Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA

PEMBERIAN NEBULIZER PADA Nn. D DENGAN ASMA DI


IGD RS K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

DISUSUN OLEH :
ALIFIA SOFITAMIA
(G3A018092)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
Nama Pengkaji : Alifia Sofitamia Ruang: IGD RSWN Semarang
NIM : G3A018092 Tangal : 23 november2019

1. IdentitasKlien
Nn. D
2. DiagnosaMedis
Asma
3. Dasar Pemikiran
Asma merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan bernafas karena
berbagai alasan. Namun penyebab yang paling umum adalah saluran pernafasan
di paru-paru mengalami peradangan sehingga oksigen tidak dapat masuk ke
tubuh. Biasanya asma ditandai dengan suara nafas tambahan yaitu wheezing,
suara nafas tambahan tersebut mengindikasikan adanya secret yang tertahan.
Nebulizer merupakan alat yang dapat mengubah obat berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang
didapatkan atau gelombang ultrasonic. Nebulizer juga dapat di fungsikan untuk
memberikan obat pengencer sputum dan pelega pernafasan melalui inhalasi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan tindakan pemberian obat dengan nebulizer untuk
memperlancar jalan nafas.
4. AnalisaSintesa
Asma

Penyempitan jalan nafas

Wheezing dan sputum

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Pemberian Nebulizer ( ventolin dan pulmicort)

Vasodilatasi jalan nafas dan pengenceran secret

Secret mudah keluar, jalan nafas menjadi efektif

5. Tindakan Keperawatan
Nebulizer
6. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d secresi berlebihan
7. Data Fokus
Nn. D dibawa ke IGD RS K.R.M.T Wongsonegoro Semarang dengan keluhan
sesak nafas, batuk berdahak namun tidak dapat keluar, sejak pagi. Pasien
memiliki riwayat penyakit asma. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil TD
: 130/85 mmHg, suhu 37,0oC , Nadi 90x/menit, RR 30x/Menit, terdengar suara
nafas tambahan whezing.
8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Cuci tangan
Rasional: meminimalkan resiko kontaminasi dan mecegah masuknya kuman
2. Prinsip nebulizer adalah bersih
Rasional: nebulizer bukanlah tindakan infasive, namun perlu diperhatikan
kebersihannya agar meminimalisir adanya infeksi pada saluran pernafasan
3. Proteksi diri dengan masker
Rasional : mencegah penularan mikroorganisme
4. Pasien diposisikan semi fowler atau duduk
Rasional : untuk memaksimalkan ventilasi
5. Ajarkan pasien untuk menghirup yang benar
Rasional : agar pasien menghirup dengan benar sehingga sesak nafas pasien
berkurang
6. Lakukan pengukuran suara nafas, RR sebelum dilakukan nebulizer dan
sesudah dilakukan nebulizer
Rasional : membandingkan tingkat keberhasilan tindakan nebulizer sebelum
dan sesudah

9. TujuanTindakan
a. Mengencerkan secret
b. Melancarkan jalan nafas dan memperlancar oksigen

10. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut dan Cara
Pencegahannya
1. Terjadi infeksi karena tidak menjaga kebersihan nebulizer
Antisipasi : menjaga prinsip bersih saat tindakan nebulizer

11. Evaluasi
S: pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O: pasien bisa batuk efektif dan secret keluar, RR 24 x/menit, tidak ada suara
nafas tambahan
A: masalah Bersihan jalan nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi Pemberian O2 3 liter/menit.
DAFTAR PUSTAKA

Kartikawati, D. (2011).Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat.Jakarta


: Salemba Medika

Nurarif, A H dan Kusuma, H. (2015). .Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan NANDA, NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogjakarta :
Mediaction

Pierce, A, G & Neil, R,B, (2007). At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta
:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai