PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang
dan atau sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing individu mampu
mengembangkan dirinya secara optimal, sehingga dapat mandiri dan atau mengambil
keputusan secara bertanggungjawab.
Dan yang menjadi salah satu proses bantuan yang diberikan oleh guru BK atau
konselor tidak hanya pada konseling biasa saja yang pada umumnya. Ternyata proses bantuan
yang diberikan oleh guru BK/ Konselor kepada kliennya atau peserta didiknya dapat
dilakukan dengan konseling populasi khusus. Adapun yang dimaksudkan dengan Konseling
Populasi Khusus adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada
konseli (individu atau kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama
dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli
memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya dan masalahnya. Serta
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan mampu mengarahkan potensi yang
dimiliki ke arah perkembangan yang optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagian
dalam hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari konseling populasi khusus?
2. Apasaja ciri-ciri konseling populasi khusus?
3. Kepada siapa sajakah sasaran konseling populasi khusus?
4. Apa tujuan dari konseling populasi khusus?
5. Apa fungsi dari konseling populasi khusus?
6. Bagaimana proses konseling populasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari konseling populasi khusus
2. Untuk mengetahui ciri-ciri konseling populasi khusus
3. Untuk mengetahui sasaran konseling populasi khusus
4. Untuk mengetahui tujuan konseling populasi khusus
5. Untuk mengetahui fungsi dari konseling populasi khusus
6. Untuk mengetahui proses konseling populasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sofyan Willis. , 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabheta. hlm, 18.
2
Gantina Komalasari, Eka Wahyubi dkk,Teori dan Teknik Konseling, Jakarta : Indeks, Hal. 18-20.
3
Irawan Suhartono, 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya, , hlm, 70.
4
Poerwadarminta W, J, S, . 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hlm,106
2
Pengidap HIV AIDS, Tuna wicara, Tuna Netra, Kelompok orang di Panti Jompo, Masalah
remaja, Penyandang cacat, Hyperaktif dan lain-lain5.
Pengertian Konseling Populasi Khusus
Konseling Populasi Khusus adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
konselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan
ciri-ciri yang sama dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu secara khusus
sehingga konseli memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya, lingkungannya, dan
masalahnya. serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dengan mampu
mengarahkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang optimal dan kemudian dapat
mencapai kebahagian dalam hidupnya
5
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html
3
Tujuan konseling pada populasi khusus adalah agar klien mampu mengadapi
kenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu mengoptimalkan kemampuan yang
ada dalam dirinya sehingga dapat berinteraksi pada lingkungan secara baik6
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khususnya ialah agar konseli mampu menghadapi kenyataan yang
telah terjadi dalam hidupnya dan mampu mengoptimalkan kemampuan yang ada dalam
dirinya sehingga dapat berinteraksi pada lingkungan secara baik
Adapun tujuan khusus untuk membantu konseli :
1. Menghilangkan pandangan negatif tentang sesuatu
2. Kemampuan berpikir secara rasional
3. Menumbuhkan cara percaya diri
4. Membangkitkan motivasi dalam hidup untuk menjadi lebih baik
6
Skripsi. NELY ZAWIDA. 2016. URGENSI LAYANAN KONSELING TERHADAP POPULASI
KHUSUS (Studi Deskriptif Analitis pada Istri Awak Kapal di Kabupaten Aceh Utara), Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
AR-RANIRY DARUSSALAM - BANDA ACEH. Hlm 19. Diakses 23 Feb 2016
4
F. PROSES KONSELING POPULASI
Proses konseling
1. Observasi dan penentuan subjek yang akan dikonseling, yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh konselor sebelum melakukan konseling yang sesungguhnya. Dalam
hal ini, konselor melakukan tahap pendekatan secara persuasif, pendekatan secara
individual, secara politik, terhadap konseli yang telah ditentukan untuk dilakukan
layanan konseling dan lain-lain.
2. Penggambilan data secara lengkap terhadap sujek yang telah ditentukan, misalnya
individu yang mengalami cacat fisik, baik itu nama, tempat tangal lahi, alamat, jenis
kelamin, keluarga dan lain-lain.
3. Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung, tergantung pada problematika yang dihadapi oleh konselinya. Secara
langsung biasanya adalah dengan cara wawancara dengan konseli dan tidak langsung
yaitu melalui keluarga dekat, orang-orang dekatnya, misalnya adalah konseli yang
tuna wicara dan lain-lain.
4. Setelah masalah atau problematika dari konseli telah teridentifikasi, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci masalah yang
sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena diperkosa dan lain-lain.
