2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11295
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
GAMBARAN PERILAKU PETUGAS PROMOSI KESEHATAN
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
DI PUSKESMAS KOTA MEDAN
SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
KOTA MEDAN’ beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang diajukan kepada
dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.
Risna Elasih Y LG
iii
iv
Health promotion is one of the main pillars in improving the quality of human life
with the aim of enhancing the ability of the community through learning from, by,
and for the community to be able to behave clean and healthy (PHBS). Puskesmas
as primary health care centers have a strategic role in implementing promotive
and preventive programs through health promotion. The implementation of health
promotion programs at the Puskesmas is very dependent on the behavior of health
promotion officers. The research method used in this study is a descriptive
quantitative research using a questionnaire as a research instrument. The results
showed that the knowledge of health promotion officers was still in the category
of lacking because officers who were not from Public Health background were
still lacked control in the media field due to lack of training; they were also
presponsible in other fields except in health promotion because of the limited
human resources, facilities and infrastructure in some health centers. Health
promotion is still in the poor category due to lack of funds. It is therefore
suggested to the Medan City Health Office to provide periodic training to health
promotion and recruit officers who are in accordance with the Bachelor of Public
Health education background.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
hambatan, namun berkat doa, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya skripsi ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
atas segala saran, masukan dan bimbingan yang telah diberikan dalam
4. Drs. Tukiman, M.K.M, selaku Dosen penguji I atas segala saran dan
5. Drs. Eddy Syahrial, MS, selaku Dosen penguji II atas segala saran dan
vi
7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademika Fakultas Kesehatan
8. Bapak dan ibu pegawai FKM USU terutama kepada bapak warsito yang
10. Kepada kedua Orang Tua saya Ayahanda Sahat P Lumban Gaol dan
11. Kepada Abang Kandung Remanfri E Lumban Gaol dan Otniel M Lumban
Gaol yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat
vii
dan Ariyanto Manik dan yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan
13. Kepada sahabat terdekat Fransiska YBM yang telah banyak memberikan
skripsi ini.
14. Kepada sahabat terdekat Dita Tamala, Evan Hasibuan, Ira Putri dan Ana
Widia serta kepada adik-adik terkasih Efa, Hotna, Jose, Pumel, Duma dan
Urpa yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis
15. Seluruh keluarga besar peminatan PKIP FKM USU 2014 dan kelompok
sehingga dengan kerendahan hati penulis menerima kritikan dan saran demi
Risna Elasih Y LG
viii
Halaman
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 12
Tujuan Penelitian 13
Tujuan Umum 13
Tujuan Khusus 13
Manfaat Penelitian. 14
TINJAUAN PUSTAKA 15
Konsep Perilaku 15
Teori Lawrence Green 16
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Suatu Perilaku 17
Puskesmas 40
Pengertian Puskesmas 40
Fungsi Puskesmas 40
Promosi Kesehatan 41
Pengertian Promosi Kesehatan 41
Strategi Promosi Kesehatan 43
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas 48
Landasan Teori 54
ix
METODE PENELITIAN 56
Jenis Penelitian 56
Lokasi Dan Waktu Penelitian 56
Populasi Dan Sampel 57
Variabel dan Definisi Operasional 59
Metode Pengumpulan Data 61
Metode Pengukuran 61
Metode Analisis Data 71
HASIL PENELITIAN 73
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 73
Gambaran Karakteristik Responden 74
Gambaran Faktor Predisposing Pada Petugas Promosi Kesehatan 76
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam 79
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan 80
Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan 84
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Faktor Enabling Pada Petugas Promosi Kesehatan 89
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Sarana Dan Prasarana Petugas Promosi Kesehatan 89
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Sumber Daya Manusia Secara Kuantitas 91
Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Sumber Daya Manusia Secara Kualitas 92
Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Faktor Reinforcing Pada Petugas Promosi Kesehatan 95
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
PEMBAHASAN 105
Gambaran Karakteristik Responden 105
Umur 105
Pendidikan Terakhir 106
Masa Kerja 108
Jabatan Fungsional 109
Gambaran Faktor Predisposing Pada Petugas Promosi Kesehatan 110
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam 110
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan 115
Program Promosi Kesehatan Di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan 119
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Faktor Enabling Pada Petugas Promosi Kesehatan 123
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Sarana Dan Prasarana Petugas Promosi Kesehatan 123
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Kota Medan
Gambaran Sumber Daya Manusia Secara Kuantitas 127
Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Gambaran Sumber Daya Manusia Secara Kualitas 131
Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
xi
xii
No Judul Halaman
xiii
xiv
xv
No Judul Halaman
xvi
xvii
xviii
Protestan, anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sahat P Lumban
Risna Elasih Y LG
xix
Latar Belakang
dalam The Ottawa Charter pada sidang di Ottawa tahun 1986: “Health is a source
of everyday life, not merely the objective of living”. Konsep ini berpengaruh
terhadap tujuan dari upaya kesehatan yang tidak lagi hanya sekedar mencapai
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
Semua konsep tersebut dilandasi oleh Deklarasi Alma Ata pada tahun
1978 yang merupakan bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara termasuk
Primer. Isi pokok deklarasi ini adalah mengenai kesehatan untuk semua (Health
for all), sebagai bentuk perwujudan hak asazi manusia. Kemudian Deklarasi Alma
Ata juga menyebutkan bahwa untuk mencapai kesehatan untuk semua tahun 2000
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
pertama. Ini berarti bahwa sejak konferensi Alma Ata tahun 1978, para delegasi
140 negara tersebut telah mengakui betapa pentingnya peran promosi kesehatan
yang menghasilkan Piagam Ottawa sebagai dasar pijakan promosi kesehatan dan
untuk semua” tahun 2000 dan sesudahnya seperti yang dideklarasikan dalam
promosi kesehatan semakin berkembang. Setiap 3-5 tahun sekali para delegasi
dengan kondisi yang ada, dimana deklarasi terakhir yang diadakan adalah
Secara formal diakui bahwa kesehatan dan kesejahteraan adalah bagian penting
2030.
tersebut dengan menetapkan arah pembangunan kesehatan dari upaya kuratif dan
rehabilitatif menjadi upaya promotif dan preventif dengan visi “Masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan”. Hal ini juga diperkuat dalam 9 agenda prioritas
Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan
paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan
yang berfokus kepada meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada
dicapai dan salah satunya adalah meningkatnya upaya promosi kesehatan dan
kesehatan yang merupakan bagian dari sustainable development goals (sdgs) yang
disampaikan pada Konferensi Nasional ke-7 Promosi Kesehatan tahun 2017, yaitu
preventif serta upaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (Subandi
Sardjoko, 2017).
Seperti yang tertera dalam Deklarasi Alma Ata tersebut bahwa Pelayanan
menempatkan Promosi Kesehatan pada tingkatan yang pertama. Hal ini pun
primer adalah promotif dan preventif yang mendorong meningkatnya peran serta
dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan. Lalu
ditegaskan kembali dalam tujuan Puskesmas, yaitu memiliki perilaku sehat yang
kesehatan Indonesia ke promotif dan preventif. Namun hasil dari riskesdas 2013
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meningkat dari 50,1% (2010) menjadi 53,9%
(2011), dan 56,5% (2012), lalu turun sedikit menjadi 55,0% (2013). Karena target
tahun 2014 adalah 70%, maka pencapaian tahun 2013 tersebut tampak masih jauh
dari target yang ditetapkan. Desa siaga aktif juga meningkat dari 16% (2010)
menjadi 32,3% (2011), 65,3% (2012), dan 67,1% (2013). Target tahun 2014
adalah 70%, sehingga dengan demikian pencapaian tahun 2013 dalam hal ini
sudah mendekati target yang ditetapkan. Demikian pun dengan Poskesdes yang
beroperasi, yang mengalami peningkatan dari 52.279 buah (2010) menjadi 52.850
buah (2011), 54.142 buah (2012), dan 54.731 buah (2013). Sedangkan target
tahun 2014 adalah 58.500 buah. Dari pencapaian tersebut jelas bahwa masih
terdapat sekitar 45% rumah tangga yang belum mempraktikkan PHBS, sekitar
30% desa siaga belum aktif, dan sekitar 13.500 buah (18,75%) poskesdes belum
perubahan yang cukup besar pada anggota rumah tangga ≥10 tahun yang
berperilaku benar dalam buang air besar, yakni dari 71,1% pada tahun 2007
menjadi 82,6% pada tahun 2013. Namun ini berarti bahwa masih ada sekitar
17,4% anggota rumah tangga ≥10 tahun yang berperilaku tidak benar dalam
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang masih belum
PHBS rumah tangga, Persentase PHBS rumah tangga pada tahun 2013 mencapai
63,6%, menurun menjadi 53,62% pada tahun 2014, lalu kembali menurun menjadi
51% pada tahun 2015, meningkat kembali menjadi 53,46% pada tahun 2016. Hal
ini menunjukkan bahwa capaian PHBS rumah tangga di Provinsi sumut masih
jauh dari target nasional, dimana tahun 2014 target nasional PHBS yaitu 70% dan
tahun 2015 menjadi 80%. Desa siaga aktif di Provinsi Sumatera Utara sudah
hampir mencapai target pada tahun 2013 dan 2014 dengan presentase sebesar
66,87% dan 69,56%, terjadi peningkatan pada tahun 2015 menjadi 72,32% namun
kembali menurun menjadi 66,21% pada tahun 2016 (Profil Dinas Kesehatan
adalah
1) Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pada rumah tangga, institusi
2017).
PHBS rumah tangga yang cenderung masih fluktuatif. Tahun 2014 capaian PHBS
rumah tangga kota Medan mencapai 62,1% lalu terjadi peningkatan di tahun 2015
sebesar 66,2% namun di tahun 2016 sampai tahun 2017 terjadi penurunan yang
cukup signifikan menjadi 38,2% dan 27,5% (Profil Dinas Kesehatan Kota
pencapaian sasaran PHBS sebesar 80%. Hal ini menunjukkan kota Medan masih
jauh dari target nasional. Kota Medan sendiri merupakan Ibukota dari Provinsi
Sumatera Utara, dimana seharusnya dapat menjadi teladan bagi kota dan
kabupaten lainnya, namun capaian PHBSnya masih lebih rendah dari Kota atau
Kabupaten lainnya di Provinsi Sumatera Utara, seperti pada tahun 2016 capaian
PHBS rumah tangga di kota Tebing Tinggi sudah mencapai 75,40%, di Labuhan
Utara sudah mencapai 70,87% dan Pakpak Bharat mencapai 55,23% (Profil Dinas
penyuluhan yang diadakan di posyandu dan jika melihat data dari Dinas
Kesehatan Kota Medan, 99,6% posyandu kota Medan sudah mencapai strata
mengenai ASI Eksklusif dimana program ini juga menjadi indikator PHBS rumah
tangga, namun program tersebut belum memberikan hasil yang maksimal dengan
melihat capaian yang masih jauh dari target dengan target yang sudah ditentukan
adalah 50%, namun tahun 2016 capaian ASI Eksklusif di kota Medan masih
mencapai 30,9%.
kesehatan salah satunya dapat dilihat dari status desa siaga di wilayah tersebut.
Desa siaga memiliki tingkatan atau strata yang disesuaikan dengan indikator yang
telah ditentukan, semakin tinggi strata desa tersebut maka dapat dikatakan bahwa
kota Medan secara data seluruh desa sudah menjadi desa siaga aktif namun masih
berada pada tingkat pratama, artinya desa siaga tersebut belum sepenuhnya
mandiri, sedangkan kota Tebing Tinggi sudah memiliki 9 desa siaga yang
tahun 2018 desa siaga di Kota Medan dalam kenyataannya tidak aktif,
salah satu sub sistem dalam penyelenggaraan sistem kesehatan nasional adalah
yang lebih besar dari para tenaga kesehatan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia.
di Kota Medan ada 39 puskesmas, dan di setiap puskesmas sudah terdapat petugas
seperti penyuluhan, salah satu Puskesmas menyatakan bahwa lebih sering petugas
promosi kesehatan, hal ini juga dipengaruhi oleh keikutsertaan petugas promosi
pelatihan promosi kesehatan secara rutin, satu Puskesmas yang diwawancarai oleh
menjadi terbengkalai dan kurang maksimal. Kurangnya akses dan dana untuk
mengerjakan program yang telah dianggarkan, jika tidak ada dana yang keluar
di awal tahun, namun dari observasi yang saya lakukan di satu Puskesmas
perencanaan tersebut tidak dibuat dengan detail seperti tidak ada tertera target
jumlah sasaran, tidak tertera waktu dalam melaksanakan program, tidak tertera
anggaran yang dikeluarkan dalam program tersebut, tidak tertera output yang
kerja yang lain seperti K3, menjadi bendahara, mengerjakan surveilans dll. Hal ini
juga membuat petugas menjadi tidak fokus dikarenakan terlalu banyak jobdesc
melaksanakan evaluasi secara rutin bersama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini
berarti bahwa Dinas Kesehatan Kota Medan sudah menaruh perhatian yang penuh
Kesehatan itu sendiri. Namun menurut hasil dari wawancara dengan salah satu
yang ada. Selain itu, kurangnya monitoring secara langsung dari Dinas Kesehatan
pada kinerja petugas promosi kesehatan. Selama ini petugas promosi kesehatan
pelayanan kesehatan dan masyarakat sangat penting dan harus merupakan proses
dua arah. Petugas kesehatan harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang
oleh pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti yaitu untuk meningkatkan
semarang. Penelitian yang dilakukan Yuniarti (2012) juga menyatakan bahwa ada
promosi kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti yang sudah dipaparkan
diatas. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti kembali gambaran perilaku
Rumusan Masalah
kota Medan.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum. Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk
terakhir, masa kerja dan jabatan fungsional) petugas promosi kesehatan dalam
Medan.
Manfaat penelitian
kota Medan.
penelitian ini.
Konsep Perilaku
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. (Wawan dan Dewi, 2015:50).
atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, kemudian Wawan dan
Dewi, (2015: 49) menjelaskan kembali bahwa perilaku adalah respon individu
terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai
frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Hal tersebut
berarti bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau biasa
disebut dengan stimulus, selain itu perilaku manusia bukan hanya dipengaruhi
oleh pikiran dan perasaan manusia, namun lingkungan atau stimulus lah yang
sehingga teori Skiner ini disebut teori “S-O-R”. Berdasarkan teori tersebut, maka
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respons seseorang
dan sikap.
Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut berupa
tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
“Observable behavior”.
sulit, bukan karena tidak bisa dipahami namun perilaku merupakan sesuatu hal
yang sangat kompleks. Perilaku adalah sebuah proses, bukan suatu hasil dan tidak
mudah untuk dilakukan obsevasi selain itu perilaku mudah berubah dan berlalu
dari ingatan.
evaluasi (PROCEDE).
Pada tahap pertama akan menilai kualitas hidup dan masalah sosial yang
perilaku dan lingkungan yang terkait dengan tujuan yang diidentifikasi pada
sejauh mana intervensi yang telah dilakukan (Bruce Simons Morton et al,
2012).
satu tahap yang paling penting dalam merancang program promosi kesehatan
adalah tahap ke-3, karena semua hal yang terjadi dalam kehidupan manusia
yaitu :
dari diri sendiri, dimana individu tersebut mempunyai sebuah kesadaran atau
pengertian yang dapat mendorong adanya sebuah perilaku. Yang termasuk dalam
dll. Serta karakteristik individu tersebut seperti: umur, pendidikan, pekerjaan dll.
(2010) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
et.al, (2000, p24) yang dikutip oleh Elisa (2016) berpendapat bahwa pengetahuan
berdasarkan pada data dan informasi, tetapi knowledge juga terbatas pada setiap
a. Tingkat Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003) :
1. Tahu (Know)
Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan
memisahkan.
5. Sintestis (Sinthesis)
keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintestis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi (Evaluation)
1. Faktor Internal
a. Pendidikan
akan sulit menerima informasi dari orang lain, dan bahkan akan sulit untuk
dirubah perilakunya.
b. Umur
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
c. Pengalaman
Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
salah satu konsep yang cukup sederhana, yaitu jumlah pengaruh yang dimiliki
seseorang atas atau menentang suatu objek. Eagly dan Chaiken (1993)
baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. Sikap yang terdapat pada
diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan
dapat diperkirakan respons atau perilaku yang akan diambil oleh individu yang
a. Komponen Sikap
Azwar S (2000) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi (2015) menyatakan
kontroversial
rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek sikap. Reaksi emosional
kita terhadap suatu objek akan membentuk sikap positif atau negatif
terhadap objek tersebut. Aspek emosional ini yang biasanya berakar paling
dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau
b. Tingkatan Sikap
1. Menerima (receiving)
2. Menanggapi (responding)
3. Menghargai (valuing)
terhadp objek atau stiumulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain,
merespons.
jawab atas apa yang teah diyakinkannya. Seseorang yang telah mengambil
risiko tersebut.
Menurut Azwar (2013:17) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi (2015),
1. Pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih
atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini
antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
6. Faktor emosional
Motivasi. Setiap perilaku yang kita lakukan memiliki alasan atau sebab
mengapa kita melakukan perilaku tersebut. Pada dasarnya alasan atau sebab kita
kita peroleh dari setiap perilaku yang kita lakukan. Misalnya seorang mahasiswa
belajar karena dia akan menghadapi ujian dan dia membutuhkan nilai yang bagus
kebutuhan yang ingin diperoleh semakin besar pula motivasi dan tindakan
seseorang tersebut. Hal itu berarti bahwa, motivasi adalah dorongan dari dalam
diri manusia untuk berperilaku dan kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri
Robert C. Beck menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang
memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam suatu perilaku. Sadirman A.M juga
menambahkan bahwa motivasi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. disamping itu, motivasi juga dapat
dinilai sebagai suatu daya dorong (driving force) yang menyebabkan orang dapat
berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini motivasi mennjuk pada
gejala yang melibatkan dorongan perbuatan terhadap tujuan tertentu. (Uno, 2016).
bersifat internal atau eksternal sebagai hasil sejumlah proses yang bersifat internal
dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau
suatu waktu tertentu. Satu motif yang lebih tinggi tidak akan dapat
terpenuhi. Dengan kata lain, motif-motif yang bersifat psikologis tidak akan
kata lain, motif-motif yang bersifat psikologis tidak akan mendorong perbuatan
d. Kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain saling kait mengait, tetapi
ini berkaitan erat dalam hal kelangsungan hidup. Kebutuhan ini meliputi
biologis dan kebutuhan paling dasar maka kebutuhan ini akan didahulukan
oleh manusia, dimana bila kebutuhan ini belum terpenuhi maka individu tidak
luar, seperti ancaman alam, masalah kesehatan, ancaman suatu saat tidak
dapat bekerja, atau ancaman dari orang lain. Kebutuhan ini muncul setelah
tetapi juga keamanan secara psikologis, misalnya bebas dari tekanan atau
Kebutuhan ini menyangkut dengan relasi dengan orang lain. Melihat bahwa
manusia adalah makhluk sosial, tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan
Kebutuhan ini juga berarti bahwa seseorang butuh dicintai dan mencintai
2010:128).
Setelah menjadi bagian dari orang lain atau bagian dari suatu komunitas,
manusia juga membutuhakan yang jauh dari pada itu yaitu diakui/dihargai
oleh apa yang kita lakukan atau kita kerjakan untuk orang lain dan komunitas
secara maksimal. Kebutuhan ini juga merupakan realisasi diri secara lengkap
kondisi dari orang itu sendiri atau dari lingkungan yang memfasilitasi untuk
(Bruce Simons Morton et al, 2012:328). Green dan Kreuter (2005) pada buku
ditulis oleh Hala, Elva, Guadalupe (2016:38) menyatakan bahwa enabling faktor
merupakan faktor yang berasal dari kondisi luar yang dapat mempengaruhi
perilaku tertentu. Yang termasuk dari faktor enabling ini adalah akses kesehatan,
enabling dalam buku Health behavior theory for public health (2013:52), yaitu
faktor enabling menyediakan fasilitas kepada individu atau masyarakat agar dapat
Sarana dan Prasarana. Sarana kesehatan adalah segala macam alat yang
dikenal pula dengan sebutan alat bantu medis, yaitu segala macam peralatan yang
pelayanan kesehatan, jadi sarana kesehatan adalah segala macam peralatan yang
dan prasarana kesehatan adalah pada fungsi masing-masing yaitu sarana kesehatan
Peralatan kesehatan merupakan salah satu sumber daya kesehatan yang sangat
2007):
Tabel 1
Sarana atau Peralatan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Jenis Sarana/Peralatan Jumlah
Flipcharts & Stands 1 set
Over Head Projector (OHP) 1 buah
Amplifier & wireless microphone 1 set
Kamera foto 1 buah
Megaphone/Public address system 1 set
Portable generator 1 buah
Tape/cassette recorder/player 1 buah
Papan informasi 1 buah
penting menentukan dalam setiap organisasi karena sebagai salah satu unsur
Pada dasarnya, sumber daya dapat dibagi dua, yaitu sumber daya manusia
(Human Resources) dan sumber daya alam (Natural Resources). Sumber Daya
Manusia dalam setiap organisasi baik publik maupun bisnis, adalah sumber daya
yang utama, di samping berbagai sumber daya lainnya. Oleh sebab itu, dalam
kata lain, berbagai sumber daya yang melimpah ruah jika tidak diikuti dengan
kompetensi SDM akan menjadi percuma karena tidak dapat dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik. Peran Sumber Daya Manusia menjadi pusat utama
Cao dan Yu (2007) mendefinisikan SDM mengacu pada kemampuan pekerja yang
kemampuan kerja intelektual dan kerja fisik. SDM bukan berarti hanya merujuk
2015)
sumber daya manusia adalah identik dengan personalia, pegawai, tenaga kerja,
karyawan dan buruh, yang dalam bahasa Inggris disebut human resource, per-
sonnel, employee, manpower dan human Capital. Sumber Daya Manusia (Human
Resources) memegang peranan yang sangat penting dan dominan dalam suatu
groups that help organizations produce goods or Services (sumber daya manusia
Menurut Straub dan Attner (1985:136) dalam buku Human Capital oleh
CHR Jimmy L.Gaol, “people are the most important resource of an organization.
They supply the talent, skills, knowledge, and experience to achieve the
salah satu faktor yang menentukan baik tidaknya seorang karyawan dan faktor
(1992) yang dikutip oleh Alden Laloma mengemukakan bahwa berbicara masalah
sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu menyangkut “kuantitas”
Kuantitas sumber daya manusia yang besar tidak menjamin akan menghasilkan
produktifitas yang tinggi dalam suatu organisasi, kuantitas sumber daya manusia
perlu memperhatikan beban kerja dan output yang ingin dicapai sehingga tidak
seseorang berperilaku dari luar diri orang tersebut, termasuk penghargaan sosial
dan fisik. (Bruce Simons Morton et al, 2012:328). Green dan Kreuter (2005) pada
yang ditulis oleh Hala, Elva, Guadalupe (2016:38) menjelaskan bahwa faktor
dapat dilakukan secara berulang-ulang, seperti dukungan dari sesame dan manfaat
yang dapat dirasakan secara nyata. Faktor penguat dari luar bisa sangat
berpengaruh terhadap perilaku seseorang, baik dari dorongan yang positif sampai
sebagai pembalas jasa. Imbalan atau kompensasi adalah hal yang diterima oleh
pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi
ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi dan organisasi akan
L.Gaol, 2014).
pemenuhan kebutuhan fisiologis (sandang, pangan dan papan) bagi pekerja serta
status sosialnya dan menentukan standar kehidupannya. Untuk itu penting bagi
tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja serta hasil kerja. Perusahaan yang
akan memungkinkan karyawan bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena
bukan hanya dapat mempengaruhi kondisi materi para karyawan, tetapi juga dapat
gairah kerja sehingga prestasi kerja akan merosot. Pemberian kompensasi juga
(Hamali, 2018).
hasil analisis data statistik dapat membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan
Distrik Dili. Hasil ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi uji t variabel
Imbalan sebesar 0,027. Nilai signifikansi uji t < 0,05, sehingga ada pengaruh
Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Distrik Dili. Hasil penelitian ini didukung oleh
bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara imbalan terhadap kinerja
dosen pada Yayasan STIKIP PGRI Sumatera Barat. Edirisooriya (2014) hasil
kinerja karyawan.
penting bagi karyawan itu sendiri. Atasan yang memiliki ciri memimpin yang
dan sekaligus merasa puas dengan pekerjaannya (Arif Yusuf Hamali, 2018: 208).
Disiplin kerja dari pekerja juga sangat dipengaruhi dari perhatian atau
92), pimpinan yang berhasil memberikan perhatian atau dukungan yang besar
kepada para karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Pimpinan
yang mampu memberikan perhatian atau dukungan kepada karyawan akan selalu
antara dukungan atasan dan dukungan organisasi serta pengaruh dukungan dari
organisasi dengan suatu komitmen yang afektif dan kinerja karyawan. Dengan
demikian hal ini dapat diukur melalui dukungan pimpinan dan kepedulian
Perlakuan yang diterima oleh pekerja dari pimpinan harus dapat meningkatkan
Shaam et al., 1999 yang dikutip oleh Penny Setyowati menyatakan bahwa
dukungan yang positif dari pimpinan dan segenap karyawan akan menciptakan
karyawan akan terpacu untuk lebih baik. Selain itu dukungan juga memunculkan
semangat tim para pekerja sehingga mereka dapat saling mempercayai dan saling
membantu serta adanya hubungan baik antar pekerja didalam lingkungan kerja
yang positif antara dukungan organisasi dengan komitmen komitmen afektif dan
organisasi berpengaruh terhadap komitmen afektif dan kinerja karyawan. Shore &
Tetrick, (1991); Shore dan Wayne, (1993); Wayne, Shore, & Liden, (1997);
Eisenberger, Armeli, Rexwinkel, Lynch, dan Rhoades, (2001); serta Allen, Shore,
& Griffeth, (2003) telah membuktikan bahwa dukungan organisasi yang tinggi
terhadap karyawan sebuah organisasi dapat menghasilkan hasil sikap dan perilaku
efisien, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk bekerja secara professional.
Demikian pula pendistribusian PNS saat ini masih belum mengacu pada
kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti belum didasarkan pada beban
kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit lain tanpa pekerjaan yang
jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan suatu contoh yang nyata dari
permasalahan tersebut.
sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan
kerja adalah faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja,
sebagai contoh tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang,
tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas
tanggung jawab pekerjaan dan organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja,
waktu istirahat, shift kerja, kerja malam, sistem pengupahan, model struktur
untuk faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh,
status gizi, dan kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi,
Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi
seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang
tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja
(Sudiharto, 2001). Karyawan yang diberikan jumlah pekerjaan yang lebih banyak
pekerjaan daripada karyawan yang menerima jumlah pekerjaan yang lebih sedikit.
Jika usaha yang dikeluarkan terlalu besar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Astianto (2014) didapatkan sebuah kesimpulan bahwa beban kerja secara simultan
didapat hasil kerja yang efektif dan efisien (Ellena Nurmasari, 2017).
berdasarkan apa yang dirasakan atau persepsi dari pekerja tersebut. Metode yang
Reid dan Nygren (1998). Dalam metode ini akan mengkombinasikan 3 dimensi
beban kerja, yaitu: time load (beban waktu), mental effort load (beban usaha
a. Time load atau beban waktu adalah jumlah waktu yang tersedia dalam
b. Mental efford atau beban mental adalah banyaknya usaha mental dalam
Puskesmas
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
Puskesmas, yaitu:
kesehatan.
masyarakat.
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas. Upaya kesehatan wajib
tersebut adalah:
(6) Pengobatan.
Promosi Kesehatan
kesehatan mereka. untuk mencapai kondisi kesehatan yang paripurna secara fisik,
mental dan sosial, seseorang atau kelompok orang harus dapat mengenali dan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, masyaarakat mampu berperilaku
yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam), secara mandiri (dalam
masyarakat merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan
agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu
a. Pemberdayaan Individu
b. Pemberdayaan Keluarga
c. Pemberdayaan masyarakat
UKBM:
1. Upaya Kesehatan ibu dan anak: Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita
Gizi (Kadarzi)
meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan bina
suasana.
Terdapat tiga kategori proses bina suasana, yaitu (a) bina suasana
individu, (b) bina suasana kelompok dan (c) bina suasana publik.
seorang kepala sekolah atau pemuka agama yang tidak merokok). Lebih
lanjut bahkan mereka juga bersedia menjadi kader dan turut menyebarluaskan
individu.
radio, televisi, koran, majalah, situs internet dan lain-lain, sehingga dapat
demikian, maka media-media massa tersebut lalu menjadi mitra dalam rangka
menciptakan pendapat umum atau opini publik yang positif tentang perilaku
tersebut. Suasana atau pendapat umum yang positif ini akan dirasakan pula
Advokasi. Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana
leader), atau penentu kebijakan (norma) atau penyandang dana. Juga berupa
dalam menciptakan suasana kondusif, opini publik dan dorongan (pressure) bagi
bina suasana dan pemberdayaan atau proses pembinaan PHBS secara umum.
maupun bina suasana dan advokasi guna membangun kerjasama dan mendapatkan
pejabat atau instansi pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan (lintas
sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa dan lain-lain. Kemitraan
a. Kesetaraan
b. Keterbukaan
c. Saling menguntungkan
Kontak awal ini perlu disambut dengan promosi kesehatan. Sambutan itu
berupa salam hangat yang dapat membuat mereka merasa tenteram berada di
poster atau neon box yang memuat foto dokter atau perawat yang ramah
disertai kata-kata “Selamat datang, kami siap menolong Anda” atau yang
sejenis.
model anatomi dan brosur (leaflet). Di ruang tunggu perlu dipasang media
seperti poster, brosur, peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan
media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis
c. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain
lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun
brosur, pemutaran film, pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit
dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh
sebagainya.
bersalin, pasien yang sudah dalam fase penyembuhan dan pasien penyakit
kronis. Tujuannya adalah agar pasien tidak kambuh dan dapat menjaga
kegiatan yang dapat dilakukan yaitu melakukan konseling di tempat tidur dan
mengenai manfaat obat generik, kepatuhan obat dan memelihara Taman Obat
Konsultasi Remaja dan lain-lain. Umumnya dalam hal ini dilakukan layanan
konseling.
Promosi kesehatan ini dilakukan untuk masyarakat yang berada di wilayah kerja
berikut:
a. Kunjungan rumah
berat dengan melakukan upaya konseling dan atau mereka yang sepakat
b. Pemberdayaan berjenjang
Masyarakat begitu luas dan terdiri dari beberapa tatanan, untuk itu penting
masyarakatnya.
c. Pengorganisasian masayarakat
kegiatan dan dukungan, pemantauan dan bimbingan dalam hal ini Puskesmas
dibantu oleh Dinas Kesehatan Kota melaksanakan bina suaasana dan advokasi.
Landasan Teori
Kerangka Konsep
Faktor Predisposing
1. Karakteristik
Responden (Umur,
Pendidikan
Terakhir, Masa
Kerja dan Jabatan
Fungsional)
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Motivasi
Faktor Enabling
1. Sarana dan
Prasarana Pelaksanaan program
2. Sumber Daya Promosi Kesehatan
Manusia di Puskesmas
- Kuantitas
- Kualitas
Faktor Reinforcing
1. Imbalan
2. Dukungan
Pimpinan
Jenis Penelitian
kerja dan jabatan) pengetahuan, sikap, motivasi, sarana dan prasarana, sumber
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
2018 yang dimulai dengan observasi dan pengumpulan data sekunder, identifikasi
kesehatan.
Sampel. Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
sebagai sampel. Teknik sampling ini digunakan dikarenakan jumlah populasi yang
kecil atau kurang dari 100. Maka sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah
Medan.
Tabel 2
Daftar Puskesmas Kota Medan
Kecamatan Nama Puskesmas
Tuntungan
Medan Tuntungan
Simalingkar
Medan Johor
Medan Johor
Kedai Durian
Medan Amplas Amplas
Desa Binjei
Tegal Sari
Medan Denai
Medan Denai
Bromo
Kota Matsum
Medan Area Sukaramai
Medan Area Selatan
Teladan
Medan Kota Pasar Merah
Simpang Limun
Medan Maimun Kampung Baru
Medan Polonia Polonia
Medan Baru Padang Bulan
Medan Selayang PB. Selayang
Desa Lalang
Medan Sunggal
Sunggal
Medan Helvetia Helvetia
Bestari
Medan Petisah Darussalam
Rantang
Glugur Kota
Medan Barat Pulo Brayan
Sei Agul
Medan Timur Glugur Darat
Medan Perjuangan Sentosa Baru
Mandala
Medan Tembung
Sering
Medan Deli
Medan Deli
Titi Papan
Medan Labuhan
Medan Labuhan Pekan Labuhan
Martubung
Medan Marelan Terjun
Medan Belawan Belawan
Definisi Operasional
dalam menafsirkan konsep variabel yang dilakukan oleh peneliti yang diuraikan
sebagai berikut:
b. Umur merupakan lama hidup responden yang dihitung sejak lahir hingga
oleh responden.
dilakukan.
h. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam dan luar diri dalam melaksanakan
j. Sumber daya manusia secara kuantitas adalah tersedianya tenaga kerja yang
mencukupi secara jumlah dan tersedianya rekan kerja bagi tenaga promosi
kesehatan di Puskesmas.
k. Sumber daya manusia secara kualitas adalah tersedianya tenaga kerja yang
penyuluhan.
l. Imbalan adalah semua bentuk balasan jasa yang sudah diterima atau akan
Puskesmas.
Puskesmas.
n. Beban kerja adalah ukuran yang dipakai seseorang secara subjektif terhadap
psikologis.
Sumber data
Data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung melalui
diperoleh melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Kesehatan
Kota Medan.
Metode Pengukuran
sebagai berikut:
a. Melaksanakan program
untuk jawaban ya, dan skor 0 untuk jawaban tidak. Total skor adalah 28, dengan
Variabel Independen
Karakteristik responden
jawaban akan ditulis oleh responden dalam tahun dan akan dikategorikan
tertinggi yang pernah ditempuh responden sampai memperoleh surat tanda tamat
a. D III Bidan
b. D III Gizi
c. D III Keperawatan
d. D IV
f. Sarjana Keperawatan
g. S2
responden dalam bidang promosi kesehatan. Hasil jawaban akan ditulis dalam
tahun, dan akan dikategorikan berdasarkan kategori yang dibuat oleh Handoko
Faktor predisposing
Pengetahuan
akan diukur dengan 10 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 51. Pertanyaan
tersebut berupa pertanyaan pilihan, dimana setiap jawaban akan diberi nilai 1,
apabila tidak menjawab ataupun jawaban yang diluar pilihan akan diberi nilai 0.
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila responden mendapat nilai ≥75% dari nilai
c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai
kuesioner
sikap terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban terdiri dari 5 jawaban,
yaitu:
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju (4)
c. Ragu-ragu (3)
b. Setuju (2)
c. Ragu-ragu (3)
a. Sikap baik, apabila responden mendapat nilai ≥75% dari nilai tertinggi
b. Sikap sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari nilai tertinggi
c. Sikap kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju (4)
c. Ragu-ragu (3)
b. Setuju (2)
c. Ragu-ragu (3)
a. Motivasi baik, apabila responden mendapat nilai ≥75% dari nilai tertinggi
c. Motivasi kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari nilai tertinggi
Faktor enabling
menggunakan skala nominal, didasarkan pada sarana dan prasarana yang tersedia
jawaban ada dapat ditunjukkan, dan skor 0 untuk jawaban ada tidak dapat
ditunjukkan dan tidak ada. Total skor adalah 10 dengan nilai median 6. Sehingga
a. Baik > 6
didasarkan pada kuantitas dan kualitas sumber daya manusia pada petugas
menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban terdiri dari 5 jawaban, yaitu :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju (4)
c. Ragu-ragu (3)
mendapat nilai 1 jawaban tidak mendapat nilai 0, dan akan dinilai dalam 2
kategori, yaitu:
a. Sumber daya manusia baik, apabila responden mendapat nilai ≥75% dari nilai
dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 27 yaitu 11-20
c. Sumber daya manusia kurang, apabila responden mendapat nilai <45% dari
Faktor reinforcing
a. Imbalan Baik
jawaban ya, dan skor 0 untuk jawaban tidak. Sebaliknya , jika pertanyaan
unfavorable akan mendapatkan skor 1 untuk jawaban tidak, dan skor 0 untuk
jawaban iya. Total Skor adalah 5, dengan nilai median yaitu: 3. Sehingga akan
a. Ada > 3
menggunakan skala nominal, didasarkan pada ada atau tidaknya dukungan dari
a. Baik
b. Kurang baik
jawaban ya, dan skor 0 untuk jawaban tidak. Sebaliknya , jika pertanyaan
unfavorable akan mendapatkan skor 1 untuk jawaban tidak, dan skor 0 untuk
jawaban iya. Total skor adalah 7, dengan nilai median, yaitu: 4. Sehingga akan
motivasi terdiri dari 8 pertanyaan dengan pilihan jawaban terdiri dari 5 jawaban,
yaitu:
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
b. Setuju (4)
c. Ragu-ragu (3)
a. Tingkat beban kerja tinggi, apabila responden mendapat nilai ≥75% dari nilai
b. Tingkat beban kerja sedang, apabila responden mendapat nilai 45%-75% dari
c. Tingkat beban kerja rendah, apabila responden mendapat nilai <45% dari
Penyuntingan data dapat dilakukan saat pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
b. Coding (pengkodean)
Memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang berupa kategori untuk
menyederhanakan data.
c. Entry data
d. Tabulating (tabulasi)
Tabel 3
Daftar Puskesmas Berdasarkan Kecamatan di Kota Medan
Kecamatan Nama Puskesmas
Tuntungan
Medan Tuntungan
Simalingkar
Medan Johor
Medan Johor
Kedai Durian
Medan Amplas Amplas
Desa Binjei
Tegal Sari
Medan Denai
Medan Denai
Bromo
Kota Matsum
Medan Area Sukaramai
Medan Area Selatan
Teladan
Medan Kota Pasar Merah
Simpang Limun
Medan Maimun Kampung Baru
Medan Polonia Polonia
Medan Baru Padang Bulan
Medan Selayang PB. Selayang
Desa Lalang
Medan Sunggal
Sunggal
Medan Helvetia Helvetia
Bestari
Medan Petisah Darussalam
Rantang
Bersambung
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
Tabel 3
Daftar Puseksmas Berdasarkan Kecamatan di Kota Medan
Kecamatan Nama Puskesmas
Glugur Kota
Medan Barat Pulo Brayan
Sei Agul
Medan Timur Glugur Darat
Medan Perjuangan Sentosa Baru
Mandala
Medan Tembung
Sering
Medan Deli
Medan Deli
Titi Papan
Medan Labuhan
Medan Labuhan Pekan Labuhan
Martubung
Medan Marelan Terjun
Medan Belawan Belawan
program yang termasuk dalam UKM esensial yaitu upaya kesehatan yang wajib
dilaksanakan di Puskesmas.
Tabel 4
Distribusi Karakteristik Responden Petugas Promosi Kesehatan Dalam
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Karakteristik Responden Jumlah (%)
Umur
Dewasa Muda (18-40) 11 28,2
Dewasa Tua (41-55) 28 71,8
Bersambung
Tabel 4
Distribusi Karakteristik Responden Petugas Promosi Kesehatan Dalam
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Dewasa Tua (40-55 tahun) yaitu 28 orang (71,8%) dan sebanyak 11 orang
D III Gizi dan D III Keperawatan memiliki jumlah responden yang sama yaitu 3
sama yaitu 2 orang (5,1%), dan responden dengan lulusan D III Kebidanan yaitu 1
orang (2,6%).
kategori lama yaitu 21 orang (53,8%) dan responden masa kerja kategori baru
dengan Jabatan Fungsional Gizi yaitu 1 orang (2,6%), dan responden dengan
ada.
Tabel 5
Distribusi Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan.
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Promosi Kesehatan yaitu
a. Kegiatan memberikan penyuluhan
tentang kesehatan, pencegahan
35 89,7 4 10,3
penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan
b. Melakukan penyebaran informasi
4 10,3 35 89,7
kesehatan melalui media-media
Bersambung
Tabel 5
Distribusi Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan.
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
c. Memberdayakan masyarakat agar mau
dan mampu menolong dirinya sendiri 7 17,9 32 82,1
dalam mengatasi masalah kesehatan
4 Strategi Promosi Kesehatan yaitu
a. Pemberdayaan 9 23,1 30 23,1
b. Bina Suasana 7 17,9 32 82,1
c. Advokasi 14 35,9 25 64,1
d. Kemitraan 9 23,1 30 76,9
Pemberdayaan yang dapat dilakukan oleh
bidang promosi kesehatan
a. Dokter kecil 10 25,6 29 74,4
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 24 61,5 15 28,5
c. Posyandu 37 94,9 2 5,1
d. Desa Siaga 12 30,8 27 69,2
e. Keluarga sadar gizi (Kadarzi) 7 17,9 32 82,1
f. Pemberdayaan Keluarga 23 64,1 14 35,9
g. Pos Kesehatan Desa 3 7,7 36 92,3
h. Polindes 1 2,6 38 97,4
i. Pos Kesehatan Pesantren 3 7,7 36 92,3
Yang termasuk dalam kegiatan bina suasana
a. Pembagian selebaran (leaflet) 1 2,6 38 97,4
b. Pemasangan poster 1 2,6 38 97,4
c. Tokoh masyarakat turut ikut dalam
11 28,2 28 71,8
mempraktikan perilaku kesehatan
Manfaat dari advokasi kesehatan dengan
tokoh-tokoh masyarakat
a. Terciptanya kebijakan kesehatan 4 10,3 35 89,7
b. Mendapatkan dukungan untuk
33 84,6 6 15,4
menciptakan lingkungan sehat
Bersambung
Tabel 5
Distribusi Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan.
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Tempat-tempat yang dapat dilakukan
promosi kesehatan didalam gedung
Puskesmas
a. Di tempat pendaftaran 26 66,7 13 33,3
b. Di ruang perawatan 25 64,1 14 35,9
c. Di Poliklinik 14 35,9 25 64,1
d. Di laboratorium 7 17,9 32 82,1
e. Di kamar obat 11 28,2 28 71,8
f. Di halaman Puskesmas 7 17,9 32 82,1
g. Di ruang KIA/KB 9 23,1 30 76,9
Dimana saja konseling kesehatan dapat
dilakukan
a. Di ruang perawatan 29 74,4 10 25,6
b. Di rumah warga yang dimana
anggota keluarganya mengalami 15 38,5 24 61,5
sakit berat
c. Di klinik khusus 11 28,2 28 71,8
Tahap-tahap dalam melaksanakan
pengorganisasian masyarakat
a. Survei Mawas Diri 29 74,4 10 25,6
b. Musyawarah Mufakat 28 71,8 11 28,2
c. Pelaksanaan kegiatan 14 35,9 25 64,1
d. Dukungan, pemantauan dan 7 17,9 32 82,1
bimbingan
Dimana saja program PHBS dapat
dilaksanakan
a. Di rumah tangga 32 82,1 7 17,9
b. Di tempat kerja 21 53,8 18 46,2
c. Di tempat ibadah 4 10,3 35 89,7
d. Di tempat-tempat umum 15 38,5 24 61,5
e. Di institusi kesehatan 28 71,8 11 28,2
f. Di institusi pendidikan 33 84,6 6 15,4
Bersambung
Tabel 5
Distribusi Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan.
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Indikator dari PHBS rumah tangga
a. Persalinan ditolong oleh petugas
29 74,4 10 25,6
kesehatan
b. Bayi ditimbang secara rutin 23 59,0 16 41,0
c. ASI Eksklusif 24 61,5 15 38,5
d. Angka bebas jentik 12 30,8 27 69,2
e. Penggunaan jamban sehat 28 71,8 11 28,2
f. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-
22 56,4 17 43,6
buahan
g. Aktifitas fisik 20 51,3 19 48,7
h. Tidak merokok di dalam rumah 34 87,2 5 12,8
i. Cuci tangan pakai sabun 23 59,0 16 41,0
j. Menggunakan air bersih 19 48,7 20 51,3
Berdasarkan tabel 5 diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi
menjawab kemitraan ada 9 orang (23,1%) dan menjawab bina suasana ada 7 orang
(17,9%) dan ada 23 orang (59,0%) yang tidak menjawab dalam pertanyaan ini.
