PHYSICS
Inti Atom dan Radioaktivitas
ALIM MUSTOFA
Yogyakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia
KPG 20 19 181019
Buku ini tidak menganut paham copyright, tetapi menganut paham right to copy. Siapapun
pantas memiliki hak untuk menyalin buku ini. Siapapun boleh menyebarluaskan buku ini. Jika
hendak menyebarluaskan buku ini, maka tetaplah untuk menjaga hak penulis dengan
namanya tetap tercantum dalam buku ini.
Penyunting
Hans Saputra
Perancang Sampul
Hermawan
Penata letak
Handika Ariwibowo
Penerbit
Mustofa, Alim
Simple Modern Physics: Inti Atom dan Radioaktivitas
Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Ahmad Dahlan Kampus 4
Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta
vii + 49 hlm.; 13,5 cm x 20 cm
ISBN: 987-654-321-111-1
Surat-e: redaksi.kpg@penerbitkpg.id
Model atom Rutherford didasarkan pada mekanika klasik, model atom Bohr
didasarkan pada konsep-konsep kuantum permulaan, dan teori kuantum
Schrodinger merupakan teori yang secara tepat memerikan struktur atom.
Oleh karena itu, mekanika kuantum merupakan model yang seharusnya
digunakan untuk memberikan struktur inti. Dalam modul ini akan dibahas
masalah-masalah yang berkaitan inti atom, khususnya tentang struktur inti
dan sifat-sifatnya serta model inti, antara lain: terminologi dasar dalam fisika
inti, partikel penyusun inti, energi ikat stabilitas inti, model tetes cairan dan
model kulit. Pokok-pokok bahasan ini berkaitan erat dengan pokok-pokok
bahasan dalam modul-modul sebelumnya, misalnya fisika modern. Oleh
karena itu, penguasaan materi pelajaran dalam modul-modul sebelumnya
akan membantu Anda dalam mempelajari modul ini.
Selain itu Modul Simple Modern Physics: Fisika Inti dan Radioaktvitas
ditujukan agar siswa dapat menguasai konsep-konsep dalam Fisika Inti secara
mendalam. Materi yang dipelajari meliputi ekeperimen hamburan sinar alpha
yang menjadi dasar penemuan inti, tenaga ikat inti, kestabilan inti, reaksi inti
dan proteksi radiasi. Selain penjelasan, modul ini juga disertai dengan video
agar para siswa dapat langsung melihat fenomenanya. Untuk mendalami
materi contoh soal juga diberikan di bagian materi ajar. Selanjutnya siswa
dapat berlatih soal secara mandiri melalui bagian tes formatif. Acuan yang
diberikan di bagian belakang ditujukan bagi mahasiswa yang akan
mempelajari materi ini lebih lanjut.
Modul ini erat hubungannya dengan modul Teori Atom, dan Teori Relativitas
Khusus. Untuk itu para siswa perlu mempelajari modul-modul tersebut
terlebih dahulu. Pada bagian akhir modul ini juga disertakan Test Sumatif,
yang juga meliputi materi dalam modul-modul tersebut.
John Dalton: atom adalah bagian suatu unsur yang paling kecil dan tidak dapat
dibagi lagi menjadi bagian terkecil lainnya.
Ernest Rutherford: atom merupakan partikel yang terdiri dari neutron dan
proton sebagai pusat atom yang dikelilingi oleh beberapa elektron.
1873: Penelitian tentang medan listrik yang dilakukan oleh John C. Maxwell.
Tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki teori Rutherford yang dikenal dengan
spektrum atom hidrogen. Terdapat 4 postulat Bohr:
Elektron dapat berpindah dari satu orbit stasioner ke orbit stasioner lain.
Orbit stasioner boleh memiliki besaran sifat tertentu atau yang biasa disebut
dengan momentum sudut.
(1) proton-proton;
(3) proton-neutron.
