Anda di halaman 1dari 55

SIMPLE MODERN

PHYSICS
Inti Atom dan Radioaktivitas

ALIM MUSTOFA

Yogyakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia

i | Simple Modern Physics


Simple Modern Physics: Inti Atom dan Radioaktivitas
Alim Mustofa (2019)

KPG 20 19 181019

Cetakan pertama, Oktober 2019

Buku ini tidak menganut paham copyright, tetapi menganut paham right to copy. Siapapun
pantas memiliki hak untuk menyalin buku ini. Siapapun boleh menyebarluaskan buku ini. Jika
hendak menyebarluaskan buku ini, maka tetaplah untuk menjaga hak penulis dengan
namanya tetap tercantum dalam buku ini.

Penyunting

Hans Saputra

Perancang Sampul

Hermawan

Penata letak

Handika Ariwibowo

Penerbit

Kepustakaan Populer Gramedia

Perpustakaan Nasional, Katalog dalam Terbitan (KDT)

Mustofa, Alim
Simple Modern Physics: Inti Atom dan Radioaktivitas
Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Ahmad Dahlan Kampus 4
Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta
vii + 49 hlm.; 13,5 cm x 20 cm
ISBN: 987-654-321-111-1
Surat-e: redaksi.kpg@penerbitkpg.id

Dicetak oleh LTPS Pendidikan Fisika UAD, Yogyakarta.


Isi di luar tanggungjawab percetakan.

ii | Inti Atom dan Radioaktivitas


Daftar Isi

Daftar Isi .............................................................................................iii


Daftar Gambar .....................................................................................v
Daftar Tabel ........................................................................................vi
Kata Pengantar .................................................................................. vii
BAB 1 .................................................................................................. 1
Pendahuluan....................................................................................... 1
Bab 2 ................................................................................................... 3
Inti atom ............................................................................................. 3
2.1 Awal Mula Inti Atom ................................................................. 3
2.2 Struktur Atom ........................................................................... 6
2.3 Sifat-sifat Inti ............................................................................ 7
2.4 Komposisi Inti Atom ................................................................. 8
2.5 Massa Atom .............................................................................. 9
2.6 Energi Ikat Inti......................................................................... 11
2.7 Energi Ikat Rata-Rata Per Nukleon ......................................... 13
2.8 Gaya Inti.................................................................................. 16
2.9 Kestabilan Inti ......................................................................... 19
2.10 Gaya Nuklir ........................................................................... 22
Bab 3 ................................................................................................. 24
Radioaktivitas ................................................................................... 24
3.1 Konsep Radioaktivitas............................................................. 24
3.2 Terjadinya Radioaktivitas ....................................................... 24
3.3 Karakteristik Sinar Radioaktif ................................................. 25
iii | Simple Modern Physics
3.4 Inti Atom Meluruh .................................................................. 26
3.5 Aktivitas Radiasi ...................................................................... 28
3.6 Menentukan Jumlah Zat Sisa Setelah Peluruhan ................... 29
3.7 Waktu Paruh ........................................................................... 30
3.8 Aturan Peluruhan .................................................................. 31
3.9 Radioaktif di Lingkungan Sekitar ............................................ 32
Latihan Soal Inti Atom dan Radioaktivitas ........................................ 36

iv | Inti Atom dan Radioaktivitas


Daftar Gambar
Figure 1. Atom Dalton ........................................................................ 4
Figure 2. Atom Rutherford ................................................................. 5
Figure 3. Nilai rata-rata energi ikat per nukleon dengan nomor
massa yang untuk terjadi pada inti (dan Be8)................................... 13
Figure 4. Jangkauan Gaya Inti ........................................................... 17
Figure 5. Jangkauan Gaya Inti pada Partikel Tetangga Terdekat...... 17
Figure 6. Ilustrasi Gaya Model .......................................................... 18

v | Simple Modern Physics


Daftar Tabel
Table 1. dan Ganjil Jumlah Isotop Stabil dengan Bilangan Proton dan
Neutron yang Genap ........................................................................ 21
Table 2. Gaya Nuklir.......................................................................... 23
Table 3. Karakteristik Sinar-Sinar Radioaktiv .................................... 26
Table 4. Aturan Peluruhan ................................................................ 31

vi | Inti Atom dan Radioaktivitas


Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT., atas Rahmat dan Kurnia yang
telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penyusunan modul ini dapat
terlaksana dengan baik. Penulisan modul ini dapat terlaksana dengan baik
berkat kerja keras penulis dan partisipasi dari berbagai pihak. Berkenaan
dengan itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah mempercayakan


penulisan materi ini.

2. Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang telah mempercayakan


penulisan materi ini.

3. Rekan-rekan Asisten LTPS atas kebersamaannya sehingga dalam waktu


singkat mampu menyiapkan dan membantu berbagai hal berkenaan dengan
penulisan modul ini.

4. Semua pihak yang telah memberikan berbagai jenis bantuan Semoga


segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan menjadi amal baik
dan dilimpahi Rahmat oleh Allah SWT. Akhirnya, semoga modul ini dapat
memberikan manfaat pada kita, khususnya bagi siswa-siswa dalam
meningkatkan kompetensinya.

vii | Simple Modern Physics



The important thing is not to
stop questioning. Curiosity has
its own reason for existing.

-Albert Einstein-

viii | Inti Atom dan Radioaktivitas


BAB 1
Pendahuluan
Eksperimen hamburan Rutherford menunjukkan bahwa atom terdiri dari inti
yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Dibandingkan dengan ukuran inti,
lintasan elektron-elektron berada pada jarak yang sangat besar dari inti.
Sebagian besar massa atom terletak dalam intinya.

Model atom Rutherford didasarkan pada mekanika klasik, model atom Bohr
didasarkan pada konsep-konsep kuantum permulaan, dan teori kuantum
Schrodinger merupakan teori yang secara tepat memerikan struktur atom.
Oleh karena itu, mekanika kuantum merupakan model yang seharusnya
digunakan untuk memberikan struktur inti. Dalam modul ini akan dibahas
masalah-masalah yang berkaitan inti atom, khususnya tentang struktur inti
dan sifat-sifatnya serta model inti, antara lain: terminologi dasar dalam fisika
inti, partikel penyusun inti, energi ikat stabilitas inti, model tetes cairan dan
model kulit. Pokok-pokok bahasan ini berkaitan erat dengan pokok-pokok
bahasan dalam modul-modul sebelumnya, misalnya fisika modern. Oleh
karena itu, penguasaan materi pelajaran dalam modul-modul sebelumnya
akan membantu Anda dalam mempelajari modul ini.

Pemahaman yang mendasar tentang konsep-konsep tersebut akan


memantapkan penguasaan materi bagi siswa yang akan diajarkan.
Pemahaman ini juga akan membantu mahasiswa dalam mempelajari
modulmodul berikutnya.

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu memahami konsep-


konsep yang berkaitan dengan inti atom. Secara lebih khusus Anda
diharapkan dapat:

1. menjelaskan terminologi konsep dasar dalam fisika inti;

2. menjelaskan partikel-partikel penyusun inti atom;

3. menjelaskan pengertian energi ikat inti;

4. menjelaskan pengertian stabilitas inti;

5. menjelaskan model tetes cairan dan model kulit

6. menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan inti atom.

1 | Simple Modern Physics


Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai pelajarilah modul ini secara cermat dan
tekun.

Selain itu Modul Simple Modern Physics: Fisika Inti dan Radioaktvitas
ditujukan agar siswa dapat menguasai konsep-konsep dalam Fisika Inti secara
mendalam. Materi yang dipelajari meliputi ekeperimen hamburan sinar alpha
yang menjadi dasar penemuan inti, tenaga ikat inti, kestabilan inti, reaksi inti
dan proteksi radiasi. Selain penjelasan, modul ini juga disertai dengan video
agar para siswa dapat langsung melihat fenomenanya. Untuk mendalami
materi contoh soal juga diberikan di bagian materi ajar. Selanjutnya siswa
dapat berlatih soal secara mandiri melalui bagian tes formatif. Acuan yang
diberikan di bagian belakang ditujukan bagi mahasiswa yang akan
mempelajari materi ini lebih lanjut.

Modul ini erat hubungannya dengan modul Teori Atom, dan Teori Relativitas
Khusus. Untuk itu para siswa perlu mempelajari modul-modul tersebut
terlebih dahulu. Pada bagian akhir modul ini juga disertakan Test Sumatif,
yang juga meliputi materi dalam modul-modul tersebut.

2 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Bab 2
Inti atom
2.1 Awal Mula Inti Atom
Atom berasal dari bahasa Yunani ‘atomos’ yang artinya tidak bisa dibagi.
Atom merupakan penyusun materi terkecil dan atom tidak bisa dibagi lagi
menjadi bagian terkecil lainnya. Atom terdiri dari inti atom (nukleus) yang
dikelilingi oleh muatan positif (proton) dan muatan negatif (neutron). Konsep
atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi- bagi lagi pertama kali
diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa
zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-
metode kimia.Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan
berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen sub atom di dalam
atom, membuktikan bahwa “atom” tidaklah tak dapat dibagi lagi. Ukuran
atom sangatlah kecil, sekitar 6-30 nm dan partikelnya terikat oleh gaya
elektromagnetik. Adanya gaya elektromagnetik inilah yang menyebabkan
atom dapat bergabung dengan atom lainnya dan membentuk suatu molekul.

Berikut merupakan pengertian atom menurut beberapa ahli:

Democritus : atom adalah bagian penyusun materi terkecil

John Dalton: atom adalah bagian suatu unsur yang paling kecil dan tidak dapat
dibagi lagi menjadi bagian terkecil lainnya.

Joseph John Thomson: atom merupakan bola bermuatan positif yang


dikelilingi oleh muatan negatif.

Ernest Rutherford: atom merupakan partikel yang terdiri dari neutron dan
proton sebagai pusat atom yang dikelilingi oleh beberapa elektron.