(2,6%) yang menjawab dengan pemasangan poster dan 28 orang (71,8%) tidak
Tabel 6
Distribusi Kategori Pengetahuan Petugas Promosi Kesehatan DalamPelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Kategori Pengetahuan Jumlah (n) %
Baik 1 2,6
Sedang 14 35,9
Kurang 24 61,5
Medan bahwa responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu
orang (61,5%).
dengan analisis data didapat distribusi frekuensi uraian jawaban sikap responden
Tabel 7
Distribusi Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi
Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
Sangat Tidak
Sikap Setuju Ragu-ragu Tidak Total
Setuju Setuju
Setuju
n % n % N % n % n % n %
Saya tidak
merasa diri
saya identik
2 5,1 5 12,8 5 12,8 23 59,0 4 10,3 39 100
dengan
promosi
kesehatan
Saya antusias
atau
bersemangat
menjadi 7 17,9 26 66,7 3 7,7 3 7,7 0 0 39 100
petugas
promosi
kesehatan.
Saya harus
memberikan
yang terbaik 15 38,5 23 59,0 1 2,6 0 0 0 0 39 100
untuk
masyarakat.
Saya merasa
tidak nyaman
melaksanakn
kegiatan
promosi
2 5,1 22 56,4 3 7,7 10 25,6 2 5,1 39 100
kesehatan
apabila
masyarakat
tidak
antusias.
Saya kurang
bersemangat
memberikan
0 0 0 0 2 5,1 30 76,9 7 17,9 39 100
penyuluhan
kepada
masyarakat.
Bersambung
Tabel 7
Distribusi Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi
Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
Sangat Tidak
Sikap Setuju
Setuju Ragu-ragu
Setuju
Tidak Total
Setuju
n % n % n % n % n % n %
Tidak
menjadi
masalah buat
saya apabila
capaian
0 0 2 5,1 1 2,6 29 74,4 7 17,9 39 100
program
promosi
kesehatan
tidak
tercapai.
Jika
pekerjaan
sedang
menumpuk
saya
kurang
0 0 5 12,8 5 12,8 26 66,7 3 7,7 39 100
mempriori-
taskan
mengerjaka
n program
promosi
kesehatan.
Bagi saya
yang
terpenting
laporan
program
promosi
kesehatan
0 0 1 2,6 2 5,1 32 82,1 4 10,3 39 100
sudah siap,
tanpa harus
memikirka
n makna
dari apa
yang saya
kerjakan.
Bersambung
Tabel 7
Distribusi Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi
Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
Sangat Tidak
Sikap Setuju
Setuju Ragu-ragu
Setuju
Tidak Total
Setuju
n % n % n % n % n % n %
Saya harus
mengerjaka
program
promosi
kesehatan
semaksimal
mungkin
15 38,5 22 56,4 1 2,6 1 2,6 0 0 39 100
agar dapat
menolong
masyarakat
dalam
meningkat-
kan derajat
kesehatan.
Saya tidak
boleh
menunda
dalam
10 25,6 25 64,1 2 5,1 2 5,1 0 0 39 100
mengerjaka
n program
promosi
kesehatan.
Berdasarkan tabel 7 diatas diketahui sikap petugas promosi kesehatan
(5,1%) sangat setuju bahwa responden tidak identik dengan promosi kesehatan,
ragu, sebanyak 23 orang (59,0%) menjawab tidak setuju dan sebanyak 4 orang
(10,3%) menjawab sangat tidak setuju. Sikap responden dalam antusias atau
setuju.
Tabel 8
Distribusi Kategori Sikap Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
responden yang memiliki sikap dengan kategori baik yaitu sebanyak 28 orang
Tabel 9
Distribusi Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat Sangat Tidak
Motivasi Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Total
Setuju Setuju
n % n % N % n % n % n %
Saya selalu ada
inisiatif dalam
melakukan hal-
hal yang 7 17,9 26 66,7 4 10,3 2 5,1 0 0 39 100
terbaik untuk
meningkatkan
kualitas kerja
Bersambung
Tabel 9
Distribusi Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat Sangat Tidak
Motivasi Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Total
Setuju Setuju
n % n % n % n % n % n %
Saya kurang
senang dengan
kegiatan/tugas-
tugas saya 1 2,6 3 7,7 2 5,1 29 74,4 4 10,3 39 100
sebagai petugas
promosi
kesehatan
Saya ingin
pekerjaan saya
selalu ada 2 5,1 35 89,7 0 0 2 5,1 0 0 39 100
umpan
baliknya
Sebelum
melaksanakan
suatu
pekerjaan, saya
5 12,8 30 76,9 1 2,6 2 5,1 1 2,6 39 100
terlebih dahulu
menentukan
target
pelaksanaannya
Peran saya
sebagai petugas
promosi
kesehatan
sangat penting
14 35,9 24 61,5 1 2,6 0 0 0 0 39 100
demi
meningkatkan
perilaku
kesehatan
masyarakat
Dengan
melihat kondisi
masyarakat di
lapangan, saya
merasa
terdorong
10 25,6 26 66,7 1 2,6 2 5,1 0 0 39 100
untuk dapat
terus
memberikan
yang terbaik
dalam promosi
kesehatan.
Bersambung
Tabel 9
Distribusi Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat Sangat Tidak
Motivasi Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Total
Setuju Setuju
n % n % n % n % n % n %
Saya tidak
berusaha
melaksanakan
tugas dengan
1 2,6 2 5,1 0 0 31 79,5 5 12,8 39 100
baik untuk
mendapatkan
hasil yang
terbaik.
Bagi saya,
yang terpenting
tugas yang
diberikan telah
saya selesaikan
1 2,6 2 5,1 2 5,1 28 71,8 6 15,4 39 100
tanpa berusaha
mengevaluasi
setiap tugas
yang saya
kerjakan.
Jika tidak ada
anggaran dana
yang cukup
untuk akses
5 12,8 33 84,6 0 0 1 2,6 0 0 39 100
turun lapangan,
saya tetap
berusaha untuk
turun lapangan.
Saya merasa
senang jika
masyarakat
antusias
mengikuti 12 30,8 27 69,2 0 0 0 0 0 0 39 100
program-
program
promosi
kesehatan.
Peran saya
sebagai petugas
promosi
kesehatan tidak 2 5,1 4 10,3 5 12,8 22 56,4 5 12,8 38* 100
sesuai dengan
keahlian yang
saya miliki
Bersambung
Tabel 9
Distribusi Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat Sangat Tidak
Motivasi Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Total
Setuju Setuju
n % n % N % n % n % n %
Saya ingin
terus
memberikan
9 23,1 28 71,8 0 0 2 5,1 0 0 39 100
yang terbaik
untuk
masyarakat
Tugas-tugas
berat yang saya
hadapi,
membuat saya 0 0 2 5,1 2 5,1 33 84,6 2 5,1 39 100
tidak semangat
lagi untuk
bekerja.
Setiap
pekerjaan yang
menjadi
tanggung
7 17,9 32 82,1 0 0 0 0 0 0 39 100
jawab saya,
selalu saya
kerjakan
dengan baik
Anda akan
membuat
kreatifitas
dalam program
promosi 4 10,3 31 79,5 1 2,6 3 7,7 0 0 39 100
kesehatan agar
banyak
masyaraat yang
tertarik.
*1 responden tidak mejawab
(35,9%) sangat setuju bahwa peran responden sebagai petugas promosi kesehatan
orang (61,5%) menjawab setuju dan sebanyak 1 orang (2,6%) menjawab ragu-
ragu. Responden yang menjawab sangat setuju dalam pernyataan dengan melihat
Responden yang menjawab sangat setuju dalam pertanyaan jika tidak ada
anggaran dana yang cukup untuk akses turun lapangan, saya tetap berusaha untuk
turun lapangan yaitu 5 orang (12,8%), responden yang menjawab setuju yaitu 33
orang (84,6%), tidak setuju yaitu 1 orang (2,6%). Responden yang menjawab
sangat setuju dalam membuat kreatifitas dalam program promosi kesehatan agar
Tabel 10
Distribusi Kategori Motivasi Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Kategori Motivasi Jumlah (n) %
Baik 38 97,4
Sedang 1 2,6
Kurang 0 0
Berdasarkan tabel 10 distribusi kategori motivasi petugas promosi
Medan bahwa responden yang memiliki motivasi dengan kategori baik yaitu
sebanyak 38 orang (97,4%) dan 1 orang (2,6%) dengan kategori motivasi sedang.
sampai dengan analisis data didapat distribusi frekuensi uraian jawaban mengenai
berikut :
Tabel 11
Distribusi Sarana dan Prasarana Petugas Promosi Kesehatan Dengan
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Ada, tidak dapat
Ada, dapat
Pertanyaan ditunjukkan/ Total
ditunjukkan
Tidak ada
n % n % n %
Adanya kendaraan yang
disediakan puskesmas
untuk membantu dalam 11 28,2 28 71,8 39 100
melaksanakan program
promosi kesehatan
Alat dan media yang sudah
disediakan Puskesmas
untuk melaksanakan
program promosi
kesehatan
a. Flip chart & stands 19 48,7 20 51,3 39 100
b. Kamera foto 10 25,6 29 74,4 39 100
c. Infocus 33 84,6 6 15,4 39 100
d. Laptop 25 64,1 14 35,9 39 100
e. Wireless microphone 29 74,4 10 25,6 39 100
Memiliki ruangan khusus
20 51,3 19 48,7 39 100
untuk promosi kesehatan
Bersambung
Tabel 11
Distribusi Sarana dan Prasarana Petugas Promosi Kesehatan Dengan
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Ada, tidak dapat
Ada, dapat
Pertanyaan ditunjukkan/ Total
ditunjukkan
Tidak ada
n % n % n %
Seperangkat komputer di
ruangan anda bekerja
a. Komputer/laptop 19 48,7 20 51,3 39 100
b. Printer 18 46,2 21 53,8 39 100
Adanya tersedia wifi
35 89,7 4 10,3 39 100
diruangan kerja anda
Berdasarkan tabel 11 diatas diketahui sarana dan prasarana petugas
kesehatan dan responden yang tidak memiliki ruangan khusus promosi kesehatan
Tabel 12
Distribusi Kategori Sarana dan Prasarana Petugas Promosi Kesehatan Dalam
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Kota Medan bahwa responden yang memiliki sarana dan prasarana dengan
kategori baik yaitu sebanyak 22 orang (56,4%) dan 17 orang (43,6%) dengan
Dari hasil penelitian sampai dengan analisis data didapat distribusi frekuensi
Tabel 13
Distribusi Sumber Daya Manusia Secara Kuantitas Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Memiliki rekan kerja dalam mengerjakan
30 76,9 9 23,1
program promosi kesehatan
Puskesmas di tempat responden bekerja
sudah memiliki sumber daya manusia yang
23 59,0 16 41,0
mencukupi secara kuantitas sesuai dengan
job description yang ada
Berdasarkan tabel 13 diatas diketahui sumber daya manusia secara
(76,9%) memiliki rekan kerja dalam mengerjakan program promosi kesehatan dan
bekerja sudah memiliki sumber daya manusia yang mencukupi secara kuantitas
Tabel 14
Distribusi Kategori Sumber Daya Manusia Secara Kuantitas Petugas Promosi
Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota
Medan
Kategori SDM Secara Jumlah (n) %
Kuantitas
Baik 22 56,4
Kurang Baik 17 43,6
Berdasarkan tabel 14 distribusi kategori sumber daya manusia secara
daya manusia secara kuantitas dengan kategori baik yaitu sebanyak 22 orang
(56,4%) dan 17 orang (43,6%) dengan kategori sumber daya manusia secara
Dari hasil penelitian sampai dengan analisis data didapat distribusi frekuensi
uraian jawaban mengenai sumber daya manusia secara kualitas responden tentang
Tabel 15
Distribusi Sumber Daya Manusia Secara Kualitas Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
SDM Secara Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak Total
Kualitas Setuju ragu Setuju
Setuju
n % n % n % n % n % n %
Saya memiliki 4 10,3 32 82,1 2 5,1 1 2,6 0 0 39 100
kemampuan
komunikasi
interpersonal
dan komunikasi
massa
Tabel 15
Distribusi Sumber Daya Manusia Secara Kualitas Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
SDM Secara Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak Total
Kualitas Setuju ragu Setuju
Setuju
n % n % n % n % n % n %
Saya memiliki 4 10,3 32 82,1 2 5,1 1 2,6 0 0 39 100
kemampuan
untuk
memberikan
penyuluhan
dengan baik
Saya memiliki 4 10,3 31 79,5 2 5,1 2 5,1 0 0 39 100
kemampuan
konseling
Saya memiliki 1 2,6 22 56,4 3 7,7 8 20,5 5 12,8 39 100
kemampuan
membuat
desain
poster/leaflet/
brosur
Saya memiliki 2 5,1 27 69,2 2 5,1 6 15,4 2 5,1 39 100
kemampuan
dalam
membuat
po\wer
point/handout
untuk
penyuluhan
sebanyak 6 orang (15,4%) menyatakan tidak setuju dan sebanyak 2 orang (5,1%)
Tabel 16
Distribusi Kategori Sumber Daya Manusia Secara Kualitas Petugas Promosi
Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota
Medan
Kategori SDM Secara
Jumlah (n) %
Kualitas
Baik 29 74,4
Sedang 10 25,6
Kurang Baik 0 0
Berdasarkan tabel 16 distribusi kategori sumber daya manusia secara
sumber daya manusia secara kualitas baik sebanyak 29 orang (74,4%) dan
responden dengan sumber daya manusia secara kualitas sedang sebanyak 10 orang
(25,6%).