Z .e.Z .e
F (1)
d2
dimana :
2 2
dimana:
: sudut hamburan
r: jarak dan titik hamburan
Setiap inti memiliki energi dasar yang rendah, keadaan dasar, dan energi yang
lebihtinggi pada keadaan pembangkit. Banyak yang dapat dijelaskan tentang
nilai inti dan inti pada keadaan dasar, apakah inti tersebut dapat berdiri sendiri
untuk menjadi stabil ataumempunyai kemungkinan untuk penurunan
radioaktifitas. Hampir semua sistem bekerja pada massa, radius, muatan, nilai
rata-rata dan lainnya. Pada pengujian terakhir tentunya periodesitasnya juga
akan terbukti. Model inti atom yang mana akan dipertimbangkan
utnukdijelaskan dan dapat dibagi ke model semiklasik (partikel), dimana
dapat dimengerti tentangkecenderungan sistematik umum dan model
mekanika kuantum (gelombang) yangmemberikan pemahaman tentang
periodesitas.
Massa atom adalah jumlah massa proton, neutron, dan elektron dalam sebuah
atom, atau massa rata-rata dalam kelompok atom (isotop atom). Namun,
elektron memiliki massa begitu sangat kecil bila dibandingkan dengan massa
dari proton dan neutron sehingga massa elektron tidak termasuk faktor ke
dalam perhitungan.
Jadi, massa atom adalah jumlah massa proton dan neutron. Ada tiga cara
untuk menemukan massa atom, yaitu
sebuah fenomena gelombang, bukan teori butiran) dari Young dan Fresnell
maka kita menduga cahaya adalah sebuah gerak gelombang. Maxwell
memprediksi adanya sebuah gelombang (dinamakan gelombang
elektromagnetik) yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Massa atom dari suatu unsur adalah masa rata-rata dari semua isotop unsur
berdasarkan kelimpahan mereka di alam. Hal ini sederhana untuk menghitung
massa atom unsur dengan langkah-langkah ini. Biasanya, dalam masalah ini,
Anda akan disediakan dengan daftar isotop dengan massa mereka dan
kelimpahan alami mereka baik sebagai desimal atau nilai persen. Kalikan
massa masing-masing isotop dengan kelimpahannya. Jika kelimpahan adalah
persen, membagi jawaban Anda dengan 100. Tambahkan nilai-nilai ini
bersama-sama. Jawabannya adalah total massa atom atau berat atom dari
unsur.
Massa atom relatif tidak memiliki satuan karena angka ini merupakan nisbah
dari dua massa yang diukur, apapun satuan yang kita gunakan. Untuk
menentukan massa aktual dari setiap atom dan setiap molekul, kita perlu
menetapkan suatu hubungan antara skala massa makroskopik yang digunakan
di laboratorium dan skala massa mikroskopik setiap atom dan molekul
(Oktoby, 2001).
Perbedaan antara massa inti sebenarnya dan massa seluruh nukleon itu sendiri
disebut energi ikat total Btot (A,Z). Hal ini menggambarkan diperlukannya
kerja untuk memisahkan inti menjadi inti terpisah atau, sebaliknya, energi
akan terlepas jika nukleon yang telah terpisah dipasangkan menjadi sebuah
nukleus. Untuk memudahkan, massa atom lebih besar dari massa inti yang
digunakan pada semua perhitungan. Tidak ada kesulitan, kecuali pada energi
ikat pada electron atom harus dipertimbangkan juga. Untuk lebih sederhana,
kita biasanya mengabaikannya, dan dapat kita tulis dengan
Btot ( A, Z )
Bave ( A, Z ) (4)
A
MA
Packing Fraction (6)
A
Semua separasi energi dapat dinyatakan dalam bentuk total energi ikat dari
inti yang terlibat dengan mensubstitusi persamaan untuk massa, diperoleh
dari persamaan (3), ke dalam persamaan yang sama dengan (7). Sehingga
diperoleh
Figure 3. Nilai rata-rata energi ikat per nukleon dengan nomor massa yang untuk
terjadi pada inti (dan Be8).
Andaikata energi ikat (pada saat keadaan kimia) dari setiap nukleon yang
sama dengan konstanta C. Pada nukleus dengan nukleon A akan menjadi
1
A( A 1) maka didapatkan persamaan sebagai berikut :
2
1
Btot CA( A 1) (10)
2
Maka
Jarak muatan inti bisa kita simpulkan dari pembelajaran tentang hamburan
dari dua nukleon (p,p atau n,p) dan dari pengikatan energi deuteron. Kita
temukan bahwa jarak antar order adalah 2 F, yang mana dapat kita
bandingkan dengan dimeter pada tiap nukleon. Terdapat muatan yang
berperan penting pada Bave jika tiap nukleon terikat berdekatan. Tetapi
volume dari nukleus tidak dapat berubah agar sebanding dengan nilai A, jika
R R0 A1 / 2 . Alasannya disini bahwa nukleon diberikan oleh nukleus untuk
mengatur dirinya sendiri seperti cara yang sama dengan produksi system dari
total energi minimum. Yang menarik dari muatan inti adalah energi potensial
yang terendah dan penjangkauannya jika semua nukleon mendesak masuk ke
suatu wilayah dengan tiap satunya mengandung 2 F. Energi kinetik yang
terendah pada tiap perpindahan nukleon ke volume inti yang kemungkinan
lebih besar. Pada energi potensial keluarannya akan menjadi dominan,
nukleus tersebut akan mengalami penurunan pada radius dengan order 2 F.
Nyatanya, beberapa akibat yang lain adalah muatan pendek yang harus
terjadi.
Teori yang terakhir tentang jejak struktur inti dan titik jenuh untuk dua akibat.
Yang pertama, telah dilakukan percobaan pada hubungan antara order yang
bermuatan 1/2F dengan gaya inti dapat kita katakan bahwa nukleon memiliki
sebuah inti. Walaupun itu akan diberikan A1 / 2 ketergantungan untuk radius
inti, perhitungan konstan R0 dengan keluaran yang terlalu kecil. Yang kedua
Singkatnya, perbandingan energi ikat inti dan volume inti siap melengkapi
bagian yang penting mengenai muatan inti. Sebelum dijelaskan lebih rinci
tentang cara kerjanya, didapat petunjuk tentang sistem fisika yang lain, yang
mana nilai rata-rata energi ikat per partikel adalah konstan. Dinamakan zat
padat atau liquid. Pemanasan atau penguapan Q diperlukan kerja untuk
memisahkan m gram dari zat untuk penyebaran molekul, pada temperature
konstan.
m nM 0 (12)
Q QM 0
(13)
n m
Q
540cal / g 2.26 x1010 ergs / g
m
18
M0 23
2.99 x10 23 g
6.02 x10
Dimana
Q
6.75 x10 13 ergs 0.42 ev
n
Dari Gambar 3. diatas, harus dicatat bahwa penurunan dari Bave terhadap
nilai yang lebih tinngi dari A. ini dikarenakan karena pengaruh peningkatan
muatan coulomb.
Namun gaya ini jangkauannya sangat pendek, yaitu hanya sejauh ukuran inti
(sekitar 10-15 m). Pada jarak lebih dari 1 fm gaya ini akan melemah dan
akhirnya menjadi nol. Sehingga ketika kedua proton terpisah agak jauh, yang
ada hanya gaya tolakan elektrostatic Coulomb, sementara gaya nuklirnya
bernilai nol.
Ada dua bukti mengenai jangkauan pendek dari gaya inti ini.
Dari kajian kerapatan zat inti. Penambahan nukleon pada inti tidak mengubah
kerapatan inti. Ini menunjukkan bahwa bahwa tiap nukleon yang
ditambahkan hanya merasakan gaya dari tetangga terdekatnya, dan tidak dari
nukleon yang lain.
