Makalah PLTN
Makalah PLTN
PENDAHULUAN
1
pemerintah berniat membangun PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Indonesia.
Pemerintah merasa pembangkit-pembangkit listrik yang sudah ada sekarang dirasa masih
kurang untuk memenuhi konsumsi listrik di Indonesia.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah
1. Untuk mengetahui pengertian PLTN
2. Untuk mengetahui prinsip kerja PLTN
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembangunan PLTN
4. Untuk mengetahui keamanan dari penggunaan PLTN
5. Untuk mengatahui komponen utama reaktor nuklir
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat dari penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian PLTN
2. Mengetahui prinsip kerja PLTN
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembangunan PLTN
4. Mengatahui keamanan dari penggunaan PLTN
5. Mengetahui komponen utama reaktor nuklir
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga
listrik.
Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk
menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan
gas. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon
dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang
mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan
berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan
peningkatan suhu global.
Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap yang
sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor
nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus
menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan
bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak
mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke
lingkungan.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.
Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang
kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan batang
kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya
thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil
fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energy dalam
bentuk panas yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator
sehingga dihasilkan arus listrik.
Secara ringkas dan sederhana, rancangan PLTN terdiri dari air mendidih,
boiling water reactor bisa mewakili PLTN pada umumnya, yakni setelah ada reaksi
nuklir fisi, secara bertubi-tubi, di dalam reaktor, maka timbul panas atau tenaga lalu
4
dialirkanlah air di dalamnya. Kemudian uap panas masuk ke turbin dan turbin
berputar poros turbin dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.
Reaktor Nuklir adalah suatu alat dimana reaksi berantai dapat dilaksanakan
berkelanjutan dan dikendalikan. Atau dengan kata lain reaktor nuklir merupakan suatu
wadah bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai terjadi terus menerus tanpa
berhenti atau tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir). Bagian utama dari
reaktor nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar), perisai (perisai
termal), moderator dan elemen kendali.
Bahan bakar yang digunakan didalam reaktor nuklir ada tiga jenis antara lain :
Uranium-235 (U235),
Uranium-233 (U233),
Plutonium-239 (Pu239).
Dari ketiga jenis bahan bakar diatas, yang paling sering digunakan sebagai
bahan bakar reaktor adalah Uranium-235 (U235).
5
hubungan antara atom dengan molekul-molekul sel kehidupan, juga dapat
mengubah kondisi atom itu sendiri, mengubah fungsi asli sel atau bahkan dapat
membunuhnya.
Pada prinsipnya, ada tiga akibat radiasi yang dapat berpengaruh pada sel,
antara lain :
Masalah lain juga ditimbulkan oleh limbah atau sampah nuklir terhadap
tingkat kesuburan tanah limbah/sampah nuklir merupakan semua sisa bahan
(padat atau cair) yang dihasilkan dari proses pengolahan uranium, misalnya sisa
bahan bakar nuklir yang tidak digunakan lagi, dan bersifat radioaktif, tidak bisa
dibuang atau dihilangkan seperti jenis sampah domestik lainnya (sampah
organik dan lain-lain.) Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan cara yang
paling aman. Hal yang saat ini dapat dilakukan oleh manusia hanyalah
menunggu sampai sampah nuklir tersebut tidak lagi bersifat radioaktif, dan itu
memerlukan waktu ribuan tahun.
6
maka kegagalan tersebut tidak akan mengakibatkan bahaya bagi manusia dan
lingkungannya.
Dari sisi sumber daya manusia, personil yang mengoperasikan PLTN harus
memenuhi persyaratan yang sangat ketat, dan wajib mempunyai sertifikat sebagai
operator reaktor yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Untuk mendapatkan sertifikat tersebut, mereka harus mengikuti dan lulus ujian
pelatihan. Sertifikat tersebut berlaku untuk jangka waktu tertentu dan setelah lewat
masa berlakunya maka akan dilakukan pengujian kembali.
7
untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai pemanas air ketel pada
pusat tenaga uap. Menjaga agar bahan bakar reaktor dan
perlengkapannya ada pada temperature yang diperbolehkan (aman dan
tidak rusak).
7. Perisai Biologi : Membungkus reaktor untuk menahan dan
melemahkan semua radiasi yang mematikan sebagai akibat dari proses
fisi. Perisai biologi dapat dibuat dari besi, timah hitam atau beton tebal
dicampur oksida besi.
8. Batang-batang Kendali : Berfungsi mengendalikan proses fisi
(pembangkitan panas) di dalam reaktor, yaitu dengan menyerap nutron
berlebihan yang terjadi dari proses fisi. Batang-batang kendali
biasanya terbuat dari boron atau hafnium yang dapat menyerap nutron.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari uraian diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa PLTN merupakan suatu
pembangkit listik yang dapat menghasilkan daya listik yang cukup besar dan tidak
menghasikan limbah karena siklusnya tertutup. Tetapi dampak negatif yang
dihasilkan juga cukup besar, karena adanya radiasi yang bisa ditimbulkan oleh zat
radioaktif nuklir sangat membahayakan ekosistem yang ada disekitarnya (termasuk
manusia).
Prinsip kerja PLTN berdasarkan sumber panas yang dihasilkan oleh suplai panas
dari reaksi nuklir. Pemanfaatan energi panas tersebut tidak dapat dihasilkan apabila
kurangnya bahan bakar.
3.2 Saran
1. Pengembangan PLTN di Indonesia sangat penting bagi kemajuan ekonomi
bagi Negara tersebut.
2. Sebaiknya pengembangan PLTN dibuat berdasarkan kebutuhan.
3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam pengembangan PLTN
di Indonesia.