Anda di halaman 1dari 26

LK-5.

pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

ON-1

Tujuan Kegiatan:
Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:
1. Pengembangan Pembelajaran
a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan pada
LK-3 yang telah dikerjakan pada kegiatan IN-2
c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun
pada LK-4 di kegiatan IN-2.
e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
2. Desain Pembelajaran Unit ke-2
a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan
(110’):
1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON
2. Guru kelas (tematik terpadu):
 mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua
mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada On-3.
 Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan diajarkan
tidak ada unit pembelajarannya maka guru harus
mengembangkan sendiri muatan mata pelajaran tersebut dan
dipadukan dengan muatan mata pelajaran yang ada unit
pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit
pembelajaran yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a
2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b
3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c
LK-5 Pengembangan RPP
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Pasuruan
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester : XII / Gasal
Materi Pokok : Sistem Rem Konvensional
Alokasi Waktu : 4 JP x 45 Menit (180 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-3 (Pengetahuan) :
Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI-4 (Keterampilan) :
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Pengetahuan
 Menunjukkan kerusakan sistem rem
konvensional
Mendiagnosis kerusakan
sistem rem Konvensional  Menjelaskan alur permasalahan sistem rem
konvensional
3.21  Menerapkan prosedur perawatan sistem rem
konvensional
 Mendiagnosis kerusakan sistem rem
konvensional

Kompetensi Keterampilan
 Meniru perbaikan sistem rem konvensional
4.21
Memperbaiki sistem rem  Melaksanakan perbaikan sistem rem
Konvensional konvensional
 Mendemonstrasikan perbaikan sistem rem
konvensional

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menunjukkan
kerusakan sistem rem konvensional
2. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat
menjelaskan alur permasalahan sistem rem konvensional
3. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat
menerapkan prosedur perawatan sistem rem konvensional
4. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat
mendiagnosis kerusakan sistem rem konvensional
5. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat meniru
perbaikan sistem rem konvensional
6. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat
melaksanakan perbaikan sistem rem konvensional
7. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi peserta didik dapat
mendemonstrasikan perbaikan sistem rem konvensional

D. Materi Pembelajaran
1. Prosedur dan teknik analisis kerusakan sistem rem konvensional
2. Teknik perbaikan Komponen system rem konvensional
3. Prosedur pengecekan hasil perbaikan system rem konvensional

E. Metode Pembelajaran
Ceramah, demonstrasi, diskusi dan penugasan

F. Media Pembelajaran
Papan tulis, laptop, LCD proyektor, unit mobil dan trainer sistem rem konvensional

G. Sumber belajar
New Step 1 Toyota, buku pedoman reparasi kendaraan (manual book), modul
pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan belajar

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 1

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

 Menumbuhkan perilaku santun dan religius


peserta didik melalui pembiasaan memulai
Pendahuluan pembelajaran dengan salam dan berdoa
(persiapan/orientasi)  Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
pembiasaan perilaku disiplin
 Melakukan apersepsi tentang fungsi,
komponen-komponen dan cara kerja sistem
Apersepsi
rem konvensional

Motivasi  Menyampaikan informasi tentang kompetensi,


ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran serta metode yang akan
dilaksanakan

B. KegiatanInti

Fase I : Stimulation (pemberian rangsangan)


Sintak Model Peserta didik diberikan cerita atau video salah
Pembelajaran 1 satu masalah kontekstual yang disajikan guru
untuk menumbuhkan rasa ingin tahu, seperti
contoh :
Pada saat Pak Catur mengendarai mobil di
jalan lurus melaju dengan kecepatan tinggi
tiba-tiba direm secara mendadak
menyebabkan kendaraan berhenti dengan
jarak pengereman cukup jauh dan kendaraan
cenderung berbelok ke arah kiri

Sintak Model Fase II Problem statement (identifikasi masalah)


Pembelajaran 2  Secara proaktif, peserta didik mengidentifikasi
masalah dan strategi untuk menyelesaikan
masalah tersebut dengan berbagai cara,
seperti dengan mencacah
 Peserta didik responsif mengemukakan ide
secara lisan/ tulisan dan disampaikan kepada
peserta didik lainnya

Fase III Data collection (pengumpulan data)


Sintak Model  Melalui New Step 1 Toyota dan buku
Pembelajaran 3 pedoman reparasi yang telah disiapkan,
peserta didik dipandu untuk menemukan
jawaban daripada melalui proses mencacah
 Peserta didik dapat berdiskusi dengan teman
sebangku/ kelompoknya menggali informasi
dari berbagai literatur sesuai dengan seluruh
permasalahan yang sedang dikaji dalam
sumber belajar
Fase IV Dataprocessing (pengolahan data)
 Peserta didik mendiskusikan, mengolah data
yang ditemukan, menyusun langkah-langkah
penyelesaian dan menuangkannya pada
Sintak Model lembar jawaban dalam LKS secara
Pembelajaran 4 bertanggung jawab
 Peserta didik memecahkan masalah
kontekstual lain yang tersedia dalam LKS
untuk memperdalam pemahaman terkait
materi yang sedang dibahas

Fase V Verification (pembuktian)


 Peserta didik melakukan verifikasi dan
Sintak Model mengevaluasi penyelesaian masalah dengan
Pembelajaran 5 menggunakan berbagai ide
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan yang lain menanggapi

Fase VI Generalization (menarik kesimpulan)


Sintak Model Dengan bimbingan guru, peserta didik
Pembelajaran 6 membuat kesimpulan berkaitan dengan
materi diagnosis kerusakan sistem rem
konvensional dan mencatat di buku catatan.
C. Kegiatan Penutup

 Peserta didik mengumpulkan seluruh


pekerjaannya untuk dilakukan penilaian
terhadap proses dan hasil yang telah dicapai
peserta didik sebagai pembiasaaan perilaku
bertanggung jawab
 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
 Memberikan tugas untuk memperdalam
pemahaman materi dan menginformasikan
materi yang akan dipelajari dipertemuan
selanjutnya
 Mengakhiri pembelajaran dengan salam
sebagai pembiasaan perilaku santun dan
religious

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran ini menggunakan teknik observasi yang
dicatat di dalam jurnal harian untuk sikap: mandiri, tanggung jawab, teliti,
percaya diri, dan kerjasama.
Instrumen Penilaian Sikap

Nama Sekolah : SMKN 12 Malang


Kelas : XII TKR
Kompetensi Dasar : Mendiagnosis kerusakan sistem kemudi
Materi Pokok : Sistem Kemudi
Periode Penilaian : …………………….s/d ………………………

Sikap Spiritual dan Sosial

Taatmenjalanka
3. Tangg. jawab

5. Gtng Royong

Nilai Kualitatif
Nama 6. Kerjasama

9. Responsif
10.Proaktif
No Deskripsi

Total Skor
4. Toleran
2. Disiplin

Rata-Rata
Siswa
7. Santun
8. Damai

n agama
1. Jujur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst

RUBRIK PENSKORAN
1. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul
ujian/ulangan Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul
2. Tidak menjadi plagiat Skor 3 jika 5 indikator muncul
(mengambil/menyalin karya orang Skor 4 jika 6 indikator muncul
lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam mengerjakan setiap tugas
3. Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan
5. Melaporkan data atau informasi apa
adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan
yang dimiliki

2. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. sama sekali tidak bersikap disiplinselama proses Kurang (1)
pembelajaran. Cukup (2)
2. menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap Baik (3)
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih Sangat baik (4)
belum ajeg/konsisten
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi masih
belum ajeg/konsisten
4. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

3. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas
individu dengan baik  Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
2. Menerima resiko dari konsisten ditunjukkan peserta didik
tindakan yang dilakukan  Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
3. Mengembalikan barang peserta didik
yang dipinjam  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
4. Meminta maaf atas peserta didik
kesalahan yang dilakukan  Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik

4. Aspek : Toleran
No. Indikator Toleran Penilaian Toleran
1. Tidak mengganggu teman yang berbeda
pendapat  Skor 1 jika 1 atau tidak ada
2. Menghormati teman yang berbeda suku, indikator yang konsisten
agama, ras, budaya, dan gender ditunjukkan peserta didik
3. Menerima kesepakatan meskipun  Skor 2 jika 2 indikator kosisten
berbeda dengan pendapatnya ditunjukkan peserta didik
4. Dapat mememaafkan  Skor 3 jika 3 indikator kosisten
kesalahan/kekurangan orang lain ditunjukkan peserta didik
 Skor 4 jika 4 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik

5. Aspek : Gotong Royong


No. Indikator Gotong Royong Penilaian Gotong Royong
1. Saling membantu dalam mengerjakan
tugas kelompok  Skor 1 jika terpenuhi satu
2. Bersama-sama dalam mengerjakan tugas indikator
kelompok  Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengajak teman untuk membantu teman  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
lain yang mengalami kesulitan  Skor 4 jika terpenuhi semua
4. Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan indikator
job description yang telah disepakati