Tabel 17
Distribusi Imbalan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan Program
Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Ya Tidak
Pertanyaan
n % n %
Imbalan yang diterima sudah sesuai
38 97,4 1 2,6
dengan tingkat pendidikan
Mendapatkan honor untuk terjun ke
lapangan atau melaksanakan kegiatan 29 74,4 10 25,6
program promosi kesehatan
Mendapatkan bonus tambahan jika
melaksanakan program promosi 1 2,6 38 97,4
kesehatan
Insentif yang diterima tidak sesuai
19 48,7 20 51,3
dengan kinerja saya
Adanya honor mendorong saya
mengerjakan program promosi 31 79,5 8 20,5
kesehatan dengan baik
Berdasarkan tabel 17 diatas diketahui imbalan petugas promosi kesehatan
Responden yang menyatakan insentif yang diterima tidak sesuai dengan kinerja
saya yaitu sebanyak 19 orang (48,7%) dan 20 orang (51,3%) menyatakan tidak.
Tabel 18
Distribusi Kategori Imbalan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Medan bahwa responden yang memiliki imbalan baik sebanyak 30 orang (76,9%)
sampai dengan analisis data didapat distribusi frekuensi uraian jawaban mengenai
Tabel 19
Distribusi Dukungan Pimpinan Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Ya Tidak
Dukungan Pimpinan
n % n %
Pimpinan memberikan dorongan
untuk dapat melaksanakan promosi 31 79,5 8 20,5
kesehatan dengan maksimal
Pernah mendapatkan penghargaan
dari pimpinan anda atas kinerja
20 51,3 19 48,7
(Pujian, Penghargaan berupa uang
atau barang)
Mendapat teguran jika belum
19 51,3 20 48,7
maksimal melaksanakan program
promosi kesehatan
Pimpinan melakukan monitoring
secara langsung terhadap pelaksanaan 29 74,4 10 25,6
promosi kesehatan
Pimpinan melakukan evaluasi
29 74,4 10 25,6
terhadap kinerja
Pimpinan memberikan solusi
terhadap masalah-masalah yang
31 79,5 8 20,5
dihadapi dalam melaksanakan
promosi kesehatan
Pimpinan peduli jika ada capaian
yang tidak tercapai di bagian promosi 32 82,1 7 17,9
kesehatan
Berdasarkan tabel 19 diatas diketahui dukungan pimpinan petugas promosi
pimpinan atas kinerja (pujian, penghargaan berupa uang atau barang) dan
tidak. Sebanyak 32 orang (82,1%) menyatakan bahwa pimpinan peduli jika ada
capaian yang tidak tercapai di bagian promosi kesehatan dan 7 orang (17,9%)
menyatakan tidak.
Tabel 20
Distribusi Kategori Dukungan Pimpinan Petugas Promosi Kesehatan Dalam
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Kota Medan bahwa responden yang memiliki dukungan pimpinan yang baik
Tabel 21
Distribusi Beban Kerja Petugas Promosi Kesehatan Dalam Pelaksanaan
Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Sangat
Sangat Tidak
Beban Kerja Setuju Ragu-ragu Tidak Total
Setuju Setuju
Setuju
n % n % n % n % n % n %
Selama ini saya
merasa tanggung 3 7,7 19 48,7 2 5,1 14 35,9 1 2,6 39 100
jawab saya
terlalu banyak
Saya merasa
pegawai di 2 5,1 12 30,8 5 12,8 18 46,2 2 5,1 39 100
Puskesmas ini
sangat kurang
Tempat saya
bekerja menuntut
lebih dari
kemampuan 4 10,3 11 28,2 3 7,7 21 53,8 0 0 39 100
yang saya miliki
atau fasillitas
yang disediakan.
Tugas-tugas
yang diberikan 5 12,8 12 30,8 3 7,7 19 48,7 0 0 39 100
tampaknya
semakin rumit
dan kompleks.
Saya dibebani
pekerjaan yang
tidak sesuai 11 28,2 4 10,3 4 10,3 19 48,7 1 2,6 39 100
dengan
pendidikan saya.
Saya merasa job
description yang
diberikan tidak
jelas sehingga 2 5,1 8 20,5 0 0 29 74,4 0 0 39 100
saya tidak dapat
optimal
mengerjakannya.
Saya harus
melakukan tugas 19 48,7 11 28,2 1 2,6 8 20,5 0 0 39 100
yang dilakukan
secara berbeda.
Saya menerima
penugasan tanpa
adanya sumber
daya manusia 5 12,8 8 20,5 4 10,3 22 56,4 0 0 39 100
dan fasilitas yang
cukup untuk
menyelesaikanya
.
Berdasarkan tabel 21 diatas diketahui beban kerja petugas promosi
menjawab sangat setuju yang menyatakan bahwa selama ini merasa tanggung
(5,1%) menjawab ragu-ragu, 14 orang (35,9%) menjawab tidak setuju dan 1 orang
sangat setuju dalam pertanyaan harus melakukan tugas yang dilakukan secara
Tabel 22
Distribusi Kategori Beban Kerja Petugas Promosi Kesehatan Dalam
Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Kota Medan bahwa responden yang memiliki beban kerja tinggi sebanyak 8 orang
(20,5%), responden yang memiliki beban kerja sedang sebanyak 27 orang (69,2%)
Medan
Tabel 23
Distribusi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Tidak
Melaksanakan
Pelaksanaan Program Melaksanakan Total
Program
Program
n % n % n %
Rutin terjun langsung ke
34 87,2 5 12,8 39 100
lapangan
Melaksanakan program
penyuluhan secara rutin
30 76,9 9 23,1 39 100
di dalam gedung
Puskesmas
Tabel 23
Distribusi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Tidak
Melaksanakan
Pelaksanaan Program Melaksanakan Total
Program
Program
n % n % n %
Melaksanakan
program konseling
25 64,1 14 35,9 39 100
secara rutin di dalam
gedung Puskesmas
Melaksanakan
program
pemberdayaan
masyarakat
a. Desa siaga 1 2,6 38 97,4 39 100
b. Posyandu 37 94,9 2 5,1 39 100
c. Poskesdes 3 7,7 36 92,3 39 100
d. UKS 36 92,3 3 7,7 39 100
e. Dokter Kecil 35 89,7 4 10,3 39 100
f. Keluarga Sadar
28 71,8 11 28,2 39 100
Gizi (Kadarzi)
g. Pemberdayaan
30 76,9 9 23,1 39 100
keluarga
h. Posbindu 35 89,7 4 10,3 39 100
Melaksanakan
pengorganisasian
masyarakat
a. Melakukan
Survei Mawas 37 94,9 2 5,1 39 100
Diri (SMD)
b. Membuat
Musyawarah 37 94,9 2 5,1 39 100
Masyarakat
c. Pelaksanaan
37 94,9 2 5,1 39 100
Kegiatan
d. Pemantauan dan
34 87,2 5 12,8 39 100
Evaluasi
Bersambung
Tabel 23
Distribusi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Tidak
Melaksanakan
Pelaksanaan Program Melaksanakan Total
Program
Program
n % n % n %
Melaksanakan
100
program bina suasana
a. Pembagian
33 84,6 6 15,4 39 100
selebaran (leaflet)
b. Pemasangan
32 82,1 7 17,9 39 100
poster
c. Penayangan
15 38,5 24 61,5 39 100
video
Melaksanakan
program penyuluhan
33 84,6 6 15,4 39 100
secara rutin di luar
gedung Puskesmas
Melaksanakan
program konseling
23 59,0 16 41,0 39 100
secara rutin di luar
gedung Puskesmas
Melakukan advokasi
dengan
a. Sekolah 35 89,7 4 10,3 39 100
b. Kepala Camat 32 82,1 7 17,9 39 100
c. Kepala Lurah 38 97,4 1 2,6 39 100
d. Kepala
38 97,4 1 2,6 39 100
Lingkungan
e. Tokoh Agama 28 71,8 11 28,2 39 100
Bersambung
Tabel 23
Distribusi Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
Jawaban
Tidak
Melaksanakan
Pelaksanaan Program Melaksanakan Total
Program
Program
n % n % n %
f. Karang Taruna 23 59,0 16 41,0 39 100
g. Tim Penggerak
36 92,3 3 7,7 39 100
PKK
Rutin melakukan
34 87,2 5 12,8 39 100
kunjungan rumah
Rutin memonitoring
dan mengevaluasi 34 87,2 5 12,8 39 100
kader-kader kesehatan
Berdasarkan tabel 23 diatas diketahui pelaksanaan program promosi
hanya 1 orang (2,6%) yang melaksanakan program desa siaga sedangkan 38 orang
(97,4%) tidak melaksanakan, hanya 15 orang (38,5%) yang rutin membuat dan
orang (59,0%) petugas yang melaksanakan program konseling secara rutin di luar
Tabel 24
Distribusi Kategori Pelaksanaan Promosi Kesehatan Petugas Promosi Kesehatan
Dalam Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan di Puskesmas Kota Medan
penelitian ini ialah meliputi umur, pendidikan terakhir, masa kerja dan jabatan
Kota Medan.
Umur. Umur merupakan lama hidup responden yang dihitung sejak lahir
hingga ulang tahun terakhir sebelum penelitian dilakukan. Umur merupakan salah
(1980) umur yang semakin dewasa semakin membuat seseorang menjadi lebih
aktif dalam kegiatan masyarakat. Hurlock (1998) yang dikutip oleh Aissyifa
(2013) juga menyatakan bahwa semakin cukup umur tingkat kematangan dan
sebagian besar responden pada kelompok umur terbanyak adalah Dewasa Tua
(40-65 tahun) yaitu 28 orang (71,8%) dan sebanyak 11 orang (28,2%) yaitu
Dewasa Muda. Kategori umur tersebut dibuat berdasarkan teori Hurlock (1980)
yaitu, dewasa dini (18-40 tahun) saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis
tahun) yakni saat baik menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas
105
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
106
nampak pada setiap orang. Dewasa lanjut (>60 tahun) pada waktu ini baik
usia pension petugas promosi kesehatan adalah umur 60 tahun maka dalam
penelitian ini hanya digunakan 2 kategori saja yaitu dewasa dini dan dewasa
madya.
pada kategori dewasa madya, dalam usia ini kemampuan fisik dan psikologis
seseorang memang cepat menurun, namun dalam teori Hurlock (1980) yaitu
penyesuaian sosial lebih baik daripada usia muda, karena orang dengan kategori
diri dan dapat mempermudah masalah sosial. Jika melihat dari data, hanya 4
responden yang tidak melaksanakan program, oleh sebab itu dapat disimpulkan
promosi kesehatan.
(Saputra, 2014).
D III Gizi dan D III Keperawatan memiliki jumlah responden yang sama yaitu 3
sama yaitu 2 orang (5,1%), dan responden dengan lulusan D III Kebidanan yaitu 1
orang (2,6%). Dapat dilihat bahwa masih ada 15 responden yang tidak berasal dari
Masyarakat pun tidak semua berasal dari sarjana kesehatan yang murni, ada 8
dari jurusan lain yaitu kebidanan, keperawatan, analisis kesehatan dan hanya 3
peminatan PKIP.
Jika melihat dari data yang ada, pelaksanaan program promosi kesehatan
tetap terlaksana dengan baik, namun Sudiro (2009, h. 8) yang dikutip oleh Saputra
(2014) menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia organisasi ialah melalui program pendidikan dan pelatihan yang
dan pelatihan dalam organisasi adalah perbaikan kinerja pegawai yang meliputi
alangkah lebih baik apabila petugas promosi kesehatan berasal dari pendidikan
Dinas Kesehatan mampu melihat hal ini, sehingga ada perombakan penempatan
jabatan atau perekrutan pegawai yang sesuai dengan jabatan yang akan
maksimal, terlebih lagi Kota Medan merupakan salah satu Kota yang sudah cukup
Tinggi Negeri yang sudah memiliki Fakultas Kesehatan Masyarakat yang sudah
penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini masa kerja dibagi menjadi 2 kategori
mengikuti kategori yang dibuat oleh Handoko (2010) yang dikutip melalui
Isriyadi (2015) yaitu masa kerja kategori baru (≤ 3 tahun) dan masa kerja kategori
lama (> 3tahun). Responden dengan kategori masa kerja terbanyak adalah masa
kerja kategori lama yaitu 21 orang (53,8%) dan responden masa kerja kategori
memiliki masa kerja yang lama maka pekerja tersebut akan memilliki pengalaman
positif antara masa kerja dan kinerja”. Masa kerja yang semakin lama akan
pegawai.
Gizi yaitu 1 orang (2,6%), dan responden dengan Jabatan Fungsional Kesehatan
Lingkungan dan Surveilans Epidemiologi tidak ada. Dalam hal ini seharusnya
promosi kesehatan menyatakan bahwa mereka juga memegang jabatan lain seperti
TU, bidan dan perawat kemudian responden menyatakan bahwa mereka merasa
penelitian ini ialah meliputi pengetahuan, sikap dan motivasi dari 39 responden
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
ada capaian yang tidak tercapai dalam promosi kesehatan maka solusinya adalah
ada 9 orang (23,1%) dan menjawab bina suasana ada 7 orang (17,9%) dan ada 23
orang (59,0%) yang tidak menjawab dalam pertanyaan ini. Dari hasil data tersebut
advokasi.
belakang pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat pun juga masih ada yang
mengingat lagi dan menyatakan bahwa mereka bukan dari peminatan PKIP
kegerakan pelayanan promosi kesehatan di Kota Medan masih belum secara utuh
Puskesmas.
hanya 1 orang (2,6%) yang menjawab dengan pemasangan poster dan 28 orang
tidak mengetahui kegiatan bina suasana karena mereka bukan berasal dari latar
belakang Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan hal ini dipengaruhi juga karena
kategori kurang yaitu sebanyak 24 orang (61,5%). Dari hasil data tersebut, dapat
kesehatan di Puskesmas.
ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
dengan penelitian ini, salah satu faktor penyebab pengetahuan responden yang
kurang karena tingkat pendidikan responden yang tidak berasal dari Sarjana
Perilaku). Selain itu petugas promosi kesehetan juga menyatakan beberapa dari
mereka kurang mendapatkan edukasi atau bimbingan secara teori dan kurang
(tingkah laku), King (2010) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum
dipengaruhi oleh tingkah laku manusia lainnya dan lingkungan dimana ia berada,
bukan kepada pemahaman kognitif manusia. Skinner yang dikutip oleh Sanyata
Bandura dan Richard Walters yang dikutip oleh Sanyata (2012) merupakan
interaksi timbal balik dari tiga komponen (triadic reciprocal interaction) yaitu
tersebut jelas mengarahkan bahwa faktor utama timbulnya sebuah perilaku bukan
tersebut berada.
promosi kesehatan, namun jika melihat kondisi yang ada Kota Medan merupakan
Ibukota Provinsi Sumatera Utara dimana Kota Medan seharusnya menjadi teladan
dalam hal pengetahuan maupun praktek dengan cara memberikan edukasi dan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang dikutip oleh Muhammad Burso
(2018:204) menyebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan dan pelatihan adalah
professional dengan dilandasi kepriadian dan etikan PNS sesuai dnegan kebutuhan
instansi.
sebanyak 2 orang (5,1%) sangat setuju bahwa responden tidak identik dengan
sama benar, tidak berbeda sedikit pun, sama dan sebangun, jika dihubungkan
sudah menjadi bagian dari dirinya atau sesuai dan sebangun dengan karakter dari
Namun masih ada beberapa petugas yang merasa dirinya tidak identik atau masih
setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
semangat menjadi petugas promosi kesehatan, hal ini berkaitan dengan pertanyaan
sebelumnya mengenai diri mereka dimana mereka merasa identik dengan promosi
dengan lebih cepat dan lebih baik sedangkan Chaplin (1993) menyatakan bahwa
semangat kerja merupakan sikap dalam bekerja yang ditandai secara khas dengan
adanya kepercayaan diri, motivasi diri yang kuat untuk meneruskan pekerjaan,
kegembiraan, dan organisasi yang baik. Tidak jauh berbeda dengan pengertian
yang dinyatakan oleh Nawawi (1990) bahwa semangat kerja merupakan suasana
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semangat kerja yang dimiliki petugas promosi
Kota Medan bahwa responden yang memiliki sikap dengan kategori baik yaitu
sebanyak 28 orang (71,8%) dan 11 orang (28,2%) dengan kategori sikap sedang.
Dari pemaparan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa sikap petugas promosi
satu konsep yang cukup sederhana, yaitu jumlah pengaruh yang dimiliki seseorang
atas atau menentang suatu objek. Eagly dan Chaiken (1993) mengemukakan
bahwa sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap objek, yang
perilaku yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan (Wawan dan Dewi,
2015).
Azwar (1995) dalam bukunya yang berjudul “Sikap Manusia dan Teori
evaluative. Respons hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu
bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh
proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus
lapangan. Dari tabel 9 dapat dilihat responden yang menjawab sangat setuju
terdorong untuk dapat terus memberikan yang terbaik dalam promosi kesehatan
(2,6%) menjawab ragu-ragu dan 2 orang (5,1%) menjawab tidak setuju. Dalam
dijelaskan bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan sosial dimana
sekalipun tidak ada anggaran dana yang cukup. Dalam pertanyaan jika tidak
ada anggaran dana yang cukup untuk akses turun lapangan, saya tetap berusaha
untuk turun lapangan responden yang menjawab sangat setuju yaitu 5 orang
(12,8%), responden yang menjawab setuju yaitu 33 orang (84,6%), tidak setuju
yaitu 1 orang (2,6%). Berdasarkan hasil dari wawancara, responden, tidak semua
banyak masyarakat yang tertarik, responden yang menjawab sangat setuju dalam
orang (7,7%) menjawab tidak setuju. Didalam peran petugas promosi kesehatan
untuk dapat dipahami secara mudah oleh masyarakat, serta dapat mendorong
dengan kategori baik yaitu sebanyak 38 orang (97,4%) dan 1 orang (2,6%) dengan
kategori motivasi sedang. Dari pemaparan data tersebut dapat kita simpulkan
motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi tentang kinerja kerja
individual.
kesehatan dapat dilihat dalam pernyataan sebelumnya yaitu sekalipun tidak ada
anggaran dana yang cukup mereka tetap turun lapangan dan mereka akan
Motivasi responden yang sudah tergolong baik ini juga dipengaruhi karena
mengenai petugas promosi kesehatan yang mayoritas sudah merasa dirinya identik
dengan promosi kesehatan. Pemahaman akan peran nya tersebut membuat petugas
promosi kesehatan lebih mudah tergerak untuk terus melaksanakan setiap program
ini ialah meliputi sarana dan prasarana, sumber daya manusia secara kuantitas dan
kendaraan yang disediakan oleh Puskesmas. Dari data tersebut dapat kita lihat
promosi kesehatan
dana alokasi khusus bidang kesehatan, serta sarana dan prasarana penunjang
keliling roda 4 atau roda 2 dengan jenis kendaraan yang sesuai kebutuhan
beberapa fungsi dimana salah satunya adalah fungsi pelayanan kesehatan dasar,
Kota Medan merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Utara dan Kota terbesar ketiga
pribadi namun ada yang tidak memiliki dan mereka yang tidak memiliki biasanya
menumpang dengan petugas lain yang memiliki kendaraan. Melihat hal tersebut
orang (48,7%) dan 20 orang (51,3%) memiliki ruangan khusus. Didalam peraturan
Kemenkes tidak ada dijelaskan bahwa setiap Puskesmas harus memiliki ruangan
tersebut memerlukan tempat yang bersifat pribadi, dan juga kegiatan lainnya
menolong masyarakat dapat dengan mudah memahami materi yang ada, dan juga
tentu membuat petugas promosi kesehatan berharap akan adanya ruangan khusus
program promosi kesehatan, akan lebih nyaman apabila ada masyarakat yang
ingin konseling mengenai kesehatan jika tersedianya ruangan khusus dan petugas
membuat kreatifitas apabila memiliki ruangan khusus promkes agar lebih fokus
serta lebih leluasa apabila petugas promosi kesehatan hendak membuat media-
media promosi kesehatan seperti mading kesehatan atau alat peraga untuk
penyuluhan.
