Oleh:
Rizka Zayyana
NIM 1112018200027
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang senantiasa selalu penulis
ucapkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan
anugrah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Sebuah
karya yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan
umumnya bagi seluruh pembaca karya ini.
Shalawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada junjungan
Muhammad saw yang telah membimbing umatnya untuk menuju kebahagaian
dunia dan akhirat.
Penulis sadar bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak
yang telah memberikan bimbingan serta bantuan baik rmateril dan moral kepada
penulis. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang
selalu mendukung dalam penulisan skripsi.
3. Dr. Sita Ratnaningsih, M. Pd Dosen Pembimbing I dalam penulisan
skripsi, beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya
dalam membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga
terselesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Drs. Ali Nurdin, M. Pd Dosen Pembimbing II dalam penulisan skripsi,
beliau telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya dalam
membantu, membimbing dan mendukung penulis sehingga terselesaikan
skripsi ini dengan baik.
5. Drs. H. Sugiono. Kepala MI Pembangunan UIN Jakarta, para Tenaga
Administrasi, Kepala SIDP serta dewan guru MI Pembangunan UIN
Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat mnyelesaikan skripsi
dengan baik.
iii
6. Kedua orang tua tercinta, berkat doa beliau, penulis dapat bertahan sampai
saat ini, serta berkat dukungannya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
7. Kakak dan adik terhebat, Abang Zulfikar, dan Adikku Habibi yang selalu
memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penelitian agar segera
pula menjadi orang yang sukses serta bermanfaat untuk orang banyak.
8. Teman-Teman Tersayang Hayaters (Uqoh, Adel, Nuning, Denti, Syipa,
Santi, Widda, Windy, Ika, Hilwa, Nurfit, Dea, Juli, Rikah, Mantik) serta
teman terimut di kampus Ittah, Fisma, dan Tian. Kalian selalu menjadi
bagian dari cerita di masa masa kuliahku yang nantinya dirindukan.
9. Teman yang merangkap pembimbing, motivator, tukang edit, tukang ojek,
dan lain-lain Irvansyah. F, S.Pd
10. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012,
selalu indah untuk dikenang, selalu berbaik hati dan saling support satu
sama lain.
Rizka Zayyana
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah..................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
vi
2. Mutu Layanan Administrasi Pendidikan.............................................. 25
a. Pengertian Mutu Administrasi Pendidikan .................................... 25
b. Fungsi Administrasi Pendidikan .................................................... 29
c. Pengertian Mutu Pelayanan............................................................ 33
d. Strategi Meningkatkan Mutu Pelayanan ........................................ 36
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 44
C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 47
vii
B. Deskripsi dan Analisa Data ....................................................................... 74
1. Profil Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta ................ 74
2. Kegiatan Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta .......... 77
3. Peran Tenaga Administrasi dalam Peningkatan Mutu Layanan .......... 81
4. Hambatan dalam Peningkatan Mutu Layanan .................................... 83
5. Strategi dalam Peningkatan Mutu Layanan ......................................... 85
C. Temuan Hasil Penelitian ........................................................................... 87
D. Diskusi Hasil Penelitian ............................................................................. 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 93
B. Saran .......................................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrument Observasi Peran Tenaga Administrasi dalam
Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrument Wawancara Peran Tenaga Administrasi dalam
Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Direktorat Tenaga Kependidikan tahun 2006.
3
khusus melainkan dirangkap oleh Kepala sekolah atau guru yang ada.
Untuk tingkat sekolah menengah, layanan administrasi sekolah memang
sudah ditangani oleh bagian tata usaha. Akan tetapi hasil survei lapangan
yang dilakukan oleh Pokja Pengembangan Standar Mutu Tenaga
Administrasi Sekolah (2007) diketahui adanya sejumlah masalah seperti
kepala tenaga administrasi sekolah yang ada belum semuanya mengikuti
diklat kepala tenaga administrasi sekolah (Diklatpim IV), dan kepala
tenaga administrasi sekolah yang telah mengikuti Diklatpim IV tidak dapat
menerapkan pengetahuan yang diperolehnya karena materi yang diberikan
ternyata tidak mencakup pengetahuan tentang administrasi sekolah
melainkan administrasi perkantoran terpadu untuk dinas atau badan di
Pemerintah Daerah.
Permasalahan tersebut menjadi sangat penting untuk dibahas karena
keberadaaan layanan administrasi memang sangat dibutuhkan, di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan secara tegas dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan mulai
dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan perguruan
tinggi, termasuk Paket A, B, maupun C, harus memiliki tenaga
administrasi. Keefektifan kegiatan layanan administrasi sekolah banyak
ditentukan oleh kualifikasi dan kinerja petugas yang menanganinya.
Sementara itu keberhasilan unit tata usaha dalam melaksanakan
fungsinya banyak ditentukan oleh kualitas dan kemampuan Kepala Tenaga
Administrasi Sekolah, yang selama ini dikenal sebagai kepala tata usaha
sekolah. Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) membawahi
sejumlah tenaga administrasi yang bertugas memberikan pelayanan
kepada pelanggan internal maupun eksternal. Pelanggan internal adalah
Kepala Sekolah, guru dan tenaga administrasi yang lain, sedangkan
pelanggan eksternal adalah semua pihak yang berada di luar sekolah yang
memiliki kepentingan dengan sekolah.2 Dalam hal ini, peran tenaga
2
Muhyadi, “ Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta”,
Jurnal Tenaga Kependidikan vol 43, No. 1 (Mei 2013), h.40
4
administrasi pada suatu sekolah tidak dapat diabaikan begitu saja karena
tanpa dukungan layanan administrasi yang baik, kecil kemungkinan
sekolah berhasil mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan. Dukungan
administrasi bukan saja dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan
pokok yang bersifat rutin tetapi juga dalam rangka pengembangan sekolah
untuk kedepannya.
Salah satu sekolah tingkat dasar Islam yang mempunyai struktur Tata
Usaha dengan tenaga administrasi yang menerapkan layanan administrasi
adalah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Di sekolah
tersebut memiliki tenaga tenaga administrasi berjumlah 16 dengan rincian
sebagai berikut: (1) sub pendidikan & pengajaran berjumlah 5 orang, (2)
sub keuangan & kepegawaian 6 orang, (3) sub umum berjumlah 5 orang.3
Di mana tenaga administrasi sekolah tersebut menggunakan sistem satu
unit empat atap, yang dimaksud dengan satu tata usaha mengelola
Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan TK yang mana
TK tersebut berada di beda wilayah yaitu di daerah Pamulang, Tangsel.
Sekolah Madrasah Pembangunan (MP) di tingkat Madrasah Ibtidaiyah
(MI) sudah memiliki pelayanan administrasi yang cukup baik, dan tata
usahanya mencakup tiga subbagian, yaitu:
1) Pendidikan dan Pengajaran,
2) Keuangan dan Kepegawaian,
3) Umum.
“…Yang mana tiap subbagian tersebut memiliki jobdesk untuk
mengelola empat tingkat sekolah.”4 Pemaparan tersebut dari Bapak Agung
selaku kepala subbagian keuangan dan kepegawaian di MI Pembangunan
UIN Jakarta.
Namun, dalam pelaksanaannya para tenaga administrasi pada bidang
pendidikan & pengajaran sering kali menemui hambatan untuk
menyimpan dokumen peserta didik secara lengkap dikarenakan kelalaian
3
Hasil Wawancara Yon Sugiyono Selaku Kepala Sekolah, Pada Hari Kamis 15 September 2016
4
Hasil Wawancara M. Agung Sya’ban Selaku Kepala Subbagian Keuangan Dan Kepegawaian, Pada Hari
Senin 01 Agustus 2016
5
dari siswa atau wali siswa yang tidak mengumpulkan datanya kembali.
Kemudian, di dalam ruangan tenaga administrasi bidang pendidikan &
pengajaran terdapat lemari penyimpanan arsip yang masih kurang
jumlahnya sehingga tidak sempurnanya pengarsipan dokumen atau berkas.
Madrasah Pembangunan (MP) UIN Jakarta sudah menerapkan sistem
manajemen pedoman ISO 9000:1 namun untuk tenaga admnistrasi bagian
keuangan & kepegawaian belum memiliki sistem database kepegawaian
secara komprehensif. Pada bidang tersebut juga mengalami hambatan
dalam penyusunan anggaran dikarenakan peraturan pembayaran SPP yang
tidak dinaikkan setiap tahunnya sehingga kurang optimal.
Pada dasarnya setiap bidang tenaga administrasi di sekolah tersebut
mempunyai hambatan yang kerap terjadi dalam mewujudkan mutu
pelayanan administrasi, seperti dalam bidang umum di sekolah MP UIN
Jakarta masih merasakan kekurangan tenaga administrasi yang
berkompeten di bidangnya. Namun terkendala dalam efisiensi pengeluaran
sekolah maka sekolah harus berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah
dengan terus mempertahankan tenaga administrasi yang ada dalam
meningkatkan mutu pelayanan administrasi.
Dalam diri masing-masing tiap anggota administrasi, masih terdapat
pula beberapa anggota yang masih kurang termotivasi untuk mengikuti
beberapa kegiatan tambahan yang diadakan dari pihak sekolah, yang mana
kegiatan tersebut dapat meningkatkan mutu sekolah dan menambah
pengalaman peranan di antara setiap individu para tenaga administrasi.
Dari segala permasalahan yang dialami oleh sekolah tersebut masih
banyak keunggulan yang dihasilkan dari semua unsur sekolah yang
dirasakan manfaatnya oleh pengguna jasa pendidikan sekolah tersebut.
Perkembangan yang cukup cepat dilakukan oleh semua unsur sekolah
termasuk tenaga administrasi dalam meningkatkan mutu layanan
administrasi disekolah tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut terkait mutu layanan administrasi yang sedang
berjalan disekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini yaitu:
1. Belum memiliki tenaga administrasi
2. Belum menerapkan pengetahuan pendidikan dan pelatihan (Diklat)
sebagai kepala bagian tenaga administrasi yang sudah bersertifikasi
3. Tidak seimbangnya fungsi layanan administrasi karena tidak
ditangani oleh petugas yang berkompeten
4. Terdapat ketidak tegasan anggota tenaga administrasi dalam peraturan
pengumpulan berkas dari siswa/wali.
5. Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan administrasi dalam hal
pengarsipan.
6. Belum memiliki sistem database kepegawaian secara elektronik yang
komprehensif.
7. Kurang optimalnya penyusunan anggaran dari peraturan pembayaran
SPP yang tidak dinaikkan.
8. Kurangnya personel pegawai tenaga administrasi untuk menangani
bagian umum.
9. Kurangnya motivasi diri dari beberapa pihak tenaga administrasi
dalam meningkatkan kegiatan mutu sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan waktu, pikiran, dana dan sarana yang
ada maka peneliti merasa perlu memberikan batasan permasalahan agar
hasil penelitian lebih fokus. Penulis hanya membatasi dan membahas
mengenai:
7
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
memiliki tujuan untuk menjelaskan:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan tenaga administrasi di MI
Pembangunan UIN Jakarta.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi para tenaga
administrasi dalam meningkatkan layanan administrasi di MI
Pembangunan UIN Jakarta.
3. Untuk mengetahui apakah peran tenaga administrasi dapat menunjang
mutu layanan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta.
8
9
10
kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, [jika] kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi
saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan [yang demikian], maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.” 1 Semua hal yang berkaitan dengan alam dan semesta sudah
tercantum di dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Menurut Ngalim Purwanto dalam buku pedoman administrasi dan
supervisi pendidikan, “administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari
kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan to dalam
bahasa Inggris yang berari ke atau kepada, dan mininistrare sama artinya
dengan to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu atau
mengarahkan.”2
Menurut Anonim dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
13 Tahun 2007, ”Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) ialah sumberdaya
manusia di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar tetapi berperan mendukung kelancaran proses pembelajaran
dan administrasi sekolah.”3
Tenaga administrasi sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas
memberikan dukungan layanan administrasi guna terselenggaranya proses
pendidikan disekolah. Mereka adalah non teaching staff yang bertugas di
sekolah atau sering disebut Tata Usaha (TU). Dalam Kepmendiknas No.
053/U/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal
Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
dinyatakan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah ialah sumber daya manusia
1
Tafsir QS. Al-Baqarah Ayat 282.
2
Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan Tahun 2000, h. 10.
3
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Ketatausahaan Sekolah Direktorat Tenaga
Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2007, h. 103.
11
di sekolah yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar tetapi
sangat mendukung keberhasilannya dalam kegiatan administrasi sekolah. 4
Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam baik hasil
penelitian maupun kajian literatur tentang administrasi pendidikan. Tahap-
tahap perkembangannya banyak di antara masyarakat selalu terjebak bahwa
administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan tata usaha sekolah dalam
arti sempit. Sedangkan kenyataannya satuan pendidikan tidak berdiri sendiri,
tetapi ada lembaga lain yang sangat erat kaitannya dengan satuan pendidikan
seperti Departemen Pendidikan pada tingkat nasional, Pemerintah Provinsi
pada tingkat regional, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota pada tingkat daerah,
serta institusi kemasyarakatan yang berkepentingan terhadap pendidikan.
Semua lembaga-lembaga ini muara dan sasaran kebijakannya adalah sekolah
atau satuan pendidikan, karena jika dilihat secara utuh bahwa administrasi
pendidikan meliputi lembaga pelayanan sekoah yaitu pemerintah dan
lembaga pelayanan belajar yaitu satuan pendidikan. Secara konseptual
administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya
pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan
bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam
dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan,
pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
Administrasi pendidikan seringkali diartikan secara sempit sebagai
semata-mata kegiatan ketatausahaan seperti menyelenggarakan surat-
menyurat, mengatur dan mencatat penerimaan, penyimpanan,
mendokumentasikan kegiatan, mempersiapkan laporan, penggunaan dan
pengeluaran barang-barang, mengurus neraca keuangan dan sebagainya.
Pengertian demikian ini tidak terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan
administrasi selalu memerlukan kegiatan yang demikian itu. Hanya saja yang
perlu diingat bahwa kegiatan administrasi tidak hanya kegiatan mencatat
4
Kepmendiknas No. 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan
Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah
12
dalam pengertian tata usaha, tetapi administrasi lebih luas dari itu yang
mengandung arti institusional, fungsional, dan sebagai
suatu proses/kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan yang direncanakan,
diorganisasikan, digerakkan dengan menggunakan strategi, dan dilakukan
pengawasan. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah,
karena menyangkut pengertian yang luas ditinjau dari berbagai aspek yang
melingkupinya. 5
5
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 37.
13
6
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi
Tenaga Administrasi Sekolah/Madarasah
16
7
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014),
h. 213-214.
8
Ibid, h. 215.
19
d. Tingkat Daerah:
1) Kepala Kantor Kemdiknas Kabupaten/Kecamatan
2) Kasi Urusan Kurikulum.
3) Kasi Urusan Kesiswaan.
4) Kasi Urusan Sarana dan Prasarana.
5) Kasi Urusan Pelayanan Khusus.
2. Tenaga fungsional: Merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
mengandalkan keahlian akademis kependidikan. Misalnya adalah:
a. Guru
b. Pembimbing/Penyuluh (Guru BP)
c. Pengembangan kurikulum dan Teknologi Kependidikan
d. Penilik
e. Pengawas
f. Pelatih
g. Tutor dan Fasilitator
h. Pengembangan Pendidikan
i. Pengembangan Tes
j. Pustakawan
3. Tenaga teknis kependidikan: Merupakan tenaga kependidikan yang
dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis
operasional atau teknis administratif. Misalnya adalah:
a. Laboran
b. Teknisi Sumber Belajar
c. Pelatih (Olahraha), Kesenian, dan Keterampilan
d. Teknisi Sumber Belajar/Sanggar Belajar
e. Petugas TU9
Sedangkan menurut Hartati Sukirman (2000), tenaga kependidikan
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
9
Ibid, h. 215-217.
21
c. Laboran-pendidik
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan
oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU
No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah
otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat bervariasi sesuai
kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwasanya jenis-jenis tenaga kependidikan meliputi:
tenaga struktural, tenaga fungsional, tenaga teknis kependidikan, dan tenaga
administrator pendidikan.
1) Tata Usaha
Pekerjaan tata usaha merupakan seluruh kegiatan pengurusan surat
menyurat untuk kepentingan suatu lembaga
a). Kegiatan kerja profesional :
1] Menetapkan pedoman format pembuatan surat
2] Menetapkan sistem keluar masuk surat
3] Menetapkan sistem penyimpanan surat
b). Kegiatan kerja non profesional
1] Melaksanakan pembuatan surat dan dokumen sesuai dengan
pedoman
2] kearsipan
10
Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Ketatausahaan Sekolah Direktorat Tenaga
Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional tahun 2007, h. 104-105
24
11
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1, (Bandung: Penerbit Alumni, 1987), h.
122-123.
12
Ahmad Mappaenre, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar, 2009), h. 63.
25
13
Moch Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan edisi
revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 16.
27
14
Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 304-305.
28
15
Edward Sallis, Total Quality Management In Education, (Yogyakarta: IRCiSoD 2006),
h. 53-54.
29
16
IG Wursanto, Dasar Dasar Ilmu Tata Usaha, (Jakarta: Pustaka Dian, 1988), h. 59.
30
e. Pengawasan (controlling)
Pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui bahwa asli
pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin sesuai dengan rencana
(seeing that the operating resulte confirm as nearely as possible to
the plan). Hal ini menyangkut penentuan standar. Artinya
memperbandingkan antara kenyataan dengan standar dan bila perlu
mengadakan koreksi atau pembetulan apalabila pelaksanaannya
menyimpang daripada rencana.17
Ada beberapa tambahan fungsi administrasi, yaitu:
1.Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Pimpinan mermelukan data-data atau keterangan-keterangan
yang bersifat umum atau yang bersifat khusus untuk dapat
mengetahui secara keseluruhan tentang berbagai masalah yang
berhubungan dengan organisasi. Keterangan-keterangan tersebut
sangat berguna dalam rangka pengambilan keputusan sehubungan
dengan kebijaksanaan organisasi sehingga keputusan keputusan itu
mempunyai nilai atau bobot dalam arti terjamin akan
kebenerannya.18
2.Penggerakan (Actuating)
Penggerakan atau istilah pembimbingan menurut The Liang
Gie merupakan aktivitas seorang manajer dalam memerintah,
menugaskan, menjuruskan, mengarahkan, dan menuntun karyawan
atau personel organisasi untuk untuk melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah dilakukan.19
Selain itu menurut Purwanto dari materi yang telah
dipaparkan terdahulu, telah dipelajari bahwa di dalam kegiatan
17
Soewarna Handayaningrat, Ilmu Administrasi dan Managemen, (Jakarta: Gunung
Agung, 1984), h. 20-21.
18
Wursanto, Op. Cit h. 60.
19
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 64.
31
20
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, tahun 2005) Cet.15 h. 106-111.
21
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:
Gudang Penerbit, 2014), h. 240.
22
Ibid, h. 240-241.
33
25
Fransisca Rahayuningsih, Mengukur Kepuasan Pemustaka Menggunakan Metode
LibQUAL+, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015) , h. 1-2.
26
Christopher Lovelock, dkk, Pemasaran Jasa, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 153-154.
36
27
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2003), h. 14.
37
6) Situational Faktors
Faktor situasional terdiri atas segala kemungkinan yang bisa
memengaruhi jasa, yang berada di luar kendali penyedia jasa.
Misalnya pada awal bulan biasanya sebuah bank ramai dipenuhi
para nasabahnya dan ini akan menyebabkan seorang nasabah
menjadi relatif lama menunggu. Untuk sementara waktu, nasabah
tersebut akan menurunkan tingkat pelayanan minimal yang
bersedia diterimanya karena keadaan itu bukanlah kesalahan
penyedia jasa.
7) Explicit Service Promises
Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non
personal) oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji
ini bisa berupa iklan, impersonal selling, perjanjian, atau
komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut.
8) Implicit Service Promises
Faktor ini menyangkut petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang
memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang
bagaimana yang seharusnya dan yang akan diberikan. Petunjuk
yang akan memberikan gambaran jasa ini meliputi biaya untuk
memperolehnya (harga) dan alat-alat pendukung jasanya.
Pelanggan biasanya menghubungkan harga dan peralatan
(tangibles assets) pendukung jasa dengan kualitas jasa. Harga yang
mahal dihubungkan secara positif dengan kualitas yang hanya
cocok bagi masyarakat bawah yang lebih mementingkan tiba di
tujuan dari pada kenyamanan selama perjalanan.
9) World of Mouth (Rekomendasi/Saran dari Orang Lain)
Word-of-mouth merupakan pernyataan (secara personal atau non
personal) yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi
(service provider) kepada pelanggan. Word-of-mouth ini biasanya
cepat diterima oleh pelanggan karena yang menyampaikan adalah
mereka yang dapat dipercaya, seperti para ahli, teman, keluarga,
40
28
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:
2014), h. 242-246.
41
29
H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), h.170-171
42
30
Diah Kumalasari, “Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah Melalui Manajemen
Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan di SMK Al-Hikmah Dusun Gubukrubuh Getas Playen
Gunung Kidul”, Skripsi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
31
Sri Andriani, “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah
Nadlatul Ulama’ 01 Banyuputih Kabupaten Batang”, Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang.
43
administrasi dari kepala sekolah, tenaga administrasi, guru, orang tua, dan
siswa.32
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Desi Nurhikmahyanti dalam jurnal
dengan berjudul “Peran Tenaga Administrasi Sekolah dalam Meningkatkan
Mutu Pelayanan Sekolah di Man 1 Kota Mojokerto”, Program Studi
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,
penelitian tersebut membahas tentang bidang-bidang tenaga administrasi yang
mendukung meningkatkan mutu pelayanan sekolah, di antaranya: bidang akademik,
bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang keuangan, bidang sarana & prasarana, dan
bidang hubungan masyarakat.33 Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis, penulis melakukan penelitian di tingkat Madrasah Ibtidaiyah
yang di mana pada tingkat tersebut jarang terdapat bagian Tenaga
Administrasi (Tata Usaha), dan tenaga administrasi di sekolah itu hanya
terdapat 3 bidang, yaitu: bidang pendidikan & pengajaran, bidang
keuangan & kepegawaian, dan bidang umum.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Muhyadi dalam Jurnal Tenaga
Kependidikan dengan judul “Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi
Sekolah Di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Hasil penelitian menunjukkan
bahwa diketahui bahwa tidak semua sekolah dasar memiliki kepala tenaga
administrasi sekolah. Dari 12 sekolah yang diteliti, hanya 3 sekolah yang
memiliki kepala tenaga administrasi sekolah. Perbedaan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis adalah objek yang diteliti berbeda karena
penulis tidak hanya membahas tentang kepala tenaga administrasi saja,
melainkan seluruh pegawai yang mengelola tenaga adminitrasi (Tata
Usaha).34
32
Muhammad Sakowi Amin, “Tata Usaha dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa
Di Mts Nahdlatusy Syubban Sayung Demak”, Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyan dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
33
Desi Nurhikmahyanti , “Peran Tenaga Administrasi Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pelayanan Sekolah di Man 1 Kota Mojokerto”, Jurnal Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Surabaya.
34
Muhyadi, “Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah di Daerah
Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Tenaga Kependidikan, Vol. 43. 2013.