6. Aspek : Kerjasama
No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja
 Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
kelompok konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan tugas  Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
sesuai kesepakatan peserta didik
3. Bersedia membantu orang  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
lain dalam satu kelompok peserta didik
yang mengalami kesulitan  Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4. Rela berkorban untuk peserta didik
teman lain

7. Aspek : Santun
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Baik budi bahasanya (sopan
ucapannya)  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Menggunakan ungkapan yang tepat  Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Mengekspresikan wajah yang cerah  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4. Berperilaku sopan  Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator

8. Aspek : Damai
No. Indikator Damai Penilaian Damai
1. Menghargai teman dalam setiap
menjalankan aktivita  Skor 1 jika terpenuhi satu
2. Kebersamaan menjadi bahagian dalam indikator
pergaulan  Skor 2 jika terpenuhi dua
3. Menghormati dan menghargai setiap indikator
perbedaan yang ada  Skor 3 jikaterpenuhi tiga
4. Mengindari konflik atau petentangan indikator
dalam perggaulan  Skor 4 jika terpenuhi semua
indikator

9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon  1 (Kurang)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan  2 (Cukup)
4. Cepat merespon/menanggapi  3 (Baik)
 4 (Sangat Baik)

10. Aspek : Proaktif


No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak
2 mampu menggunakan kesempatan  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak  Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
(tidak ikut-ikutan)  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung  Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
jawab

11. Aspek : Taat Menjalankan Agama


No. Indikator Ketaatan Menjalankan Penilaian Ketaatan Menjalankan
Agama Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
menjalankan agamanya  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 Teratur dalam menjalankan agamanya  Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 Bersungguh-sungguh menjalankan  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ajaran agama  Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
menghargai orang lain
2. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi:
Tes tertulis: pilihan ganda dan uraian
LK -4b KARTU SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Kendaraan Ringan


Kelas/Semester : XII / Gasal

Kompetensi Dasar 3.21 Mendiagnosis kerusakan sistem rem Konvensional

Materi Sistem rem konvensional


Diberikan data/ pernyataan cerita permasalahan yang dialami, siswa dapat menganalisis kerusakan pada sistem
Indikator Soal
rem kendaraan
Level Kognitif Level 3 (Analisis / C-4)

10
Soal:

1. Pada saat Pak Catur mengendarai mobil di jalan lurus melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba direm secara mendadak menyebabkan
kendaraan berhenti dengan jarak pengereman cukup jauh dan kendaraan cenderung berbelok ke arah kiri.
Jika mobil Pak Catur menggunakan sistem rem konvensional/ rem teromol, beberapa kerusakan atau faktor penyebab kejadian yang
cukup berbahaya tersebut adalah ….
A. Kanvas rem sudah aus dan setelan celah kanvas rem pada roda kiri terlalu besar
B. Kanvas rem sudah aus dan setelan celah kanvas rem pada roda kanan terlalu besar
C. Kanvas rem sudah aus dan setelan celah kanvas rem pada roda kiri dan kanan terlalu besar
D. Teromol roda sudah aus dan setelan celah kanvas rem pada roda kiri dan kanan terlalu besar
E. Teromol roda dan kanvas rem sudah aus

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Materi sesuai karakteristik HOTS


2. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi berupa penalaran level 3 (analisis)
3. Berbasis permasalahan kontekstual

LK-4C KARTU SOAL URAIAN

11
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga


Kelas/Semester : XII / Gasal

Kompetensi Dasar 3.21 Mendiagnosis kerusakan sistem rem Konvensional

Materi Sistem rem konvensional


Diberikan data/ pernyataan cerita permasalahan yang dialami, siswa dapat menganalisis kerusakan pada sistem
Indikator Soal
rem kendaraan
Level Kognitif Level 3 (Analisis / C-4)

Soal:
1. Gambar di bawah ini adalah cara memeriksa salah satu komponen dari sistem rem teromol. Jelaskan apa alasan seorang mekanik harus
memeriksanya!

