PENDAHULUAN
Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini berlangsung
terus menerus dan berulang- ulang.Putaran turbin digunakan untuk memutar generator
yang dikopel langsung dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi
listrik dari terminal output
generator.Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun
jumlah air dalam siklus akan mengalami pengurangan. Pengurangan air ini disebabkan
oleh kebocoran kebocoran baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk
mengganti air yang hilang, maka perlu adanya penambahan air kedalam siklus. Kriteria
air penambah (make up water) ini harus sama dengan air yang ada dalam siklus
Skema PLTU
2.3.2 TURBIN
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang
bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi
uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudut-sudut putar.
Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan
dan kecepatan uap yang masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih
dari satu silinder cashing. Hal ini dapat kita lihat dari macam silinder casing pada
Turbin:
a) Cross Compound
Dimana HP (High Pressure) dan LP (Low Pressure) turbinnya terpisah dan masing-
masing dikopel dengan satu generator.
b) Tandem Compound
Dimana HP dan IP (Intermediet Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin
tetapi masih dalam satu poros.
2.3.3 KONDENSOR
Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas
dari turbin menjadi air. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder yang
diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa pendingin yang terbuat
dari kuningan paduan.
A. Peralatan 0050ada Kondensor
1. Ejector
Fungsinya adalah untuk membuat ruangan kondensasi di dalam kondensor menjadi
vaccum (Hampa) sehingga uap bekas dari turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut
dengan cepat dan bersinggungan terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang akhirnya
uap tersebut menjadi air kondensat.
2. Pompa Air Kondensat (Condensat Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kondensat dari dalam bak penampungan
(Hotwell) ke tanki air pengisi.
3. Pompa Air Pendingin (Cooling Water Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kedalam kondensor dan lat pendingin
lainnya yang dipompakan dari sungai, laut atau bak penampungan bagi unit yang
menggukan pendingin tertutup.
2.3.4 GENERATOR
Generator adalah suatu alat untuk merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.
A. Bagian Utama Generator
Generator terdiri dari dua bagian utama yaitu :
1. Stator
Stator adalah bagian yang diam terdiri dari kumparan-kumparan tembaga dan inti
besi.
2. Rotor
Rotor pada generator adalah bagian yang berputar terdiri dari lilitan dan kutub-
kutub magnet. Untuk menunjang operasional, generator dilengkapi dengan Exciter yang
terdiri dari pilot exciter dan main exciter.
PERALATAN BANTU
A. BFP dan Feed Water Pump
Fungsi utama feed water system pada PLTU adalah untuk melayani kebutuhan air
pada boiler agar tetap tersedia dengan cukup.
1. Komponen Utama Feed Water Sistem
Komponen Utama Feed Water Sistem pada PLTU terdiri dari :
a) Tangki Air Pengisi (FWT)
b) Pompa Air Pengisi (FWP)
c) Pemanas Tekanan Tinggi (HPH)
d) Ekonomizer
e) Boiler Drum
E. Sistem Pelumasan
Fungsi pelumasan pada alat bantu adalah untuk mencegah kerusakan pada bagian-
bagian yang bergerak. Fungsi pelumasan pada turbin adalah untuk pendinginan dan
pelumasan pada bantalan dan rotor turbin minyak pelumas pada turbin juga digunakan
untuk system pengaturan.
Jenis pelumas yang dipakai pada peralatan PLTU terdiri dari dua macam yaitu
Pelumas Cair adalah Oli SAE 30 dan 40 dan Pelumas Padat adalah Grease
Oli SAE 30 digunakan pada turbin dan bearing-bearing alat Bantu diantaranya
pompa-pompa dan mesin compressor, sedangkan Oli SAE 40 digunakan pada mesin
diesel PBK (Pemadam Bahaya Kebakaran)
Pemakaian Grease di PLTU dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya :
1. Alfania Grease
Pelumas tersebur digunakan pada motor – motor listrik putaran tinggi
2. Darina Grease
Pelumas tersebut digunakan pada motor-motor listrik putaran rendah
3. Alfania Grease Ep 2
Pelumas tersebut digunakan untuk melumasi bearing di dalam air, diantaranya
bearing Cooling Water Pump.
Feedwater atau air umpan merupakan air yang disuplai ke dalam boiler untuk
diubah fasanya menjadi uap. Sedangkan sistem feedwater merupakan sistem
penyediaan air secara otomatis untuk boiler sesuai dengan kebutuhan steam. Sumber
air untuk feedwater berasal dari kondensat condensate tank yang merupakan tank
penampung condensate dan make up water.