44
D. Kerangka Berfikir
Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan,
diketahui bahwa meningkatkan mutu layanan sekolah dapat terjadi dengan
adanya dukungan dari peranan tenaga administrasi yang baik. Ada
beberapa kendala yang dirasakan belum maksimalnya layanan
administrasi, yaitu: peran tenaga administrasi yang masih kurang, belum
terdukungnya penyelenggaraan aktivitas administrasi, serta tidak memiliki
tenaga administrasi sekolah.
Namun di dalam sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta, kendala-kendala
yang terjadi pada para tenaga administrasi ialah 1) Belum memiliki system
database kepegawaian. 2) Terdapat ketidaksempurnaan pekerjaan dalam
hal pengarsipan. 3) Terdapat ketidak tegasan anggota tenaga administrasi
dalam pengumpulan berkas dari siswa/wali. 4) Kurangnya personel
pegawai TA untuk menangani bagian umum. 5) Kurang optimalnya
penyusunan anggaran dari peraturan pembayaran SPP yang tidak
dinaikkan. 6) Kurangnya motivasi diri dari beberapa pihak tenaga
administrasi dalam meningkatkan kegiatan mutu sekolah.
Mutu tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-
spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan dalam
sekolah, setiap orang di sekolah dipandang memiliki potensi. Orang yang
ada di organisasi dipandang sebagai sumber daya organisasi yang paling
bernilai dan dipandang sebagai asset organisasi. Oleh karena itu, setiap
orang diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk
menikmati layanan administrasi yang dapat berpengaruh dalam mutu
sekolah.
Dengan melihat beberapa kendala yang masih dirasakan dalam
layanan administrasi diharapkan para tenaga administrasi dapat
meningkatkan mutu layanan administrasi dalam mewujudkan pelayanan
administrasi yang bermutu. Maka dari itu perlu diterapkan strategi-strategi
untuk meningkatkan mutu layanan administrasi sekolah, di antaranya:
45
1. Pendekatan moral
2. Pendekatan kompetensi
3. Pendekatan sosial
Pendekatan moral yang dimaksud ialah pendekatan yang dilakukan
melalui kegiatan kerohanian atau siraman rohani, pemimpin/kepala
sekolah tidak hanya memberikan motivasi seputar kegiatan kerja,
melainkan dapat memberikan siraman rohani guna tidak melupakan Allah
SWT. Lalu pendekatan kompetensi dapat dilakukan dengan cara
mengadakan pendidikan & pelatihan atau seminar pengetahuan sesuai
kebutuhan setiap individu masing-masing agar dapat meningkatkan
kinerja. Kemudian, pendekatan sosial diadakan guna mempererat jalinan
hubungan sesama pegawai dan warga-warga di sekolah, para
pelanggan/warga sekolah dapat juga memberikan saran yang bertujuan
mengevaluasi kinerja tenaga administrasi.
Dari pemaparan input, dan proses di atas, output yang dicapai ialah
terwujudnya peranan tenaga administrasi yang baik dan tercapainya mutu
layanan administrasi yang bermutu dapat terlaksana dengan beberapa
teknik pendukung pencapaian tujuan, yaitu:
1. Manajeman dengan Sasaran (Manajement by Objective = MBO)
Teknik ini menggunakan pendekatan pada sasaran organisasi yang
dijabarkan lebih lanjut menjadi sasaran unit kerja yang paling kecil.
Unit-unit kerja tersebut setelah menentukan sasaran yang dituju, lalu
membuat rencana dan pengendaliannya bersama dengan unit tingkat
manajemen.
2. Manajemen Hasil (Manajement by Result = MBR)
Teknik manajemen hasil, sesungguhnya mempunyai prinsip sama
dengan teknik MBO, hanya bedanya di sini jelas-jelas pendekatannya
pada hasil dari organisasi, yang sudah tentu dapat diukur. Teknik MBR
ini merupakan perkembangan dari teknik MBO, hanya dasar
pendekatannya lebih nyata.
46
Kerangka Berfikir
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu penelitian
Jenis Waktu
No.
Kegiatan Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan
1. Observasi awal
Penyusunan
2. instrument
penelitian
Penelitian di
3.
lapangan
Pengolahan
4.
data
Penyusunan
5. Laporan Hasil
Penelitian
Sidang
6.
Munaqosah
47
48
B. Metode Penelitian
C. Sumber Data
Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Tenaga Administrasi, beberapa guru,
siswa dan orang tua/wali siswa. Selanjutnya untuk mendukung hasil
penelitian ini juga dibutuhkan sumber data berupa dokumen di Madrasah
Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.
1
Anselm Strauss, dkk , Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2009) Cet. III h. 6.
2
Nuraida Khalid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Tangerang: Islamic Reserch
Publising, 2009), h. 35.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2011),
h. 213.
49
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.4 Pengumpulan data primer yang diperoleh
dari lapangan ialah tenaga administrasi, kepala sekolah, guru dan
siswa, serta fasilitas sekolah.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan lain, hal ini mengandung
arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk
risetnya.5 Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi literatur
berupa buku, jurnal, artikel, pedoman, peraturan, dan sumber-sumber
lain yang menunjang laporan penelitian.
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dalam hal layanan
administrasi. Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data
tentang tanggapan kepala sekolah, tenaga administrasi, guru, siswa,
dan orang tua siswa terkait dengan manfaat dari pelayaan yang
diberikan oleh tenaga kependidikan dalam hal administrasi sekolah.
Dengan demikian yang diwawancarai adalah Kepala Sekolah MI
Pembangunan UIN Jakarta, Kepala Tata Usaha beserta para Staffnya
4
Ibid, h. 225
5
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran&Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:
2014), h.42
6
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013)
Cet. 9 h. 216
50
dan 2 guru, 3 orang tua wali siswa, dan siswa. Untuk melakukan
wawancara disusun pedoman wawancara berikut kisi-kisinya.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik tehadap gejala yang tampak pada objek penelitian.7 Metode
observasi yang digunakan yakni observasi langsung dengan
menggunakan panduan pengamatan. Observasi digunakan untuk
memperoleh data tentang bentuk program/kegiatan Tenaga
Administrasi, dan keadaan para tenaga administrasi dalam hal
menunjang peningkatan mutu layanan di MI Pembangunan UIN
Jakarta.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen.8
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang profil MI
Pembangunan UIN Jakarta, profil kepala sekolah, data tenaga
administrasi, jenis-jenis layanan administrasi, data
rencana/pelaksanaan kegiatan pembinaan tenaga administrasi, data
kegiatan layanan administrasi, dan data sarana prasarana. Dokumen-
dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian
sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian. Untuk
memperoleh dokumen yang dibutuhkan digunakan daftar cheklist
dokumen.
7
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.158
8
Nana Syaodih, Op.Cit, h.221
51
9
Mahmud Hidayat, “Peran Pustakawan Sekolah dalam Menunjang Prestasi Belajar Siswa
di SMPI Al-Azhar 10 Kembangan, Jakarta Barat”, Skripsi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2014.
52
F. Kisi-kisi Instrumen
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan penulis, maka
diperlukan kisi-kisi instrumen yang terkait dengan “Peran Tenaga
Administrasi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi di MI
Pembangunan UIN Jakarta”. Adapun Kisi-kisi Instrumen sebagai berikut:
1. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara
2.Kepuasan yang
dirasakan dari manfaat
kehadiran tenaga
administrasi
Tenaga 1.Jumlah tenaga
administrasi yang
Administrasi
terlibat dalam kegiatan
sekolah
3.Kegiatan layanan
administrasi.
tenaga administrasi
a. Mengikuti
kegiatan training
motivasi dan
54
siraman rohani
b. Kegiatan
pendidikan dan
pelatihan
c. Menjalin
hubungan yang
baik antar warga
sekolah baik guru
maupun bidang
lainnya
a. Pembinaan
Moral (kegiatan
training motivasi,
siraman rohani,
dll)
b. Pembinaan
kompetensi
tenaga
administrasi
(kegiatan
pendidikan dan
pelatihan)
55
administrasi
6. Fasilitas penunjang
dalam memberikan
pelayanan
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Studi Dokumen
57
58
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
YAYASAN
WAKIL DIREKTUR
Kepala Bagian
Tata Usaha
PERPUSTAKAAN LABORATORIUM
7. Data Siswa
Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki 48
rombongan belajar. Setiap kelasnya terdiri dari 26-30 siswa. Jumlah
seluruh siswanya sebanyak 1.380 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki
dan siswa perempuan. Terbagi dalam 48 kelas dengan perincian sebagai
berikut:
a. Kelas I sebanyak 8 kelas berjumlah 240 siswa,
b. kelas II sebanyak 8 kelas berjumlah 229 siswa,
c. kelas III sebanyak 8 kelas berjumlah 222 siswa,
d. kelas IV sebanyak 8 kelas berjumlah 221 siswa,
1
Hasil Wawancara dengan Dani Wahyudi Selaku Kepala Sistem Informasi Dokumentasi dan
Publikasi, Pada Hari Kamis, 20 Oktober 2016.
64
8. Fasilitas
Kebutuhan pelanggan meliputi kebutuhan praktis dan kebutuhan
emosional. Kebutuhan praktis meliputi nilai yang dirasakan dengan
bentuk berwujud fisik meliputi instrument, alat sarana fasilitas yang dapat
diraba dan dilihat.2 MI Pembangunan UIN Jakarta memiliki sarana
prasarana yang cukup memadai dan menunjang proses pendidikan.
Keberadaan sarana prasarana di MI Pembangunan UIN Jakarta dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan kinerja para pegawai
terutama pegawai tenaga administrasi. Fasilitas sekolah tersebut seperti: 3
a. Ruang Belajar ber-AC
Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan, menyediakan ruang kelas yang
nyaman dan kondusif dengan disediakannya ruang belajar yang
ber-AC. Sehingga siswa lebih nyaman dalam menerima materi
yang diajarkan oleh guru.
b. Perpustakaan dan Layanaan Jaringan Internet
Ruang Perpustakaan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah
Pembangunan UIN mempunyai ruangan yang cukup layak untuk
ukuran tingkat madrasah ibtidaiyah, hal ini ditunjukkan oleh
ruangan perpustakaan yang besar dan dilengkapi oleh banyak
2
Nina Rahmayanti, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 21.
3
Hasil Wawancara dengan Hanafi Selaku Kepala Subbagian Umum Tenaga Administrasi,
Pada Hari Selasa 02 Agustus 2016.
65
p. Kantin
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta selain menyediakan
berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar, ada juga
68
u. Area Parkir
Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki
siswa yang cukup banyak, dan hal itu terlihat dari luas sekolah
yang cukup besar. Untuk mendukung kelancaran dalam kegiatan
proses belajar mengajar maka dibutuhkan area parkir yang
memadai. Untuk madrasah pembangunan UIN Jakarta sudah
memiliki area parkir yang cukup luas sehingga ketika ada kegiatan
pembagian raport orang tua siswa bisa memarkirkan kendaraannya
di tempat yang luas dan aman.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan
fasilitas yang disediakan oleh MI Pembangunan UIN Jakarta semata-
mata untuk mewujudkan harapan dari orang tua siswa dan siswa itu
sendiri sebagai pengguna jasa pendidikan. Hal ini terlihat dari
beberapa fasilitas yang ada merupakan sarana penunjang untuk
kemajuan sekolah dan prestasi siswa di MI Pembangunan UIN Jakarta.
Tabel 4.1
Data Profil Tenaga Kependidikan MI Pembangunan UIN Jakarta
Pen Lulus
NPP Tahun
No Nama Jabatan Masa didi Pendid Usia
M Lulusan
kan ikan
Bahrissalim, 100
1 Direktur 1 S-2 UPI 2015 48
M.Ag 415
100. Kabag.
2 Sartana, SH. 26 S-I UMJ 1992 55
097 Tata Usaha
Effron Faulusia, 100. Kasubbag. STIEA
3 12 S-1 2001 33
SE 277 DIKJAR D
Tubagus 100. UIN
4 Staf Dikjar 2 S-1 2014 27
Muttaqin, S.Pd 436 Jakarta
Negeri
Rengga Ray 100. SM
5 Staf Dikjar 2 01 2011 23
Zatnika 437 A
Parung
100. Staf SM
6 Faizin Suprapto 20 SMEA 1992 43
198 DIKJAR EA
100. STIEA
7 Rizqa Al Hudri Staf Dikjar 7 S-I 2013 24
374 D
M. Ahsanul 100. MA MAN
8 Staf Dikjar 8 2005 30
Umam 352 N 3
Kasubbag.
UIN
M. Agung 100. Keuangan
9 8 S-1 JAKA 2005 36
Sya'ban, SE. 351 &Kepegaw
RTA
aian
Staf
Tri Kiswati 100. STIEA
10 Administra 17 S-1 2005 44
NH.,SE. 247 D
si
Staf
100. Keuangan/ Gunad
11 Maradona, SE. 9 S-1 2004 35
342 Bendahara arma
1
Staf
Keuangan
Thobroni, A. 100. D- STEA
12 & 7 2000 44
Md. 376 III D
Kepegawai
an
71
Staf
Keuangan
Novia Maulida, 100. AMIK
13 & 2 D-3 2006 30
A.Md 435 BSI
Kepegawai
an
UIN
Hanafi Harris, 100. Kasub
14 2 S-1 JAKA 2010 34
SS 407 Umum
RTA
100.
15 H. Sudarso Staf Umum 35 SD SD 1976 53
041
100. SM
16 Ramli Kaluku Staf Umum 6 SMK 2002 32
378 K
STAI
Subhan 100. Al-
17 Staf Umum 6 S-I 2015 28
Maturidi 387 Karimi
yah
Ahmad
100. AMIK
18 Rudianto, Staf Umum 2 S-1 2014 26
434 BSI
S.Kom
Ahmad 100. Staf Adm
19 1 S-1 UIN 2014 26
Fadhlan, S.Pd 449 Umum
100. SP
20 Husni Fikri Staf Adm 26 SPG 1987 50
094 G
STIEI
100.
21 Bukhari, SE Staf Adm 3 S-1 Banda 1995 46
405
Aceh
UPN
Heni Tusniati, 100.
22 Staf Adm 1 S-1 Vetera 2005 33
SE 449
n
UNIN
23 Sunardi, S.Kom Adm 1 S-1 2015 24
DRA
100. Maintenanc MA
24 Madarosin 11 MAN 1986 47
300 e N
SMA
Maintenanc
SM Sejaht
25 Arif Rahman e 1 2004 30
A era 1
Komputer
Depok
4
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014) , h.
213.
73
5
Hasil Wawancara dengan Afif Abdul Latif, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta,
Pada Hari Senin, 10 Oktober 2016.
6
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), Cet 15 h. 21.
74
7
Hasil wawancara dengan M. Agung Sya’ban sebagai Kepala SubBidang Keuangann &
Kepegawaian Tenaga Administrasi. Pada Hari Senin, 01 Agustus 2016.
8
Hasil Wawancara dengan Ibu Laili Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September
2016.
75
9
Hasil Wawancara dengan Hanafi Selaku Kepala Sub Bidang Umum Tenaga Administrasi,
Pada Hari Selasa 02 Agustus 2016.
76
10
Hasil Wawancara dengan Sugiono Selaku Kepala Madrasah, Pada Hari Senin, 03 Oktober
2016.
11
Hasil Wawancara dengan Dani Wahyudi Selaku Kepala Sistem Informasi Dokumentasi dan
Publikasi, Pada Hari Kamis, 20 Oktober 2016.
77
12
Hasil wawancara dengan Efron Faulusia selaku Kepala SubBidang Pendidikan &
Pengajaran Tenaga Administrasi, Pada Hari Selasa, 02 Agustus 2016.
13
Hasil Wawancara dengan Muttaqillah, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada
Hari Senin, 26 September 2016.