Berikut sejarah penemuan atom dan perkembangan penemuan atom oleh


berbagai ilmuwan di dunia.

1803: Teori atom ditemukan pertama kali oleh John Dalton.

1832: Michael Faraday mengemukakan teori pemecahan elektron melalui


elektolisis.

1839: Tabung katoda ditemukan J Plucker.

3 | Simple Modern Physics


1869: Hukum sistem periodik ditemukan oleh Dmiri Mendelev.

1873: Penelitian tentang medan listrik yang dilakukan oleh John C. Maxwell.

1870: Sir William Crookes melakukan penelitian tentang penembakan sinar


katoda. Dan dilanjutkan olej E. Goldstein yang menemukan proton memiliki
muatan positif dan G.J Stoney yang menemukan elektron bermuatan negatif.
Selain itu, Wilhelm Roentgen menemukan sinar X-ray.

1932: James Chadwik membuktikan hipotes Rutherford mengenai proton


bermuatan netral dan berfungsi menjaga keseimbangan atom.

Di tahun 1803, Dalton mengemukakan bahwa atom merupakan bagian


terkecil suatu partikel dan berbentuk bola pejal yang memiliki atom identik.
Jika atom bergabung menjadi satu akan terbentuk suatu senyawa. Untuk
menggabungkan dan memisahkan atom diperlukan reaksi kimia.

Figure 1. Atom Dalton

Thomson mengemukakan bahwa atom terdiri dari muatan negatif yang


disebut dengan elektron yang terbentuk dari sinar katoda. Thomson juga
mengemukakan bahwa atom merupakan partikel yang bermuatan netral.
Sehingga jika terdapat muatan negatif, harus ada muatan positif di dalamnya

4 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Figure 2. Atom Rutherford

Dalam penelitian Rutherford mengenai hamburan sinar alfa di lempeng emas


tipis menghasilkan suatu teori. Teori atom Rutherford mengatakan bahwa
bentuk atom bukan berupa bola pejal, ukuran muatan positif sangat kecil, dan
ukuran partikel inti atom 10.000 kali lebih kecil dibandingkan ukuran atom.

Tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki teori Rutherford yang dikenal dengan
spektrum atom hidrogen. Terdapat 4 postulat Bohr:

Orbit stasioner merupakan lintasan yang melingkar di sekeliling inti.

Energi elektron yang berada di lintasan stasioner tetap.

Elektron dapat berpindah dari satu orbit stasioner ke orbit stasioner lain.

Orbit stasioner boleh memiliki besaran sifat tertentu atau yang biasa disebut
dengan momentum sudut.

Prinsip-prinsip mekanika kuantum yag digunakan para fisikawan kemudian


berhasil memodelkan atom. Menurut teori atom dari Rutherford-Bohr dan
pengikutnyadiketahui bahwa muatan positif inti atom terkukung dalam suatu
daerah sangat kecil di pusatatom, bahwa inti atom memiliki muatan + Ze dan
bahwa seluruh massa atom (99,9%) berasaldari inti atom. Ada beberapa
hipotesa penyusun inti:

(1) proton-proton;

(2) proton-elektron; dan

(3) proton-neutron.

Sifat nukleon berturut-turut: Proton-neutron: muatan (+e, 0); massa energi


(938,28MeV; 939,57 MeV), spin (½ , ½).
5 | Simple Modern Physics
Sifat kimia suatu unsur tertentu bergantung pada nomoratom Z, tidak pada
nomor massa A. Inti-inti atom dengan Z sama tetapi A berbeda disebutisotop.
Inti-inti atom dengan A sama, tetapi Z berbeda disebut Isobar. Dan inti-inti
atomdengan jumlah neutron (N) sama disebut isoton (Dwijananti, 2012). Inti
atom ditemukan pada eksperimen hamburan sinar alpha oleh Rutherford.

2.2 Struktur Atom


Untuk mengetahui distribusi muatan positif dan negatif dalam atom, maka
Rutherford melakukan eksperimen hamburan partikel alpha. Adapun
eksperimen tersebut adalah sebagai berikut, partikel alpha dilewatkan dan
kolimator dan ditumbukkan pada suatu lapisan logam tipis. Sebagian
partikel diteruskan dan sebagian dihamburkan (dibelokkan). Partikel alpha
yang terhambur disebabkan oleh gaya elektrostatik antara muatan positif
daripartikel alpha dengan muatan positif dan negatif dariatom penyusun
lapisan logam tipis. Hamburan dengan sudut 900disebabkan oleh proses
hamburan tunggal dengan medan listrik yang kuat. Dan hasil eksperimen
ini dapat disimpulkan bahwa muatan positif dan bagian terbesar dan massa
atom terkonsentrasi pada bagian yang sangat kecil, yang kemudian
dikenal dengan inti atom.Jumlah elektron yang mengimbangi muatan positif
dan atom penyusun lapisan logam tipis diperkirakan terdistribusi mengelilingi
dimensi atom. Gaya antara partikel alpha dengan muatan positif atom adalah

Z .e.Z  .e
F (1)
d2
dimana :

Z.e: muatan pada pusat atom

Zα.e: muatan partikel alpha

d: jarak antar keduanya

Rutherford menjelaskan bahwa jejak partikel alpha dalam medan


inti adalah berbentuk hiperbola dengan inti sebagai fokus eksternalnya.
Persamaan hamburan untuk menentukan jumlah partikel alpha yang
terhambur telah diturunkan dan eksperimen tersebut.

6 | Inti Atom dan Radioaktivitas


2
 
 
N .t  Z .e.Z  .e  1 (2)
n( )  n 0
16r 2  1  4  
 .M  .v  sin  
2

2  2

dimana:

n0: jumlah partikel alpha yang bertumbukan

t: tebal lapisan logam

N: jumlah inti tiap volume penghambur

Mα: massa partikel alpha

Vα: laju awal partikel alpha

 : sudut hamburan
r: jarak dan titik hamburan

2.3 Sifat-sifat Inti


Sifat-sifat inti menggambarkan sebuah inti dengan jumlah relatif kecil pada
parametermuatan listrik yaitu radius massa isotop, energi ikat, momentum
sudut, momen dipolemagnetik dan momen kuadrapole listrik. Untuk radius
massa isotop di metode yang digunakanadalah analisis sinar positif,
spektrometer massa Dempster, dan penggabungan dua metode (matched
doublet). Momentum sudut total pada inti terdapat pada nukleon A dengan
jumlah vektormomentum sudut pada semua nukleon. Momentum sudut total
biasanya disebut dengan spin inti dan dinotasikan dengan I. Momentum sudut
I semuanya terdapat pada sifat-sifat vektormomentum sudut pada mekanika
kuantum.Momen dipole magnetik timbul dari gerakan partikel bermuatan dan
dapat dipandangsebagai alat untuk distribusi arus yang ditimbulkan dari
sekitarnya (perpindahan muatan). Dari pendekatan kuantum diperoleh suatu
hubungan yang sama yaitu momen sudut intrinsikuntuk momen
magnetik.Momen kuadrapole listrik ditentukan dari distribusi muatan dari
pada arus dalam inti.Deviasi tingkat terendah dari simetri sperikal dalam
suatu inti sampai saat ditunjukkan denganmengukur kuadrapole listrik.Dan
untuk sifat inti yang terakhir yaitu energi ikat. Pada inti stabil terdapat
perbedaanantara massa suatu inti dengan massa penyusun inti. Perbedaan ini

7 | Simple Modern Physics


disebut “Mass Defect” menjadi energi ikat inti atom. Dapat dimaksudkan
energi ikat sebagai energi tambahanyang diperoleh ketika membentuk sebuah
atom dari semua partikel penyusunnya atau energiyang harus dimuat untuk
memisahkan atom menjadi komponen-komponen.

Setiap inti memiliki energi dasar yang rendah, keadaan dasar, dan energi yang
lebihtinggi pada keadaan pembangkit. Banyak yang dapat dijelaskan tentang
nilai inti dan inti pada keadaan dasar, apakah inti tersebut dapat berdiri sendiri
untuk menjadi stabil ataumempunyai kemungkinan untuk penurunan
radioaktifitas. Hampir semua sistem bekerja pada massa, radius, muatan, nilai
rata-rata dan lainnya. Pada pengujian terakhir tentunya periodesitasnya juga
akan terbukti. Model inti atom yang mana akan dipertimbangkan
utnukdijelaskan dan dapat dibagi ke model semiklasik (partikel), dimana
dapat dimengerti tentangkecenderungan sistematik umum dan model
mekanika kuantum (gelombang) yangmemberikan pemahaman tentang
periodesitas.

2.4 Komposisi Inti Atom


Bobot atom sangatlah kecil, sebuah atom hidrogen berbobot sekitar seper 1,7
triliun gram. Menggunakan satuan-satuan sekecil ini untuk membandingkan
satu atom dengan atom lainnya sangat membingungkan. Sebagai gantinya,
massa suatu atom dinyatakan sebagai perbandingan dengan massa atom unsur
lainnya. Para kimiawan melakukan perbandingan ini menggunakan nomor
massa atom. Sebagai contoh hidrogen memiliki massa atom 1, helium 4,
sedangkan karbon 12. Ini menunjukkan bahwa atom karbon berbobok 12 kali
lebih berat dari pada atom hidrogen dan 3 kali lebih berat daripada atom
helium (Jackson, 2007).

Eksperimen Rutherford dapat dijelaskan tentang model inti, penentuan


muatan inti dan ukuran inti atom. Karena muatan dalam inti merupakan
kelipatan eksak dan muatan proton dan massa inti merupakankelipatan eksak
dan massa proton, maka dianggap bahwa semua inti tersusun dan proton.
Jika ada inti bernomor massa A dan nomor atom Z, maka inti tersebut
mengandung A proton dan (A-Z) elektron supaya muatan positifnya menjadi
Z. Hipotesis proton-elektron inimemiliki kelemahan, yaitu elektron yang
terdapat di dalam inti harusmemiliki panjang gelombang de Brogue (λ=
h/mv) yang tidak boleh lebih besar daripada ukuran inti (10 -12cm).
Pada kenyataannya, elektron dengan panjang gelombang de Broglie mi
memiliki energi kinetik yang lebih besar daripada partikel beta yang
8 | Inti Atom dan Radioaktivitas
dipancarkan dan inti atom. Oleh karena itu hipotesis proton-elektron
menimbulkan keraguan bahwa elektron bebas merupakan partikel penyusun
inti atom. Pada tahun 1932, J. Chadwick menemukan neutron, yaitu
partikel yang memiliki muatan nol atau netral dan massanya mendekati
massa proton. Karena hipotesis elektron-proton tidak dapat menjelaskan
beberapa sifat inti, maka segeraditinggalkan sesudah penemuan neutron
ditinggalkan sesudah penemuan neutron. Sejak saat itu mulai dipercaya
bahwa inti terdiri dan neutron. Jumlah proton dalam inti disebut sebagai
nomor atom (Z). Jumlah neutron dalam inti disebut sebagai jumlah
neutron (N). Jumlah dan banyaknya proton dan neutron disebut sebagai
nomor massa (A). A=Z+N(1-3) Simbol yang digunakan untuk menunjukkan
jenis inti adalah simbol kimia dan unsur tersebut dengan nomor atom di
tulis sebagai subscrip kiri dan nomor massa sebagai superscrip, misalnya
4 He
2 memiliki nomor atom 2 dan nomor massa 4.

2.5 Massa Atom


Didalam suatu unsur dapat memiliki lebih dari satu macam atom yang
berbeda nomor massanya. Maksudnya, unsur-unsur dapat memiliki atom-
atom yang nomor atomnya sama, tetapi nomor massanya berbeda. Atom-atom
itu disebut isotop. Pengetahuan mengenai massa atom sangat penting sekali,
namun karena atom adalah partikel yang sangat kecil maka kita tidak dapat
menimbang sebuah atom. Untuk itu kita perlu menentukan harga terhadap
sebuah atom dari unsur tertentu yang dipakai sebagai standar. Melalui
konvensi internasional, atom karbon memiliki 6 proton dan 6 neutron
ditentukan mempunyai massa tetap 12 satuan massa atom (sma). Atom
karbon-12 dipakai sebagai standar, sehingga 1 sma didefinisikan sebagai
massa yang tetap sama dengan 1/12 massa 1 atom karbon – 12 (Purwoko,
2006).

Massa atom adalah jumlah massa proton, neutron, dan elektron dalam sebuah
atom, atau massa rata-rata dalam kelompok atom (isotop atom). Namun,
elektron memiliki massa begitu sangat kecil bila dibandingkan dengan massa
dari proton dan neutron sehingga massa elektron tidak termasuk faktor ke
dalam perhitungan.

Jadi, massa atom adalah jumlah massa proton dan neutron. Ada tiga cara
untuk menemukan massa atom, yaitu

1) Melihat massa atom pada Tabel Periodik


9 | Simple Modern Physics
Jika itu pertemuan pertama Anda dengan kimia, instruktur Anda ingin Anda
untuk belajar bagaimana menggunakan tabel periodik untuk menemukan
massa atom (berat atom) dari unsur. Jumlah ini biasanya diberikan di bawah
simbol unsur ini. Carilah angka desimal, yang merupakan massa rata-rata
atom dari semua isotop alami dari unsur. Contoh: Jika Anda diminta untuk
memberikan massa atom karbon, Anda harus terlebih dahulu tahu simbol
unsur atom C. Carilah C pada tabel periodik. Angka bulat adalah nomor atom.
Massa atom atau berat atom adalah angka desimal, Jumlah angka signifikan
bervariasi sesuai dengan tabel, tetapi nilai sekitar 12,01. Nilai ini pada tabel
periodik diberikan dalam satuan massa atom atau amu, tetapi untuk
perhitungan kimia Anda biasanya menulis massa atom dalam hal gram per
mol atau g / mol. Massa atom karbon akan 12,01 gram per mol atom karbon.

sebuah fenomena gelombang, bukan teori butiran) dari Young dan Fresnell
maka kita menduga cahaya adalah sebuah gerak gelombang. Maxwell
memprediksi adanya sebuah gelombang (dinamakan gelombang
elektromagnetik) yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

2) Jumlah proton dan netron untuk atom tunggal

Untuk menghitung massa atom dari atom tunggal dengan menambahkan


massa proton dan neutron. Contoh: Cari massa atom isotop karbon yang
memiliki 7 neutron. Anda dapat melihat dari tabel periodik yang memiliki
karbon nomor atom 6, yang merupakan jumlah protonnya. Massa atom atom
adalah massa proton ditambah massa neutron sehingga 6 + 7 = 13.

3) Masa rata-rata untuk semua atom dari unsurnya

Massa atom dari suatu unsur adalah masa rata-rata dari semua isotop unsur
berdasarkan kelimpahan mereka di alam. Hal ini sederhana untuk menghitung
massa atom unsur dengan langkah-langkah ini. Biasanya, dalam masalah ini,
Anda akan disediakan dengan daftar isotop dengan massa mereka dan
kelimpahan alami mereka baik sebagai desimal atau nilai persen. Kalikan
massa masing-masing isotop dengan kelimpahannya. Jika kelimpahan adalah
persen, membagi jawaban Anda dengan 100. Tambahkan nilai-nilai ini
bersama-sama. Jawabannya adalah total massa atom atau berat atom dari
unsur.

Setelah Dalton mengemukakan postulatnya, langkah logis berikutnya adalah


menentukan massa relative atom unsur. Karena pada waktu itu tidak ada cara

10 | Inti Atom dan Radioaktivitas


untuk menentukan massa atom tunggal, maka massa atom relatif adalah
informasi terbaik saat itu. Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa sebuah
atom dari satu unsur mempunyai massa sebesar dua kali massa atom unsur
lainnya. Massa relatif dapat ditentukan dengan mengambil sejumlah besar
atom dari dua unsur yang berbeda dalam jumlah yang sama dan menentukan
perbandingan massa kelompok atom ini. Pada awalnya terdapat banyak
kesulitan besar, karena postulat kelima Dalton memberikan perbandingan
jumlah atom yang salah dalam banyak kasus. Banyaknya hasil yang salah
tersebut dengan cepat membuktikan bahwa postulat kelima Dalton ternyata
tidak benar. Hal ini terus berlangsung selama 50 tahun kemudian sampai
ditemukannya metode percobaan untuk menentukan perbandingan atom
dalam senyawa, dan pada saat yang sama juga ditemukan skala massa atom
relatif dalam bentuk yang hamper mirip skala massa atom relatif saat ini.
Massa relatif ini disebut massa atom, atau kadang-kadang berat atom
(Goldberg, 2004)

Massa atom relatif tidak memiliki satuan karena angka ini merupakan nisbah
dari dua massa yang diukur, apapun satuan yang kita gunakan. Untuk
menentukan massa aktual dari setiap atom dan setiap molekul, kita perlu
menetapkan suatu hubungan antara skala massa makroskopik yang digunakan
di laboratorium dan skala massa mikroskopik setiap atom dan molekul
(Oktoby, 2001).

2.6 Energi Ikat Inti


Setiap inti memiliki energi dasar yang rendah, keadaan dasar, dan energi yang
lebih tinggi pada keadaan pembangkit. Banyak yang dapat kita jelaskan
tentang nilai inti dan inti pada keadaan dasar, apakah inti tersebut dapat
berdiri sendiri untuk menjadi stabil atau mempunyai kemungkinan untuk
penurunan radioaktifitas. Hampir semua sistem bekerja pada massa, radius,
muatan, nilai rata-rata dan lainnya. Pada pengujian terakhir tentunya
periodesitasnya juga akan terbukti. Model inti atom yang mana akan
dipertimbangkan untuk dijelaskan dan dapat dibagi ke model semiklasik
(partikel), dimana dapat dimengerti tentang kecenderungan sistematik umum
dan model mekanika kuantum (gelombang) yang memberikan pemahaman
tentang periodesitas. Model Liquid-drop dan mode shell adalah metode yang
dipakai setiap kelas dan akan diuraikan dibawah ini.

11 | Simple Modern Physics


Suatu kuantitas yang paling penting menjadi pertimbangan adalah massa inti.
Biasanya diungkapkan dalam satuan massa, yaitu disingkat dengan u,
sehingga didefinisikan bahwa massa satu atom C12 sama dengan 12.00 . . . u.

Perbedaan antara massa inti sebenarnya dan massa seluruh nukleon itu sendiri
disebut energi ikat total Btot (A,Z). Hal ini menggambarkan diperlukannya
kerja untuk memisahkan inti menjadi inti terpisah atau, sebaliknya, energi
akan terlepas jika nukleon yang telah terpisah dipasangkan menjadi sebuah
nukleus. Untuk memudahkan, massa atom lebih besar dari massa inti yang
digunakan pada semua perhitungan. Tidak ada kesulitan, kecuali pada energi
ikat pada electron atom harus dipertimbangkan juga. Untuk lebih sederhana,
kita biasanya mengabaikannya, dan dapat kita tulis dengan

Btot (A,Z)=[ZMH+NM𝑛-M(A,Z)]c2 (3)

Rata-rata energi ikat per nukleon adalah :

Btot ( A, Z )
Bave ( A, Z )  (4)
A

Mass excess = M – A (5)

MA
Packing Fraction  (6)
A

Keperluan kerja untuk memisahkan proton, neutron, deuteron atau partikel


alfa dari inti disebut dengan separasi energi S. Sebaliknya, energi ini
dilepaskan ketika partikel ditangkap oleh sebuah nukleus. Untuk neutron

𝑆𝑛 = [𝑀(𝐴 − 1, 𝑍) + 𝑀𝑛 − 𝑀(𝐴, 𝑍)]𝑐 2 (7)

Semua separasi energi dapat dinyatakan dalam bentuk total energi ikat dari
inti yang terlibat dengan mensubstitusi persamaan untuk massa, diperoleh
dari persamaan (3), ke dalam persamaan yang sama dengan (7). Sehingga
diperoleh

𝑆𝑛 = 𝐵𝑡𝑜𝑡 (𝐴, 𝑍) − 𝐵𝑡𝑜𝑡 (𝐴 − 1, 𝑍) (8)

𝑆𝛼 = 𝐵𝑡𝑜𝑡 (𝐴, 𝑍) − 𝐵𝑡𝑜𝑡 (𝐴 − 4, 𝑍 − 2) − 𝐵𝑡𝑜𝑡 (9)


12 | Inti Atom dan Radioaktivitas
2.7 Energi Ikat Rata-Rata Per Nukleon
Berdasarkan percobaan, Btot dapat ditentukan dari pengukuran M oleh massa
spektrometer atau dari penentuan S dengan pembelajaran reaksi inti. Yang
sebagian besar cenderung pada Bave adalah bagian dari Figure 3.

Figure 3. Nilai rata-rata energi ikat per nukleon dengan nomor massa yang untuk
terjadi pada inti (dan Be8).

Andaikata energi ikat (pada saat keadaan kimia) dari setiap nukleon yang
sama dengan konstanta C. Pada nukleus dengan nukleon A akan menjadi
1
A( A  1) maka didapatkan persamaan sebagai berikut :
2
1
Btot  CA( A  1) (10)
2

Maka

13 | Simple Modern Physics


1
Bave  C ( A  1) (11)
2

Nilai konstan yang mendekati Bave diindikasikan pada setiap muatan


nukleon tidak sama dengan nukleon lainnya, tetapi lebih besar dari muatan
inti diantara nukleon tetapi tidak diperluas lebih dari sedikit nukleon. Muatan
yang lainnya harus memiliki jarak pendek dari “diameter” pada satu nukleon
atau pada keadaan jenuh, yang terlihat seperti ikatan kimia. pada titik
kejenuhan berarti bahwa pengikatan atau energi ikat diantara satu nukleon
berdasarkan penjangkauan nukleus pada suatu batas yang bernilai nomor pasti
pada tiap nukleon yang sudah terkumpul. Dari Figure 3 diperlihatkan ada
empat nukleon atau lebih dan dalam keadaan jenuh.

Jarak muatan inti bisa kita simpulkan dari pembelajaran tentang hamburan
dari dua nukleon (p,p atau n,p) dan dari pengikatan energi deuteron. Kita
temukan bahwa jarak antar order adalah 2 F, yang mana dapat kita
bandingkan dengan dimeter pada tiap nukleon. Terdapat muatan yang
berperan penting pada Bave jika tiap nukleon terikat berdekatan. Tetapi
volume dari nukleus tidak dapat berubah agar sebanding dengan nilai A, jika
R  R0 A1 / 2 . Alasannya disini bahwa nukleon diberikan oleh nukleus untuk
mengatur dirinya sendiri seperti cara yang sama dengan produksi system dari
total energi minimum. Yang menarik dari muatan inti adalah energi potensial
yang terendah dan penjangkauannya jika semua nukleon mendesak masuk ke
suatu wilayah dengan tiap satunya mengandung 2 F. Energi kinetik yang
terendah pada tiap perpindahan nukleon ke volume inti yang kemungkinan
lebih besar. Pada energi potensial keluarannya akan menjadi dominan,
nukleus tersebut akan mengalami penurunan pada radius dengan order 2 F.
Nyatanya, beberapa akibat yang lain adalah muatan pendek yang harus
terjadi.

Teori yang terakhir tentang jejak struktur inti dan titik jenuh untuk dua akibat.
Yang pertama, telah dilakukan percobaan pada hubungan antara order yang
bermuatan 1/2F dengan gaya inti dapat kita katakan bahwa nukleon memiliki
sebuah inti. Walaupun itu akan diberikan A1 / 2 ketergantungan untuk radius
inti, perhitungan konstan R0 dengan keluaran yang terlalu kecil. Yang kedua

14 | Inti Atom dan Radioaktivitas


adalah prinsip Pauli, yang mana melarang dua inti jenis, dua proton, yang
memiliki nomor kuantum tetap yang sama.

Singkatnya, perbandingan energi ikat inti dan volume inti siap melengkapi
bagian yang penting mengenai muatan inti. Sebelum dijelaskan lebih rinci
tentang cara kerjanya, didapat petunjuk tentang sistem fisika yang lain, yang
mana nilai rata-rata energi ikat per partikel adalah konstan. Dinamakan zat
padat atau liquid. Pemanasan atau penguapan Q diperlukan kerja untuk
memisahkan m gram dari zat untuk penyebaran molekul, pada temperature
konstan.

Jika M 0 adalah massa dari satu molekul :

m  nM 0 (12)

Nilai rata-rata energi per molekul adalah sama dengan :

Q QM 0
 (13)
n m

Berdasarkan percobaan, didapat bahwa Q ~ m, dan Q/m disebut sebagai


pemanasan oleh penguapan (Krane, 2006). Untuk air pada 100C

Q
 540cal / g  2.26 x1010 ergs / g
m

18
M0  23
 2.99 x10 23 g
6.02 x10

Dimana

Q
 6.75 x10 13 ergs  0.42 ev
n

15 | Simple Modern Physics


Dengan membandingkan Bave kita lihat kembali bahwa atom dan energi inti
adalah orde dari ev hingga Mev..

Figure 3 memperlihatkan bagian dari penyinaran inti, dengan nukleon


konstitusi sama dengan nomor integral dengan partikel alpha yang memiliki
partikulasi tinggi energi ikat per nukleon. Dapat dimengerti pada keadaan
dasar dari model mekanika kuantum dengan struktur inti yang mana
ketergantungannya dari gaya inti dan spin intrinsik dari yang bersifat nukleon.
Kita bisa menarik kesimpulan bahwa mengusulkan model partikel alpha pada
inti tersebut, yang mana partikel alpha tersebut bersifat koheren dan terjadi
pengikatan antara nukleon itu sendiri.

Dari Gambar 3. diatas, harus dicatat bahwa penurunan dari Bave terhadap
nilai yang lebih tinngi dari A. ini dikarenakan karena pengaruh peningkatan
muatan coulomb.

2.8 Gaya Inti


Jika proton dan proton didekatkan, keduanya pasti akan saling menolak,
karena adanya gaya Coulomb. Padahal di dalam inti, terutama inti berat,
terdapat banyak proton. Seharusnya inti atom berantakan karena proton-
proton saling menolak. Tetapi, hal ini tidak terjadi, karena di inti ada gaya
lain yang sangat besar yang mengikat inti untuk bersatu dan jauh lebih besar
dibanding gaya tolak elektrostatik. Gaya tersebut dinamakan gaya inti. Gaya
ini merupakan gaya paling kuat dari semua gaya yang diketahui. Karena itu,
gaya ini sering disebut gaya kuat (strong force).

Namun gaya ini jangkauannya sangat pendek, yaitu hanya sejauh ukuran inti
(sekitar 10-15 m). Pada jarak lebih dari 1 fm gaya ini akan melemah dan
akhirnya menjadi nol. Sehingga ketika kedua proton terpisah agak jauh, yang
ada hanya gaya tolakan elektrostatic Coulomb, sementara gaya nuklirnya
bernilai nol.

16 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Figure 4. Jangkauan Gaya Inti

Ada dua bukti mengenai jangkauan pendek dari gaya inti ini.

Dari kajian kerapatan zat inti. Penambahan nukleon pada inti tidak mengubah
kerapatan inti. Ini menunjukkan bahwa bahwa tiap nukleon yang
ditambahkan hanya merasakan gaya dari tetangga terdekatnya, dan tidak dari
nukleon yang lain.

Dari energi ikat per nukleon. Karena energi ikat per nukleon kurang lebih
tetap, maka energi ikat inti total kurang lebih sebanding dengan A. Suatu gaya
berjangkauan panjang (seperti gaya Coulomb dan gaya gravitasi) memiliki
energi yang sebanding dengan A2. Sebagai contoh, tolakan elektrostatik total
antara proton dalam inti sebanding dengan Z (Z-1) atau sekitar Z2. hal ini
karena setiap Z proton, merasakan tolakan dari (Z-1) proton lainnya.

Figure 5. Jangkauan Gaya Inti pada Partikel


Tetangga Terdekat

17 | Simple Modern Physics


Gaya inti dua nukleon juga tidak bergantung pada jenis nukleon. Gaya inti
antara proton-netron sama seperti gaya proton-proton.

Model yang berhasil menjelaskan asal usul gaya berjangkaun pendek ini
adalah model gaya tukar (exchange force), yang diusulkan oleh Yukawa.
Diandaikan ada sebuah proton dan netron di dalam inti. Menurut model ini,
netron memancarkan sebuah partikel dan sekaligus menariknya dengan gaya
yang sangat kuat. Jika partikel tadi menghampiri proton, ia akan tertarik pola
oleh proton dengan suatu gaya tarik yang sangat kuat. Proton kemudian
memancarkan sebuah partikel yang dapat diserap oleh netron. Karena proton
dan netron masing-masing menarik partikel yang dipertukarkan tersebut
dengan gaya tarik yang kuat, maka mereka seakan saling menarik.

Figure 6. Ilustrasi Gaya Model

Lalu, bagaimana mungkin sebuah netron dengan massa diam m0 c2


memancarkan partikel dengan massa diam mc 2 dan tetap sebagai netron,
tanpa melanggar hukum kekeakaln energi?

Jawabannya diberikan oleh asas ketidakpastian Heisenberg:


Ex t=∝ (14)
Energi adalah kekal, jika energi itu dapat diukur secara pasti. Kenyataannya,
menurut ketidakpastian Heisenberg, energi E memiliki ketidak-pastian dalam
selang waktu t . Oleh karena itu, hukum kekekalan energi dapat ”dilanggar”
sebesar E dalam selang waktu t = = / E yang cukup singkat. Jumlah energi
yang melanggar hukum kekekalan energi dalam model gaya tukar netron-
proton ini adalah mc 2 , yaitu energi diam partikel yang dipertukarkan. Dengan
demikian, partikel ini hanya dapat hadir dalam selang (dalam kerangka
laboraturium).

18 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Partikel yang dipertukarkan ini berupa sebuah partikel ”virtual”. Jika inti
atom ”dilihat” lebih seksama, gaya tarik menarik antara proton dan netron
dapat ”terlihat”, tetapi partikel virtual ini tidak terlihat.

Jika inti atom ditembaki dengan proyektil (partikel berenergi tinggi),


proyektil tersebut akan menumbuk proton dan netron sedemikian kuatnya,
sehingga memasok momentum pental yang memperkenankan partikel virtual
itu menjadi partikel nyata dan muncul dalam laboratorium. Partikel itu
dinamakan dengan meson.

2.9 Kestabilan Inti


Inti menepati bagian yang sangat kecil dari volume suatu atom, tetapi
mengandung sebagian besar massa dari atom karena baik proton maupun
neutron berada didalamnya. Dalam mengkaji stabilitas inti atom, ada baiknya
kita mengetahui tentang kerapatannya, agar kita menyadari betapa rapatnya
semua partikel itu dikemas. Sebagai contoh perhitungannya kita asumsikan
bahwa uatu inti mempunyai jari-jari 5 × 10 ̄ ³ pm pada massa 1 × 10 ̄ ²² g.
Angka-angka ini kira-kira sama dengan inti atom yang mengandung 30
proton dan 30 neutron. Kerapatan yang sangat tinggi dari inti membuat kita
ingin tahu apa yang membuat pratikel-pratikel tersebut begitu rapat .

Interaksi saat elektrolisis diketahui bahwa muatan sejenis saling tolak dan
muatan tak sejenis saling tarik. Tentu kita akan menduka bahwa proton-
proton akan saling tolak sangat kuat, terutama mengingat letak mereka yang
begitu berdekatan. Dan memang demikianlah adanya. Namun, selain tolakan
, ada juga tarik-menarik jarak pendek antara proton dan proton, proton dengan
neutron, dan neutron dan neutron. Satabilitas semua inti ditentukan oleh
selisih antara tolakan elektrolistik dan tarikan jarak pendek.Jika tolakan
melampaui tarikan, inti terdisintegrasi (meluruh), memancarkan partikel
dan/atau radiasi. Jika tarikan melampaui tolakan, inti menjadi stabil .

Inti stabil adalah inti yang tidak dapat secara spontan meluruh atau berubah.
Definisi kestabilan yang lebih mengkhusus adalah kemampuan inti meluruh
dengan jenis peluruhan tertentu. Sebagai contoh, tidak dapat meluruh secara
spontan dengan mengemisikan b- atau b+. Agar proses peluruhan tersebut
terjadi, maka ke dalam sistem tersebut harus diberikan energi. disebut
mempunyai kestabilan b. Tetapi U tidak stabil terhadap peluruhan alfa (a)
karena dapat mengemisikan partikel a secara spontan disertai pelepasan
energi sebesar 1,27 MeV per nukleon, dimana energi tersebut hampir semua

19 | Simple Modern Physics


berupa energi kinetik partikel a. Disamping itu dapat secara spontan
membelah menjadi dua inti yang lebih kecil yang ukurannya hampir sama
dengan membebaskan energi sekitar 200 MeV. Kestabilan inti terhadap jenis
peluruhan tertentu dapat diketahui dengan memperhatikan massa total inti
mula-mula dengan massa total inti hasil. Jika perubahan inti berlangsung
eksotermik (perubahan spontan), maka massa total hasil harus kurang dari
pada massa total inti mula-mula. Misalnya, tidak dapat secara spontan
mengemisikan partikel a. Oleh karena massa hasil (yaitu massa + massa )
lebih besar dari pada massa dengan perbedaan sekitar 9,105 .s.m.a atau
sebesar 8,481 MeV.

Kestabilan inti tidak hanya dipengaruhi oleh angka banding proton-neutron,


tetapi dipengaruhi juga oleh genap-ganjilnya jumlah proton dan neutron di
dalam inti.Berdasarkan ganjil-genapnya jumlah proton dan neutron, inti
diklasifikasikan menjadi inti genap-genap (artinya jumlah proton genap dan
neutron genap), ganjil-genap, genap-ganjil, dan ganjil-ganjil.Nuklida yang
paling stabil adalah nuklida tipe genap-genap, yang paling tidak stabil adalah
tipe ganjil-ganjil. Nuklida tipe genap-ganjil dan ganjil-genap kestabilannya
hampir sama dan terletak antara kestabilan nuklida genap-genap dan ganjil-
ganjil. Perbedaan kestabilan keempat tipe nuklida tersebut juga tampak dari
jumlah nuklida stabilnya di alam.Nuklida stabil untuk tipe genap-genap
jumlahnya adalah 157, tipe genap-ganjil 55, tipe ganjil-genap 50, dan tipe
ganjil-ganjil 4. Nuklida tipe ganjil-ganjil umumnya selalu tidak stabil
terhadap peluruhan b; .hanya ada empat yang stabil terhdap peluruhan b yaitu
2
H, 6Li, 10B, dan 14N.

Kestabilan inti berdasar genap-ganjilnya jumlah proton dan neutron, dapat


dijelaskan dengan asumsi bahwa energi dibebaskan (kestabilan bertambah)
jika 2 nukleon dengan tipe sama bergabung bersama membentuk pasangan.
Di dalam inti tipe genap-genap, semua nukleon berpasangan.Di dalam inti
tipe genap-ganjil dan ganjil-genap pasti ada 1 nukleon yang tidak punya
pasangan.Ketidak-stabilan terbesar dari inti ganjil-ganjil karena pasangan
tidak terjadi antara neutron dengan proton. Jika proton dengan neutron dapat
berpasangan mestinya kestabilan inti ganjil-ganjil sama besarnya dengan
kestabilan inti genap-genap.

Faktor utama yang menentukan suatu inti satabil atau tidak ialah
perbandingan neutron-terhadap-proton (n/p).Atorm stabil dari unsur yang
mempunyai nomor atom rendah rendah, nilai n/p mendekati 1. Meningkatnya
20 | Inti Atom dan Radioaktivitas
nomor atom, perbandingan neutron terhadap proton dari inti stabil menjadi
lebih besar dari 1. Penyimpangan pada nomor-nomor atom yang lebih tinggi
ini muncul karena dibutuhkan lebih banyak neutron untuk melawan kuatnya
tolak-menolak pada proton-proton ini dan menstabilkan inti. Kestabilan inti
tidak dapat di ramalkan, namun ada beberapa aturan berikut yang berguna
dalam mempredeksi stabilitas inti adalah:

Inti yang mengandung 2, 8, 20, 50, 82, atau 126 proton atau neutron biasanya
lebih stabil dibandingkan inti yang jumlah proton atau neutronnya bukan inti.
Contohnya, ada 10 isotop stabil timah (S2 ) dengan nomor atom 50 dan hanya
2 isotop stabil antimony (Sb) dengan nomor atom 51. Bilangan 2, 8, 20, 50,
82, dan 126 dinamakan bilangan ajaib. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas
inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil
(yaitu 2, 10, 18, 36, 54, dan 86 elektron).

a. Inti dengan bilangan genap proton dan neutron biasanya lebih stabil
dibandingkan apabila keduanya memiliki bilangan yang genap.
(Tabel.1)
Proton Neutron Banyaknya Isotop Stabil

Ganjil Ganjil 4

Ganjil Genap 50

Genap Ganjil 53

Genap Genap 164

Table 1. dan Ganjil Jumlah Isotop Stabil dengan Bilangan Proton dan Neutron yang
Genap

b. Semua isotop dari unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar dari
83 bersifat radioaktif. Semua isotop tiknetium (Tc, Z = 43) dan
prometium (Pm, Z=61) adalah radioaktif.

c. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-


proton. Teori pasangan neuklon Nullida yang tidak stabil akan selalu
meluruh. (memancarkan partikel) untuk mencapai kestabilan agar
energy ikat rata-rata nuklonnya bertambah energi rata-rata itu
berbeda antara satu nuklida dengan yang lainnya. Yang menarik

21 | Simple Modern Physics


adalah adanya puncak-puncak pada 4He, 12C, 16O, 10Ne dan
24Mg). berarti nuklida tersebut mempunyai energi ikat rata-rata
lebih besar daripada nuklida didekatnya, dengan memperhatikan
nukleonnya, 4H (2p-2n), 12C (60p-6n), 160 O(8p-8n) dan
seterusnya mempunyai proton dan neutron genap. Dengan kata lain
kestabilan inti ditentukan oleh genap atau ganjilnya proton dan
neutron ini didukung oleh fakta bahwa lebih dari setengah jumlah
nuklida yang stabil mempunyai proton dan neutron genap.

2.10 Gaya Nuklir


Gaya nuklir (atau interaksi nukleon-nukleon atau gaya kuat residual) adalah
gaya antara dua atau lebih nukleon. Gaya ini bertanggung jawab atas ikatan
proton dan neutron menjadi inti atom. Gaya ini dapat dipahami sebagai
pertukaran meson ringan virtual, seperti pion.

Kadang-kadang gaya nuklir disebut sebagai gaya kuat residual, dibandingkan


dengan interaksi kuat lainnya yang saat ini dipahami sebagai akibat
kromodinamika kuantum (quantum chromodynamics, atau biasa disingkat
QCD). Peristilahan ini muncul pada dasawarsa 1970-an saat QCD sedang
dikembangkan. Sebelum masa itu gaya kuat nuklir merujuk pada potensial
internukleon. Setelah model quark diverifikasi, interaksi kuat diartikan
sebagai QCD.

