Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Gelombang
stasioner merupkann perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambar dan
amplitude yang sama besar namun merambat dalam arah yang berlawanan. Singkatnya,
gelombang stasioner merupakan perpaduan atau super posisi dari dua gelombang yang identik
namun berlawanan arah. Sedangkan gelombang melintang (transversal) ialah gelombang yang
menyebabkan partikel medium bergetar tegak lurus terhadap gerakan gelombang. Modulasi
adalah proses perubahan (vayring) suatu gelombang periodik sehingga menjadikannya suatu
sinyal yang mampu membawa informasi.
Dalam kehidupan sehari, penggunaan gelombang ini terdapat pada sinyal radio. Dimana
sinyal radio akan semakin kecil jika semakin jauh dari sumber sinyal tersebut. Aplikasinya
dapat dilihat melalui gelombang stasioner pada mesin gelombang yang meniru media dengan
kecepatan yang berbeda melalui pendulum dengan momen lembam yang berbeda. Hal itu
dilakukan dengan cara memberikan tegangan pada mesin modular sehingga akan
menghasilkan gelombang. Maka dari itu percobaa ini dilakukan untuk dihitung cepat rambat
dan frekuensi gelombang yang timbul pada mesin modular.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan dari percobaan, sebagai berikut :
1. Bagaimana menghasilkan gelombang stasioner pada mesin gelombang yang meniru
menida dengan kerapatan yang berbeda melalui pendulum dengan momen lembam
yang berbeda
2. Bagaimana mengukur panjang gelombang λ pada kedua “media” maupun frekuensi
eksitasi f untuk menentukan kecepatan penyebaran (kecepatan fase).
3. Bagaimana pengukuran langsung dari kecepatan penyebaran c yang menggunakan
penghalang-penghalang cahaya.

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari percobaan, sebagai berikut :
1. Menghasilkan gelombang stasioner pada mesin gelombang yang meniru menida
dengan kerapatan yang berbeda melalui pendulum dengan momen lembam yang
berbeda
2. Mengukur panjang gelombang λ pada kedua “media” maupun frekuensi eksitasi f
untuk menentukan kecepatan penyebaran (kecepatan fase).
3. Pengukuran langsung dari kecepatan penyebaran c yang menggunakan penghalang-
penghalang cahaya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gelombang adalah suatu gangguan yang menjalar dalam suatu medium. Yang dimaksud
dengan medium disini ialah sekumpulan benda yang saling berinteraksi dimana gangguan itu
menjalar (Sutrisno,1984). Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan
momentum dari satu titik didalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi. Pada
gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang bunyi di udara, energi dan
momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium (Tipler, 1998).
Jika kita menggoyang salah satu ujung tali (atau pegas) dan ujung yang satunya tetap,
suatu gelombang yang kontinu akan merambat ke ujung yang tetap dan dipantulkan kembali,
dengan terbalik. Sementara kita menggetarkan tali tersebut, akan ada gelombang yang
merambat di kedua arah, dan gelombang yang merambat ke ujung tetap akan berinterferensi
dengan gelombang pantulan yang kembali. Biasanya akan ada kekacauan. Tetapi jika kita
menggetarkan tali dengan frekuensi yang tepat, kedua gelombang akan berinterferensi
sedemikian sehingga akan dihasilkan gelombang berdiri dengan amplitudo besar. Gelombang
ini disebut “gelombang berdiri” karena tampaknya tidak merambat. Tali hanya berosilasi ke
atas ke bawah dengan pola yang tetap. Titik interferensi destruktif, dimana tali tetap diam,
disebut simpul; titik-titik interferensi konstruktif, dimana tali berosilasi dengan amplitude
maksimum, disebut perut. Simpul dan perut tetap di posisi tertentu untuk frekuensi tertentu.
Dihasilkan tepat pada dua atau tiga kali frekuensi terendah dengan menganggap
tegangan tali sama. Tali juga dapat bergetar dengan empat loop pada empat kali frekuensi
terendah, dan seterusnya.
Sebuah tali yang direntangkan antara dua penopang yang dipetik seperti senar gitar atau
biola, gelombang dengan bebagai frekuensi akan merambat pada kedua arah tali lalu akan
dipantulkan di bagian ujung kemudian akan merambat kembali denagn arah yang
berlawanan. Ujung-ujung tali, karena diikat tetap, akan menjadi simpul (Giancoli, 2001).
Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan terus
terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang membawa energi dari
satu tempat ke tempat lainnya. Contoh sederhana gelombang, apabila kita mengikatkan satu

3
ujung tali ke tiang, dan satu ujung talinya lagi digoyangkan, maka akan terbentuk banyak
bukit dan lembah di tali yang digoyangkan tadi, inilah yang disebut gelombang.

Berdasarkan Mediumnya Gelombang dibagi dua, yaitu :


a. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya memerlukan
medium (zat perantara) . Artinya jika tidak ada medium, maka gelombang tidak akan terjadi.
Contohnya adalah Gelombang Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara
bunyi tidak akan terdengar.

b. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses perambatannya tidak
memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang ini bisa merambat dalam keadaan
bagaimanapun tanpa memerlukan medium. Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus
ada dan tidak memerlukan zat perantara.

Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan bukit (dapat dilihat pada gambar di
bawah).