78
”Para pengguna jasa masih ada keluhan mengenai fasilitas seperti AC,
LCD, papan tulis maupun penggaris.”
macam sub bagian di madrasah. Namun dari pihak guru, hambatan yang
dirasakan menurut guru bidang studi bahasa indonesia tersebut bahwa:
“Kendala yang dirasakan dalam layanan administrasi masih tidak
terlalu cepat, misalnya: pendataan nomor urut dan print out data
pendidik dan tenaga kependidikan, dalam faktor lain peralatan sekolah
yang sudah tidak layak pakai tidak segera ditindak lanjuti karena
terkait anggaran.”14
Menurut orang tua siswa yang berperan aktif dalam informasi kegiatan
sekolah menambahkan dalam hambatan yang dirasakan bahwa:
“Pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga
administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena
orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan.”16
14
Hasil Wawancara dengan Muttaqillah, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada
Hari Senin, 26 September 2016.
15
Hasil Wawancara dengan Putri Hidayati, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada
Hari Jumat 21 Oktober 2016.
16
Hasil Wawancara dengan Ibu Laili Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26
September 2016.
.
80
17
Hasil Wawancara dengan Sugiono Selaku Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta,
Pada Hari Senin, 03 Oktober 2016.
18
Hasil Wawancara dengan Sartana, Selaku Kepala Bagian Tenaga Administrasi MI
Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Kamis, 15 September 2016.
19
Hasil wawancara dengan M. Agung Sya’ban sebagai Kepala SubBidang Keuangan &
Kepegawaian Tenaga Administrasi. Pada Hari Kamis, 22 September 2016.
81
20
Hasil Wawancara dengan Afif Abdul Latif Salah Satu Guru MI Pembangunan UIN
Jakarta, Pada Hari Senin, 10 Oktober 2016.
21
Hasil Wawancara dengan Nurmala, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari
Jumat 21 Oktober 2016.
22
Hasil Wawancara dengan Ibu Dewi Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26
September 2016.
82
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab
sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa peran tenaga administrasi
dalam meningkatkan mutu layanan administrasi terdapat 3 subbagian
yaitu: pendidikan & pengajaran, keuangan & kepegawaian, dan umum.
Hal ini dapat terlihat dari:
1. Kinerja tenaga administrasi dengan strategi yang dilakukan yaitu
memudahkan sistem pembayaran SPP dengan online yang sudah
diterapkan sejak 2006, progam SIMAK yang memudahkan para
guru menginput nilai siswa secara online, dan memelihara serta
mengelola fasilitas sarana prasana sekolah. Pengintegrasian
program dari para tenaga administrasi dengan kegiatan sehari hari
di sekolah masih terus berjalan meskipun terdapat beberapa
hambatan dalam pelaksanaan.
2. Hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah dalam mengelola
layanan administrasi yaitu gudang arsip belum optimal, sistem
database secara komprehensif belum diterapkan dan penyusunan
RAPBS masih terdapat kesulitan terkait SPP yang tidak dinaikkan,
fasilitas yang ada masih terdapat keluhan dari pengguna jasa namun
keluhan-keluhan tersebut tidak selalu ditangani secara cepat karena
terkait jumlah guru dan siswa yang jauh melebihi tenaga
administrasi.
3. Upaya yang dilakukan untuk menangani beberapa hambatan
tersebut ialah memberikan surat pemberitahuan kepada orang tua
siswa agar mengumpulkan berkas dengan segera, menaikkan
pembayaran biaya SPP kepada siswa baru untuk menutupi sistem
SPP yang tidak dinaikkan, jadi setiap angkatan membayar SPP
86
87
B. Saran-saran
Berdasarkan paparan dan kesimpulan di atas, maka penulis
menyampaikan beberapa saran semoga bermanfaat untuk perbaikan di
masa yang akan datang, khususnya pada bidang tenaga administtrasi
dalam meningkatkan mutu layanan administrasi sebagai berikut :
1. Kepada pemerintah agar selalu dapat memberikan perhatian untuk
sekolah swasta dalam progam peningkatan atau pembinaan
kompetensi pegawai.
2. Kepada kepala madrasah/sekolah dapat selalu meningkatkan kualitas
tenaga administrasi dan membuat inovasi dalam layanan
administrasi sekolah.
3. Kepada kepala tenaga administrasi agar terus mencari dan
mengembangkan strategi progam yang sudah berjalan, sebaiknya ada
penambahan jumlah pegawai tenaga administrasi agar kualitas
layanan administrasi lebih cepat dikarenakan jumlah guru dan siswa
yang jauh melebihi jumlah tenaga administrasi.
4. Kepada para staff tenaga administrasi agar dapat melaksanakan
tugasnya serta melakukan penyimpanan arsip dengan optimal. Hal
ini sangat penting agar mutu layanan administrasi tetap terlaksana
secara efektif.
5. Kepada sekolah MI Pembangunan UIN Jakarta agar selalu
meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam hal layanan
administrasi.
6. Kepada peneliti lain yang selanjutnya akan melakukan penelitian
berkaitan dengan peran tenaga administrasi disarankan mengambil
masalah penelitian pada aspek semua layanan yang ada di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah, Jakarta:
Prestasi Pustakaraya, 2013.
Adya Barata, Atep. Dasar-Dasar Pelayanan Prima, Jakarta: Elex Media Komputindo,
2003.
Macaulay, Steve. dkk, How To Improve Your Customer Service, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Jakarta: Alfabeta, 2011.
Wursanto, IG. Dasar Dasar Ilmu Tata Usaha, Jakarta: Pustaka Dian, 1988.
Lampiran 1
Pedoman Observasi
Lampiran 2
No. Dokumen
1 Data Profil Sekolah
2 Data Tenaga Administrasi
3 Dokumen Jenis-Jenis Layanan Administrasi
Dokumen Rencana/Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Tenaga
4
Administrasi
5 Dokumen Kegiatan Layanan Administrasi
6 Dokumen Sarana dan Prasarana
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
1. Apa yang diperhatikan oleh Kepala Sekolah dalam pemilihan dari Tenaga
Administrasi Sekolah atau Staff Tata Usaha ?
Jawaban: dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan kewenangan untuk tenaga
kependidikan itu berada di bawah analisis kepala tata usaha, tanggung jawabnya
berada di bawah kepala tata usaha, guru sekalipun direkrut dan diseleksi oleh
kepala sekolah dan secara teknis dilakukan oleh tim sekolah.
2. Apakah kepala sekolah dalam mengangkat tenaga administrasi menetapkan
batasan minimal pengalaman kerja?
Jawaban: pada umumnya sama, diawali dengan analisis kebutuhan namun tetap di
bawah wewenang kepala tata usaha atau kepala sub bagian keuangan &
kepegawaian karena merekalah yang menentukan bidang-bidang apa saja yang
dibutuhkan tenaga kerja baru sesuai latar belakang para calon tenaga administrasi
atau kompetitor. Oleh karena itu dilakukan secara seleksi administratif, lalu tes
tertulis seperti tes potensi akademik, tes pembidangan, kemudian ada tes
wawancara seperti kelancaran membaca Al-Quran karena ini madrasah.
3. Apakah setelah calon tenaga administrasi sekolah diterima sebagai Staff Tata
Usaha di Madrasah Pembangunan diberikan pelatihan?
Jawaban: harusnya ada walau tidak dalam bentuk formal, mereka akan
didampingi seniornya yang satu rumpun untuk menjelaskan job descripcition.
4. Berapa jumlah tenaga administrasi periode tahun 2015/2016?
Jawaban: bidang pendidikan & pengajaran berjumlah…bidang keuangan &
kepegawaian berjumlah….bidang umum berjumlah…
5. Bagaimana kebijakan dari Kepala Sekolah tentang penetapan jumlah tenaga
administrasi, layanan dari bagian Tata Usaha, dan pengembangan mutu layanan
administrasi sekolah di Madrasah Pembangunan?
Jawaban: untuk kebijakan jumlah tenaga administrasi, layanan dan
pengembangan mutu layanan administrasi di sekolah dilakukan oleh kepala
tenaga administrasi tersebut.