Kunci Pedoman Penskoran

12
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
Mengukur diameter teromol rem hasilnya dibandingkan dengan spesifikasi standart kendaraan, jika
1. sudah melebihi batas keausan maka gaya pengereman menjadi lebih lambat 20

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Materi sesuai karakteristik HOTS


2. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi berupa penalaran level 3 (analisis)
3. Berbasis permasalahan kontekstual
4. Bahasa sesuai karakteristik HOTS

13
b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Remidial

Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi
pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang
dilakukan antara lain peserta didik secara terencana mempelajari indikator
tertentu pada perbaikan sistem rem, ABS yang yang belum di kuasai. Guru
menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman
kembali tentang indikator tersebut. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi
kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.

CONTOH PROGRAM REMEDIAL

Sekolah : SMKN 12 Malang


Kelas/Semester : XII/Ganjil
Tema : ……………………………………….....
Sub Tema : ……………………………………….....
Pembelajaran : ……………………………………….....
Tanggal Evaluasi : ……………………………………….....
Bentuk Soal Evaluasi : Pilihan Ganda
Materi Soal Evaluasi : Sistem rem konvensional
(KD / Indikator) : Mendiagnosis kerusakan sistem rem konvensional
KKM : ……………………………………….....

Indikator yang
Ket.
Nama belum Bentuk Pelaksanaan Nilai Tes
No. Skor PH Tuntas/
Siswa dikuasai Pembelajaran Remidial Remedial
Blm Tuntas
(No.Indikator)
(1) (2) (4) (5) (6) (8) (9)
1
2
3
4
5
dst

2. Pengayaan
Program pengayaan diberikan ketika peserta didik teridentifikasi telah melampaui
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum. Guru menyiapkan program-
program atau aktivitas yang sesuai KD untuk memfasilitasi peserta didik. Waktu yang
masih tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk memperdalam/memperluas
atau mengembangkan hingga mencapai tahapan networking (jejaring) dalam
pendekatan ilmiah (scientific approach). Jenis program pengayaan untuk KD ini
adalah pemecahan masalah dengan pendekatan investigatif, yakni Science Project
Fair dengan six weeks time table.

Minggu Aktivitas

14
1  Memilih topik atau masalah untuk diselidiki
 Mengecek sumber daya di perpustakaan sekolah
 Mengumpulkan semua bahan tertulis yang
berhubungan dengan topik
2
 Memulai preliminary investigation
 Merancang unit display
3
 Memulai membangun unit display
 Merancang semua alat bantu visual
 Mengambil gambar yang dibutuhkan
 Berkonsultasi dengan guru dan orang tua
 Menulis draft laporan pertama
4
 Mengumpulkan bahan-bahan untuk ditampilkan
5
 Menulis draft laporan kedua
 Mendesain latar belakang untuk display karya
 Mengumpulkan grafik atau bagan
 Mengecek data tertulis
6
 Menyiapkan unit display
 Oral and visual presentation

J. Bahan Ajar
 Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga kendaraan ringan, Semester I, Teknik
Kendaraan Ringan Edisi Pertama 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, th. 2013 :
Jakarta.
 New Step 1 Toyota PT. Toyota Astra International
 Buku Panduan Reparasi Toyota Kijang Seri K

15
MATERI PELAJARAN SISTEM REM SMK KELAS XII

1. Macam-macam gangguan pada rem


a. Pedal rem rendah dan ringan. Gejala ini dapat disebabkan oleh tipisnya sepatu
rem atau jarak sepatu rem dengan tromol terlalu jauh. Kebocoran pada master
silinder rem dan rusaknya karet rem atau kemungkinan lain ialah adanya udara
di dalam saluran sistem pengereman. Untuk memperbaikinya, pedal rem diinjak
lalu bukalah baut pembuangan udara setiap roda.
b. Rem menarik. Disebabkan oleh penyetelan tinggi sepatu rem yang tidak sama
satu sama atau salah satu silinder roda bocor. Sedangkan roda yang lain pakem.
Dapat juga terjadi sewaktu memperbaiki rem, sepatu rem saling tertukar.
Penggunaan yang terus menerus mengakibatkan sepatu rem dan tromolnya
sudah saling menyesuaikan bentuk.
c. Rem bergetar. Disebabkan oleh sepatu rem yang sudah keras dan kena oli atau
gemuk. Tromol rem yang oval dan piring rotor disc brake rusak juga bisa menjadi
penyebabnya.
d. Pedal rem keras tetapi rem tidak pakem. Penyebabnya sepatu rem ada
gemuk/oli atau silinder roda macet. Pada kendaraan yang dilengkapi dengan
booster rem kemungkinan pecahnya slang atau diaphragma booster sobek.
Pipa-pipa rem yang tergenjat dan pipa flexible roda depan yang sudah lama
akan menghambat tekanan minyak rem ke silinder roda sehingga walaupun
pedal rem sudah ditekan dengan kuat tetapi rem tidak pakem.
e. Suara ketukan atau gesekan. Kalau bunyi dari roda depan disebabkan oleh
bergesernya indikator ketebalan brake pad. Bunyi dari roda belakang dapat
disebabkan karena habisnya sepatu rem. Suara ketukan disebabkan oleh pegas
penahan sepatu rem yang lepas atau kendor. Sepatu rem itu beradu dengan
becking plate atau silinder roda.
f. Lampu rem menyala terus. Penyebabnya karena switch rem yang terpasang
menyatu dengan master silinder rem rusak. Kendorkan mur yang mengancing
switch tersebut lalu aturlah sampai lampu padam.
g. Rem Tidak Bekerja Dengan Baik
Gejala :
Pada saat melakukan pengereman pedal harus di injak beberapa kali. Gaya
penekanan pad rem yang kurang baik.