Karena nukleon tidak punya muatan warna, gaya nuklir tidak langsung
melibatkan pembawa gaya QCD, yaitu gluon. Namun, seperti atom yang
bermuatan netral (yang terdiri dari partikel bermuatan listrik yang saling
menetralkan) saling menarik satu sama lain melalui efek orde kedua dari
polarisasi listrik, maka analoginya nukleon yang bermuatan warna netral
dapat menarik satu sama lain melalui sejenis polarisasi yang membolehkan
efek yang dihantarkan gluon dibawa dari satu nukleon berwarna netral ke
nukleon lainnya, lewat meson virtual yang menghantarkan gaya tersebut yang
juga disatukan oleh gluon virtual. Sifat yang mirip dengan gaya van der Waals
inilah yang menyebabkan timbulnya istilah 'residual' pada istilah "gaya kuat
residual". Gagasan dasarnya adalah meskipun nukleon berwarna netral,
seperti atom juga bermuatan netral, di dalam kedua kasus efek polarisasi yang
ada antara dua partikel netral memungkinkan efek muatan "residual" untuk
mengakibatkan gaya tarik-menarik antara dua partikel tidak bermuatan,
meskipun jauh lebih lemah dan tidak langsung dibandingkan gaya dasar yang
beraksi di dalam partikel tersebut (Brown & Jackson, 1976).
22 | Inti Atom dan Radioaktivitas
Gaya inilah yang melekatkan neutron dan proton dalam pembentukan inti.
Sampai saat ini para ahli belum mendapatkan persamaan matematik untuk
Gaya Nuklir.

Gaya Nuklir = sangat besar jika r < 10-12 cm


Gaya Nuklir = 0 jika r ≥ 10-12 cm

Dapat disimpulkan bahwa; Gaya Gravitasi bergantung pada massa dan


mempengaruhi proton, neutron dan elektron. Gaya elektromagnetik
bergantung pada muatan listrik dan hanya mempengaruhi proton dan
elektron. Gaya Nuklir hanya mempengaruhi neutron dan proton.

Gaya Kekuatan Partikel

Gravitasi 10-9 n. p. e
Elektromagnetik 10-3 p. e
Nuklir 1 n. p
Table 2. Gaya Nuklir

23 | Simple Modern Physics


Bab 3
Radioaktivitas

3.1 Konsep Radioaktivitas


Radioaktivitas dan Zat Radioaktif?

Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan inti atom yang


berlangsung secara spontan, tidak terkontrol dan menghasilkan radiasi.
Unsur yang memancarkan radiasi seperti ini dinamakan zat radioaktif.

Aktivitas radiasi atau radioaktivitas merupakan aktivitas proton dan netron.


Gambar 1 mengilustrasikan keadaan inti karbon yang memiliki jumlah
proton 6 dan netron 6 pada inti atomnya. Jumlah netron dan proton pada
Gambar 1 sama banyaknya sehingga inti bersifat stabil. Sebaliknya jika
jumlah proton lebih besar dari jumlah netron maka inti bersifat tidak stabil,
ditunjukkan oleh Gambar 2. Inti atom yang tidak stabil inilah yang dapat
melakukan aktivitas radiasi (melakukan peluruhan) hingga mencapai keadaan
stabil.

3.2 Terjadinya Radioaktivitas


Di atas telah dijelaskan tentang gaya inti yang terjadi pada inti atom. Dengan
demikian di dalam inti atom sekurang-kurangnya terdapat tiga gaya yang
penting yaitu Gaya elektroststis, Gaya Gravitasi dan Gaya Inti. Karena nilai
gaya gravitasi sangat kecil maka pengaruhnya relatif kecil sehingga dapat
dikesampingkan.

Secara garis besar inti atom akan berada dalam dua keadaa dasar yaitu
Keadaan Stabil dan Keadaan Tidak Stabil yang ditentukan oleh komposisi
partikel penyusun inti. Keadaan stabil di capai apabila jumlah proton (Z) lebih
sedikit atau sama banyak dengan jkumlah netron. Keadaan ini memungkinkan
gaya inti lebih besar dibandingkan dengan gaya elektrostatis. Keadaan tidak
stabil dicapai apabila jumlah proton (Z) lebih besar dari jumlah netron (N).
Hal ini akan menyebabkan gaya elektrostatis jauh lebih besar di bandingkan
dengan gaya inti. Mengapa gaya elektrostatis pada keadaan Z > N lebih besar?
Karena gaya elektrostatis memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan
dengan gaya inti, sehingga dapat pada partikel proton yang berdekatan dan
berseberangan sekalipun. Inti atom seperti inilah yang akan melakukan

24 | Inti Atom dan Radioaktivitas


aktivitas radiasi secara spontan sampai tercapai keadaan stabil. Keadaan inti
dengan jumlah proton (Z) lebih besar dari jumlah netron (N) akan
menghasilkan zat radioaktif. Gambar 4 berikut menunjukkan karakteristik
gaya inti dan gaya elektroststis di dalam inti atom.

Gambar 7. Gaya Inti terjadi pada partikel yang saling berdekatan saja

Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memimilik inti atom yang
tidak stabil. Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah
proton jauh lebih besar dari jumlah netron. Pada keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan atom-atom
menjadi lemah dan inti berada dalam keadaan tidak stabil.

3.3 Karakteristik Sinar Radioaktif


Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar
alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel
alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa
dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena
memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara
diantara sinar-sinar radioaktif. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm
saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh
selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika
bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu
mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel

alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium .

25 | Simple Modern Physics


Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta
merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang
bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta

dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi . Energi


sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar
alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam uadara kering dan dapat menembus kulit.

Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak

bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi .


Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat
radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron.
Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik

Sinar-sinar radioaktif memiliki karakteristik yang unik dan berbeda satu sama
lainnya, walaupun berasal dari sumber yang sama. Tabel berikut merupakan
kumpulan karakteristik sinar-sinar radioaktif yang dikumpulkan dari
pembahasan sebelumnya.

Table 3. Karakteristik Sinar-Sinar Radioaktifv

3.4 Inti Atom Meluruh


Jika jumlah proton lebih besar dari jumlah netron (N < P), maka gaya
elektrostatis akan lebih besar dari gaya inti, hal ini akan menyebabkan inti
atom berada dalam keadan tidak stabil. Jika jumlah netron yang lebih besar
26 | Inti Atom dan Radioaktivitas
dari jumlah protonnya (N = P) akan membuat inti berada dalam keadaan
stabil. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa inti ataom paling berat yang

stabil adalah yaitu yang mempunyai 83 proton dan 126 netron.


Inti atom yang mempunyai jumlah proton lebih besar dari 83 akan berada
dalam keadaan tidak stabil. Inti yang tidak stabil ini akan berusaha menjadi

inti stabil dengan cara melepaskan partikel bisa berupa proton murni ,

partikel helium yang memiliki 2 proton atau partikel lainnya seperti


ditunjukkan oleh Gambar 2. Inti atom yang tidak stabil ini memiliki sifat
dapat melakukan radiasi spontan atau mampu melakukan aktivitas radiasi
sehingga dinamakan inti radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu
melakukan aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif
dinamakan unsur (zat) radioaktif. Pemancaran sinar-sinar radioaktif (berupa
partikel atau gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh inti-inti berat
yang tidak stabil menjadi inti-inti yang stabil disebut Radioaktivitas. Inti yang
memancarkan sinar radioaktif disebut inti induk dan inti baru yang terjadi
disebut inti anak.

Ditinjau dari perbandingan gaya-gaya penyusun inti, inti atom yang


tidak stabil akan memiliki gaya elektrostatis yang lebih besar dari gaya
inti (gaya pengikat)

Peluruhan Alfa adalah bentuk radiasi partikel dengan kemampuan


mengionisasi atom sangat tinggi dan daya tembusnya rendah. Pertikel alpha
terdiri atas dua buah proton dan dua buah netron yang terikat menjadi suatu

atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom atau

peluruhan -a berlaku persamaan peluruhan

Peluruhan Beta adalah merupakan radiasi partikel beta (elektron atau


positron) dengan kemampuan ionisasi lebih rendah dari partikel a. Radiasi

27 | Simple Modern Physics


beta dapat berupa pemancaran sebuah elektron disebut peluruhan beta minus
(ß- ), dan pemancaran positron disebut sebagai peluruhan beta plus (ß+ ).

Peluruhan beta minus (ß- ) disertai dengan pembebasan sebuah neutrino (v)
dan dinyatakan dengan persamaan peluruhan.

sebuah proton memancarkan sebuah netron dan sebuah neutrino :

Spesifikasi peluruhan beta plus adalah adanya pemberian energi dalam


proses “penciptaan” massa, karena massa netron (sebagai inti anak) ditambah
massa positron dan neutrino lebih besar daripada massa proton (sebagai inti
induk).

Peluruhan sinar Gamma

merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi


sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan
oleh transisi energi inti atomdari suatu keadaan eksitasi ke keadaan dasar. Saat
transisi berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar 4,4 MeV) dalam
bentuk gelombang elektromagnetik.

3.5 Aktivitas Radiasi


Aktivitas Radiasi zat radioaktif menyatakan banyaknya initi atom yang
meluruh per satuan waktu. Atau disebut juga laju peluruhan inti atom tidak
stabil menuju inti stabil dengan radiasi sinar-sinar radioaktif. Jika N adalah

28 | Inti Atom dan Radioaktivitas


banyaknya inti atom mula-mula, dan A adalah aktivitas radiasi maka
diperoleh hubungan

Tanda negatif (-) diberikan karena setiap 1 peluruhan inti atom berkurang

jumlahnya. Satuan aktivitas radiasi (A) dalam SI adalah . Untuk


menghormati dan mengenang jasa Henri Becquerel sekon sebagai penemu
radioaktivitas didefinisikan

Di singkat Bq. Kadang-kadang satuan aktivitas radiasi dinyatakan dengan


Curie (Ci) untuk mengenang jasa Marie Currie sebagai penemu Polonium
(Po) dan Radium (Ra). Di definisikan bahwa 1 Ci = 3,7 x 10 10 Bq.