Dari energi ikat per nukleon. Karena energi ikat per nukleon kurang lebih
tetap, maka energi ikat inti total kurang lebih sebanding dengan A. Suatu gaya
berjangkauan panjang (seperti gaya Coulomb dan gaya gravitasi) memiliki
energi yang sebanding dengan A2. Sebagai contoh, tolakan elektrostatik total
antara proton dalam inti sebanding dengan Z (Z-1) atau sekitar Z2. hal ini
karena setiap Z proton, merasakan tolakan dari (Z-1) proton lainnya.
Model yang berhasil menjelaskan asal usul gaya berjangkaun pendek ini
adalah model gaya tukar (exchange force), yang diusulkan oleh Yukawa.
Diandaikan ada sebuah proton dan netron di dalam inti. Menurut model ini,
netron memancarkan sebuah partikel dan sekaligus menariknya dengan gaya
yang sangat kuat. Jika partikel tadi menghampiri proton, ia akan tertarik pola
oleh proton dengan suatu gaya tarik yang sangat kuat. Proton kemudian
memancarkan sebuah partikel yang dapat diserap oleh netron. Karena proton
dan netron masing-masing menarik partikel yang dipertukarkan tersebut
dengan gaya tarik yang kuat, maka mereka seakan saling menarik.
Interaksi saat elektrolisis diketahui bahwa muatan sejenis saling tolak dan
muatan tak sejenis saling tarik. Tentu kita akan menduka bahwa proton-
proton akan saling tolak sangat kuat, terutama mengingat letak mereka yang
begitu berdekatan. Dan memang demikianlah adanya. Namun, selain tolakan
, ada juga tarik-menarik jarak pendek antara proton dan proton, proton dengan
neutron, dan neutron dan neutron. Satabilitas semua inti ditentukan oleh
selisih antara tolakan elektrolistik dan tarikan jarak pendek.Jika tolakan
melampaui tarikan, inti terdisintegrasi (meluruh), memancarkan partikel
dan/atau radiasi. Jika tarikan melampaui tolakan, inti menjadi stabil .
Inti stabil adalah inti yang tidak dapat secara spontan meluruh atau berubah.
Definisi kestabilan yang lebih mengkhusus adalah kemampuan inti meluruh
dengan jenis peluruhan tertentu. Sebagai contoh, tidak dapat meluruh secara
spontan dengan mengemisikan b- atau b+. Agar proses peluruhan tersebut
terjadi, maka ke dalam sistem tersebut harus diberikan energi. disebut
mempunyai kestabilan b. Tetapi U tidak stabil terhadap peluruhan alfa (a)
karena dapat mengemisikan partikel a secara spontan disertai pelepasan
energi sebesar 1,27 MeV per nukleon, dimana energi tersebut hampir semua
Faktor utama yang menentukan suatu inti satabil atau tidak ialah
perbandingan neutron-terhadap-proton (n/p).Atorm stabil dari unsur yang
mempunyai nomor atom rendah rendah, nilai n/p mendekati 1. Meningkatnya
20 | Inti Atom dan Radioaktivitas
nomor atom, perbandingan neutron terhadap proton dari inti stabil menjadi
lebih besar dari 1. Penyimpangan pada nomor-nomor atom yang lebih tinggi
ini muncul karena dibutuhkan lebih banyak neutron untuk melawan kuatnya
tolak-menolak pada proton-proton ini dan menstabilkan inti. Kestabilan inti
tidak dapat di ramalkan, namun ada beberapa aturan berikut yang berguna
dalam mempredeksi stabilitas inti adalah:
Inti yang mengandung 2, 8, 20, 50, 82, atau 126 proton atau neutron biasanya
lebih stabil dibandingkan inti yang jumlah proton atau neutronnya bukan inti.
Contohnya, ada 10 isotop stabil timah (S2 ) dengan nomor atom 50 dan hanya
2 isotop stabil antimony (Sb) dengan nomor atom 51. Bilangan 2, 8, 20, 50,
82, dan 126 dinamakan bilangan ajaib. Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas
inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil
(yaitu 2, 10, 18, 36, 54, dan 86 elektron).
a. Inti dengan bilangan genap proton dan neutron biasanya lebih stabil
dibandingkan apabila keduanya memiliki bilangan yang genap.
(Tabel.1)
Proton Neutron Banyaknya Isotop Stabil
Ganjil Ganjil 4
Ganjil Genap 50
Genap Ganjil 53
Table 1. dan Ganjil Jumlah Isotop Stabil dengan Bilangan Proton dan Neutron yang
Genap
b. Semua isotop dari unsur-unsur dengan nomor atom lebih besar dari
83 bersifat radioaktif. Semua isotop tiknetium (Tc, Z = 43) dan
prometium (Pm, Z=61) adalah radioaktif.
Karena nukleon tidak punya muatan warna, gaya nuklir tidak langsung
melibatkan pembawa gaya QCD, yaitu gluon. Namun, seperti atom yang
bermuatan netral (yang terdiri dari partikel bermuatan listrik yang saling
menetralkan) saling menarik satu sama lain melalui efek orde kedua dari
polarisasi listrik, maka analoginya nukleon yang bermuatan warna netral
dapat menarik satu sama lain melalui sejenis polarisasi yang membolehkan
efek yang dihantarkan gluon dibawa dari satu nukleon berwarna netral ke
nukleon lainnya, lewat meson virtual yang menghantarkan gaya tersebut yang
juga disatukan oleh gluon virtual. Sifat yang mirip dengan gaya van der Waals
inilah yang menyebabkan timbulnya istilah 'residual' pada istilah "gaya kuat
residual". Gagasan dasarnya adalah meskipun nukleon berwarna netral,
seperti atom juga bermuatan netral, di dalam kedua kasus efek polarisasi yang
ada antara dua partikel netral memungkinkan efek muatan "residual" untuk
mengakibatkan gaya tarik-menarik antara dua partikel tidak bermuatan,
meskipun jauh lebih lemah dan tidak langsung dibandingkan gaya dasar yang
beraksi di dalam partikel tersebut (Brown & Jackson, 1976).
22 | Inti Atom dan Radioaktivitas
Gaya inilah yang melekatkan neutron dan proton dalam pembentukan inti.
Sampai saat ini para ahli belum mendapatkan persamaan matematik untuk
Gaya Nuklir.
Gravitasi 10-9 n. p. e
Elektromagnetik 10-3 p. e
Nuklir 1 n. p
Table 2. Gaya Nuklir
Secara garis besar inti atom akan berada dalam dua keadaa dasar yaitu
Keadaan Stabil dan Keadaan Tidak Stabil yang ditentukan oleh komposisi
partikel penyusun inti. Keadaan stabil di capai apabila jumlah proton (Z) lebih
sedikit atau sama banyak dengan jkumlah netron. Keadaan ini memungkinkan
gaya inti lebih besar dibandingkan dengan gaya elektrostatis. Keadaan tidak
stabil dicapai apabila jumlah proton (Z) lebih besar dari jumlah netron (N).
Hal ini akan menyebabkan gaya elektrostatis jauh lebih besar di bandingkan
dengan gaya inti. Mengapa gaya elektrostatis pada keadaan Z > N lebih besar?
Karena gaya elektrostatis memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan
dengan gaya inti, sehingga dapat pada partikel proton yang berdekatan dan
berseberangan sekalipun. Inti atom seperti inilah yang akan melakukan
Gambar 7. Gaya Inti terjadi pada partikel yang saling berdekatan saja
Suatu zat (unsur) akan menjadi radioaktif jika memimilik inti atom yang
tidak stabil. Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah
proton jauh lebih besar dari jumlah netron. Pada keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar dari gaya inti sehingga ikatan atom-atom
menjadi lemah dan inti berada dalam keadaan tidak stabil.