6. Adakah penghargaan yang diberikan sekolah kepada pegawai tenaga administrasi
atas pelayanan dalam hal administrasi?
Jawaban: setiap tahun sekolah memberikan reward untuk para pegawai tenaga
administrasi yang berprestasi atau teladan sebagai apresiasi dari sekolah.
7. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memotivasi
Tenaga Administrasi Sekolah untuk meningkatkan mutu layanan administrasi?
Jawaban: motivasi untuk para tenaga administrasi, secara komunikatif
menegaskan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan berlangsungnya
proses pendidikan dan memastikan bahwasannya semua hal tersebut berjalan
dengan baik, karena fungsi dari pegawai tenaga administrasi ialah untuk
memberikan pelayanan terhadap terselenggaranya proses pendidikan.
8. Apa manfaat yang dirasakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN atas
kinerja yang dilakukan oleh Tenaga Administrasi MP?
Jawaban: manfaat yang pertama dirasakan yaitu tidak terhambatnya pendidikan di
sekolah ini atau selalu berjalan lancar, karena dapur sekolah tercipta dari wujud
kinerja tenaga administrasi yang mengurus data perlengkapan sekolah. Para
tenaga administrasi benar-benar membantu secara teknis sekolah.
9. Apa rencana atau target dari pihak sekolah yang akan diupayakan untuk kemajuan
sekolah ? apakah sudah mulai berjalan?
Jawaban: target pihak sekolah untuk kemajuan sekolah ialah tercapainya visi dan
misi karena itu sebagai acuan sekolah. Namun khusus di MI pihak sekolah
mengerucutkan tercapainya panca sekolah, panca sekolah tersebut terurai seperti:
prestasi akhlak mulia, prestasi keagamaan, prestasi akademik, prestasi non-
akademik(ekstrakulikuler), dan yang terakhir prestasi kelembagaan(akreditasi
sekolah).
Mengetahui
Interviewee Interviewer
Nama : Sartana, SH
Tanggal : 15 September 2016
Lokasi : Ruang Kepala Tenaga Administrasi
1. Apa yang diperhatikan oleh Kepala Tenaga Administrasi dalam pemilihan dari
Tenaga Administrasi Sekolah atau Staff Tata Usaha ?
Jawaban: sesuai dengan apa yang dibutuhkan sekolah.
2. Apakah dalam mengangkat tenaga administrasi menetapkan batasan minimal
pengalaman kerja?
Jawaban: syaratnya Strata1 dan lolos dari berbagai macam pengujian, seperti
TPA, keahlian baca Al-Qur’an, dll yang dilaksanakan dari pihak sekolah.
3. Apa saja bidang yang meliputi manajemen Tata Usaha di MI Pembangunan UIN
Jakarta?
Jawaban: bidang yang meliputi manajemen tenaga administrasi di MP UIN
Jakarta yaitu mencakup bidang pendidikan & pengajaran, bidang keuangan &
kepegawaian, dan bidang umum.
4. Apa upaya yang dilakukan oleh Kepala Tenaga Administrasi dalam mengawasi
serta memotivasi para tenaga administrasi untuk melaksanakan tugas dengan
baik?
Jawaban: meyakinkan kami para tenaga administrasi, bahwa semua kebutuhan
sekolah harus ditangani secara optimal, kontribusi kinerja sangat diperlukan guna
meningkatkan mutu sekolah.
5. Apa saja kebijakan Kepala Sekolah yang ditugaskan kepada bagian Tata Usaha
untuk meningkatkan mutu sekolah dan layanan administrasi?
Jawaban: agar menjalankan pekerjaan dengan baik dan tepat.
6. Adakah kendala yang terjadi ketika kebijakan dari Kepala Sekolah yang
diupayakan oleh tenaga administrasi Madrasah Pembangunan?
Jawaban: sejauh ini belum ada.
7. Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan kepada peserta didik dan orang tua
siswa dalam hal administrasi?
Jawaban: pelayanan dalam pendidikan & pengajaran berbagai bentuk dari
fasilitas, sarana prasarana, serta segala informasi yang diperlukan.
8. Berapa jumlah tenaga administrasi yang ada di tenaga administrasi Madrasah
Pembangunan dan yang sudah bersertifikat pelatihan?
Jawaban: kalau secara khusus tenaga administrasi untuk di MI Pembangunan ada
sekitar 15 orang, untuk data pengikut sertaan pelatihan belum tercatat secara
spesifik.
9. Apa saja sarana prasarana yang dimiliki tenaga administrasi Madrasah
Pembangunan untuk mendukung kinerja tenaga administrasi dalam hal melayani
dan mengelola administrasi sekolah?
Jawaban: Kondisi ruangan yang nyaman atau ber-AC, alat tulis kantor, computer,
meja dan kursi yang sudah cocok dengan kondisi di dalam ruangan.
10. Siapa yang bertugas melayani guru atau siswa jika ada keluhan atas layanan yang
telah diberikan?
Jawaban: tergantung pada keadaan keluhan terhadap hal apa.
11. Adakah evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Sekolah untuk
meningkatkan mutu layanan administrasi?
Jawaban: ada, dilakukan secara rutin.
12. Apa saja upaya atau target yang dilakukan dalam terus meningkatkan mutu
layanan administrasi?
Jawaban: dengan selalu menerima keluhan dari para pengguna jasa, kemudian
mengadakan rapat untuk solusinya.
Mengetahui
Interviewee Interviewer
1. Bagaimana cara tenaga administrasi menjalin komunikasi yang baik antara pihak
sekolah ortu dan siswa. Keluhan-keluhan apa yang masih dirasakan oleh ortu
terhaddap pelayanan sekolah?
Jawaban: menjalin komunikasi dengan cara menanggapi dan mengatasi setiap keluhan
dengan baik dan optimal. Keluhan mengenai fasilitas seperti AC, LCD, papan tulis
maupun penggaris.
2. Jika terjadi ketidakpuasan terhadap layanan administras sekolah orang tua siswa dapat
memberikan keluhannya kepada siapa? Adakah kotak dan saran di lingkungan
sekolah?
Jawaban: pernah ada, dan akan diadakan lagi.
3. Sudah sejauh mana pihak sekolah dalam perbaikan layanan administrasi menindak
lanjuti komentar/keluhan siswaa maupun ortu siswa?
Jawaban: tegantung fasilitasnya apa, pihak tenaga administrasi akan menindak lanjuti
sesuai dengan keluhannya. Namun setiap minggu diadakan briefing untuk segala
keluhan siswa maupun orang tua.
Lampiran 9
Hasil Wawancara dengan Guru Wali Kelas
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi
sekolah di Madrasah Pembangunan?
Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK
Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi
Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang
diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan
wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang.
Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh
tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS)
2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi
dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi?
Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh
raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti
apa bentuknya.
3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan
data siswa?
Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah
tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru.
4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan
harapan Guru MI Pembangunan UIN?
Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga
administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang
seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi.
5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam
aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam,
guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah
dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi.
6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan
layanan administrasi sekolah?
Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya
papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk
pengontrolan kondisi.
7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam
membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya?
Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga
masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan
nilai atau raport.
8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan?
Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisir kebutuhan guru,
terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukan-
masukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x.
9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala
prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi
sekolah di Madrasah Pembangunan?
Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK
Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi
Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang
diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan
wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang.
Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh
tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS)
2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi
dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi?
Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh
raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti
apa bentuknya.
3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan
data siswa?
Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah
tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru.
4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan
harapan Guru MI Pembangunan UIN?
Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga
administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang
seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi.
5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam
aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam,
guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah
dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi.
6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan
layanan administrasi sekolah?
Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya
papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk
pengontrolan kondisi.
7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam
membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya?
Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga
masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan
nilai atau raport.
8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan?
Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisin kebutuhan guru,
terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukan-
masukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x.