Waktu pengereman yang lama. Jarak pengereman yang terlalu jauh.

h. Timbul Bunyi Pada Saat Pengereman

16
Gejala :
Pada saat melakukan pengereman terdengar bunyi. Gaya penekanan pad rem yang
kurang baik.

Waktu pengereman yang relatif lama

2. Pemeriksaan rem tromol


Setiap jangka waktu tertentu dilakukan pemeriksan semua komponen rem tromol
yang meliputi :

a) Masa pakai.
b) Hot spot atau cek panas.
c) Keolengan.
d) Perubahan bentuk.
e) Retak.
a. Mengukur rem tromol.
Ketika mengukur rem tromol untuk menentukan apakah dapat digunakan kembali,
ada dua spesifikasi yang harus dipahami.

1. Mengukur diameter maksimum.


2. Membubut permukaan gesek tromol.
Mengukur diameter maksimum cukup mudah dan diameter
maksimum tromol dapat diubah dan masih dapat dipasang kembali pada
kendaraan.

Spesifikasi diameter maksimum memungkinkan teknisi tahu bahwa ada cukup


bahan yang tersisa di tromol yang akan digunakan secara aman dan tanpa
peningkatan potensi kegagalan sistem rem. Diameter maksimum bervariasi antara
tromol.

Gambar 1. Cara mengukur diameter tromol

17
Berikut ini adalah prosedur untuk membaca mikrometer tromol (Inggris). Lihat
gambar di atas dan bandingkan spesifikasi pengukuran di bawah ini untuk contoh.
Diameter Tromol asli ( baru) : 11,375 inci

Diameter maksimum : 11,435


inci Batas diameter maksimal :
11,465 inci

Pindahkan kaki landasan dari mikrometer tromol sepanjang poros lulus sampai "
seluruh" jumlah diameter Tromol ( dalam contoh ini , 11 ) sejajar pada poros .
Kencangkan sekrup pengunci. Selanjutnya, gerakkan memanggil leg indikator
sepanjang poros lulus sampai "seluruh" jumlah diameter Tromol (11). Sekarang,
pindahkan dial indikator tiga ( 3 ) takik tambahan dan kencangkan sekrup
penguncinya .

Catatan :
Setiap notch sama dengan tepat 1/8 ( 0.125 ) inci dan juga sejalan dengan tanda
pada shaft.

b. Pemeriksaan dan diagnosa rem tromol


1. Pemeriksaan visual rem tromol.
Lepaskan tromol rem sebelum melakukan inspeksi visual.
Memeriksa tingkat cairan dalam master silinder dan memeriksa sistem rem
hidrolik.

Gunakan alat angkat yang tepat untuk menaikkan kendaraan Angkat roda

PERHATIAN:
a) Saat mengangkat kendaraan, selalu menggunakan alat angkat yang tepat
dan mengamati semua keselamatan. Pastikan tromol benar- benar
bersih.
b) Asbes adalah zat penyebab kanker. Jangan menghirup debu asbes atau
membiarkannya bertebaran di udara. Sediakan peralatan khusus untuk
membersihkan debu dan mempersiapkannya pembuangan dengan
aman. Jika peralatan ini tidak jangan melakukan pekerjaan rem.
2. Pemeriksaan sistem rem
a. Hati-hati memeriksa perakitan rem dan mencatat setiap indikasi
kebocoran cairan. Mengidentifikasi sumber kebocoran.
Catatan :

18
Jika rem belakang pada kendaraan penggerak roda belakang
terkontaminasi dengan pelumas, ganti seal poros serta sepatu
rem.