Sinar-sinar radioaktif memiliki karakteristik yang unik dan berbeda satu sama
lainnya, walaupun berasal dari sumber yang sama. Tabel berikut merupakan
kumpulan karakteristik sinar-sinar radioaktif yang dikumpulkan dari
pembahasan sebelumnya.
inti stabil dengan cara melepaskan partikel bisa berupa proton murni ,
atom dengan inti yang sangat stabil, dengan notasi atom atau
Peluruhan beta minus (ß- ) disertai dengan pembebasan sebuah neutrino (v)
dan dinyatakan dengan persamaan peluruhan.
Tanda negatif (-) diberikan karena setiap 1 peluruhan inti atom berkurang
kita gunakan dua pengertian aktivitas radiasi yang dibahas sebelumnya yaitu
atau
yaitu:
Di alam ini memang terdapat apa yang disebut dengan unsur radioaktif, yakni
sifat dari suatu zat yang dapat memancarkan sinar radiasi karena kondisi zat
tersebut tidak stabil. Secara alami dalam tulang kita terdapat (sedikitinya dua)
unsur radioaktif, yakni polonium dan radium. Otot-otot kita mengandung
unsur karbon (C) dan kalium (K) radioaktif. Sementara itu, dalam paru-paru
kita juga terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat
lainnya secara terus-menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita
Lalu, bagaimana 210Po & 210Pb bisa sampai di rokok? Perhatikan gambar
berikut. Tanah, sebagai tempat tumbuh tanaman tembakau yang merupakan
bahan utama rokok, mengandung radium (226Ra). Radium ini adalah induk
A. 12 : 7
B. 10 : 7
D. 1 : 1
E. 7 : 9
2. Bila massa triton 3,016 sma, massa proton 1,008 sma, dan massa neutron
1,009 sma maka energi ikat inti triton per nukleon adalah ... MeV. (Energi 1
sma = 931 MeV)
A. 3,10
B. 9,31
C. 18,7
D. 37,4
E. 93,1
3. Partikel yang tidak dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
adalah ....
(1) neutron
(2) alfa
(3) foton
(4) beta
A B C D
A. 4,27 MeV
B. 2,35 MeV
C. 1,24 MeV
D. 1,02 MeV
E. 0,92 MeV
Massa X, Massa Y
A. 50 gram, 50 gram
C. 25 gram, 75 gram
B. 5.872,5 tahun
C. 5.730 tahun
D. 2.865 tahun
E. 1.432,5 tahun
A. 4,5
B. 6,0
C. 8,0
D. 10,5
E. 12,5
9. Massa inti 42He dan 21H masing-masing 4,002603 sma dan 2,014102 sma.
Jika energi 1 sma setara dengan 931 MeV maka energi minimum yang
diperlukan untuk memecah partikel alpha menjadi dua deutron adalah ....
A. 4 MeV
B. 14 MeV
C. 24 MeV
D. 34 MeV
E. 44 MeV
10. Ketika suatu inti mengalami peluruhan radioaktif, nomor massa inti
yang baru adalah ….
A. peluruhan alpha
B. peluruhan beta
C. radiasi gamma
D. radioaktif
E. fusi
A. 228Ra88
B. 222Ra88
C. 230Th86
D. 222Rn86
E. 222Fr87
13. Pada suatu unsur radioaktif, jumlah yang meluruh tinggal 25% dari
jumlah semula dalam waktu 20 menit. Bila mula-mula ada 1 kg unsur
A. 500 gr
B. 250 gr
C. 125 gr
D. 62,5 gr
E. 50 gr
14. Waktu paruh dari Radium adalah 1600 tahun. Bila dalam sebongkah
batu mengandung 0,2 gram Radium, maka jumlah Radium dalam batu
tersebut 12.800 tahun yang lalu adalah ….
