Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU 2

PROMOSI KESEHATAN

Disusun oleh :

Fitri Handayani
NPM : 195401426327
Kelas C5
PERSONAL HYGIENE PADA BALITA

1. Pengertian Personal Hygiene

Kebersihan diri atau personal hygiene adalah upaya seseorang dalam rangka
menjaga dan memelihara kebersihan dirinya, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Hidayati (2012:2) bahwa “kebersihan diri atau personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik
maupun psikisnya”.

Personal hygiene atau kebersihan diri yang dimaksud terdiri dari lima macam
perawatan diantaranya, perawatan kulit, perawatan kaki, tangan, dan kuku; perawatan
rongga mulut dan gigi; perawatan rambut; perawatan mata telinga dan hidung
(Hidayati,2012:2). Apabila personal hygiene seseorang buruk, maka hal ini akan
memungkinkan mikroorganisme penyebab penyakit untuk tumbuh dan menyebabkan
infeksi pada jaringan tubuh manusia. Timbulnya penyakit infeksi seperti karies pada
gigi, cacingan, dan diare merupakan salah satu indikasi buruknya personal hygiene
yang dimiliki seseorang. Pendidikan terkait dengan personal hygiene pada umumnya
pertama kali diperkenalkan kepada seseorang melalui keluarga.

Pendidikan personal hygiene dalam keluarga penting diajarkan sejak dini, agar
dapat menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan merupakan perilaku yang sifatnya menetap
dan sulit dirubah, sehingga apabila perilaku personal hygiene yang baik telah
dibiasakan sejak dini, maka individu yang bersangkutan akan memiliki personal
hygiene yang baik selama hidupnya.
2. Tujuan Perawatan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan


2. Memelihara kebersihan diri
3. Memperbaiki personal hygiene
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri
6. Menciptakan keindahan (Tarwoto dan Wartonah, 2011).

3. Macam-Macam dan Cara Personal Hygiene

1 Kebersihan Kulit
Contohnya:
a. Mandi Pakai Air Bersih
Kebersihan kulit dan badan harus dijaga dengan mandi pakai sabun dan air
bersih. Menjaga kesehatan kulit atau fungsi kulit
Contohnya:

 dengan mandi pakai sabun dan air bersih paling sedikit 2 kali sehari.
 Badan digosok-gosok sehingga badan menjadi bersih.
b. Memakai Baju Bersih
Terlindung dari berbagai infeksi penyakit. Pakaian memberi pengaruh pada
kulit. Kulit terlindung dari gesekan, tekanan, menimbulkan panas dan dalam
skala tertentu dapat menahan radiasi.Dengan memakai pakaian dapat
menimbulkan kehangatan tubuh.
Contohnya:

 Berganti pakaian minimal 1 kali setiap hari dan tidak tukar menukar
pakaian dengan anak atau orang lain.
 Mencuci segera pakaian yang kotor dengan air bersih dan sabun, serta
bilas sampai bersih.
2 Kebersihan Tangan, Kuku dan Kaki
Contoh:
a. Kebersihan tangan
Mencuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum makan, setelah dari kamar
mandi, setelah bepergian atau bekerja, setelah bermain, setelah memegang
atau merawat binatang dan setelah memegang uang, Mencuci tangan pakai
sabun yang tepat mengurangi risiko diare, flu burung, pneumonia dan
penyakit yang lain. Mencuci tangan sangat efektif untuk mencegah
penyakit-penyakit tersebut. Mencuci tangan pakai sabun dapat mengurangi
risiko diare di antara anak-anak lima tahun kebawah hingga 45% dan
mengurangi kejadian pneumonia hingga 50%.
b. Menjaga kebersihan kuku
 Rendam kuku dengan air hangat
 Potong kuku dengan hati-hati
 Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit
 Setelah selesai bersihkan dengan air hangat dan keringkan.
c. Kebersihan Kaki
 Mencuci kaki secara teratur.
 Di tempat yang kotor harus memakai alas kaki atau sepatu.
3 Kebersihan mulut dan gigi
Contoh:
 Menjaga kebersihan mulut dan gigi dilakukan dengan menggosok gigi
dengan air bersih atau matang minimal sikat gigi 2 kali sehari,sehabis
makan dan sebelum tidur
 Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas umtuk
gigi bawah
 Gunakan gerakan melingkar
 Setelah digunakan harus dibilas dan keringkan
 dengan sikat gigi dan pakai pasta atau odol yang sesuai untik anak
secara teratur setiap selesai makan dan pada waktu akan tidur.
Kebersihan mulut dan gigi yang kurang akan menimbulkan adanya
bakteri-bakteri yang akan mempermudah terjadinya peradangan pada
gusi, gigi berlubang, dan bau mulut yang tidak sedap.
4 Kebersihan Hidung Telinga dan Mata
Contoh:
 Jangan sering mengucek mata karena bisa menyebabkan iritasi
 Mengkorek-korek telinga dan hidung.
 Hidung sebagai salah satu dari pancaindra yaitu sebagai indra
penciuman. Kebersihan hidung perlu dijaga agar tetap berfungsi dengan
baik (tidak mampet) dan tetap memiliki daya penciuman yang baik.
5 Kebersihan rambut
Contoh:
 Menjaga kebersihan rambut dengan mencuci rambut secara teratur
paling sedikit 2 kali dalam seminggu atau setiap rambut kotor dengan
air bersih dan menggunakan sabun atau sampho pencuci rambut.
Rambut selalu disisir rapi.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygine

1. Faktor kebiasaan orang tua


2. Ekonomi
3. Pengetahuan
4. Kebiasaan

5. Dampak Yang Timbul Pada Masalah Personal Hygiene

1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial (Tarwoto & Wartonah.
2011).

SUMBER PUSTAKA

1. Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Pustaka Rihama:


Yogyakarta.
2. Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Edisi
Salemba Medika: Jakarta.
3. Hidayati, Nurul Laily. 2013.Buku Cara Super Mendidik Anak Balita. Andi
Publisher :Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai