Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2018/2019

Nama/NIM : ARDHI/ D1D016169


Kelas : R-004/D
Mata Kuliah : ESDH

1. Diketahui hasil regresi linier berganda terhadap faktor-faktor yang


mempengaruhi permintaan kayu bulian (XIAT) sebagai berikut:
XIATt = 8223 - 1.70HXIT + 144.19 QKRI + 7.43 QCPI
R2 = 0.8005
HXIT = Harga Kayu Bulian
QKRI = Harga Aluminium
QCPI = Pendapatan Konsumen
Apa yang dapat saudara jelaskan dari hasil regresi tersebut.
Jawab : Dari hasil regresi diatas menunjukkan R2 sebesar 0,8005. Nilai R2
yang besarnya 0,8005 ini mengartikan bahwa 80% variable – variable
dependen mampu dijelaskan secara bersama-sama dengan variable
independen.

2. Sebuah perusahaan industri, menghasilkan dua jenis produk Meja (produk I)


dan Kursi (produk II), masing-masing memerlukan 2 macam bahan baku A dan
B. Harga jual tiap satuan Meja (produk I) Rp 150,- dan Kursi (produk II) Rp
100,- . Bahan baku A yang tersedia adalah 600 unit dan bahan baku B yang
tersedia adalah 1000 unit. Satu satuan produk I memerlukan satu satuan A
dan dua satuan B, sedangkan produk II memerlukan satu satuan A dan satu
satuan B. Tentukan model pemograman linier dari masalah di atas ?
Jawab : Model Program Liniernya yaitu :
Produk
Bahan Baku Yang Tersedia
Meja Kursi
A 1 1 600
B 2 1 1000
Laba 150 100
Laba : 150 M + 100 K
M + K < 600
2M + K < 1000
M>0
K>0

3. PT. Kasak Kusuk memproduksi dua jenis produk: kayu olahan moulding (X1)
dan triplek (X2). PT. Kasak Kusuk mempunyai tujuan memaksimumkan
pendapatan (Maksimumkan Z = 400X1 + 300X2) dengan kendala sebagai
berikut:
Fungsi kendala/batasan:
1) 4X1 + 6X2 ≤ 1200
2) 4X1 + 2X2 ≤ 800
3) X1 ≤ 250
4) X2 ≤ 300
Berapa X1 dan X2 yang harus diproduksi? Selesaikan linear program tersebut
dengan metode Simplex.
Jawab :
Maksimum z = 400 x1 + 300 x2 + 0s1 + 0s2 atau z - 400 x1 - 300 x2 + 0s1 + 0s2 = 0
Kendala :
4X1+ 6X2 + 0s1 = 1200
4X1+ 2X2 + 0s2 = 800
X1 = 250
X2 = 300
X1, X2 , S1 , S2 ≥ 0

Table awal simpleks


BV CV X1 X2 S1 S2 Rasio
S1 1200 4 6 1 0 1200/4
S2 800 4 2 0 1 800/4
Zj 0 -400 -300 0 0
Dari tabel di atas dilihat bahwa nilai negatif terbesar pada kolom X1,
maka kolom X1 adalah kolom pivot. Setelah diketahui kolom pivot, maka
ditentukan baris pivot, yang merupakan rasio dari CV dan kolom pivot.
Rasio yang dipilih rasio yang terkecil, yaitu 200 maka pada baris itu
dijadikan sebagai baris pivot. Perpotongan antara kolom pivot dengan baris
pivot merupakan elemen pivot yaitu 4.
BV CV X1 X2 S1 S2 Rasio
S1 1200 4 6 1 0 1200/4=300
X2 800 4 2 0 1 800/4=200
Zj 0 -400 -300 0 0

Iterasi 1:
Nilai pertama yang kita miliki berupa nilai baris pivot baru (baris X2).
Semua nilai pada baris S2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 4 (elemen pivot).
BV CV X1 X2 S1 S2 Rasio
X1 400 0 4 1 -1 400/4=100
X2 200 1 1/2 0 ¼ 200/(1/2)=400
Zj 80.000 0 -100 0 100

Perhitungan:
Persamaan baru = persamaan lama – (koef kolom masuk) x persamaan pivot baru
a. Baris Z: b. Baris S1:
0 – (-400) x 200 = 80000 1200 – (4 x 200) = 400
-400 – (-400) x 1= 0 4 – (4 x 1) = 0
-300 – (-400) x (1/2) = -100 6 – (4 x (1/2)) = 4
0 – (-400) x 0 = 0 1 – (4 x 0) = 1
0 – (-400) x (1/4) = 100 0 – (4 x (1/4)) = -1

Iterasi 2:
BV CV X1 X2 S1 S2 Rasio
X1 100 0 1 ¼ -1/4
X2 150 1 0 1/8 3/8
Zj 90.000 0 0 25 75

Perhitungan:
a. Baris Z: b. Baris X2
80000 – (-100 x 100) = 90000 200 – ((1/2) x 100) = 150
0 – (-100 x 0) = 0 1 – ((1/2) x 0) = 1
-100 – (-100 x 1) = 0 (1/2) – ((1/2) x 1 = 0
0 – (-100 x 1/4) = 25 0 – ((1/2) x 1/4) = 1/8
100 – (-100 x (-1/4)) = 75 (1/4) – ((1/2) x (-1/4)) = 3/8
Nilai pada baris Z sudah positif atau nol sehingga tabel sudah optimal dan iterasi
dapat dihentikan.
Sehingga dapat diketahui bahwa nilai untuk X1 dan X2 yang harus diproduksi
adalah :
X1 = 100 dan X2 = 150

4. Kerjakan soal berikut menggunakan Metode Simpleks


Maksimum z = 8 x1 + +9 x2 + 4x3
Kendala :
x1 + x2 + 2x3 ≤ 2
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3
7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
x1,x2,x3 ≥ 0

Berapa nilai x1, x2, x3 Sehingga keuntungan maksimal?.

Jawab :
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 atau
z - 8 x1 - 9 x2 - 4x3 + 0s1 + 0s2 + 0s3 = 0
Kendala :
x1 + x2 + 2x3 + s1 = 2
2x1 + 3x2 + 4x3 + s2 = 3
7x1 + 6x2 + 2x3 + s3 = 8
x1,x2,x3,s1,s2,s3 ≥ 0
Tabel awal sebagai berikut:
BV CV X1 X2 X3 S1 S2 S3 Rasio
S1 2 1 1 2 1 0 0
S2 3 2 3 4 0 1 0
S3 8 7 6 2 0 0 1
Zj 0 -8 -9 -4 0 0 0
Dari tabel diatas nilai negatif terbesar pada kolom X2, maka kolom X2
merupakan kolom pivot. Setelah diketahui kolom pivot maka ditentukan baris
pivot, yang merupakan rasio dari CV dan kolom pivot. Rasio yang dipilih adalah
rasio yang terkecil, yaitu 1 maka pada baris itu dijadikan sebagai baris pivot.
Perpotongan antara kolom pivot dengan baris pivot adalah elemen pivot yaitu 3.
BV CV X1 X2 X3 S1 S2 S3 Rasio
S1 2 1 1 2 1 0 0 2/1=2
S2 3 2 3 4 0 1 0 3/3=1
S3 8 7 6 2 0 0 1 8/6=4/3
Zj 0 -8 -9 -4 0 0 0

Iterasi 1:
Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris X2).
Semua nilai pada baris S2 pada tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).
BV CV X1 X2 X3 S1 S2 S3 Rasio
S1 1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1/(1/3)=-3
X2 1 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1/(2/3)=3/2
S3 2 3 0 -6 0 -2 1 2/3
Zj 9 -2 0 8 0 3 0
Perhitungan:
Persamaan baru = persamaan lama – (koef kolom masuk) x persamaan pivot baru
a. Baris Z: b. Baris S1:
0 – ((-9) x 1) = 9 2 – (1 x 1) = 1
-8 – ((-9) x 2/3) = -2 1 – (1 x 2/3) = 1/3
-9 – ((-9) x 1) = 0 1 – (1 x 1) = 0
-4 – ((-9) x 4/3) = 8 2 – (1 x 4/3) = 2/3
0 – ((-9) x 0) = 0 1 – (1 x 0) = 1
0 – ((-9) x 1/3) = 3 0 – (1 x 1/3) = -1/3
0 – ((-9) x 0) = 0 0 – (1 x 0) = 0

C. Baris S3:
8 – (6 x 1) = 2
7 – (6 x 2/3) = 3
6 – (6 x 1) = 0
2 – (6 x 4/3) = -6
0 – (6 x 0) = 0
0 – (6 x 1/3) = -2
1 – (6 x 0) = 1

Iterasi 2:
BV CV X1 X2 X3 S1 S2 S3 Rasio
S1 7/9 0 0 4/3 1 1/9 -1/9
X2 5/9 0 1 8/3 0 7/9 -1/3
X1 2/3 1 0 -2 0 -2/3 1/3
Zj 31/3 0 0 4 0 5/3 2/3
Perhitungan
a. Baris Z: b. Baris S1:
9 – (-2 x 2/3) = 31/3 1 – (1/3 x 2/3) = 7/9
-2 – (-2 x 1) = 0 1/3 – (1/3 x 1) = 0
0 – (-2 x 0) = 0 0 – (1/3 x 0) = 0
8 – (-2 x -2) = 4 2/3 – (1/3 x (-2)) = 4/3
0 – (-2 x 0) = 0 1 – (1/3 x 0) = 1
3 – (-2 x (-2/3)) = 5/3 -1/3 – (1/3 x (-2/3)) = 1/9
0 – (-2 x 1/3) = 2/3 0 – (1/3 x 1/3) = -1/9
C. Baris X2:
1 – (2/3 x 2/3) = 5/9
2/3 – (2/3 x 1) = 0
1 – (2/3 x 0) = 1
4/3 – (2/3 x -2) = 8/3
0 – (2/3 x 0) = 0
1/3 – (2/3 x -2/3) = 7/9
0 – (2/3 x 1/3) = -1/3

Setelah iterasi kedua dilakukan, pada tabel di atas bahwa tabel sudah optimal,
hal ini ditunjukkan oleh baris Z yang sudah tidak ada nilai negatif
sehingga tujuan maksimum sudah tercapai dan iterasi dapat dihentikan.

Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka nilai yang dibutuhkan


adalah :

X1 = 2/3, X2 = 5/9 dan X3 = 0

Anda mungkin juga menyukai