Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Muhamad Humaidi
Ilham Hidayat
Shannen Septyanti Wulandari

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas bahasa
Indonesia ini.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada sayyidina Muhammad


yang telah membawa perubahan yang begitu besar terhadap pemikiran dan
moral manusia.

Makalah ini membahas tentang perkembangan bahasa Indonesia dan


peristiwa-peristiwa penting didalamnya.

Kami menyadari banyak kekurangan dari hasil karya kami. Karena kami
masih tahap belajar. Oleh karena itu, kami memohon maaf kepada pembaca
atas kekurangan yang ada di makalah kami.

Semoga apa yang ada di makalah kami bermanfaat untuk pembaca dan
mendapatkan nilai yang terbaik dari dosen kami. Semoga Allah selalu meridhoi
apa yang kita lakukan. Amiin.

Ciputat, 17 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB 1: PENDAHULUAN

Latar belakang..............................................................................................1

Rumusan Masalah........................................................................................1

BAB 2: PEMBAHASAN

Alasan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional......................................2

Peristiwa-Peristiwa Penting Perkembangan Bahasa Indonesia...................3

Fungsi Bahasa Indonesia.............................................................................4

Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini......................................6

BAB 3: PENUTUP

Kesimpulan...................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................8

ii
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi
masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai fungsi di dalam kehidupan
masyarakat. Bahasa Indonesia juga memiliki sejarah dan perkembangannya sampai
saat ini. Bahasa nasional kita, bahasa Indonesia, kini telah menjadi bahasa yang
modern, kaya akan kosakata dan mantap dalam struktur. Sesungguhnya, diperlukan
waktu yang sangat panjang untuk mencapai kedudukan seperti saat ini.
Alasan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional negara Indonesia, peristiwa
penting yang terkait dengan perkembangan bahasa Indonesia, fungsi bahasa
Indonesia itu sendiri, dan perkembangan bahasa Indonesia pada masa kini akan
dibahas dalam makalah ini. Kita, sebagai orang terpelajar, berusaha menjelaskan
mengenai itu semua menurut beberapa sumber buku serta beberapa pandangan
menurut ahli-ahli Bahasa. Dengan memahami Perkembangan Bahasa Indonesia
dan Sejarahnya maka diharapkan juga akan menambah rasa cinta pada Bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa alasan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional?
1.2.2 Apa saja peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa Indonesia?
1.2.3 Apa fungsi bahasa Indonesia?
1.2.4 Bagaimanakah perkembangan bahasa Indonesia pada masa kini?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alasan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Nasional
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa
sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti
berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis
dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya
pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa
prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan
di dekat Manila juga menungjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya. Itu
memberikan petunjuk bahwa Bahasa Melayu dalam bentuk Bahasa Melayu Kuno
sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya.
Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa Melayu diangkat menjadi
Bahasa Nasional yaitu:
1. Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca (Bahasa pergaulan) di
Indonesia, Bahasa perhubungan, dan Bahasa perdagangan.
2. Sistem Bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam Bahasa ini
tidak di kenal tingkatan Bahasa, seperti dalam Bahasa Jawa (ngoko, kromo) atau
perbedaan Bahasa kasar dan halus, seperti dalam Bahasa Sunda (kasar, lemes).
3. Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku lainnya dengan sukarela menerima
Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai Bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Bahasa Melayu diangkat
menjadi Bahasa Nasional karena Bahasa Melayu telah digunakan sebagai Bahasa
pergaulan di nusantara dan Bahasa Melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari
serta tidak memiliki tingkatan Bahasa.

2
B. Peristiwa-Peristiwa Penting Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Budi Otomo.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi kenasionalan
yang pertama berdiri sekaligus sebagai tempat berkumpulnya kaum terpelajar
bangsa Indonesia, dengan sadar menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke
sekolah Belanda diperingan. Pada kesempatan permulaan abad ke-20, bangsa
Indonesia asyik dimabuk tuntutan dan keinginan akan penguasaan bahasa Belanda
sebab bahasa Belanda merupakan syarat utama untuk melanjutkan pelajaran
menambang ilmu pengetahuan barat.
2. Syarikat Islam.
Syarikat islam berdiri pada tahun 1912. Mula-mula partai ini hanya bergerak
dibidang perdagangan, namun bergerak dibidang sosial dan politik juga. Sejak
berdirinya, syarikat islam yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda
dibidang politik tidak pernah mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang
mereka pergunakan ialah Bahasa Indonesia.
3. Balai Pustaka
Balai Pustaka didirikan pada tahun 1908 dan dipimpin oleh Dr. G.A.J.
Hazue. Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, kemudian
pada tahun 1917 namanya berubah menjadi Balai Pustaka. Selain menerbitkan
buku-buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah.
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya Balai Pustaka terhadap perkembangan
Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
 Memberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang Bangsa Indonesia
untuk menulis karya ciptanya dalam Bahasa Melayu.
 Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil
ciptaan bangsanya sendiri dalam Bahasa Melayu.
 Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui
karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya dan
hal-hal yang menjadi cita-cita bangsanya.
 Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki Bahasa Melayu, sebab
diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan
diterbitkan di Balai Pustaka ialah tulisan dalam Bahasa Melayu yang
bersusun baik dan terpelihara.