3.6 Menentukan Jumlah Zat Sisa Setelah Peluruhan


Misalkan terdapat No zat radioaktif yang belum meluruh. Setelah satu periode
peluruhan zat radioaktif sisa adalah N(t). Bagaimana menghitung N(t)?

kita gunakan dua pengertian aktivitas radiasi yang dibahas sebelumnya yaitu

Persamaan diatas kita ubah ke bentuk differensial,

Dengan mensubtitusi A = λ N bentuk differensial laju peluruhan diperoleh,

atau

29 | Simple Modern Physics


No ; Ao adalah banyaknya inti yang belum meluruh ;

besar aktivitas radiasi mula-mula yaitu pada t = 0 s

Nt ; At adalah sisa inti setelah meluruh ;

besar aktivitas radiasi setelah peluruhan selama t = t s

λ adalah tetapan peluruhan (s-1)

t adalah lamanya peluruhan

Dari persamaan 4 dan 5 diketahui bahwa peluruhan suatu zat radioaktif


bergantung pada lamanya peluruhan (t) dan fungsi peluruhannya mengikuti
fungsi eksponensial. Ini menunjukkan bahwa banyaknya zat yang meluruh
tiap periode peluruhan tidak sama. Fenomena ini dinamakan Hukum
Peluruhan Radioaktif yang menyatakan bahwa aktivitas radiasi suatu zat
radioaktif tidaklah sama pada setiap periode peluruhan.

3.7 Waktu Paruh


Waktu paruh ( ) didefinisikan sebagai lamanya zat radioaktif melakukan
peluruhan hingga banyaknya inti sisa adalah setengah dari banyaknya inti
mula-mula . subsitusikan nilai ini ke persamaan hukum
peluruhan zat radioaktif, diperoleh

30 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Faktor T ½ dinamakan waktu paruh. dari beberapa zat radioaktif telah
diketahui melalui berbagai percobaan dan pemodelan.

3.8 Aturan Peluruhan

Sebagai contoh inti induk uranium ( mengalami peluruhan berantai

hingga mencapai inti stabil . Selisih nomor massa inti induk A =


238 dan nomor massa inti stabil A’ = 206 adalah 32, dan selisih nomor
atomnya 10. Ini menunjukkan pola radiasi sinar radioaktif yang dihasilkan
adalah 4n + 2, dengan adalah bilangan bulat. Dengan demikian akan diperoleh
empat deret peluruhan yang paling mungkin mengikuti aturan 4n, 4n+1, 4n+2,
4n+3. Dari Pola radiasi ini diketahui 4 buah deret radioaktif yang terkenal,

yaitu:

Table 4. Aturan Peluruhan

Adanya deret radioaktif di alam memungkinkan lingkungan hidup kita secara


konstan dilengkapi unsur-unsur radioaktif yang seharusnya sudah musnah,

seperti yang memiliki waktu paruh 1600 tahun. Jika


dibandinghkan dengan umur bumi 5,0 x 109 tahun seharusnya sudah musnah.

Tetapi karena adanya deret Uranium dengan waktu paruh 4,47 x

31 | Simple Modern Physics


109 tahun yang hampir sama dengan umur bumi, dalam beberapa langkah

peluruhan menghasilkan unsur maka sampai saat ini masih ditemui


di alam.

3.9 Radioaktif di Lingkungan Sekitar

Simbol Radiasi Sinar Radioaktif

Anda telah mengetahui bahwa radiasi sinar radioaktif sangat merugikan


kesehatan dan lingkungan. Untuk itu kita perlu mengenal tanda-tanda awal
keberadaan zat radioaktif. Tanda-tanda keberadaa zat radioaktif dapat
dikenali melalui simbol-simbol. Simbol yang digunakan untuk menandari
bahan radioaktif dinamakan.

Jika menemukan lambang-lambang ini pada kemasan menunjukkan bahwa


kemasan tersebut mengandung bahan radioaktif. Namun dalam rangka
mempublikasikan keperdulian kita terhadap bahaya zat- radioaktif disekitar
kita simbol trefoil ini dicetak pada berbagai barang yang biasa digunakan
sehari-hari sepert gambar berikut.

32 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Tujuannya adalah mengingatkan kita tentang bahaya zat-zat radioaktif yang
bisa muncul disekitar kita.

Tidak Semua Radiasi Berbahaya

Di alam ini memang terdapat apa yang disebut dengan unsur radioaktif, yakni
sifat dari suatu zat yang dapat memancarkan sinar radiasi karena kondisi zat
tersebut tidak stabil. Secara alami dalam tulang kita terdapat (sedikitinya dua)
unsur radioaktif, yakni polonium dan radium. Otot-otot kita mengandung
unsur karbon (C) dan kalium (K) radioaktif. Sementara itu, dalam paru-paru
kita juga terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat
lainnya secara terus-menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita

33 | Simple Modern Physics


dari dalam. Kita juga terkena radiasi dari dalam melalui semua zat radioaktif
alam dan buatan yang berasal dari makanan atau minuman yang kita
konsumsi sehari-hari.

Dalam bidang kesehatan, radiasi justru menjadi penyelamat. Kadang-kadang


kita menjalani pemeriksaan dengan sinar-X dan mammografi. Dokter gigi
kemungkinan memutuskan untuk menyinari gigi kita dengan sinar-X.
Pengobatan dan pemeriksaan medik juga memerlukan zat-zat radioaktif yang
disuntikkan ke dalam tubuh kita. Penyakit kanker kadang-kadang diobati
dengan sinar-X atau unit telekobal (disebut juga bom kobal).

Contoh-contoh ini secara jelas menunjukkan bahwa tidak semua radiasi


berbahaya. Sebaliknya, memang benar bahwa radiasi dapat membunuh,
dengan cepat atau secara perlahan. Oleh karena itu, baik untuk diketahui,
kapan seseorang seharusnya takut terhadap radiasi dan kapan seharusnya
tidak takut.

34 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Rokok mengandung zat radioaktif

Rokok mengandung nikotin, semua orang tahu. Tetapi rokok mengandung


bahan radioaktif, belum tentu semua orang tahu.Mengenai keradioaktifan
rokok, ada dua unsur yang menjadi “biang keladi”nya, yaitu polonium ( 210Po)
& timbel (210Pb), yang semuanya termasuk dalam kelompok radionuklida
dengan toksisitas (tingkat keberacunan) sangat tinggi. Po-210 adalah
pemancar radiasi-a, sedangkan Pb-210 adalah pemancar radiasi-ß. Kedua
jenis radiasi tersebut, terutama radiasi-a, berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan sel tubuh apabila terhisap atau tertelan. Kejadian kanker paru pada
perokok pun belakangan ditengarai lebih disebabkan oleh radiasi-a & bukan
karena tar dalam tembakau.

Lalu, bagaimana 210Po & 210Pb bisa sampai di rokok? Perhatikan gambar
berikut. Tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau yang merupakan
bahan utama rokok, mengandung radium (226Ra). Radium ini adalah induk

35 | Simple Modern Physics


yang nantinya dapat meluruh, & dua di antara sekian banyak unsur
luruhannya adalah 210Po & 210Pb. Melalui akar, 210Po & 210Pb pun terserap
oleh tanaman tembakau. Penggunaan pupuk fosfat yang mengandung kedua
unsur tersebut, tentu saja, menambah konsentrasi 210Po & 210Pb dalam
tembakau. Mekanisme lain, & ini adalah yang utama, adalah lewat daun. Po-
210 & Pb-210 terendapkan pada permukaan daun tembakau sebagai hasil
luruh dari gas radon (222Rn) yang berasal dari kerak bumi & lolos ke atmosfer.
Daun tembakau memiliki kemampuan tinggi untuk menahan & kemudian
mengakumulasi 210Po & 210Pb karena adanya bulu-bulu tipis ~yang disebut
trichomes~ di ujung-ujungnya.

Latihan Soal Inti Atom dan Radioaktivitas


1. Perbandingan jumlah neutron pada Oksigen-18 dan Nitrogen-14 adalah
....

A. 12 : 7

B. 10 : 7

36 | Inti Atom dan Radioaktivitas


C. 9 : 7

D. 1 : 1

E. 7 : 9

2. Bila massa triton 3,016 sma, massa proton 1,008 sma, dan massa neutron
1,009 sma maka energi ikat inti triton per nukleon adalah ... MeV. (Energi 1
sma = 931 MeV)

A. 3,10

B. 9,31

C. 18,7

D. 37,4

E. 93,1

3. Partikel yang tidak dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
adalah ....

(1) neutron

(2) alfa

(3) foton

(4) beta

4. Suatu nuklida A mengalami serangkaian peluruhan seperti digambarkan


dalam diagram berikut. peluruhan α (A ke B), peluruhan β+ (B ke C),
peluruhan γ (C ke D)

A B C D

(1) Jumlah neutron nuklida D sama dengan nuklida C.

(2) Jumlah proton nuklida B kurang dari jumlah proton nuklida C.

(3) Jumlah proton nuklida A paling banyak dibanding nuklida lainnya.

37 | Simple Modern Physics


(4) Jumlah netron nuklida C paling banyak dibanding nuklida lainnya.

5. Nuklida Uranium-238 meluruh dengan memancarkan partikel alfa sesuai


reaksi berikut:
238
U  234Th + α

Jika massa atom Uranium-238, Thorium234, dan alfa adalah berturut-turut


238,05078 sma; 234,04360 sma; dan 4,00260 sma maka energi kinetik total
Th dan alfa adalah .... (anggap Uranium meluruh dari keadaan diam).