Jangan gunakan pembersih mesin pada bagian rem. Gunakan


hanya pelarut dibuat khusus untuk rem. Pelarut mesin
bensin dan mencemari bagian rem dan dapat menyebabkan
kegagalan rem.

b. Periksa kampas rem.


Periksa ketebalan kampas rem : Catatan:
Secara berkala memeriksa kampas rem pada semua kendaraan.
Pemeriksaan tahunan yang direkomendasikan untuk kendaraan dengan
lebih dari 40.000 mil. Juga memeriksa materi gesekan jika ada suara yang
tidak biasa saat pengereman atau jika kemampuan rem menurun, menarik,
bergetar, atau kehilangan daya.

Periksa kampas rem dari retak, paku keling longgar, hilang atau kanvas
yang rusak, atau masalah lainnya.

c. Periksa backing plate dari retak dan distorsi, ganti backing plate jika
mengalami retak atau distorsi. Pastikan backing plate dipasang dengan
aman. Juga memeriksa backing plate lokasi kontak dengan sepatu rem. Jika
lokasi ini beralur ganti backing plate.
d. Periksa pegas pengembali sepatu rem dari retak dan distorsi. Pastikan
pegas terhubung pada kedua ujungnya.
e. Pastikan pegas pemegang sepatu rem tidak terdistorsi dan pin tidak
bengkok.
3. Poin inspeksi rem :
Pastikan tuas roda gigi bintang tidak bulat (slek). Pastikan bahwa roda tidak
hilang di setiap gigi dan benang penyetel bebas untuk menyetel. Pastikan
bahwa tuas pengatur diposisikan dengan baik untuk penyetelannya.

Catatan :
Bersihkan unit adjuster jika kotor atau sulit untuk berputar. Dalam rem servo,
adjuster dapat dilepas dan dibersihkan tanpa membongkar seluruh rem.

a. Periksa anchor pin.


Pastikan anchor pin tersambung. Pegas pengembali harus dapat menahan
kedua sepatu terhadap anchor pin.

19
b. Periksa kebocoran di sekitar penutup debu silinder roda. Dan cari tanda-
tanda kebocoran lain.
c. Periksaan rem tromol.
Periksa kondisi umum tromol. Perhatikan jika tromol benjol atau berlekuk.
retak atau bintik-bintik biru pada tromol.

Tentukan diameter maksimal tromol yang tertera pada tromol.


Menggunakan mikrometer dalam untuk mengukur diameter tromol. Jika
hasil pengukuran bervariasi kurang dari 0,010 in, berarti tromol konsentris
dan selanjutnya diperiksa alurnya.

Catatan:
Sebuah alur dapat meningkatkan diameter tromol dua kali dari
kedalaman alur.

Alur yang kecil dapat diterima jika tidak melebihi diameter


maksimal tromol.

Pada beberapa kendaraan, hub roda merupakan bagian terpadu


dari drum. Ketika memeriksa bearing roda, pastikan bahwa cup
bantalan berada dalam kondisi baik dan dapat menekan dengan
kuat ke hub.

3. Pemeriksaan rem cakram


a. Memeriksa sistem rem cakram secara visual
Memeriksa ketinggian minyak rem dalam master silinder dan memeriksa sistem rem hidrolik .

Gunakan alat angkat yang tepat untuk menaikkan kendaraan . Lepaskan


roda.

Hati-hati memeriksa komponen rem dan mencatat setiap indikasi kebocoran . Mengidentifikasi
sumber manapun kebocoran.

b. Periksa kanvas rem.


Catatan :
Jika kedua bantalan rem tidak terlihat setelah melepas roda, lepaskan caliper, bersihkan disk
dan cakram sampai benar-benar bersih.

PERHATIAN :
Saat mengangkat kendaraan, selalu menggunakan alat angkat yang tepat dan mengamati
semua keselamatan tindakan pencegahan

20
Asbes adalah zat penyebab kanker . Jangan menghirup debu asbes atau membiarkannya
beterbangan di udara.

c. Periksa ketebalan kanvas rem


Jika kanvas rem terpaku ke pad , kepala paku keling harus minimal
1/16 di bawah permukaan lapisan untuk mencegah kontak dengan permukaan cakram.

