Anda di halaman 1dari 36

PEKERJAAN STUDI PENANGANAN SEDIMENTASI

INTAKE CWP PLTU PUNAGAYA 2X100 MW


PT. PLN (PERSERO)
KABUPATEN JENEPONTO

PT PLN (PERSERO)
ENJINIRING KETENAGALISTRIKAN
KS TUBUN 1 NO 2, PETAMBURAN – Jakarta 11420

KERJA SAMA ANTARA


PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKIT DAN PENYALURAN
DENGAN PUSAT UNGGULAN TEKNOLOGI COT FT UNHAS
PERMASALAHAN
Pada Juni 2019 terjadi aliran air yang bercampur
lumpur/pasir pada OCWS (Open Circulating Water System)

Intake head Intake channel

Intake pipe
2
PERMASALAHAN
Penurunan level muka air 3,5 m – 2,45 m di CWP
pada 16.00-22.00. CW Pump

Intake head
Intake channel

4,24 m

2,45 m

Intake pipe
3
PERMASALAHAN
Penurun elevasi muka air rendah pada rentang 2017 – 2019

4
PERMASALAHAN

Dampak yang Ditimbulkan:


1. Unit tidak dapat full load 100% / derating apabila
pressure inlet berada di < 0.035 MPa
2. Lumpur dan pasir dapat merusak impeller, bowl dan
coloumn CWP
3. Lumpur dan pasir dapat menggerus proteksi pipa
(lining), sehingga pipa akan mengalami penurunan
thickness.
4. Dapat merusak dan menyumbat tube condenser.

5
MAKSUD DAN TUJUAN STUDI

1. Untuk mengetahui ketebalan sedimentasi di saluran intake.


2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan muka
air di dalam intake.
3. Sebagai referensi dalam:
a. Perencanaan kebutuhan pengerukan sedimen di saluran
intake.
b. Perencananaan penanggulangan masalah penurunan
debit air yang masuk ke dalam saluran intake.
c. Perencanaan pemeliharaan fasilitas intake (strainer,
intake pipe dan saluran intake).
d. Perencanaan penanggulangan sedimentasi dalam
jangka panjang.
6
LOKASI PEKERJAAN

Saluran intake

pipa

filter

7
RUANG LINGKUP

Penanganan Jangka Pendek (Tahap 1 dan Tahap 2)


1. Penyelaman atau penggunaan kamera bawah air untuk pengambilan video
maupun foto di luar strainer dan intake pipe untuk menyelidiki kemungkinan
terjadinya penyumbatan di strainer dan kerusakan/kebocoran di sepanjang
intake pipe.
2. Pengambilan sampel sedimen dasar di saluran intake.
3. Jika memungkinkan, dilakukan penyelaman atau penggunaan kamera bawah
air untuk pengambilan video maupun foto di dalam intake pipe.
4. Pengukuran elevasi intake head untuk memastikan tidak terjadi perubahan
elevasi.
5. Survey pasang surut 15 x 24 jam, untuk mengetahui gambaran kondisi pasang
surut di sekitar strainer.
6. Survey batimetri di saluran intake untuk mengetahui ketebalan sedimentasi.

8
RUANG LINGKUP
Penanganan Jangka Panjang (Tahap 3)
Menyelidiki mekanisme transpor sedimen sehingga masuk ke dalam saluran
intake:
1. Survey topografi.
2. Survey arus arus 30 x 24 jam di luar saluran intake.
3. Survey tinggi dan Periode Gelombang 30 x 24 jam. Pengumpulan data
sekunder untuk mengetahui kondisi gelombang dalam 10 tahun terakhir
(2009 – 2018).
4. Pengukuran kecepatan angin 30 x 24 jam.
5. Survey kualitas air (TSS), untuk mengetahui gambaran tentang kualitas air di
sekitar intake head.
6. Survey sampel sedimen dasar, untuk mengetahui gambaran tentang kondisi
karakteristik sedimen dasar di sekitar intake.
7. Pengumpulan dan pengolahan data sekunder berupa gambar layout, gambar
desain intake.