3
4. Sumpah Pemuda.
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang
diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sebelumnya pada tahun
1926, telah pula diadakan kongres pemuda yang tempat penyelenggaraannya juga
di Jakarta. Berlangsungnya kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi
perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra
Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa
dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional
yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan
Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan
berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar. Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu
mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan
bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Pernyataan
bersatu itu dituangkan dalam ikrar yang berisi tiga hal, yakni negara, bangsa, dan
bahasa.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan Bahasa Indonesia yang
sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai simbol kemerdekaan
bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern.
Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan,
bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan, dan politik, melainkan juga
menjadi bahasa sastra Indonesia baru.

C. Fungsi Bahasa Indonesia


Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai:
1. Lambang kebanggaan nasional
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku
bangsa Indonesia

4
2. Lambang identitas nasional
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa
Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera
Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.
3. Alat perhubungan
Indonesia adalah negara yang memiliki suku yang banyak. Karena memiliki
suku yang banyak, Indonesia memiliki bahasa yang banyak pula. Oleh sebab
itu, dibutuhkanlah bahasa pemersatu. Sehingga, diangkatlah Bahasa Melayu
menjadi Bahasa Nasional yakni Bahasa Indonesia.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai:
1. Bahasa resmi kenegaraan
Seperti yang kita ketahui, setiap negara mempunyai bahasa resminya
masing-masing dan Indonesiapun mempunyai bahasanya yaitu Bahasa
Indonesia.
2. Bahasa pengantar di Lembaga Pendidikan
Dalam dunia pendidikanpun memakai Bahasa Indonesia. Karena kenapa?
Apa jadinya pendidikan di Indonesia jika memakai bahasa daerah masing-
masing. Mungkin pertukaran pelajar antar daerah tidak akan pernah terjadi.
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional
Agar seluruh rakyat Indonesia mengerti apa yang disampaikan pemerintah,
pembawa berita, atau orang luar daerah perlu yang namanya Bahasa Nasional
agar warga Indonesia mudah memahami pembicaraan atau berita yang
disampaikan dari negri untuk warga Indonesia.
4. Bahasa resmi untuk pengembangaan kebudayaan dan IPTEK
Dalam hal ini bahasa indonesia dapat digunakan dalam pengembangan
budaya sebagaimana yang di maksud adalah dapat digunakan untuk
mempromosikan budaya-budaya indonesia dan dalam IPTEK bahasa indonesia
di gunakan dalam hal penelitian dan lain lain.

5
D. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kini
Munculnya Bahasa Media Massa ( bahasa Pers ) :
1. Bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim)
2. Banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing adalam surat
kabar.
Pers telah berjasa dalam memperkenalkan istilah baru, kata-kata dan ungkapan
baru, seperti KKN ( Korupsi, Kolusi, Nepotisme ), kroni, konspirasi, proaktif,
rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar, dan sebagainya. Bahasa Indonesia
sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah Bahasa Inggris ataupun bahasa
gaul. Selain itu, dipengaruhi pula oleh media iklan maupun artis yang
menggunakan istilah baru yang merupakan penyimpangan dari kebenaran cara
berbahasa Indonesia maupun mencampuradukan bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia

6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahasa Indonesia asalnya adalah bahasa melayu
2. Bahasa Melayu disetujui untuk diangkat menjadi bahasa Nasional
3. Peristiwa-peristiwa penting menyangkut perkembangan Bahasa Indonesia
antara lain: Budi Utomo, Syarikat Islam, Daftar Pustaka, dan Sumpah
Pemuda
4. Bahasa Indonesia mempunyai dua fungsi kedudukan yaitu berkedudukan
sebagai Fungsi Nasional dan Berkedudukan sebagai Fungsi Negara.
5. Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa kini makin bertambah karena
adanya penambahan bahasa asing oleh Pers.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dra. B. Esti Pramuki, M.Pd. 2014. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia [online].

Diakses di: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=2ahUKEwiw-


pKtmdPkAhUFiXAKHY7_CuYQFjACegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Frepository.ut.ac.id%2F4059%2F1%2FMKDU4110-
M1.pdf&usg=AOvVaw1cNkrLCn3qBojixuRGlRXF

maksud dari fungsi lambang kebanggaan nasional—Brainly.co.id. (n.d.). Retrieved September 15, 2019,

from https://brainly.co.id/tugas/1126021

Tasai, S Amran dan E. Zaenal Arifin, “Cermat Berbahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi. Akademika
Pressindo, Jakarta, 2000

Anda mungkin juga menyukai