Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan
dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan yang makin kompleks. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa sekolah berusaha untuk menerapkan tata tertib sekolah dalam upaya membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat serta mencetak generasi-generasi penerus bangsa sesuai dengan kepribadian manusia Indonesia yang berlandaskan pancasila melalui pendidikan. Artinya, sekolah berusaha menerapkan kedisiplinan siswa dari awal seorang anak masuk dalam dunia pendidikan formal. Hurlock (1980: 163) mengatakan bahwa “disiplin sangat penting dalam perkembangan moral. Melalui disiplin anak belajar berperilaku sesuai dengan kelompok sosialnya, anak pun belajar perilaku yang dapat diterima dan tidak diterima”. Disiplin sekolah menurut Foerster (dalam Koesoema, 2010: 234) adalah “ukuran bagi tindakan-tindakan yang menjamin kondisi-kondisi moral yang diperlukan, sehingga proses pendidikan berjalan lancar dan tidak terganggu”.
Disiplin mengarahkan tingkah laku seseorang ke arah yang positif. Disiplin
dapat menumbuhkan rasa patuh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Dengan disiplin akan membantu jalannya pendidikan, menyelesaikan masalah yang ada dengan baik dan jika tidak disiplin maka akan menghambat proses pendidikan. Namun, banyak terjadi pelanggaran peraturan sebagai contoh banyak siswa tidak mengenakan pakaian sekolah yang lengkap dan datang terlambat, tidak mengumpulkan tugas pada waktunya, dan lain- lain (Buchari Alma: 81).
Pengembangan karakter dan moral anak merupakan tanggung jawab semua
pihak. Semua pihak yang dimaksud yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga pertama kali anak menerima pendidikan dan pendidikan yang diberikan oleh orangtua merupakan dasar utama terhadap pembentukan kepribadian anak. Di lingkungan masyarakat yang terjadi di luar keluarga dan di luar persekolahan, yang berasal dari kebiasaan. Sedangkan di lingkungan sekolah yang bertanggung jawab secara langsung adalah guru. Guru mempunyai peranan penting sebab guru berinteraksi dengan murid secara langsung. Guru sebagai pendidik hendaknya senantiasa berpegang pada peraturan sekolah. Penelitian mengenai Peran Orangtua dan Guru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa SMA yang belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga belum dapat menjawab permasalahan pokok yang terjadi pada siswa saat ini. Untuk itulah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran orangtua dan guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa SMA tersebut .