9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala
prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Guru
Nama : Nurmala, S. Pd
Lokasi : Ruang Guru
1. Apa saja tugas Guru yang terselesaikan atas pelayanan dari tenaga administrasi
sekolah di Madrasah Pembangunan?
Jawaban: yang pertama sekarang ini guru dipermudah dengan aplikasi SIMAK
Online, yang di mana SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Administrasi
Kependidikan) tersebut berguna untuk menginput nilai sehingga nilai yang
diberikan oleh guru dapat dilihat oleh para wali kelas, tenaga administrasi dan
wali murid secara online, dan progam ini baru berjalan sekarang.
Selanjutnya kebutuhan-kebutuhan guru dapat terselesaikan dengan bantuan oleh
tenaga administrasi (masalah absensi PNS maupun Non PNS)
2. Bagaimana bentuk pendekatan yang dilakukan oleh bagian tenaga administrasi
dalam menjalin kerja sama dengan Guru untuk urusan administrasi?
Jawaban: Pendekatan yang dilakukan biasanya mengadakan sosialisasi, contoh
raport, kehadiran siswa, asuransi guru, dll disosialisasikan terlebih dahulu seperti
apa bentuknya.
3. Siapa saja yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar dan pengolahan
data siswa?
Jawaban: yang berperan dalam penyusunan jadwal mengajar, pertama di bawah
tim waka kurikulum kemudian dari tim tersebut didistribusikan kepada guru.
4. Jika dilihat dari jumlah tenaga administrasi yang sudah ada, apakah sesuai dengan
harapan Guru MI Pembangunan UIN?
Jawaban: belum sesuai, karena jumlah guru masih lebih banyak daripada tenaga
administrasi sehingga masih terdapat guru yang menyeselesaikan pekerjaan yang
seharusnya dilakukan oleh tenaga administrasi.
5. Dampak atau hasil yang dirasakan dari tenaga administrasi sekolah dalam
aktivitas pembelajaran?
Jawaban: hasil yang dirasakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas terprogam,
guru harus mempersiapkan peralatan kelas tetapi pekerjaaan tersebut sudah
dilaksanakan oleh pihak tenaga administrasi.
6. Adakah masalah atau kendala yang Bapak/Ibu rasakan dalam memanfaatkan
layanan administrasi sekolah?
Jawaban: kendala yang dirasakan, pengontrolan masih sangat minim, contohnya
papan tulis atau LCD itu sebaiknya ada jadwal yang sudah tersusun untuk
pengontrolan kondisi.
7. Bagaimana perilaku yang diberikan oleh tenaga administrasi kepada Guru dalam
membantu mengolah nilai atau urusan administrasi lainnya?
Jawaban: perilaku tenaga administrasi sangat bagus. Namun sebagian guru juga
masih terdapat mengerjakan pekerjaannya sendiri, misalnya dalam pengolahan
nilai atau raport.
8. Apa strategi yang dilakukan tenaga administrasi sekolah dalam meningkatkan
mutu layanan administrasi masih kurang atau sudah sesuai harapan?
Jawaban: strategi yang dilakukan biasanya menginventarisin kebutuhan guru,
terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala masukan-
masukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x.
9. Adakah saran Bapak/Ibu Guru dalam meningkatkan mutu layanan administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: saran memaksimalkan tenaga yang ada. Agar dapat menjalankan skala
prioritas dengan optimal.
Hasil Wawancara dengan Orang Tua
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi
dalam hal menangani administrasi diharapkan agar lebih baik.
2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: Ruangan tenaga administrasi yang berada di lantai 3 juga melelahkan
para orang tua yang sudah berusia lanjut, sistem pembayaran SPP online juga
pernah terjadi kesalah pahaman, namun hal-hal seperti itu tidak menjadi kendala
yang saya rasakan secara pribadi.
3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi
yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi?
Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk
meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan,
melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah
tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa.
4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak
sekolah? Bagaimana tanggapan pihak sekolah?
Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite
mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah.
5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah?
Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga
administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang
berusia lanjut merasa kelelahan.
Hasil Wawancara dengan Orang Tua
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi
dalam hal menangani administrasi diharapkan manajemen keuangan agar update
secara optimal.
2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi pernah terjadi
kesalah pahaman antara sistem bank dengan tenaga administrasi, dan untuk
system remedial ujian selalu ditumpuk di akhir yang membuat anak/siswa
menghadapi semua dengan tidak kondusif.
3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi
yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi?
Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk
meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan,
melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah
tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa.
4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak
sekolah ? bagimana tanggapan pihak sekolah?
Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite
mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah.
5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah?
Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga
administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang
berusia lanjut merasa kelelahan.
1. Apa harapan bapak/ibu dalam pelayanan yang diberikan oleh tenaga administrasi
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: harapan orang tua sebagai wali siswa untuk pihak tenaga administrasi
dalam hal menangani administrasi diharapkan agar lebih baik, lebih update dan
lebih optimal.
2. Sejauh ini, apakah ada kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi di
MI Pembangunan UIN?
Jawaban: kendala yang dirasakan dalam mengurus administrasi berkaitan dengan
pembayaran system online bank, yang mana pihak orang tua sudah membayar
SPP di bank namun dari pihak tenaga administrasi kurang up to date sehingga
membuat kesalah pahaman.
3. Pernahkah pihak sekolah mengundang atau mengikutsertakan dalam evaluasi
yang dilakukan untuk meningkatan mutu layanan administrasi?
Jawaban: pihak sekolah mengikutsertakan orang tua dalam evaluasi untuk
meningkatkan mutu layanan administrasi namun tidak secara keseluruhan,
melainkan para orang tua diwakili oleh komite sekolah yang mana komite sekolah
tersebut berperan sebagai wali dari setiap orang tua siswa.
4. Apakah bapak/ibu pernah mengajukan keluhan atau saran-saran kepada pihak
sekolah? Bagimana tanggapan pihak sekolah?
Jawaban: keluhan-keluhan untuk pihak sekolah diajukan saat para komite
mengadakan rapat dengan guru atau petinggi sekolah.
5. Adakah saran bapak/ibu bagi perkembangan sekolah?
Jawaban: pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga
administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena orang tua yang
berusia lanjut merasa kelelahan.
PERGURUAN THN
NO NAMA PENDIDIKAN USIA
TINGGI LULUS
NO KELAS L P JML
1. IA 15 15 30
2. IB 16 14 30
3. IC 16 14 30
4. ID 14 16 30
5. IE 15 15 30
6. IF 15 15 30
7. IG 18 12 30
8. IH 19 11 30
JML KELAS I 128 112 240
NO KELAS L P JML
1. II A 16 12 28
2. II B 16 12 28
3. II C 16 12 28
4. II D 16 12 28
5. II E 16 13 29
6. II F 16 14 30
7. II G 14 15 29
8. II H 16 13 29
JML Kelas II 126 103 229
NO KELAS L P JML
1. III A 14 14 28
2. III B 15 13 28
3. III C 16 12 28
4. III D 16 12 28
5. III E 16 12 28
6. III F 14 14 28
7. III G 14 12 26
8. III H 14 14 28
JML KELAS III 119 103 222
NO KELAS L P JML
1. IV A 13 14 27
2. IV B 17 12 29
3. IV C 14 14 28
4. IV D 14 14 28
5. IV E 12 16 28
6. IV F 12 14 26
7. IV G 13 14 27
8. IV H 12 16 28
JML KELAS IV 107 114 221
NO KELAS L P JML
1. VA 17 13 30
2. VB 16 13 29
3. VC 16 14 30
4. VD 16 14 30
5. VE 16 13 29
6. VF 16 14 30
7. VG 14 16 30
8. VH 16 14 30
JML KELAS V 127 111 238
NO KELAS L P JML
1. VI A 16 12 28
2. VI B 12 16 28
3. VI C 16 13 29
4. VI D 14 14 28
5. VI E 14 15 29
6. VI F 14 16 30
7. VI G 14 15 29
8. VI H 14 15 29
JML KELAS VI 114 116 230
Lampiran 15
Perpustakaan