Bagi yang pengen tahu cara membuat skenario film yg benar, ini saya post
contoh skenario film pendek karya Danan Wahyu Sumirat.
Danan wahyu sumirat sendiri sudah mengijinkan kalau skenario film pendeknya boleh share
disini
Contoh Skenario film pendek berjudul PIP yg masuk nominasi Close Up Planet Movie
Comptetition 2004
BEst Original SCript:
Judul : PIP (Best Original Script Close up Planet Movie Competition 2004)
Sinopsis:
RT kami yang berada dipinggiran daerah metropolis baru aja diresmikan sebuah WC umum
kelas PIP. Itu lho WC yang mewah yang kayak di sinetron-sinetron. WC PIP ini dibangun
atas gagasan PICSI (persatuan ibu-ibu cinta sinetron Indonesia) yang diprakasai oleh bu RT
sebagai ketua PICSI. WC yang berukuran 2 x 6m memiliki fasilitas bath tube, lantai keramik,
tv, closet duduk, vcd player, air hangat dan tidak ketinggaln tiap pagi selalu ada tabloid dan
koran terbaru yang setia menemani.
Seperti pagi-pagi biasanya di depan WC PIP dipenuhi warga yang mengantri untuk
menikmati fasilitas WC PIP berfasilitas plus. Sebagian besar dari mereka adalah ibu-ibu
rumah tangga anggota PICSI . Mereka sudah siap dengan peralatan mandi dan vcd
kesayangan untuk diputar ketika mereka sedang melakukan aktifitas. Untuk dapat menikmati
WC PIP warga harus membayar 3 tiga kali dari WC biasa. Bagi mereka yang ingin menjadi
member harus membayar uang kartu sebesar 2500. Mereka yang menjadi member akan
memperoleh diskon 10% dan pada akhir bulan akan mendapat door prize voucher creambath
di salon bu RT.
Seperti pagi-pagi biasanya juga WC PIP ramai…, dan terus bertambah ramai dari hari ke hari.
Sehingga membuat kewalahan petugasnya.
Tidak seperti pagi-pagi biasanya, pagi ini pak RT bersama-sama warga lain menutup WC PIP
secara sepihak. Tentu saja kejadian ini mengejutkan warga sekitar, terutama ibu-ibu. Mereka
menuntut WC PIP kembali dibuka. Tapi Pak RT tetap dengan pendiriannya dengan alasan
WC PIP mengganggu stabilitas warga. Ibu – ibu jadi melalaikan anak dan suami karena
mereka seharian mengantri di WC PIP.Akhirnya setelah memberikan penjelasan panjang
lebar layaknya seorang anggota DPR kepada warga. Akhirnya mereka mengerti dan WC PIP
resmi ditutup!
Sementara itu di rumah pak RT, bu RT minum obat pencahar perut dan makan berbagai
macam buah untuk memperlancar BAB. Ternyata bu RT sudah beberapa hari tidak bisa buang
air besar, lantaran ia tidak terbiasa buang air dengan closet duduk WC PIP.
Script:
Kesibukan kota Bandar Lampung dengan lalu lintas yang lalu lalang.
CUT TO:
Perumahan warga yang rapat-rapat dengan anak kecil, tampak jemuran bergantungan
di depan rumah. Seekor ayam mencari makan di selokan anak-anak bermain bola.
CUT TO:
Warga melakukan aktifitas mencuci pakaian dan anak kecil mandi di sumur umum.
Dengan antusias dan pandangan bingung tampak ekspresi warga memperhatikan Pak
RT,
Pak RT
Terima kasih atas kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian. Hari ini merupakan
hari yang paling bersejarah bagi RT kita. Karena akan ada perubahan besar di sini.
Kita akan menjadi bagian dari masyarakat moderen. Sebentar lagi kita akan dapat
CUT TO:
Pak RT
Saya sangat bangga dengan ibu-ibua nggota PICSI karena dengan idenya yang brilian
Bu RT tersenyumb angga.