A. 4,27 MeV

B. 2,35 MeV

C. 1,24 MeV

D. 1,02 MeV

E. 0,92 MeV

6. Unsur X dengan waktu paruh 5 hari meluruh menjadi unsur Y sambal


memancarkan partikel . Jika massa X mula-mula 100 gram, massa X dan
Y setelah 10 hari adalah ….

Massa X, Massa Y

A. 50 gram, 50 gram

B. 100 gram, 0 gram

C. 25 gram, 75 gram

D. 25 gram, < 75 gram

E. < 25 gram, < 25 gram

7. Sebuah fosil berupa tulang binatang ditemukan dalam tanah. Setelah


diteliti dalam laboratorium ternyata mengandung 14C sisa 25% dibanding
14C pada tulang binatang yang masih hidup. Jika waktu paruh 14C itu 5.730
tahun maka umur fosil itu ….

38 | Inti Atom dan Radioaktivitas


A. 11.460 tahun

B. 5.872,5 tahun

C. 5.730 tahun

D. 2.865 tahun

E. 1.432,5 tahun

8. Suatu bahan mempunyai HVL 2 cm terhadap sinar gamma. Bila intensitas


sinar gamma setelah menembus bahan tersebut tinggal 12,5% dari semula
maka tebal bahan tersebut adalah ... cm.

A. 4,5

B. 6,0

C. 8,0

D. 10,5

E. 12,5

9. Massa inti 42He dan 21H masing-masing 4,002603 sma dan 2,014102 sma.
Jika energi 1 sma setara dengan 931 MeV maka energi minimum yang
diperlukan untuk memecah partikel alpha menjadi dua deutron adalah ....

A. 4 MeV

B. 14 MeV

C. 24 MeV

D. 34 MeV

E. 44 MeV

10. Ketika suatu inti mengalami peluruhan radioaktif, nomor massa inti
yang baru adalah ….

A. tidak pernah lebih kecil dari nomor massa yang awal

39 | Simple Modern Physics


B. tidak pernah lebih besar dari nomor massa yang awal

C. selalu lebih besar dari nomor massa yang awal

D. selalu lebih kecil dari nomor massa yang awal

E. selalu sama dengan nomor massa yang awal

11. Lengkapi reaksi berikut ini!


14
C6 N+…
14

Berdasarkan partikel yang dihasilkan oleh reaksi tersebut, maka reaksi


tersebut merupakan reaksi ….

A. peluruhan alpha

B. peluruhan beta

C. radiasi gamma

D. radioaktif

E. fusi

12. Lengkapi reaksi berikut ini!


226
Ra88 …+4α2

Unsur yang dapat melengkapi reaksi tersebut adalah ….

A. 228Ra88

B. 222Ra88

C. 230Th86

D. 222Rn86

E. 222Fr87

13. Pada suatu unsur radioaktif, jumlah yang meluruh tinggal 25% dari
jumlah semula dalam waktu 20 menit. Bila mula-mula ada 1 kg unsur

40 | Inti Atom dan Radioaktivitas


radioaktif tersebut, setelah ½ jam massa radioaktif yang belum meluruh
tinggal ….

A. 500 gr

B. 250 gr

C. 125 gr

D. 62,5 gr

E. 50 gr

14. Waktu paruh dari Radium adalah 1600 tahun. Bila dalam sebongkah
batu mengandung 0,2 gram Radium, maka jumlah Radium dalam batu
tersebut 12.800 tahun yang lalu adalah ….

A. 71,2 gram

B. 61,2 gram

C. 51,2 gram

D. 41,2 gram

E. 31,2 gram

15. Setelah 20 hari, zat radioaktif telah meluruh 15/16 bagian dari inti mula-
mula. Zat tersebut memiliki waktu paruh … hari.

A. 25

B. 20

C. 15

D. 10

E. 5

16. Massa unsur radioaktif P mula-mula X gram dengan waktu paruh 2


hari. Setelah 8 hari, unsur radioaktif P yang tersisa adalah Y gram.
Perbandingan antara X:Y adalah ….
41 | Simple Modern Physics
A. 1:16

B. 1:8

C. 4:1

D. 8:1

E. 16:1

17. Massa neutron, proton, dan partikel alfa masing-masing 1,008 sma;
1,007 sma; dan 4,002 sma. Jika 1 sma = 931 MeV, maka tenaga ikat partikel
alfa adalah ….

A. 30,965 MeV

B. 27,930 MeV

C. 26,068 MeV

D. 24,206 MeV

E. 0,931 MeV

18. Karbon dari suatu hewan purba memiliki aktifitas peluruhan sebesar 63
partikel permenit per gramnya, sedangkan karbon yang berasal dari
keturunan hewan purba tersebut yang masih hidup saat ini memiliki
aktivitas peluruhan sebesar 7,875 partikel per menit per gramnya. Jika
waktu paruh karbon diketahui 5730 tahun, Maka umur hewan purba tersebut
adalah … tahun.

A. 17.190

B. 18.710

C. 19.170

D. 20.810

E. 21.230

42 | Inti Atom dan Radioaktivitas


19. Sebuah reaktor mampu membangkitkan daya listrik 200 kW
menggunakan bahan bakar 235U. Pada tiap pemecahan inti terlepas 235U
energi 300 MeV. Berapa gram bahan bakar yang terpakai tiap hari?

A. 0,151 gr

B. 0,141 gr

C. 0,131 gr

D. 0,121 gr

E. 0,111 gr

20. Suatu proses fisi mengikuti persamaan:


1
n0+235U92 Ba+Kr+31n0+E

Jika pada persamaan fisi ini dibebaskan energi sebesar 200 MeV. Diketahui
massa neutron = 1,009 sma, massa inti 235U92 = 235,04 sma dan 1 sma = 931
MeV, maka massa inti (Ba+Kr) adalah … (dalam sma).

A. 234,89
B. 234,03
C. 233,89
D. 232,80
E. 231,80

21. Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini!


2
H1+3H1 4
H2+1n0+E

Jika massa 2H1 = 2,014 sma, massa 3H1= 3,016 sma, masa partikel α
=4,0026 dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energi yang dihasilkan
adalah … (1 sma setara dengan 931 MeV).

A. 14,89 MeV
B. 15,73 MeV
C. 16,76 MeV
D. 17,69 MeV
E. 18,62 MeV
43 | Simple Modern Physics
22. Massa inti atom 40Ca20 adalah 40,078 sma. Jika massa proton = 1,0078
sma dan neutron = 1,0087 sma, defek massa pembentukan 40Ca20 adalah...

A. 0,165 sma
B. 0,252 sma
C. 0,262 sma
D. 0,320 sma
E. 0,330 sma

23. Massa inti 9Be4 = 9,0121 sma, massa proton = 1,0078, massa neutron =
1,0086 sma. Jika 1 sma setara dengan energi sebesar 931 Mev, maka energi
ikat atom 9Be4 adalah...
A. 51,39 MeV
B. 57,82 MeV
C. 62,10 MeV
D. 90,12 MeV
E. 90,74 MeV

24. Apabila massa inti 12C6 = 12, massa proton = 1,00783 sma, dan massa
neutron = 1,008665 sma (1 sma = 931 MeV), maka energi ikat inti tersebut
adalah...

A. 41,107 MeV
B. 47,110 MeV
C. 72,141 MeV
D. 92,141 MeV
E. 107,92 MeV

25. Pernyataan-pernyataan berikut ini:


1) Terapi radiasi
2) Mengukur kandungan air tanah
3) Sebagai perunut
4) Menentukan umur fosil
Yang merupakan pemanfaatan radioisotop dibidang kesehatan adalah...
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 1, 2, dan 3
C. 1 dan 3

44 | Inti Atom dan Radioaktivitas


D. 2 dan 4
E. 4 saja

26. Ketika unsur 147N ditembak dengan partikel alfa, maka sebuah proton
sanggup dibebaskan disertai dengan unsur ...
A. 177Ne
B. 1710Ne
C. 178O
D. 179F
E. 168O

27. Perhatikan reaksi inti diberikut ini:


7N + 2He → 1H + X
14 4 1

5B + 1H → 6C + Y
11 1 11

3Li + Z → 4Be + 0n
6 7 1

maka X, Y, dan Z yaitu ...


A. 189O, 11H, dan 21H
B. 179O, 21H, dan 10n
C. 178O, 10n, dan 21H
D. 179O, 10n, dan 21H
E. 178O, 21H, dan 1-1e

28. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 neutron.


Simbol untuk atom ini yaitu ...
A. 14742X
B. 6542X
C. 14784X
D. 10742X
E. 10784X

29. Dibandingkan dengan inti atom X yang bermassa atom 207, inti atom X
yang bermassa alam 206 mempunyai ...
A. Lebih banyak neutron
B. Lebih sedikit neutron
C. Lebih banyak proton
D. Lebih sdikit proton
E. Lebih banyak elektron

45 | Simple Modern Physics


30. Jika energi elektron atom hidrogen pada tingat dasar -13,6 eV, maka
energi yang diserap atom Hidrogen biar elektronnya tereksitasi dari tingkat
dasar ke lintasan kulit M yaitu ....
A. 6,82 eV
B. 8,53 eV
C. 9,07 eV
D. 10,20 eV
E. 12,09 eV

Daftar Pustaka
Brown, G. E., & Jackson, A. D. (1976). The Nucleon-Nucleon
Interaction. Amsterdam: North-Holand.

46 | Inti Atom dan Radioaktivitas


Dwijananti, P. (2012). Diktat Mata Kuliah Fisika Inti. Universitas
Negeri Malang: Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.

Goldberg, D. (2004). Kimia untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.

Jackson, T. (2007). Materi Kimia. Bandung: Pekan Raya.

Krane, K. (2006). Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mustofa, A. (2019). Modern Physics. Yogyakarta: Erlangga.

Oktoby, D. W. (2001). Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakrta: Erlangga.

Purwoko, A. A. (2006). Kimia Dasar 1. Mataram: Mataram University


Press.

47 | Simple Modern Physics

Anda mungkin juga menyukai