5. Pengentasan masalah, yaitu proses konseling yang sesungguhnya, yaitu pertemuan
konselor dan konseli secara langsung dan bertatap muka, dalam rangka konselor
membantu konseli, dalam hal ini adalah adanya komunikasi secara verbal, yang
difokuskan pada masalah yang sesungguhnya, yang telah diidentifikasi diawal.
Konselor melakukan konseling dengan teknik-teknik konseling, serta pendekatan-
pendekatan tertentu sesuai dengan alur dan kondisi fisik dan psikis dari konseli,
sampai konseli benar-benar mampu menyelesaikan masalahnya, sesuai dengan arahan
dan dorongan dari konselor.
Proses konseling dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan norma-
norma atau azas-azas konseling, serta atas kesepakatan antara konselor dan konseli. Dalam
hal ini bisa dilakukan di rumah panti jompo, bila koselinya adalah orang yang orang-orang
panti jompo7.
7
http://bksolusinya.blogspot.com/2014/04/konseling-populasi-khusus.html. di akses 24 April 2014
5
Prosedur Layanan Konseling terhadap Populasi Khusus Adapun prosedur layanan
konseling8 ialah:
1. Hubungan Awal
Hubungan awal diletakkan pada dasar untuk membangun pribadindengan konseli
(klien) yang nantinya akan mendukung proses wawancara konseling yang baik. Hal yang
dilakukan konselor dalam hubungan awal adalah sebagau berikut:
a. Menyambut kedatangan klien dengan sikap ramah, senyum, dan bahasabahasa
yang lembut,
b. Mempersilahkan klien untuk duduk,
c. Konselor mengajak klien untuk basa-basi. Dalam hal ini, basa-basi yang dimaksud
kiranya sesuai dengan konteks yang terhangat saat itu atau konteks mengenai
seputar kehidupan klien, misalkan, basa-basi dalam hal kegiatan klien, hobi, atau
kebiasaanya. Dalam basa-basi yang terlalu lama juga tidak baik.
d. Jika klien datang karena dipanggil, konselor wajib menjelaskan alasan klien
dipanggil. Jika ada peraturan yang menjadi syarat bagi klien, konselor juga perlu
menjelaskannya. Jika klien datang dengan kesadarannya sendiri, konselor tidak
perlu menjelaskan alasan mengapa klien dipanggil.
e. Konselor mempersilahkan klien untuk mengungkapkan masalahnya.
2. Penjelasan Masalah
Klien mengungkapkan hal yang ingin dibicarakan dengan konselor. Inisiatif berada di
pihak klien. Klien bebas mengutarakan apa yang akan diungkapkan. Sambil mendengarkan
masalah klien, konselor mulai menentukan pendekatan yang tepat terhadap masalah klien
tersebut.
3. Penggalian Masalah
Dalam hal penjelasan masalah biasanya klien hanya mengungkapkan hal-hal pokok
yang menjadi beban pikiran perasaannya. Penggalian masalah dipakai untuk mengungkapkan
lebih dalam masalah klien. Penggalian ini tentunya disesuaikan dengan masalah dan
pendekatan yang digunakan dalam konseling. Penggalian ini tentunya akan disesuaikan
dengan masalah dan pendekatan yang digunakan dalam konseling
8
Arintoko, 2011 . Wawancara Konseling di Sekolah, Yogyakarta:Andi Offset, hlm 48.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bedasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya;
1. Konseling Populasi Khusus adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
konselor kepada konseli (individu atau kelompok) yang mengalami suatu masalah
dengan ciri-ciri yang sama dan menempati ruang yang sama pada waktu tertentu
secara khusus sehingga konseli memperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya,
lingkungannya, dan masalahnya.
2. Ciri-ciri konseling populasiObjek pasti lebih dari 2 orang, Fokus pada konseli dengan
ciri yang sama.
3. Adapun sasaran yang dituju oleh konselor adalah konseli yang mengalami
permasalahan dalam kehidupannya seperti : Anak-anak jalanan, Wanita tuna susila,
Anak broken home, Traumatik, Penyandang hiv aids, Anak pank Dan lain-lain.
Tujuan konseling pada populasi khusus adalah agar klien mampu mengadapi
kenyataan yang telah terjadi dalam hidupnya dan mampu mengoptimalkan
kemampuan yang ada dalam dirinya sehingga dapat berinteraksi pada lingkungan
secara baik.
4. Fungsi konseling; Pemahaman, Preventif, Pengembangan, dan Perbaikan.
5. Proses konselingObservasi dan penentuan subjek yang akan dikonseling,
Penggambilan data secara lengkap terhadap sujek yang telah ditentukan,
Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung, Setelah masalah atau problematika dari konseli telah teridentifikasi,
maka tahap selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci masalah
yang sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena diperkosa dan lain-lain, dan
Pengentasan masalah
7
DAFTAR PUSTAKA