PAK RT
Warga R T 15 yang saya banggakan saya berharap fasilitas ini dapat dipergunakan
dengans ebaik-baiknya Karena mengingat jadwal saya hari ini padat sekali, jadi tanpa
CUT TO:
Pak RT Menggunting pita WC PIP. Terdengar suara petasan. Warga bertepuk tangan.
Beberapa warga dan aparat desa menyalam Pak R T. Bu RT berada di antrian paling
CUT TO:
Kamar mandi mewah lengkap dengan bath tube dan wc duduk. Lantai kamar mandi
Dan bathtube dipenuhi bunga dan lilin aroma terapi. Tampak beberapa fasililitas
Borjuis dan anggun Bu RT melangkah menyusuri kamar mandi lalu mulai menari-nari
ala balerina
FADE OUT:
xxx, ban berenang dan lainnya. Seorang penjaga kemayu berusaha menertibkan.
PENJAGA
(Centil)
Please degh..!. pada ngantry yang tertib bo! Itu Lekong-lekong jangan pada ngelaba ya
kalo ngantri.
PENJAGA
Jangan lupa ya dengan kartu membernya Nanti kalo sudah penuh. Bisa ditukar
denganh adiah yang menarik. Ada perawatan rambut, pedicure mani cure, lulur,
CUT TO:
Laki-laki mengenakan sarung dan kaos dalam dengan membawa radio tua. Masuk ke
kamar mandi,lalu jongkok di atas closet duduk sambil merokok dan mendengarkan
radio.
CUT TO:
CUT TO:
CUT TO:
INT. KAMAR MANDI MEWAHO SIANG
CUT TO:
CUT TO:
CUT TO:
Bu RT keluar dari WC PIP melalui antrian. Wajahnya tegang tapi tetap berusaha
anggun.
FADE OUT:
Warga mengantri di WC PIP. Wanita cantik berada di depan antrian lalu berjalan
masuk WC PIP.
CUT TO:
Wanita cantik tersenyum lalu matanya berkeling genit, rambutanya tersibak tertiup
CUT TO:
(Galak)
TBU
(Protes)
PREMAN
(Kesal)
Apaan Lu.
Preman menyingsingkan lengan baju lalu menunjukan otot bisepnya yang kekar dan
Terlihat jelas gambar tato. Warga dan penjaga ketakutan mereka menunduk Preman
CUT TO:
Terdengar suara dialog dan musik film india sedih mendayu-dayu Sayup-sayup
Terdengar suara orang menangis. Lantai kamar mandi penuh dengan kertas tisue
CUT TO:
CUT TO:
Pria membuka baju, membuka celana, melangkah menuju bathtube lalu berendam di
luar biasa dan memejamkan mata. Tangan lelaki meletakan sabun penuh buih di
pinggir bathtube Dan sabun terjatuh ke lantai
CUT TO:
CUT TO:
Salah satunya pintunya terbuka. Bu RT tampak akan masuk WC biasa, ketika ia akan
FADE OUT:
Orang mengantri di depan WC PIP. Sepatu hansip yang sedang berjalan. Hansip
Tidak lama kemudian Pak RT datang Hal ini tentu saja membingungkan warga
PAKRT
IBU I
(Ingin tau)
Kenapa Pak?
IBU II
WARGA
(Serempak)
Kenapa.?
PAKRT
Stabilitas rumah tangga warga kita. Coba bayangkan gara-gara ibu-ibu mengantri
Seharian berapa banyak suami dan anak-anak terlantar. Apa ibu-ibu gak takut nanti
IBU I
(Resah)
IBU II
(Panik)
PAK RT
(Berwibawa)
WARGA
(Mengangguk)
CUT TO:
INT. RUANG TAMU+SALON BU RT, SIANG
CUT TO:
pencahar.
Pak RT datang.
Salah satunya pintunya terbuka. Bu RT tampak akan masuk WC biasa, ketika ia akan
STOP
CUT TO:
Lalu [center]ia berusaha jongkok di atas closet tapi gagal Karena badan gemuknya bu RT
tidak bias menyimbangkan diri. Dia kembali duduk di closet wajahnya kesal
BU RT
Aaaaaaaaaaaaaaaa !!!!!!!!!!
SELESAI
[/center]
SKENARIO FILM DOKUMENTER klompok gw ni
undefined undefined
SKENARIO
TEMA : WORLD CLASS CITY
FILM DOKUMENTER “ SEMARANG BERMIMPI “
durasi +/- 17 menit
KARAKTERISASI PEMAIN;
A. PEMAIN UTAMA :
B.SINOPSIS
Bercerita tentang kota Semarang yang sedang menuju WORLD CLASS CITY. World class
city = kota bertaraf internasional. Semarang ternyata memiliki beberapa tempat yang bisa di
pakai untuk kriteria world class city. Kota semrang adalah salah satu kota yang masih
menyimpan bukti cerita sejarah.
Misalnya
-kawasan tugu muda, kawasan yang menjadi pusat kota, landmark kota semarang. Museum
mandala bakti, gedung wisma perdamaian, dan lawang sewu, adalah beberapa bangunan yang
mengitari tugu muda, bangunan sejarah yang masih berdiri kokoh sampai sekarang.
-Sekitar jalan pemuda/pahlawan yang tertib, nyaman, dan bebas dari sampah.
-Kawasan pasar Johar. Kawasan yang menjadi salah satu pusat kegiatan perekonomian.
Kekurangan dari kawasan ini ialah, kurangnya penertiban lapak dagang, sarana parkir yang
semrawut sehingga akses jalan terhambat, kondisi jalan yang rusak mengakibatkan banyak
genangan air yang menyembul saat hujan sehingga terlihat kumuh, area pedestrian yang
tertutup lapak dagang, kurangnya perawatan lingkungan pasar.
-Gereja Blenduk, situs sejarah yang biasanya sering di kunjungi wisatawan. Lebih sering di
gunakan untuk kegiatan keagamaan, objek foto. Geraja kristen tertua di jawa tengah, berdiri
sejak tahun 1753.
-Sampo Kong, masjid yang didirikan oleh laksamana ceng ho saat melakukan perdagangan di
pulau jawa. Tujuan ia membangun masjid ini adalah sebagai bentuk penyebaran agama islam
di jawa. Tetapi entah mengapa sekarang ini sampo Kong bukan lagi menjadi masjid,
melainkan Klenteng.
-Masjid Agung Demak, masjid terbesar di Semarang. Di bangun dengan menghabiskan dana
sekitar 200 milyar rupiah. Di dalam menara husna terdapat museum agama Islam yang dapat
memberi pengetahuan pada kita tentang penyebaran agama islam di jawa tengah.
-kawasan simpang lima. Salah satu pusat kota, landmark kota semarang juga. Di sekitarnya
terdapat Mall ciputra, Matahari plaza, masjid, hotel, sekolah, kantor, dll. Namun sayangnya
terkadang wilayah ini sering banjir.
Dari tempat rekomendasi di atas tersebut nantinya kita akan membandingkan dengan keadaan
kota di Singapura. Sehingga kita akan mengetahui perbandingan standart world class city di
inonesia (khususnya semarang ) dengan singapura.
C.SKENARIO_______________________________
OPENING :
Memperlihatkan jalanan kota semarang.
CUT
CUT
Presenter : “ kita sekarang berada di kawasan pasar johar semarang. Dapat kita lihat bahwa di
sini tidak banyak berubah. Tempat parkir masih terlihat semrawut tidak rapi, macet, tempat
pejalan kaki / pedestrian juga tampaknya kurang berfungsi dengan baik, karena ada pedangan
yang secara sengaja mempergunakannya sebagai tempat berdagang. Mall matahari di sisi
saya ini sepertinya bangkrut karena banyak kerugian yang di tanggung akibat penjarahan dari
copet, dll.”
Kemacetan pasar johar tampak begitu menggila saat itu, di tambah cuaca yang sangat panas.
Banyak jalanan yang berlubang membuat para pengendara kendaraan harus waspada saat
melintas.
Presenter : “ Dan ini adalah gambaran kondisi jalan di kawasan johar. Banyak jalan yang
berlubang.” Sambil melihat ke arah jalan yang lubang .“ mungkin jika pasar johar ini lebih di
rawat, akan jauh lebih menarik wisatawan. Seperti halnya Malioboro YK. “ (tersenyum)
CUT
Mereka langsung menuju ke sampokong. Setelah memarkirkan motor mereka segera ke loket
untuk dapat masuk ke dalam
Di dalam terlihat beberapa bangunan dengan ciri khas seperti bangunan cina. Mereka
berhenti di depan bangunan yang paling besar
Presenter : “ yak,, di sini namanya sampo kong. Menurut sejarah, Laksamana ceng ho pernah
singgah di semarang dan mendirikan bangunan ini. Dia datang ke Semarang untuk
melakukan perdagangan dan menyebarkan agama islam. Konon katanya dahulu di sini adalah
masjid,tapi mengapa sekarang berubah fungsi menjadi klenteng?” tertawa kecil
CUT
Presenter : “ di belakang saya ini namanya greja blenduk. Gereja yang merupakan
peninggalan jaman penjajahan belanda. Ini adalah gereja kristen tertua di Semarang, dan
berdiri sejak tahun 1753. Banyak wisatawan berkunjung ke sini sekedar berfoto ria. Gereja
ini masih aktif di gunakan untuk kegiatan ke agamaan. Namun yang sangat di sayangkan
adalah, akses jalan meuju gereja ini banyak yang rusak. Terkadang banjir ROB kalau sedang
musim penghujan. Mungkin kalau akses jalan di perbaiki, gereja blenduk dan kawasan kota
lama Semarang dapat menjadi saalah satu tempat pilihan wisatawan. “
CUT
Masjid ini terlihat megah dan sangat menawan. Cuaca yang begitu terik membuat perjalanan
semakin seru.
Mereka tertarik untuk masuk ke dalam menara husna.
Presenter... : “ ini namanya menara husna. Mau tau isinya? Ayok masuuk..!”
Salah seorang tampak membeli tiket masuk yang hanya seharga 5000 untuk dapat sampai ke
puncak menara, lalu mereka segera memasuki lift untuk dapat naik ke atas menara.
Di atas menara..
Presenter....: “ nah sampai juga kita di atas menara husna. Hmmm.. anginnya sangat kencang
ya? Menara ini memiliki ketinggian 19 lantai. Fantastiiss. Di sini kita dapat melihat seluruh
wilayah kota Semarang menggunakan teropong itu tuh.” Mendekati teropong. “ ayoo kita
lihat di mana totem?”
CUT
Di museum mereka hanya melihat-lihat sambil sesekali membaca keterangan yang tertera
pada benda-benda yang ada di situ.
CUT
CUT
SCENE 09. EXT/ INT. Simpang lima semarang
waktu: 12.25 - 13.00 wib
pemain : presenter ...
Mereka tertarik untuk berada di tengah-tengah lapangan, walaupun saat itu cuaca sedang
panas-panasnya.
Di tengah lapangan..
Presenter ... : “ panas sekali di sini pemirsa.” Mengeluh sambil kipas-kipas
Presenter.... : “ kalian pernah ke simpang lima? Kalau nggak pernah ayoo kapan-kapan kita
ngawul di sini. hahaha.” Tertawa
All crue
“ hahahaa ngawul muluk. Ujian woy!”
Presenter... : “ stau saya,, di sini sering di pakai kegiatan konser akbar. Selain konser,
lapangan ini juga di pakai untuk upacara memperingati HUT kemerdekaan RI. Lapangan ini
kadang di sebut lapangan pancasila.”
Mereka tampak asik memperhatikan sekitarnya.
Presenter.... : “ di sana ada mall ciputra, matahari plaza, hotel, masjid, sekolah,,, baanyak deh
pokoknya. Tapi sayang,, kadang di sini suka banjir kalo ujan deres.”
CUT
CUT
...............................................................................................................................???????
Presenter.... : “ gimana ? udah ngerti kan bedanya antara Semarang dan Singapura? ........
SCENE ENDING :
Hanya menampilkan bebarapa slide kegiatan mereka saat melakukan pengambilan gambar /
behind the scene. Menampilkan pula foto-foto narsis ataupun saat tidak sadar kamera.
Sekaligus pengenalan tokoh.
Skenario dan Penulisan Naskah
Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film
yang terpenting adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal
sebagai rancangan membuat film. Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah
selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis.
Lantas bagaimana cara menulis skenario? Berikut ini akan dipaparkan teknik menulis skenario yang
diambil dari beberapa sumber di internet.
IDE CERITA
Oke, mungkin yang pertama ingin diketahui oleh orang yang ingin membuat skenario untuk film
adalah langkah pertama. Apa sih yang paling pertama dilakukan dalam membuat skenario?
Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu
kalimat. Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia
ajak bicara, atau tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. Dalam
bahasa Inggris, biasanya wujudnya seperti ini: the story tells us about a maid that goes to a dance
party in a castle, atau, about a father that always lie to his son.
Apapun bentuknya, biasanya subyek yang ditulis di awal kalimat selalu manusia. Mungkin ada
beberapa yang mau membuat subyeknya non-manusia, seperti binatang, matahari, air, waktu, atau
apapun. Namun biasanya akan menemui kesulitan dalam pengembangannya karena subyek-subyek
non-manusia kadang tidak bisa melakukan aksi dan jarang sekali memiliki problem yang menarik.
Seandainya tetap ingin membuat subyek non-manusia, biasanya subyek tersebut tetap
“dimanusiakan”, atau dipersonifikasikan, dan tetap memiliki karakter-karakter manusia.
Contoh ide cerita: sepesang kekasih yang telah menikah saat kelas dua SMA dan memiliki seorang
anak.
CERITA DASAR
Ide cerita yang cuma satu kalimat harus dikembangkan kedalam cerita dasar (basic story), yang isinya
tidak lebih dari satu halaman folio dengan spasi satu setengah dan font times new roman ukuran 12.
Biasanya cerita dasar berkisar setengah halaman saja. Isi dari cerita dasar itu ada keterangan tempat
dan waktu, keterangan tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita, problem-problem utama, serta
penyelesaian. Jangan malu-malu untuk menulis akhir dari cerita yang dibuat, jangan disimpan-
simpan sendiri atau untuk membuat surprise orang. Tidak ada orang yang bisa anda kejutkan dalam
proses penulisan skenario.
KARAKTER
Dalam skenario yang akan kita buat, akan muncul tokoh-tokoh. Kita harus membuat dan
mengenalinya lebih dalam. Gunanya banyak. Kita akan tahu bagaimana tokoh tersebut berdialog,
berpikir dan bertindak. Kita akan tahu bagaimana si tokoh akan memecahkan masalah. Juga
bagaimana koflik antara satu tokoh dengan tokoh lain.
Pada tahap pencarian pemain (casting), penjelasan karakter juga sangat membantu untuk
menemukan pemain yang cocok untuk memerankan tokoh yang dibuat. Selanjutnya, bagi pemain itu
sendiri akan lebih mudah untuk memahami karakter tokoh yang harus dimainkannya.
Untuk mengembangkan karakter tokoh, kita bisa melakukannya dengan memberikan data
mengenai : nama lengkap dan panggilan, agama, umur, hubungan keluarga dan pertemanan,
kegemaran (ilmu pengetahuan, film, musik, olahraga, bacaan, makanan), ciri-ciri fisik, intelejensia,
gaya busana, cara berbicara, sifat, tempat tinggal, dan lain-lain.
Contoh perincian karakter: Sinta, cewek SMA usia 18 tahun, tidak terlalu pintar. Tatap matanya genit,
murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang
cewek glamour yang selalu tampil seksi. Hobi jalan-jalan dan shopping. Tinggal di sebuah komplek
perumahan elit. Orang tua sangat sibuk, jarang di rumah.
LOKASI
Untuk membuat adegan, kita harus menentukan set dan lokasi (tempat adegan berlangsung) terlebih
dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk menentukan adegan. Sedang apa, posisinya dimana, dari
mana, menuju kemana, melihat apa atau memandang ke arah mana.
Tempat kejadian berlangsung itu bisa berupa set yang dibangun di studio, misalnya ruang-ruang
dalam rumah seperti teras, ruang tamu, ruang tengah, kamar, dapur atau kita menggunakan bagian
dari bangunan rumah yang sebenarnya. Yang dimaksud set tidak selalu harus rumah, tapi juga jalan
atau tempat lain.
Penjelasan set ini, selain berguna bagi kita ketika membuat skenario, juga berguna sebagai petunjuk
bagi set builder untuk membangun set di studio atau bagi unit produksi untuk mencarikan bagunan
yang akan dijadikan sebagai set yang sesuai dengan tuntutan skenario.
PLOT
Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana
dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up
atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah.
Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan
skenario.
Babak I : Pada liburan kenaikan kelas dua, Sinta mengadakan party di rumahnya. Pesta usai dan
teman-teman pulang. Karena dalam keadaan mabuk, Sinta menerima ajakan Andre, teman
sekelasnya yang masih disitu, untuk bersetubuh. Sinta hamil. Untunglah Andre mau bertanggung
jawab. Kelas dua SMA mereka resmi jadi suami istri dan beranak satu.
Babak II : Mereka masih labil. Menyelesaikan masalah dengan emosi. Sinta menuduh Andre
selingkuh dengan Ratna, teman satu tim Andre di eskul basket. Andre tak terima, dia juga menuduh
Sinta main belakang dengan Renald, kakak kelas mereka. Pertengkaran mewarnai hari-hari.
Babak III : Suatu hari ketika mereka bertengkar hebat, anak mereka yang masih belum genap setahun
menagis keras. Minta susu. Sementara susu habis. Uang mereka juga tipis. Pada akhirnya mereka
berjuang bersama untuk membelikan susu anaknya. Di tengah perjuangan membelikan susu, mereka
sadar bahwa bertengkar terus tak ada guna. Ada anak mereka yang harus dipikirkan. Happy ending.
OUTLINE
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa
outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :
1. Di Rumah Sinta :
1.1. Sinta berjoged bersama teman-temannnya, mengikuti dentuman house music,
1.2. Sinta dan Andre saling curi-curi pandang,
1.3. Karena kebanyakan minum Sinta mabuk, party hampir usai,
1.4. Teman-teman sinta pulang, Andre terlihat enggan pulang,
1.5. Andre menyusul Sinta yang menuju kamar tidur, dst
SCENE
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri
dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan
apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior
digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading
adalah sebagai berikut :
1. INT. RUMAH SINTA – MALAM
ACTION
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang
merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis
sebagai berikut :
INT. RUMAH SINTA – MALAM
Sinta berjoged bersama teman-temannya mengikuti dentuman house music.
(V.O)
Hidup ini harus dirayakan. Harus berpesta. Aku tak pernah tahu, kenapa orang-orang masih punya
alasan untuk bersedih. Bukankah hidup ini sudah susah? Kenapa pula hati selalu diliputi sedih, takut,
bimbang, kecewa, ah bullshit! Bersenang-senang lah, berpesta lah!
ATURAN BAKU
Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya:
1. Font Courier New
2. Ukuran/size 12.
3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua
Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui
bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu
menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam.
Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di
skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.
ISTILAH PENTING
Ø BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk
gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
Ø CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan
detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh
biasanya muncul gambar wajah saja.
Ø COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan
memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
Ø CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
Ø CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya.
Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
Ø CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat
yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
Ø DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah
ke adegan berikutnya.
Ø ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
Ø EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.
Ø FADE OUT: Perpindahan gambar dari terang ke gelap secara perlahan.
Ø FADE IN: Perpindahan gambar dari gelap ke terang secara perlahan.
Ø FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar
tayangan sekarang.
Ø FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang
melamun.
Ø FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat
membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
Ø INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
Ø INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu
kesatuan cerita.
Ø INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara
keseluruhan.
Ø LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara
keseluruhan.
Ø MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
Ø MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga
menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
Ø OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh
yang mendengarnya.
Ø PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
Ø POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang
memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.
Ø SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
Ø SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
Ø SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik.
Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.
Ø SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
Ø TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus
mengikuti cerita.
Ø VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun
bibir tidak bergerak.
Penulis scenario film, Adenin Adlan mengungkapkan bahwa penulis skenario harus bisa membuat
skenario sesuai dengan kebutuhan sutradara. “Adakalanya naskah novel yang panjang harus diringkas
untuk bisa menjadi tayangan film berdurasi 1,5 jam. Tapi adakalanya naskah cerpen yang hanya 1,5
halaman harus dikembangkan sedemikian rupa sampai akhirnya menjadi puluhan lembar naskah
film,” ujar Adenin, yang diantaranya telah membuat scenario untuk film “Rumah Tanpa Jendela” ini.
Berikut ini tips bagaimana membuat naskah scenario film yang menarik, ala Adenin Adlan:
1. Tahap Pertama: Yang pertama kali dilakukan ketika akan membuat scenario film adalah membuat
synopsis. Begitu selesai , penulis scenario akan terus bergerak untuk mengembangkan plot yang
merupakan scenario tanpa dialog. Setelah itu, barulah proses membuat scenario mendapat
tambahan dialog sampai akhirnya scenario tersebut diantarkan kepada sutradara.
2. Tahap Kedua: Salah satu tahapan yang paling penting dalam pembuatan naskah scenario adalah
membuat plot film, yakni menyusun urutan golden scene. Adenin menuturkan, golden scene adalah
penentuan adegan-adegan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi adegan andalan. Bisa
membuat para penonton tertawa, menangis, terkejut bahkan ketakutan di sepanjang durasi film
berlangsung, bergantung pada efek yang ingin ditampilkan.
3. Tahap Ketiga: Usai Golden Scene yang dikumpulkan dinilai cukup untuk membuat penonton duduk
menyimak film, selanjutnya proses pembuatan scenario yang sudah setengah jalan ini bisa dibilang
sudah selesai. Dan proses selanjutnya, penulis naskah tinggal melengkapi keseluruhan dialog dan
membuatnya menjadi senjata untuk membangun sebuah film.
Lain-lain
Swastika Nohara, penulis skenario Hari Ini Pasti Menang (HIPM) menceritakan pengalamannya
kepada pembaca Citizen6.com
Bagaimana ceritanya sampai bisa menulis skenario Film Hari Ini Pasti Menang?
Sebelum menulis skenario film Hari Ini Pasti Menang, saya sudah menulis skenario film Mbak Lastri
untuk PH yang sama yakni Bogalakon Pictures. Sayangnya film Mbak Lastri yang sudah selesai
shooting ini tidak jadi tayang. Bogalakon kembali menugaskan saya menulis skenario film Hari Ini
Pasti Menang, sebuah sport-drama tentang timnas Indonesia setelah lolos ke Piala Dunia 2014 di
Brazil. Mengkhayal? Memang iya! Hahahaha... Selain gemerlapnya dunia sepak bola, film ini juga
membahas sisi gelap permainan sepak bola di Indonesia, termasuk soal judinya.
Pengalaman menarik selama mengerjakan skenario Film Hari Ini Pasti Menang?
Dalam proses riset film Hari Ini Pasti Menang, saya bertemu dan wawancara santai seorang bandar
judi kelas kakap. Dari dia lah saya belajar soal seluk-beluk judi bola di Indonesia, termasuk istilah-
istilah khusus yang dipakai. Saya sempat bengong pas mendengar cerita betapa mudahnya para high
rollers itu mempertaruhkan uang dan aset bernilai milyaran rupiah hanya untuk sebuah
pertandingan sepak bola!!! Gila! Bagi saya, uang milyaran rupiah itu kayak tabungan seumur hidup!!
Sementara sang bandar malah tertawa ngakak melihat ekspresi bengong saya. Wah, kena deh saya
ditertawakan bandar... hahahaha...
Bulan April nanti, film Hari Ini Pasti Menang akan tayang di bioskop, terus terang sekarang saya deg-
degan menanti bagaimana respon penonton. Sebagai penulis, enaknya adalah kita bisa move-on ke
project film selanjutnya meskipun film ini belum rilis. Sekarang saya sedang menulis skenario film
Cahaya Dari Timur yang akan shooting di Desa Tulehu, di dekat Ambon. Selain menulis skenario, saya
juga mengajar part time di jurusan film Binus International, semester ini untuk mata kuliah Film
Production
Sekarang boleh dibilang salah satu impian masa kecil saya mulai terwujud. Sejak SD saya sangat suka
membaca buku-buku fiksi karya Enid Blyton dan Alfred Hitchock, dan bermimpi suatu saat saya juga
menulis karya fiksi yang bisa dinikmati orang banyak.
Sebenarnya saya sudah mulai menulis naskah atau skenario film dokumenter pendek sejak bekerja
sebagai reporter & anchor TV. Kemudian saya resign dari pekerjaan tersebut dan mendapat beasiswa
British Chevening untuk mengambil program Master di London, dan disinilah saya sering mengikuti
kelas penulisan skenario meskipun statusnya sebagai mahasiswa sit-in (tidak masuk SKS karena saya
ambil jurusan lain).
Ketika itu saya sudah mulai menulis skenario fiksi untuk FTV. Setelah kembali ke Jakarta, saya terpilih
ikut work shop penulisan skenario dengan tutor Tom Abrams, seorang penulis skenario dari
Hollywood. Disinilah kami mendapatkan banyak hal tentang penulisan skenario, dan mendapat
bimbingan intensif. Seluruh peserta workshop ditantang mengembangkan kerangka skenario dan
Tom selalu saja berhasil menemukan cara untuk membuat cerita kita lebih menarik.
Saya berangkat dari dunia jurnalistik TV yang dituntut untuk memikirkan aspek visual sejak awal
menulis. Kebiasaan berpikir visual ini terus terbawa sehingga saya merasa menulis skenario adalah
outlet yang pas dibandingkan bidang penulisan fiksi yang lain.
Apa kesyikan menulis skenario, dibanding dengan menulis cerita fiksi lain, cerpen, novel?
Terus terang saya belum pernah menulis novel dan cerpen. Salah satu tantangan menulis skenario
adalah kita harus bisa bekerja dalam tim, karena proses kreatifnya selalu melibatkan sutradara dan
produser. Rasanya puas sekali kalau di meeting produksi, sutradara terlihat excited saat membahas
skenario yang saya tulis. Kadang penulis harus bersedia kompromi, in a good way, misalnya terkait
budget produksi. Keterlibatan produser juga 'memaksa' saya menyelesaikan skenario dalam tenggat
waktu tertentu, dan ini bisa jadi tantangan tersendiri. Satu hal penting adalah lancarnya komunikasi
dan terbuka menerima masukan selama proses menulis skenario.
Selain skenario film, tahun ini untuk pertama kalinya saya menulis naskah komik, bersama Estu
Ernesto. Judul komiknya GO8, ilustrasinya dikerjakan tim Makko. Sekarang sudah selesai dicetak dan
segera beredar di outlet-outlet Seven Eleven di Jakarta. Komik kok jualannya di minimarket? Agak
aneh ya. Hahaha... kami memang suka sesuatu yang berbeda. (KW)
Read more:
http://desxripsi.blogspot.com/2013/03/Skenariodanpenulisannaskah.html#ixzz2c6vZRkUd
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas
ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak
kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini
memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar.
Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat,
dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan
pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan
objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata
katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi
dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti
hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat
seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
· Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari
dada keatas.
· Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat
hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
· Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
· Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
· Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh
objek terkena hingga latar belakang objek.
· Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya
terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari
kepala sampai lutut.
· Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan
objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut
terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan
dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan
tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt
down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak
maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
· Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
· Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika
gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara
bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out
jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
· Objek bergerak sejajar dengan kamera.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran
gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan
lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini
menghasilkan kesan lebih dramatik.
· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari
belakang.
· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari
cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera
sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan
sehingga ada kesan indah.
· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai
latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek
lain secara cepat.
· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih
dramatik.
· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya
digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya
terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek
sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping,
kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.