9
METODE PELAKSANAAN
KUNJUNGAN LAPANGAN
Dugaan sementara:
1. Suplay sedimen dari Selatan
2. Angkutan sedimen Selatan-Utara
3. Ada sedimen atau sampah yang
menjadi penghambat aliran
4. Ada binatang/tumbuhan laut yang
menempel pada intake head
5. Terdapat kerusakan pada intake
head, bocor pada pipa menuju
intake head

10
METODE PELAKSANAAN
PENYELIDIKAN PENANGGULANGAN JANGKA PENDEK

• Dilakukan penyelaman: Kondisi


dan dimensi intake head, intake
pipe
• Pengambilan sampel sedimen
• Pengukuran diameter pipa intake
pipa

filter

11
METODE PELAKSANAAN
PENYELIDIKAN PENANGGULANGAN JANGKA PENDEK

Pengukuran dimensi intake head


Pengukuran dimensi pipa intake
Penelusuran jalur pipa
12
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Intake Head

no Keterangan Bagian Dimensi (Cm)


A Jarak antar jeruji 13
B Tinggi sisi jeruji (batas bawah ke batas atas) 235
C Lebar sisi jeruji (batas transisi ke batas transisi setiap sisi) 335
D Lebar transisi antar sisi jeruji 44
E Keliling jeruji (5 sisi) 1895
F Tinggi tiang (substrat ke batas bawah jeruji) 271
G Lebar katup lingkaran atas 154 13
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Intake Head

14
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Intake Head
PENYELIDIKAN PENANGGULANGAN JANGKA PENDEK Video

Teritip Sponge Sampah plastik dan jaring

15
Terjadi penutupan sebesar 50~70%
HASIL DAN PEMBAHASAN Lubang Efektif Intake Head

30% x 30,375 m2  9,11 m2

3,8 m2 
Ada retakan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN Jalur Pipa

Saluran intake

pipa

filter
Terdapat dua intake head dan terpisah
Pipa tertimbun bebatuan
Samb pipa chlorine terlepas

17
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sedimen

Mengendap Tersuspensi

Sedimen butiran halus mudah tersuspensi


dan terhisap masuk ke saluran intake

18
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Sedimen

Titik D50 (mm) Jenis


TK 1 0,85 Pasir kasar
TK 2 0,58 Pasir kasar
TK 3 0,80 Pasir kasar
TK 4 0,50 Pasir kasar

19
HASIL DAN PEMBAHASAN Operasional Eksisting

Kebutuhan debit:
Min 22.469,90 ton/hour
Max 41.499,54 ton/hour

20
HASIL PEMANTAUAN INTAKE HEAD

• Di dalam intake head terdapat grid yang lebih halus untuk


mencegah sampah masuk ke dalam pipa
• Grid sudah tertutupi teritip dan sampah
• Pada saat penyelamana, dari hasil rekaman video terlihat
debit di pipa 1 lebih besar dibanding pipa 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kapasitas Intake Pipe

3,8 m

Q max = 120,797 ton/hour  30% = 36 ton/hour


Q min = 90,037 ton/hour  30% = 27 ton/hour  54 ton/hour (2 pipa)

Kebutuhan debit:
Max 41.499,54 ton/hour 22
PENUTUP Kesimpulan
1. Terjadi penyumbatan pada intake head sekitar 60% dari kondisi
normal, salah penyebab menurunnya debit ke saluran intake.
2. Kondisi pipa intake secara menyeluruh tidak terlihat jelas
dikarenakan pipa yang tertanam dan tertimbun bebatuan
sehingga penelusuran tidak maksimal, hanya beberapa segmen
saja yang nampak jelas. Ditemukan bagian segmen pipa
chlorine yang terlepas dari sambungan.
3. Perlu dilakukan tindakan jangka pendek berupa pembersihan
grid intake head.
4. Jika ditemukan terjadinya sedimentasi di dalam saluran intake
maupun di dalam intake head, maka perlu dilakukan tindakan
jangka panjang untuk menyusun rencana penanggulangannya.

23
PENUTUP Rekomendasi
Penanganan Jangka Pendek
1. Pembersihan Grid intake head
2. Pemeriksaan kondisi di dalam intake head
3. Pengukuran batimetri di saluran intake
4. Jika terjadi penyumbatan di intake head dan/atau
pendangkalan di saluran intake, maka harus dilakukan
perencanaan penanggulangan

24
PEKERJAAN STUDI PENANGANAN SEDIMENTASI
INTAKE CWP PLTU PUNAGAYA 2X100 MW
PT. PLN (PERSERO)
KABUPATEN JENEPONTO

PT PLN (PERSERO)
ENJINIRING KETENAGALISTRIKAN
KS TUBUN 1 NO 2, PETAMBURAN – Jakarta 11420

KERJA SAMA ANTARA


PT. PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGKIT DAN PENYALURAN
DENGAN PUSAT UNGGULAN TEKNOLOGI COT FT UNHAS
METODE PELAKSANAAN
PENYELIDIKAN DALAM INTAKE HEAD Menggunakan kamera GoPro Hero 7
KONDISI INTAKE HEAD 1
Video: Filter 1_1
Aliran masuk bagian atas intake head 00:43
Aliran masuk di badan intake head 03:53
Diduga grid yang sudah tertutupi teritip: 08:31
Aliran yang masuk melalui celah grid 09:16
Teritip dan sampah yang menutupi grid 09:58

