9
Pergaulan bebas biasanya dimulai dari kebiasaanremaja yang suka

keluyuran dan berkumpul tanpa tujuan bersama teman-teman.

2. Memilih teman dengan cermat

Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan

jelimemilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut

tidak baik,segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap

tersebut. Sebab jika anda terus menerus menolerir, bisa jadi anda yang

terseret dalam perilaku yang tidak baik.

3. Say No To Pacaran

Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan

bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung

impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan

gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah

salahsatu signatur dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu,

generasi muda dan Negara dalam skala yang lebih besar.

4. Berkegiatan Dirumah

Meluangkan waktu di rumah merupakan pilihan yang

menyenangkan. Anda bisa lebih dekat lagi dengan anggota

keluargalainnya. Bisa menghemat ongkos keluar dan juga tenaga

tentunya. Ada banyak hal menarik dan bermanfaat yang bisa anda

lakukan dirumah. Jika tidak ada hal penting, tidur sekalipun jauh lebih

baik dibandingkan keluyuran tidak jelas bukan?.

5. Perdalam Agama

10
Pemahaman agama yang baik merupakan cara paling ampuh

mengatasi pergaulan bebas. Agama merupakan benteng paling kokoh

yang mencegah seseorang berbuat hal yang merusak baik bagi

dirisendiri maupun orang lain.

6. Campur Tangan Pemerintah Dan Orang Tua

Pemerintah wajib mengawal peraturan untuk menertibkan

pergaulan remaja. Memberi fasilitas layanan juga sosialisasi agar

mereka jauh lebih paham bahaya yang mengintai di balik “kerennya”

pergaulan bebas. Orang tua pun turut ikut andil dalam perkembangan

anak-anaknya khususnya di usia remaja.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Remaja merupakan usia dimana informasi akan berbagai hal perlu

untuk diketahui. Terlebih di usia ini para remaja cenderung ingin mengetahui

lebih banyak tentang hal-hal baru. Banyak remaja yang ngin mencoba hal-

hal baru tersebut tidak tahu bahwa yang mereka lakukan adalah hal negatif

dan dapatmerugikan diri mereka. Salah satunya adalah seks bebas yang dapat

merugikan karena mempunyai resiko tinggi tertular HIV/AIDS.

Ingat, seks di luar nikah merupakan hal yang terlarang dalam Islam

dan merupakan satu bentuk perbuatan zina. Namun pada sebagian besar

negara-negara barat yang para remajanya memang sudah menganut pergaulan

bebas, pengetahuan yang mendalam tentang seks dan akibat yang ditimbulkan

perlu diketahui. Para remaja muslim sebaiknya menghindari pergaulan bebas

atau pada lebih khususnya seks bebas yang dapat mengakibatkan HIV/AIDS.

Setelah mengetahui lebih dalam tentang HIV/AIDS tentunya anda

akan berpikir dua kali untuk melakukan kegiatan seks bebas tersebut. Jika

anda sudah membentengi diri anda dengan mendekatkan diri kepada Allah

SWT niscaya anda akan terlindung dari perbuatan-perbuatan yang akan

merugikan diri anda sendiri. Tapi tidak ada salahnya jika anda mengetahui

bagaimana pencegahan yang harus dilakukan untuk meminimalisir

tersebarnya HIV/AIDS terutama secara penularan. Selain itu dengan membaca

12
makalah ini, pengetahuan anda seputar seks bebas dan HIV/AIDS akan

bertambah.

B. Saran

Walaupun pergaulan bebas tidak terlepas dari pengawasan orang tua,

namun pergaulan dan lingkungan tempat anda bermain bisa menjadi factor

utama anda melakukan pergaulan bebas itu sendiri. Maka yang berperan

paling penting disini adalah diri anda sendiri. Bagaimana anda bisa mengatur

pergaulan anda secara cerdas dan cermat, memilih teman dalam bergaul agar

tidak terperosok ke hal-hal yang buruk dan dapat merugikan diri anda.

Jika anda sudah mengerti konsep akan bahaya yang ditimbulkan dari

pergaulan bebas, maka anda akan terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan

diri anda tersebut. Sebaiknya anda dibekali oleh pengetahuan dan pemahaman

dari berbagai banyak hal agar anda bisa mengukur perbuatan yang anda

lakukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Agustin, Risa. Kamus Ilmiah Populer.Surabaya : Penerbit Serba Jaya

2. Hutapea, Ronald . 2003.AIDS & PMS dan Perkosaan .Jakarta : PT

RinekaCipta

3. Santrock, John W. 2007. Remaja .Jakarta : Penerbit Erlangga

4. http://science-ipa8.blogspot.com/2012/05/i-pergaulan-bebas.html

5. http://infogreget.blogspot.com/2013/03/cara-mengatasi-pergaulan-bebas-

di.html

14

Anda mungkin juga menyukai