ASRI ANNISA
1712441008
UNIVERSITAS
NEGERI
MAKASSAR
(UNM)
FAKULTAS
MATEMATIKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan dan arah pendidikan Tinggi di Indonesia seperti yang
tertuang pada Bab II pasal 2 Keputusan Menteri Pendidikan No.232/U/2000
adalah menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan,
dan/atau memperkaya kasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
kesenian, serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan dan memperkaya kebudayaan nasional. Ini
berarti kinerja akademik dituntut dilaksanakan secara kompetitif dengan
kualitas unggul. Kinerja akademik yang tidak berorientasi pada kualitas
unggul, tidak saja akan tertinggal dalam persaingan tetapi juga akan
bergantung pada dunia luar yang lebih maju.
Kita sering menyamakan pendidikan sebagaimana layaknya proses
produksi barang di sebuah industri. Ada yang dinamakan input yang
disetarakan dengan mahasiswa yang baru masuk, lalu ada proses produksi
yang disetarakan dengan proses pembelajaran, dan ada yang dinamakan
produk yang disebut lulusan. Di dalam industri dibuat SOP dan kita pun
dalam dalam rangka penjaminan mutu membuat SOP. Namun ada yang
dilupakan bahwa bahan baku perguruan tinggi walaupun telah disaring
memiliki rentang keragaman yang cukup tinggi, bukan hanya pada
intelektualnya melainkan dari sisi karakternya. Hal ini disebabkan karena
pengaruh kebiasaaan belajar, pola hidup dan pola pikir yang berulang-ulang
dilakukan sampai mereka berada di SMA. Belum lagi pengaruh budaya
yang membentuknya. Perubahan inilah yang menjadi hakekat dari
pendidikan, dimana tujuan pendidikan adalah untuk merubah perilaku.
Perubahan perilaku merupakan fungsi dari olah hati dikalikan dengan fungsi
dari olah pikir, olah raga dan olah rasa. Jadi mari kita tidak hanya menjadi
seorang pengajar tetapi menjadi seorang pendidik.
Guna mencapai tujuan pendidikan, salah satu faktor penting dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi harus didukung oleh sistem organisasi
pendidikan yang baik, sarana dan prasarana yang memadai (kualiatas SDM
dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar dan
mengajar), juga dipengaruhi oleh fator kurikulum yang tepat.
Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak
maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan
zaman. Perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan kegiatan
akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan
dambaan setiap insan yang mengabdikan dan mengaktualisasikan diri
melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian, terutama mereka yang
menggenggam idealisme dan gagasan tentang kemajuan. Perubahan dan
pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila digerakkan dan didukung oleh
pihak-pihak yang saling terkait, memiliki komitmen dan rasa
tanggungjawab yang tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan profesi
akademik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan profesi akademik?
2. Apa yang dimaksud dengan pengembangan diri?
3. Bagaimanakah membangun profesi akdemik?
4. Bagaimanakah mengembangkan diri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu profesi akademik.
2. Untuk mengetahui apa itu pengembangan diri.
3. Untuk mengetahui bagaiamana cara membangun profesi akademik.
4. Untuk mengetahui bagaiamana cara mengembangkan diri.
PEMBAHASAN
A. Profesi Akademik
1. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik.
2. Pengertian Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang
berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena.
Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada
saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates
berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat
ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan
pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah
itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat
perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist,
sedangkan perguruan semacam itu disebut academia (Fajar, 2002).
Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan
orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran,
ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur,
terbuka, dan leluasa.
3. Pengertian Akademik Profesi
Akademik profesi dapat dipahami sebagai janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen
mengenai proses menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran,
ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat menguji secara jujur, terbuka,
dan leluasa.
B. Pengembangan Diri
Pengembangan pribadi meliputi segala kegiatan yang meningkatkan
kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi,
membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan
kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan
cita-cita. Tidak ada batasan terhadap pengembangan diri, konsepnya
melibatkan baik kegiatan formal maupun nonformal untuk mengembangkan
orang lain dalam peran sebagai guru, pembimbing, konsultan, manajer,
coach atau mentor. Ketika pengembangan diri melibatkan institusi, berarti
merujuk kepada metode, program, sarana, tekhnik, dan sistem assessment
yang mendukung pembangunan manusia pada tingkat individu dalam
sebuah organisasi.
Pengembangan pribadi dapat mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
a. Meningkatkan kesadaran diri.
b. Meningkatkan pengetahuan diri.
c. Meningkatkan keterampilan atau mempelajari keterampilan
baru.
d. Membangun atau memperbaharui identitas/harga diri.
e. Mengembangkan kekuatan atau bakat.
f. Meningkatkan kesejahteraan.
g. Mengidentifikasi atau meningkatkan potensi.
h. Membangun kinerja sumber daya manusia.
i. Meningkatkan gaya hidup atau kualitas hidup.
j. Meningkatkan kesehatan.
k. Memenuhi aspirasi.
l. Memulai keberaniaan pribadi.
m. Mendefinisikan dan melaksanakan rencana pengembangan diri
(PDPs).
n. Meningkatkan kemampuan sosial.
D. Mengembangkan Diri
Mengembangkan diri atau mengasah soft skill dapat dilakukan
melalui kegiatan kemahasiswaan yang terencana, terprogram dan tersistem.
Setiap kegiatan harus ada coach atau mentornya yang membimbing kemana
arah kegiatan tersebut akan dilaksanakan, walau tidak harus setiap saat ada.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Akademik profesi dapat dipahami sebagai janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen
mengenai proses menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran,
ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat menguji secara jujur, terbuka,
dan leluasa.
2. Pengembangan pribadi meliputi segala kegiatan yang meningkatkan
kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi,
membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja,
meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam
mewujudkan impian dan cita-cita.
3. Perguruan Tinggi berperan secara instrumental dalam mewujudkan
upaya dan pencapaian profesi akademik. Perguruan tinggi merupakan
wadah pembinaan intelektualitas dan moralitas yang mendasari
kemampuan penguasaan ipteks dan budaya dalam pengertian yang luas.
4. Mengembangkan diri atau mengasah soft skill dapat dilakukan
melalui kegiatan kemahasiswaan yang terencana, terprogram dan
tersistem. Setiap kegiatan harus ada coach atau mentornya yang
membimbing kemana arah kegiatan tersebut akan dilaksanakan, walau
tidak harus setiap saat ada.
B. Saran
Mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan
eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas
mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan
mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak
bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak
dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk
mengembangkan civitas/ perguruan tinggi dimana ia kuliah. Misalnya
dengan ikut serta/ aktif di Organisasi Mahasiswa, baik itu Organisasi intra
kampus ( BEM dan UKM ) ataupun Organisasi Ekstra kampus, serta aktif
dalam kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada pembangunan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA