1091 1788 2 PB PDF
1091 1788 2 PB PDF
Abstract
The aim of the research was to analyze the effectiveness of Revitalization of Traditional Market
In Makassar City. The research was a qualitative study. The techniques of obtaining the data
were observation, interview and documentation study. They were analyzed using descriptive
qualitative approach. The results of the research indicate that the variables of the number of re-
sult are categorized ineffective since there are works which are not realized and the quantity of
the number of built lods cannot accommodate merchants and vendors who sell outside mar-
kets.The variable of satisfaction level is ineffective since the size of lots is very narrow and
inavailability of adequate facilities. Variables of creative products categorized ineffective since
the arrangement of types of merchandises in the markets is irregular and lack of socialization of
market management of merchants; therefore, there is no conductive relationship that can lead
to creativity merchant. Archieved intensity variable is categorized ineffective since market man-
agement does not obey the existing rules. Besides, the merchants have a low awareness in cre-
ating competitive market.
Keywords: baperjakat, promotion, makassar
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas revitalisasi pasar tradisional Pa’baeng-
Baeng di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan
observasi, wawancara serta telaah dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari variabel jumlah
hasil dikategorikan tidak efektif, disebabkan karena adanya pekerjaan yang tidak terealisasi
dan dari segi kuantitas jumlah lods yang dibangun tidak dapat menampung pedagang dan PKL
yang berjualan diluar pasar. Dari variabel tingkat kepuasan yang diperoleh dikategorikan tidak
efektif, disebabkan ukuran lods sangat sempit dan belum tersedianya sarana yang memadai.
Dari variabel produk kreatif dikategorikan tidak efektif, disebabkan penataan jenis barang jua-
lan pasar yang tidak teratur dan kurangnya sosialisasi pengelola pasar pada pedagang sehing-
ga tidak tercipta hubungan yang kondusif yang bisa menimbulkan kreativitas pedagang. Dari
variabel Intensitas yang dicapai dikategorikan tidak efektif, disebabkan pengelola pasar masih
kurang mematuhi aturan yang ada mengenai pengelolaan pasar, begitupun dengan pedagang
yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam hal menciptakan pasar yang berdaya
saing.
Kata kunci: baperjakat, promosi jabatan, makassar
104
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016
105
Efektivitas Revitalisasi Pasar Tradisional Pa’baeng-Baeng di Kota Makassar
(Nur Asma)
Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan Toko bangunan pasar untuk dikelola oleh PD. Pasar
Modern. Makassar Raya.
Pasar tradisional adalah pasar yang Program yang dilakukan oleh PD. Pasar
dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Da- Makassar Raya dalam rangka pengelolaan
erah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan pasar sekaitan dengan upaya pengelolaan
Badan Usaha Milik Daerah, termasuk ker- pendapatan, pelayanan kebersihan, pelayan-
jasama swasta dengan tempat usaha berupa an keamanan dan ketertiban pasar, penye-
toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/ diaan sarana dan prasarana fasilitas pasar,
dikelola oleh pedagang kecil, menengah, meningkatkan kinerja aparat atau karyawan.
swadaya masyarakat atau koperasi dengan Dan sekaitan dengan kedua fungsi yakni
usaha skala kecil, modal kecil dan dengan mewujudkan dan meningkatkan pelayanan
proses jual beli barang dagangan melalui ta- masyarakat dalam penyediaan sarana dan
war menawar. Pembangunan dan pengelola- prasarana pasar agar nanti memberikan
an sarana prasarana distribusi perdagangan kontribusi pendapatan asli daerah dalam
bertujuan menghasilkan pasar percontohan. rangka pengembangan dan pembangunan
Pasar percontohan tersebut dalam hal men- kota Makassar.
ciptakan pasar tradisional yang bersih, sehat, Efektivitas program pasar tradisional ini
aman, nyaman, tertib, jujur dan ramah ling- akan tercapai apabila adanya dukungan dari
kungan serta meningkatkan daya saing. semua pihak terutama pengelola pasar dan
Pasar Pa’baeng-Baeng Kota Makassar pedagang selaku pemeran di dalam aktivitas
merupakan salah satu pasar tradisional yang ekonomi di pasar. Perbaikan kondisi fisik yang
terletak di Kota Makassar. Pasar Pa’baeng- bersih dan nyaman serta manajemen penge-
Baeng berdiri sejak tahun 1980 dan telah di- lolaan yang baik dan profesional dengan SDM
revitalisasi pada tahun 2009. Luas Lahan pengelola pasar yang berkualitas dan profe-
pasar tersebut adalah 21.600 m2 dan status sional diharapkan mampu meningkatkan
kepemilikan lahan adalah tanah pemerintah daya saing pasar tradisional, meningkatkan
Kota Makassar. kunjungan konsumen untuk berbelanja di
Langkah yang dilakukan pemerintah dalam pasar tradisional. Tentu saja hal ini akan
hal pendanaan untuk pemberdayaan pasar berdampak langsung terhadap peningkatan
tradisional adalah dengan adanya dana sti- pendapatan pedagang.
mulus fiskal dari kementerian perdagangan RI Efektivitas merupakan hubungan antara
untuk pembangunan pasar pa’baeg-baeng di keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan
Kota Makassar. Jumlah dana pmbangunan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar
pasar yang berasal dari dana stimulus fiskal konstribusi daripada keluaran yang dihasilkan
adalah sebesar Rp. 12.500.000.000. terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut,
Tahun Anggaran 2009 Kantor Perindus- maka dapat dikatakan efektif pula unit terse-
trian Perdagangan Dan Penanaman Modal but.
Kota Makassar mendapat alokasi dana untuk Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam
kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional program revitalisasi pasar tradisional
Percontohan Pasar Pa’baeng-Baeng Kota Ma- Pa’baeng-Baeng tidak efektif. Hasil yang di-
kassar sebesar Rp.12.500.000.000,- (dua harapkan yaitu terciptanya pasar tradisional
belas milyar lima ratus juta rupiah) yang ber- yang bersih,sehat, tertib, aman, jujur, ramah
sumber dari APBN. Setelah selesai pem- lingkungan serta meningkatkan daya saing
bangunan pasar Pa’baeng-Baeng, maka di Di- sehingga diperlukan penguatan kembali
nas perindustrin perdagangan menyerahkan komitmen dari para implementor dan pene-
rima kebijakan untuk pelaksanaan kebijakan
106
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016
tersebut namun kondisi pasar Pa’baeng- dilakukan dengan cara membangun bagunan
Baeng yang terlihat dilapangan belum men- pasar diharapkan mampu meningkatkan daya
capai tujuan tersebut. Terlihat masih banyak tarik pasar tradisional agar mampu bersaing
PKL yang berjualan diluar pasar, sampah secara dinamis. Keluaran (Ouput) yang
masih terlihat dimana-mana, sempitnya dihasilkan adalah bangunan pasar Pa’baeng-
lorong pasar yang disebabkan karena ba- Baeng dengan kualifikasi yang sudah jadi Luas
nyaknya penjual yang mengambil lorong Lahan: 10.970,59 m2, Luas Bangunan:
pasar sebagai tempat jualan menyebabkan 4.308,77 m2 dengan Los Kering: 592 Unit
ketidaknyamanan bagi pembeli menyebab- (Ukuran @2m X 2 m), Los Basah:72 Unit
kan banyak pembeli yang memilih untuk ber- (Ukuran @ 0,9 m X 1,2 m), Kios: 39 Unit (Uku-
belanja diluar pasar, kurangnya pembeli. ran 4m X 4 m) serta Kios: 28 unit (Ukuran 3m
Melihat kondisi yang ada dipasar, tampak X 4 m). Berdasarkan data yang diperoleh
bahwa kurangnya baiknya pengelolaan dari dilapangan Pihak Disperindag Kota Makassar
pengelola pasar dan termasuk kurangnya selaku penanggung jawab proyek pembangu-
kesadaran dari pedagang dalam mencapai nan tersebut mengklaim pembangunan pasar
tujuan sehingga diperlukan penguatan kem- sesuai dengan RABnya Dengan demikian
bali komitmen dari para implementor dan bangunan pasar Pa’baeng-Baeng yang baru
penerima kebijakan untuk pelaksanaan ke- diharapkan akan dapat meningkatkan aktivi-
bijakan tersebut. tas pasar tradisional dan memperbaiki taraf
Untuk mengukur efektivitas maka varia- hidup pedagangnya.
bel-variabel dalam mengukur efektivitas ber- Hasil merupakan perbandingan antara ma-
dasarkan teori dari Donald S. David Krech, Ri- sukan (input) dan keluaran (output), dalam
card S. Cruthfied dan Egerton L. Ballachey penelitian ini dapat berdasarkan observasi
dilihat dari : jumlah hasil yang dikeluarkan, dan hasil wawancara disimpulkan bahwa ma-
tingkat kepuasan yang diperoleh, produk kre- sukan (input) berupa sumber daya finansial
atif dan intensitas yang akan dicapai (Danim, dan non finansial menghasilkan keluaran
2004). (output) berupa bangunan Pasar Pabaeng-
Hasil dimaksud dalam penelitian ini dapat baeng yang baru sesuai spesifikasi yang telah
dilihat dari perbandingan (ratio) antara ma- direncanakan sebelumnya sehingga tujuan
sukan (input) dengan keluaran (output). Ma- revitalisasi pasar Pabaeng-baeng yakni men-
sukan (inputnya) berupa sumber daya finan- ciptakan lingkungan pasar tradisional yang
sial yang berasal dari Kementerian bersih, sehat, tertib, aman, jujur dan ramah
Perdagangan dan Perindustrian mengguna- lingkungan serta dapat meningkatkan daya
kan dana anggaran pendapatan dan belanja saing dapat diwujudkan. Namun, ternyata
negara dana stimulus fiskal sebesar Rp. jumlah los pasar yang dibangun tidak dapat
12.500.000.000, (Dua belas Milyar Lima Ratus menampung semua pedagang lama maupun
Juta Rupiah) yang dikelola oleh Dinas PKL yang berjualan diluar pasar, padahal
Perdagangan dan Perindustrian Kota Makas- pihak pengelola pasar dalam hal ini PD. Pasar
sar dan untuk pengelolaan pasca pem- Makassar Raya pada saat mengajukan pro-
bangunan pemegang tanggung jawab adalah posal pembangunan pasar kepada Kemen-
PD. Pasar Makassar Raya. Program pemba- terian perdagangan telah mendata jumlah
ngunan dan pengembangan sarana distribusi pedagang dalam pasar maupun para PKL yang
melalui revitalisasi pasar Pa’baeng-Baeng ini berjualan diluar pasar, namun pada kenyata-
ditujukan untuk mengembangkan pasar anya setelah dibangun jumlah los tetap tidak
tradisional dengan harapan agar tidak mati cukup untuk menampung semua pedagang.
dan kalah bersaing. Revitalisasi pasar yang Berdasarkan observasi dan hasil wawancara
107
Efektivitas Revitalisasi Pasar Tradisional Pa’baeng-Baeng di Kota Makassar
(Nur Asma)
dapat disimpulkan bahwa pada variabel Dalam variabel intensitas yang akan di-
Jumlah Hasil yang dapat dikeluarkan pada capai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi
program revitalisasi Pasar Pabaeng-baeng ini dalam suatu tingkatan intens sesuatu, di-
dikategorikan tidak efektif. mana adanya rasa saling memiliki dengan ka-
Tingkat kepuasan para pedagang dalam dar yang tinggi. Dari variabel intensitas yang
hal ini setelah revitalisasi pasar tradisional di akan dicapai dikategorikan tidak efektif,
pasar Pa’baeng-Baeng dari segi bangunan, disebabkan pengelola pasar, begitupun de-
mereka menganggap sangat mengecewakan. ngan pedagang yang memiliki tingkat kesada-
Ukuran los yang sangat sempit yaitu beruku- ran yang rendah. Masalah pedagang kaki lima
ran 2m x 2m tidak memungkinkan bagi para yang di berada di luar pasar, diperparah
pedagang untuk berjualan di los mereka. dengan adanya kesan pembiaran oleh
Ukuran tersebut dianggap sangat tidak adil pengelola pasar. Setelah dilakukan revitalisasi
karena sebelum di revitalisasi mereka ada pasar, omzet pedagang pasar menurun hal ini
yang mempunyai los sampai ukuran 5m x 7 dipengaruhi oleh faktor lokasi tempat ber-
m. Namun, pada akhirnya pedagang tetap jualan, sepinya pembeli yang masuk ke dalam
menerima,dengan menumpuk barang-barang pasar akhirnya membuat pedagang keluar
dagangan mereka walaupun dirasakan sangat menjual ke badan pasar. Pengelola pasar da-
kurang nyaman. Bagi pedagang yang tidak lam hal ini kurang tegas membina disiplin pa-
menerima, mereka lebih memilih berhenti ra pedagang,banyaknya los yang kosong da-
berjualan dan mengosongkan los mereka, ada lam pasar dibiarkan saja bahkan terkadang
juga yang berhenti berjualan di dalam pasar antara pedagang saling melakukan transaksi
dan memilih berjualan diluar pasar yang sewa los antara para pedagang yang lain,
akhirnya kembali menambah kesemrawutan meskiun hal itu dketahui oleh pengelola pasar
dan ketidaktertiban pedagang-pedagang namun tidak ada tindakan yang tegas dari
pasar. pengelola pasar kepada para pedagang pasar.
Produk kreatif, yaitu penciptaan hubungan Dengan demikian tujuan revitalisasi pasar
yang kondisi yang kondusif dengan dunia ker- yakni menciptakan lingkungan pasar tradi-
ja, yang nantinya dapat menumbuhkan kre- sional yang bersih, sehat, tertib, aman, jujur
atifitas dan kemampuan. Dalam hal ini dan ramah lingkungan serta dapat mening-
pengelola pasar melakukan beberapa sosiali- katkan daya saing masih jauh dari harapan.
sasi terhadap para pedagang pasar, hal ini Tujuan pemerintah dalan merevitalisasi
dilakukan dalam upaya meningkatkan daya pasar Pa’baeng-Baeng ditujukan untuk
saing pasar tradisional. Namun, sosialisasi pa- mengembangkan pasar tradisional dengan
ra pegelola pasar kepada para pedagang harapan agar tidak mati dan kalah bersaing.
pasar dapat dikatakan tidak efektif karena Namun, tujuan revitalisasi Pasar Pa’baeng-
perubahan perilaku pedagang pasar tidak Baeng, tidak mencapai hasil yang diharapkan.
berubah, penataan barang dagangan yang Meskipun banyak pasar tradisional dibangun
tidak teratur, kebersihan pasar yang tidak kembali, upaya revitalisasi ini belum menun-
terawat yang menyebababkan kesan pasar jukkan keberhasilan secara signifikan. Hal ini
yang tidak tertib dan kotor masih melekat ditandai dengan tidak bertambah ramainya
pada pasar tradisional. Data yang didapatkan pasar tradisional. Beberapa pasar tradisional
dilapangan bahwa untuk mendapatkan tem- yang direvitalisasi justru menunjukkan oku-
pat, baik berupa kios dan los pedagang harus pansi pemanfaatan ruang di bawah 50%,
mengeluarkan sejumlah uang yang di berikan yang justru menambah citra kekumuhan
kepada pengelola pasar. pasar tradisional. Kekurangberhasilan revital-
isasi pasar tradisional ini pada beberapa ka-
108
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016
sus akibat kegagalan dari perancangan ba- si untuk pengembangan ekonomi yang ber-
ngunan. pihak pada masyarakat banyak.
109
Efektivitas Revitalisasi Pasar Tradisional Pa’baeng-Baeng di Kota Makassar
(Nur Asma)
110