Video: Filter 1_2


Kerikil dan pasir di dalam intake head: 00:11
KONDISI INTAKE HEAD 1

Video: Filter 1_2

Kerikil dan pasir di dalam intake head: 00:11


Dinding intake head ditumbuhi teritip: 02:30
KONDISI INTAKE HEAD 2
Kamera diikatkan pada tali dengan pertimbangan bisa terbawa arus masuk
ke dalam intake head

Video: Filter2
Aliran masuk bagian atas intake head 00:27
Kamera terhisap oleh arus danberputar 01:29
Kamera duduk di intake head 04:02
KONDISI INTAKE HEAD 2
Video: Filter2
Visibility sangat rendah
Aliran masuk bagian atas intake head 00:35
Kamera terhisap oleh arus danberputar 01:29
Kamera duduk di intake head 04:02
HASIL PENGAMATAN

1. Ada grid pada ujung pipa di dalam intake head untuk


menghindari masuknya sampah ke dalam pipa intake.
2. Grid sudah tertutupi dengan teritip dan sampah
dengan kondisi yang sangat parah.
3. Sedimen melayang masuk ke dalam intake head,
sebagian diteruskan ke dalam saluran intake, sebagian
lagi tertahan oleh sampah yang tersangkut pada grid.
Selain sedimen melayang, ditemukan pula kerikil-kerikil
ukuran sedang di dalam intake head.
4. Dinding intake head ditumbuhi teritip.
REKOMENDASI

• Tindakan pembersihan di dalam intake head harus


segera dilakukan
• Pembersihan dilaksanakan pertama kali pada intake
head 1 dgn pertimbangan debitnya lebih rendah
dibanding intake head 2.
• Pembersihan dilakukan dengan menutup aliran
pada pipa 1 menggunakaan balon khusus.
• Terlebih dahulu perlu dipastikan debit melalui pipa
2 mencukupi kebutuhan operasional terutama
pada saat beban rendah.
REKOMENDASI
Peralatan yang perlu disiapkan:
Balon khusus diameter 60" - 96".
Mobile crane kapasitas 3 ton
Winch kapasitas 500 kg
Winch kapasitas 100 kg di atas perahu
Tripod kapasitas 500 kg
Kompressor udara
Perahu
Peralatan selam
Pompa alkon
Alat pembersih teritip: waterjet, atau alat mekanis
Lembaran karet tebal 12 mm
REKOMENDASI
Penggunaan alat khusus untuk menyumbat pipa pada
kegiatan pemeliharaan

36″-60″ Multi-Size Plug – Back

Minimum Maximum Required Maximum By-


Nominal
Part # Pipe Pipe Inflation Back/Test Pass Length Diameter Weight
Pipe Size
Diameter Diameter Pressure Pressure Sizes
P122 - 3/4" + 290.0
42" - 78" 37.0" 78.25" 10 psi 6 psi 101.0" 37.0"
Front 1/4" lbs.
P146 - 3/4" + 720.0
54" - 96" 54.0" 96.25" 10 psi 6 psi 110.0" 54.0'
Back 1/4" lbs.
P142 - 3/4" + 720.0
60" - 96" 60.0" 96.25" 10 psi 6 psi 110.0" 56.0"
Front 1/4" lbs.
60.0“ 720.0
P141 - 96.25" 3/4" +
60" - 96" 1.524 m 10 psi 6 psi 110.0" 56.0" lbs.
Back 2.44 m 1/4"
326.634kg
REKOMENDASI
REKOMENDASI
Urutan pekerjaan sebagai berikut
a. Memastikan salah satu pipa yang menghasilkan debit terendah
b. Menutup intake head grid bagian luar
c. Jika sudah tidak ada aliran keluar dari pipa, maka ujung pipa di saluran intake
ditutup menggunakan balon khusus.
e. Balon dimasukkan ke dalam ujung pipa dalam kondisi tidak mengembang atau
mengembang setengah.
f. Memastikan penyumbatan balon sudah berfungsi dengan baik
g. Penyelaman ke dalam intake head untuk membersihkan bagian intake head,
pembersihan dilakukan dengan cara mekanis. Prioritas pembersihan adalah: grid,
sedimen, dan dinding intake head.
h. Jika sedimen halus terendap di dalam intake head, maka dilakukan pembersihan
menggunakan pompa alkon.
i. Selama pekerjaan berlangsung, pengamatan elevasi muka air di saluran intake
tetap dilakukan, jika terjadi penurunan yang signifikan. Maka pembersihan harus
segera dihentikan.
j. Perlu dilakukan koordinasi yang baik antara pihak operasional PLTU dan pelaksana
pekerjaan pembersihan.

Anda mungkin juga menyukai