Pada sistem PLTU, feedwater yang berasal dari kondensat dipanaskan kembali
menggunakan heat exchanger sebelum masuk ke dalam boiler. Tujuan pemanasan
ini adalah untuk menaikkan efisiensi sistem pembangkit karena semakin tinggi
temperatur air umpan yang masuk ke dalam boiler maka energi pembangkitan uap di
boiler akan menurun dan konsumsi bahan bakar boiler dapat ditekan.
Heat exchanger merupakan alat penukar panas antara dua fluida. Heat
exchanger pada feedwater system terjadi pada air umpan yang menyerap kalor laten
dari uap hasil ekstraksi turbin. Kebanyakan heat exchanger untuk feedwater system
adalah tipe shell dan tube, dengan feedwater yang mengalir di dalam tube dan uap
ekstraksi di sisi shell.
Berdasarkan buku “Powerplant Engineering, Black and Veatch 1996”,
konstruksi heat exchanger untuk feedwater system tipe shell and tube terdiri atas
pelat pemisah pembagi aliran masuk dan keluar (partition plate), reverse channel,
floating head cover dan floating head tube shell , dengan tujuan untuk memudahkan
pada saat membersihkan deposit (scale) di dalam tube. Di samping itu juga terdapat
desain floating head yang menggunakan konstruksi U-tube. Uap ekstraksi yang
masuk berada pada kondisi panas lanjut (superheated), dan ketika kontak dengan
permukaan luar tube akan terkondensasi pada temperatur saturasi. (Black and
Veatch, 1996).
Pada dasarnya open feedwater heaters merupakan suatu bejana yang dimana
terjadi pencampuran antara air umpan dan uap ekstraksi turbin. Idealnya temperatur
dari air umpan hasil pencampuran pada bejana open feedwater heaters berada pada
temperatur saturasi (jenuh) yang dipompakan langsung menuju boiler.
Tipe lain dari feedwater heaters yang sering digunakan pada PLTU adalah
closed feedwater heaters. Pada tipe ini proses heat transfer dari uap ekstraksi turbin
dan air umpan tidak melalui pencampuran. Keduanya berada pada tekanan yang
berbeda, selama kedua fluida ini tidak mengalami pencampuran.
Gambar 2 Ideal regerative rankine cycle, dengan closed feedwater heaters
(Sumber: Cengel & Boles: 2006)
Pada kondisi yang ideal, air umpan dipanaskan hingga temperatur keluarannya
sama dengan temperatur uap ekstraksi, dimana idealnya air umpan keluar pada
kondisi saturated liquid pada tekanan uap ekstraksi. Pada kondisi aktual di PLTU,
air umpan keluaran closed feedwater heaters berada di bawah temperatur uap
ekstraksi karena adanya perbedaan temperatur beberapa derajat di bagian akhir
closed feedwater heaters sebagai syarat terjadinya heat transfer. (Cengel & Boles:
2006)
Closed feedwater heaters pada umumnya memiliki desain shell and tubes dengan
dua passes dimana air umpan disisi tubes dan uap ekstraksi turbin berada pada sisi shell.
Pada tipe konstruksi, air umpan terbagi atas dua aliran masuk dan keluar menggunakan
partition plate. Partition plate berfungsi sebagai media pemisah ekspasi tubes dan heater
shell.
Pada closed feedwater heaters, perpindahan panas yang terjadi antara uap
ekstraksi dan air umpan terjadi secara konveksi melalui media perantara berupa
pipa-pipa. Proses perpindahan panas ini berlangsung untuk mencapai
kesetimbangan energi, Qlepas=Qserap.
Batubara berupa butiran halus dialirkan kedalam ruang pembakaran (Furnace). Dari bawah furnace
dialirkan udara panas menuju keatas furnace. Dalam ruang pembakaran juga diletakkan pipa evaporator
yang dialirkan air, yang secara tidak langsung akan memanas dan menguap.
Fixed Bed Combustion
Batubara dialirkan oleh conveyor dan dimasukkan kedalam ruang bakar (Furnace) dan diberikan panas.
Di dalam furnace, diletakkan pipa evaporator yang mana pipa tersebut dialirkan air untuk diuapkan.
Batubara dialirkan menuju burner bersama – sama dengan udara. Burner akan menghasilkan panas yang
dimasukkan kedalam ruang pembakar
2.6. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Uap
1. Hujan Asam
2. Kerusakan ekosistem
3. Pencemaran Lingkungan