A. 71,2 gram
B. 61,2 gram
C. 51,2 gram
D. 41,2 gram
E. 31,2 gram
15. Setelah 20 hari, zat radioaktif telah meluruh 15/16 bagian dari inti mula-
mula. Zat tersebut memiliki waktu paruh … hari.
A. 25
B. 20
C. 15
D. 10
E. 5
B. 1:8
C. 4:1
D. 8:1
E. 16:1
17. Massa neutron, proton, dan partikel alfa masing-masing 1,008 sma;
1,007 sma; dan 4,002 sma. Jika 1 sma = 931 MeV, maka tenaga ikat partikel
alfa adalah ….
A. 30,965 MeV
B. 27,930 MeV
C. 26,068 MeV
D. 24,206 MeV
E. 0,931 MeV
18. Karbon dari suatu hewan purba memiliki aktifitas peluruhan sebesar 63
partikel permenit per gramnya, sedangkan karbon yang berasal dari
keturunan hewan purba tersebut yang masih hidup saat ini memiliki
aktivitas peluruhan sebesar 7,875 partikel per menit per gramnya. Jika
waktu paruh karbon diketahui 5730 tahun, Maka umur hewan purba tersebut
adalah … tahun.
A. 17.190
B. 18.710
C. 19.170
D. 20.810
E. 21.230
A. 0,151 gr
B. 0,141 gr
C. 0,131 gr
D. 0,121 gr
E. 0,111 gr
Jika pada persamaan fisi ini dibebaskan energi sebesar 200 MeV. Diketahui
massa neutron = 1,009 sma, massa inti 235U92 = 235,04 sma dan 1 sma = 931
MeV, maka massa inti (Ba+Kr) adalah … (dalam sma).
A. 234,89
B. 234,03
C. 233,89
D. 232,80
E. 231,80
Jika massa 2H1 = 2,014 sma, massa 3H1= 3,016 sma, masa partikel α
=4,0026 dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energi yang dihasilkan
adalah … (1 sma setara dengan 931 MeV).
A. 14,89 MeV
B. 15,73 MeV
C. 16,76 MeV
D. 17,69 MeV
E. 18,62 MeV
43 | Simple Modern Physics
22. Massa inti atom 40Ca20 adalah 40,078 sma. Jika massa proton = 1,0078
sma dan neutron = 1,0087 sma, defek massa pembentukan 40Ca20 adalah...
A. 0,165 sma
B. 0,252 sma
C. 0,262 sma
D. 0,320 sma
E. 0,330 sma
23. Massa inti 9Be4 = 9,0121 sma, massa proton = 1,0078, massa neutron =
1,0086 sma. Jika 1 sma setara dengan energi sebesar 931 Mev, maka energi
ikat atom 9Be4 adalah...
A. 51,39 MeV
B. 57,82 MeV
C. 62,10 MeV
D. 90,12 MeV
E. 90,74 MeV
24. Apabila massa inti 12C6 = 12, massa proton = 1,00783 sma, dan massa
neutron = 1,008665 sma (1 sma = 931 MeV), maka energi ikat inti tersebut
adalah...
A. 41,107 MeV
B. 47,110 MeV
C. 72,141 MeV
D. 92,141 MeV
E. 107,92 MeV
26. Ketika unsur 147N ditembak dengan partikel alfa, maka sebuah proton
sanggup dibebaskan disertai dengan unsur ...
A. 177Ne
B. 1710Ne
C. 178O
D. 179F
E. 168O
5B + 1H → 6C + Y
11 1 11
3Li + Z → 4Be + 0n
6 7 1
29. Dibandingkan dengan inti atom X yang bermassa atom 207, inti atom X
yang bermassa alam 206 mempunyai ...
A. Lebih banyak neutron
B. Lebih sedikit neutron
C. Lebih banyak proton
D. Lebih sdikit proton
E. Lebih banyak elektron
Daftar Pustaka
Brown, G. E., & Jackson, A. D. (1976). The Nucleon-Nucleon
Interaction. Amsterdam: North-Holand.