Kanvas rem yang melekat pada pad setidaknya setebal plat pad itu sendiri.
Ganti pad yang tidak memenuhi standar ketebalan. Perhatikan bahwa bantalan rem bisa tidak
merata, sehingga beberapa mungkin harus diganti lebih awal.

Catatan :
Secara berkala memeriksa kanvas rem pada semua kendaraan . Pemeriksaan tahunan yang
direkomendasikan untuk kendaraan dengan lebih dari 40.000 mil. Juga memeriksa kanvas rem
jika ada suara yang tidak biasa saat pengereman atau jika rem kurang
pakem, menarikke satu sisi, atau bergetar .

Jika ada keraguan tentang kondisi bahan gesek, ganti bantalan jika kanvas rem retak , usang ,
mengkilap , terdistorsi , atau jenuh dengan cairan .

d. Indikator pemakaian pad


Ada dua jenis indikator umum pemakaian pad rem cakram.
Yang pertama adalah indikator keausan mekanis atau suara, yang menggunakan strip logam
melekat pada pad rem dan diposisikan untuk membuat kontak dengan cakramrem ketika pad
mencapai tingkat yang telah ditentukan. Strip logam menggosok terhadap cakram
menghasilkan suara memekik untuk mengingatkan pengemudi .

Tipe kedua adalah sistem indikator keausan pad secara listrik / elektronik . Indikator Pad rem
menggunakan bantalan dengan konektor listrik tertanam dalam bahan pad rem. Ketika
bantalan pakai ke titik yang telah ditentukan, konektor listrik di pad terhubung dengan
permukaan cakram (terhubung pada ground). rangkaian antara konektor pad akan menyalakan
lampu peringatan rem pada panel instrumen .

e. Menentukan penyebab pedal rem berdenyut


Sebuah cakram yang terlalu tipis dapat menyebabkan pedal rem berdenyut.

Di bawah ini adalah prosedur untuk menentukan ketebalan cakram. Gunakan alat angkat
yang tepat untuk menaikkan kendaraan .

PERHATIAN :

Saat mengangkat kendaraan , selalu menggunakan alat angkat yang tepat dan mengamati

21
keselamatan.

Gunakan mikrometer , mengukur ketebalan cakram pada 12 titik berbeda. Bandingkan hasil
pengukuran dengan spesifikasi ketebalan minimal dicantumkan pada cakram. Jika ketebalan
kurang dari spesifikasi, ganti cakram.

Periksa cakram terhadap alur, jika alur yang signifikan tidak ditemukan , memeriksa
cakramuntuk paralelisme sesuai prosedur dijelaskan dalam pelajaran ini .
Jika alur yang signifikan ditemukan , ukur kedalaman alur . Jika alur dapat menyebabkan
ketebalan cakramminimum pada setiap titik , maka ganti cakram.
Jika cakram masih di atas ketebalan minimum , maka cakram boleh dibubut.

Catatan :

Cakram dapat dikerjakan ulang jika ketebalan melebihi minimum. Untuk menentukan
ketebalan cakram setelah pengerjaan ulang, ukur pada garis terdalam di kedua sisi. Jika hasil
pengukuran di bawah spesifikasi ketebalan minimum , maka ganti cakram.

f. Prosedur untuk menentukan apakah cakram sejajar


Cakram yang tidak sejajar dapat menyebabkan pedal rem berdenyut atau gaya pengereman
menurun. Diuraikan di bawah ini adalah prosedur untuk menentukan apakah cakramsejajar
atau tidak.

Gunakan mikrometer, ukur ketebalan cakram di 12 lokasi yang berbeda. Catat setiap
pengukuran. Jika salah satu hasil pengukuran melebihi 0.001 in dari yang lain dengan
demikian cakram tidak sejajar.

Gambar 2. Pengukuran kelurusan cakram

g. Prosedure mengukur run-out cakram


Kendaraan disangga dengan benar dan roda bebas. Kencangkan dasar dial indikator ke spindle,
knucle, atau beberapa tempat lainnya yang memungkinkan indikator dapat menyentuh cakram .
Sesuaikan dial indikator sehingga kontak cakram di suatu tempat dekat pusat permukaan
gesekan.

22
Putar cakram sambil melihat dial indikator .
Hentikan jika dial indicator menunjukkan angka nol (pada titik membaca terendah),
kemudian putar cakram.

Hentikan jika dial indikator di angka tertinggi. Kurangi pembacaan terendah dari yang
tertinggi, perbedaannya adalah run-out cakram.

Catatan :
Sebuah bantalan yang aus atau kocak dapat menyebabkan runout cakram berlebihan. Periksa
bantalan dari keausan yang berlebihan dan periksa penyetelan bantalan sebelum cakram di
ukur .

Gambar 3. Pengukuran run-out cakram

Untuk menghilangkan run-out, yaitu dengan mengurangi ketebalan rotor dengan setengah dari
pengukuran run-out. Sebagai contoh, jika run-out adalah 0,006 in., kemudian dikurangi
ketebalan rotor dengan 0,003 in. Jika ketebalan kurang dari spesifikasi ketebalan minimum,
ganti rotor.

4. Pemeriksaan Hidrolis Rem


a. Pemeriksaan silinder master.
1) Memeriksa fluida silinder master.
 Prosedur untuk memeriksa kebocoran eksternal master silinder :
1. Bersihkan dan keringkan bagian luar master silinder, dan Juga
bersihkan dan keringkan saluran rem dan perlengkapan dekat
silinder roda.
2. Pompa pedal rem setidaknya 10 kali dan kemudian mencari tanda-
tanda kebocoran di sekitar saluran rem, pisto cup, atau boster jika
ada.
Catatan :
Dalam sistem rem manual, kebocoran eksternal pada push rod
dari master silinder. Jika silinder master berada didalam ruang

23
kemudi periksa ceceran minyak rem dilantai.

Prosedur untuk memeriksa master silinder untuk kebocoran


internal Ketika kendaraan berhenti, tahan pedal rem. Perhatikan
apakah pedal perlahan-lahan kehilangan tekanan. Jika pedal
kehilangan tekanan meskipun sudah ditekan berulang-ulang kali,
mungkin ada kebocoran didalam master silinder (kebocoran
internal).

 Prosedur untuk memeriksa kerja silinder master.


1. Buka tutup reservoir pada master silinder.
2. Perintahkan asisten untuk memompa pedal rem setidaknya 10 kali
dan tahan tekanan.
3. Lepaskan tutup dari reservoir dan bebaskan pedal rem. Cairan harus
menyembur sampai (sekitar 1/4 in) dari reservoir. Jika cairan tidak
menyembur, berarti ada udara didalam sistem hidrolis, sehingga
perlu di bleeding.
PERHATIAN : Jauhkan wajah dari master silinder.
Catatan : Jika cairan masih tidak menyembur setelah sistem telah
bleeding, berarti lubang kompensasi silindermaste tersumbat.

b. Memeriksa dan Menyetel tinggi bebas dan panjang langkah Pedal rem.
Prosedur untuk menentukan tinggi bebas dan panjang langkah pedal rem :
1. Pastikan untuk mengatur dan menyetel dengan benar rem parkir sebelum
melakukan prosedur ini .
2. Ukur tinggi bebas pedal rem dengan mistar baja.
3. Pastikan mistar baja kontak lantai . Ukur jarak antara ujung pedal terhadap
lantai mobil dimana temat pedal rem jatuh.
Catatan :
Pada sebagian besar kendaraan, tinggi bebas pedal rem antara 7 dan
8 inchi. Jika sistem rem menggunakan boster, maka pengukuran harus
dengan menghidupkan mesin kendaraan. Jika sistem rem manual
tanpa boster, maka pengukuran tanpa menghidupkan mesin
kendaraan.

Tekan pedal rem sedikit. Sambil ditekan ukur tinggi pedal.


Perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua disebut gerak bebas
pedal, sekitar 2 dan 3 inchi.

24
5. Memeriksa dan Menyetel Rem Parkir (rem tromol)
a. Prosedur untuk memeriksa rem parkir.
Pastikan hubungan kabel dengan komponen lain bebas dan berada dalam kondisi yang baik ,
periksa kabel terutama keutuhannya tidak berumbai .

Pastikan tuas parkir dan strut beroperasi dengan baik dan tidak menun- jukkan ada tanda-
tanda keausan berlebihan. Juga pastikan komponen dirakit dengan benar.

Periksa komponen dari rem parkir . Periksa semua permukaan gesekan dari masing-masing
sepatu rem untuk ketebalan dan kontaminasi dari kotoran.

Catatan :
Lepaskan rem drum sebelum memeriksa komponen gesekan rem parkir.
Perbaiki komponen yang diperlukan

25
R-5. Pengembangan RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-5!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100
Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

26

Anda mungkin juga menyukai