Berdasarkan gambar di atas dapat saya jelaskan bahwa :

4
Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan, sedangkan arah getarnya adalah
ke atas dan ke bawah. Jadi itulah yang dimaksud arah rambat tegak lurus dengan arah
getarnya. Contohnya adalah gelombang pada tali yang saya contohkan di atas.

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan renggangan (Dapat dilihat pada gambar di
bawah).

5
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan penelitian gelombang melintang
dengan menggunakan mesin gelombang modular, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan pada percobaan.

No. Alat dan Bahan Banyaknya

1 Modul dasar 1 2
2 Modul Dasar 2 1
3 Modul Pengemudi 1
4 Skala logam 1
5 Rintangan cahaya jenis garpu 2
6 Penghitung P 1
7 Dasar stand kecil 2
8 Batang stand 2
9 Sumber tenaga DC 1
10 Kabel 25 cm merah 1
11 Kabel 25 cm biiru 1
12 Kabel 50 cm hitam 2
13 Kabel Adaptor 2

6
Gambar 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan pada percobaan.

3.2 Prosedur Percobaan

Adapun langkah-langkah pada percobaan penelitian gelombang melintang dengan


menggunakan mesin gelombang modular, sebagai berikut :

3.2.1 Eksitasi gelombang stasioner; menentukan frekuensi eksitasi dan panjang gelombang

1. Diberika tegangan 6 volt untuk motor pengendali sampai menghasilkan tepat satu
gelombang dengan panjang gelombang λ pada setiap modul dasar 1 dan modul dasar.
2. Diukur panjang gelombang λ1 pada modul dasar 1 dan λ2 pada modul dasar 2 dengan
dihitung jarak satu gelombang penuh pada setiap modul dasar.
3. Dicatat perolehan waktu untuk kedua modul dasar tersebut untuk 10 kali osilasi
dengan pengulangan 3 kali
4. Dihitung setiap frekuensi eksternal f dari periode osilasi 10 T yang dituntut untuk 10
osilasi pendulum pada modul dasar 1

3.2.2 Mengukur waktu penyebaran t dari suatu gangguan kedua modul dasar untuk
menentukan kecepatan penyebaran

7
5. Dari data hasil percobaan diatas, dihitung kecepatan gerak gelombang pada tiap modul
dasar tersebut.
6. Ditambhakan frekuensi sampai terbentuk 2 gelombang berdiri pada tiap modul dasar
tersebut, kemudian ditentukan λ1, λ2 dan f dan c seperti langkah sebelumnya.
7. Diulangi percobaan di atas dengan mengubah posisi modul dasar 1 dan 2, lalu dihitung
parameter yang sama seperti di atas.

8
BAB IV

ANALISA DATA HASIL PENGAMATAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Adapun data hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data hasil pengamatan pada percobaan penelitian gelombang melintang dengan
menggunakan mesin gelombang modular

Frek
No. Alat Jarak (m) Waktu (s) λ(m) V (m/s)
(Hz)
16.94
1 Modul Dasar 1 0.415 18.64 0.5650 531000000 0.02345
17.52
39.18
2 Modul Dasar 2 0.830 38.10 0.2537 1182500000 0.02106
40.97

4.2 Analisa Data

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh maka analisa data, sebagai berikut:

4.2.1 Menghitung λ1 pada modul dasar 1

n 10
 𝑓=t→𝑓= = 0.5650 Hz
17.7
x 0.415
 𝑣= →𝑣= = 0.02345 m/s
t 17.7
𝑐 300000000
 𝜆=𝑓→𝜆= = 531000000 m
0.5650

4.2.2 Menghitung λ2 pada modul dasar 2

n 10
 𝑓=t→𝑓= = 0.2537 Hz
39.42
x 0.830
 𝑣=t→𝑣= = 0.02106 m/s
17.7

9
𝑐 300000000
 𝜆=𝑓→𝜆= = 1182500000 m
0.2537

4.3 Pembahasan

Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan terus
terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang membawa energi dari
satu tempat ke tempat lainnya. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah
dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.

Berdasarkan data yang diperoleh ketika percobaan didapatkan bahwa jarak pada modul
dasar yang lebih pendek akan menghasilkan frekuensi yang lebih besar dari pada modul dasar
yang lebih panjang. Panjang gelombangnya, akan lebih panjang modul 1 dari pada modul 2.
Dan juga untuk cepat rambat gelombangnya lebih panjang modul 1 daripada modul 2. Hal
tersebut terjadi Karena tegangan yang diberikan pada saat percobaan akan mempengaruhi
panjang gelombang dan cepat rampat gelombang. Sehingga jika tegangannya besar maka
gelombangnya akan dibawa sampai keujung modul. Semakin jauh sumber tegangannya maka
gelombangnya akan semakin mengecil.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpualan yang dapat diperoleh dari percobaan, sebagai berikut :

1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Semakin jauh dan banyak getaran yang dibawa maka akan semakin panjang waktu
yang dibutuhkan oleh mesin untuk membawa getaran gelombang tersebut.
3. Jika tegangannya besar maka gelombangnya akan dibawa sampai keujung modul
dengan lebih cepat. Semakin jauh sumber tegangannya maka gelombangnya akan
semakin mengecil.

11
DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, 2001. Fisika Dasar 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Sutrisno, 1984. Fisika Dasar: gelombang dan optic. Bandung : Penerbit ITB.

Tipler, P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga

https://www.academia.edu

12

Anda mungkin juga menyukai