salah satu faktor pendukung dalam implemetasi promosi kesehatan adalah ruang
kerja staff dimana dengan adanya ruangan yang memadai membuat proses kerja
nyaman dalam hal implementasi promosi kesehatan yang dilakukan oleh petugas
memiliki sarana dan prasarana dengan kategori baik yaitu sebanyak 22 orang
(56,4%) dan 17 orang (43,6%) dengan kategori sarana dan prasarana kurang baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sarana adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
atau wadah agar dapat terselenggaranya kegiatan promosi kesehatan yaitu aula
sarana dan prasarana yang baik masih cukup besar, dimana beberapa sarana dan
prasarana yang kurang memadai tersebut adalah kendaraan, flipchart & stands,
bahwa sarana dan prasarana yang kurang baik membuat petugas penyelidikan
Kota Medan
(23,1%) yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rekan kerja. Rekan kerja
dalam pekerjaannya. Rekan kerja dalam suatu tim dapat mempengaruhi kepuasan
Kesehatan dapat terbilang banyak dan harus melakukan banyak turun lapangan,
mengerjakan seorang diri. Dalam data penelitian ini masih ada 9 orang (23,1%)
efikasi diri dan dukungan rekan kerja memiliki kontribusi terhadap work
menekankan bahwa dukungan rekan kerja memiliki pengaruh lebih kuat dalam
yang dilakukan oleh Min dan Yong (2014) menyatakan bahwa relasi dengan rekan
responden bekerja sudah memiliki sumber daya manusia yang mencukupi secara
kuantitas sesuai dengan job description yang ada dan 16 orang (41,0%)
menyatakan tidak. Kualitas sumber daya manusia juga ditentukan oleh kuantitas
satu faktor yang menentukan baik tidaknya seorang karyawan dan faktor yang
kategori sumber daya manusia secara kuantitas tenaga promosi kesehatan dengan
responden yang memiliki sumber daya manusia secara kuantitas dengan kategori
baik yaitu sebanyak 22 orang (56,4%) dan 17 orang (43,6%) dengan kategori
sumber daya manusia yang cukup sesuai dengan job description yang ada.
Sumber daya manusia secara kuantitas sangat berhubungan dengan beban kerja
nya kurang sehingga beberapa pegawai mengemban double job bahkan ada yang
triple job. Notoatmodjo (1992) yang dikutip oleh Alden Laloma mengemukakan
bahwa berbicara masalah sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
daya manusia tersebut. Kuantitas sumber daya manusia yang besar tidak
kuantitas sumber daya manusia perlu memperhatikan beban kerja dan output
yang ingin dicapai sehingga tidak ada yang memiliki beban kerja yang berlebih
atau sebaliknya.
perawat di Puskesmas tersebut, hal ini pun terjadi di beberapa responden lain
luar Puskesmas. Hal tersebut tentu membuat responden tidak dapat fokus
pegawai negeri sipil tertulis bahwa instansi harus membuat perencanaan mengenai
distribusi Pegawai Negeri Sipil yang tepat sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawab. Priyono dan Marnis (2008) dalam bukunya manajemen sumber
direncanakan secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas SDM sesual
dengan kebutuhan perusahaan. John B. Miner dan Mary Green Miner dalam
bukunya Personnel and Industrial Relation yang dikutip oleh Priyono dan Marnis
proses yang berusaha menjamin jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan
tersedia pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang akan
datang, mampu melakukan hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat terus
mencapai tujuannya).
Kota Medan
(2,6%) menyatakan tidak setuju. Menurut Ewles dan Simnett (1994) yang dikutip
menyatakan bahwa salah satu kompetensi inti dalam promosi kesehatan yaitu
masyarakat dalam berbagai cara, baik formal maupun nonformal. Dalam hal ini
dialog terbuka tanpa kehadiran pihak ketiga, lengkap dan keberhasilannya dapat
seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa
dikenali satu per satu. Komunikasi public biasanya berlangsung lebih formal dan
Peran yang paling penting dari seorang petugas promosi kesehatan adalah
Lawrence Green menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat merubah
yang baik sangat diperlukan untuk dimiliki seorang petugas promosi kesehatan
agar dapat memberikan informasi dengan mudah dan praktis sehingga dapat
membuat masyarakat lebih paham dan memiliki niat untuk merubah perilakunya.
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Cangara (2002) yang dikutip oleh Romli
(2016) dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Massa yaitu komunikasi adalah
pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta
baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran
Dayton (1985) dalam jurnal yang ditulis oleh Falahudin (2014) menjelaskan
materi pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga,
terjadi kapan dan dimana saja, media dapat membuat materi pelajaran yang
bahwa media sangat penting dalam proses promosi kesehatan untuk merubah
berkembangnya zaman tidak menarik lagi bagi manusia hanya sekedar membaca
tulisan-tulisan atau hanya mendengarkan ceramah, saat ini manusia lebih senang
melihat gambar yang bergerak sehingga dapat lebih mudah diingat dan dipahami.
Berdasarkan data yang ada masih ada 16 responden yang masih merasa
ragu-ragu dan tidak setuju dengan kemampuan responden dalam membuat desain
pelayanan KIA dan KB, di ruang perawatan inap, di laboratorium, di kamar obat,
media-media yang diberkan tersebut terbatas dan tidak rutin ada. Sesuai dengan
hal tersebut untuk itu petugas promosi kesehatan memerlukan kemampuan dalam
Puskesmas Kota Medan bahwa responden yang memiliki kategori sumber daya
manusia secara kualitas baik sebanyak 29 orang (74,4%) dan responden dengan
setiap organisasi karena sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing organisasi
kepada masyarakat (Sutadji, 2009). Menurut Straub dan Attner (1985:136) dalam
buku Human Capital oleh L.Gaol, “people are the most important resource of an
organization. They supply the talent, skills, knowledge, and experience to achieve
Sumber daya manusia yang berkualitas dalam hal promosi kesehatan dapat
terjadi apabila petugas promosi kesehatan memang berasal dari Sarjana Kesehatan
Masyarakat terkhusus dalam peminatan PKIP, oleh sebab itu diperlukan adanya
perencanaan sumber daya manusia yang tepat oleh Dinas Kesehatan dan
kesehatan dan juga tidak pernah diberikan pelatihan dalam bidang promosi
gilirannya dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Oleh karena itu penting bagi
organisasi untuk mengetahui aspek-aspek atau faktor-faktor apa saja yang dapat
mendorong karyawan agar mau bekerja sesuai dengan tuntutan yang diharapkan
organisasi.
penelitian ini ialah meliputi imbalan dan dukungan pimpinan dari 39 responden
Bahasa Indonesia adalah upah sebagai pembalas jasa. Imbalan atau kompensasi
adalah hal yang diterima oleh pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai
balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang
memadai, pegawai yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi dan
yang menyatakan insentif yang diterima tidak sesuai dengan kinerja saya yaitu
rutin turun ke lapangan dimana sebagian dana yang dikeluarkan untuk itu
dengan kinerja responden, hal ini dikarenakan responden tersebut memiliki 2-3
persaingan yang semakin ketat, dimana produktivitas menjadi satu hal yang sangat
penting.
kebutuhan yang sangat pokok karena kebutuhan ini berkaitan erat dalam hal
papan. Karena ini merupakan kebutuhan biologis dan kebutuhan paling dasar
maka kebutuhan ini akan didahulukan oleh manusia, dimana bila kebutuhan ini
belum terpenuhi maka individu tidak akan tergerak untuk memenuhi kebutuhan
merupakan kebutuhan yang paling utama yang dirasakan oleh setiap manusia,
kebutuhan fisiologis ini mempunyai pengaruh yang cukup besar dibanding faktor
responden yang memiliki imbalan baik sebanyak 30 orang (76,9%) dan responden
dengan imbalan kurang baik sebanyak 9 orang (23,1%). Dapat disimpulkan bahwa
sesuai.
tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja serta hasil kerja. Perusahaan yang
akan memungkinkan karyawan bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena
bukan hanya dapat mempengaruhi kondisi materi para karyawan, tetapi juga dapat
gairah kerja sehingga prestasi kerja akan merosot. Pemberian kompensasi juga
(Hamali, 2018:81-82).
maksimal dan sebanyak 8 orang (20,5%) menyatakan tidak. Disiplin kerja dari
pekerja juga sangat dipengaruhi dari perhatian atau dukungan yang diberikan
berhasil memberikan perhatian atau dukungan yang besar kepada para karyawan
akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Pimpinan yang mampu
memberikan perhatian atau dukungan kepada karyawan akan selalu dihormati dan
dihargai sehingga akan berpengaruh besar terhadap prestasi, semangat kerja dan
Oldham dan Cummings (1996) yang dikutip oleh Wu dan Parker (2017)
proaktif telah diteorikan dan diperiksa dalam beberapa penelitian. Argumen utama
untuk proses ini adalah bahwa memiliki dukungan dari para pemimpin
menumbuhkan rasa motivasi dari dalam diri untuk menetapkan tujuan untuk diri
mereka sendiri yang lebih tinggi sehingga pekerja mampu memimpin dirinya
perkembangan mengacu pada sejauh mana adanya sosok orang lain yang
untuk mencapai tujuan pribadi dan berkembang. Dorongan adalah tipe persuasi
sosial yang memberikan individu dengan rasa kompetensi (Wu dan Parker, 2017)
menyatakan tidak. Menurut Schuller et,al (1999) yang dikutip oleh Syafutri
dengan memberikan karyawan pujian atau imbalan lain yang berkaitan langsung
dengan kinerja dengan bentuk yang spesifik sesuai dengan perilaku pekerjaan
karyawan tersebut.
tidak mendapatkan penghargaan secara khusus atau minimal berupa pujian dari
berjalan atau tidak jika sudah berjalan tidak ada feedback apapun yang diberikan
pimpinan.
baik.
Hal tersebut sesuai dengan teori motivasi oleh Abraham Maslow dimana
manusia juga membutuhakan pengakuan dari orang lain, yaitu apa yang kita
lakukan atau kita kerjakan untuk orang lain dan komunitas yang ada, sehingga
oleh Dieleman et, al (2003) menyatakan bahwa motivasi yang paling tinggi tenaga
penghargaan untuk pekerjaan yang dia lakukan dari pimpinan, rekan kerja dan
klien.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada 9 pimpinan Puskesmas
upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi upaya promotif dan preventif dengan visi
program dan kurang peduli apakah program tercapai atau tidak dan kurang
secara jelas apa yang terjadi di lapangan dan dapat memberikan solusi-solusi yang
Skinner menyatakan bahwa salah satu faktor yang paling kuat untuk
pada sebuah perilaku dimana perilaku tersebut akan dilakukan kembali, terkhusus
penelitian ini, apabila petugas promosi kesehatan itu sendiri diberikan dukunagn
yang positif oleh lingkungan terkhusus oleh pimpinan, maka petugas promosi
penelitian yang dilakukan oleh Milner et, al (2013) dimana dalam hasil penelitian
sangat setuju yang menyatakan bahwa selama ini merasa tanggung jawab terlalu
ragu-ragu, 14 orang (35,9%) menjawab tidak setuju dan 1 orang (2,6%) menjawab
sangat tidak setuju. Sebanyak 19 orang (48,7%) menjawab sangat setuju dalam
sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai dalam satu satuan
waktu tertentu. Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan
bagi seorang tenaga kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja
yang tinggi selain unsur beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas
kerja.
bahwa tanggung jawab yang diemban oleh responden cukup banyak hal ini juga
lingkungan, ada petugas promosi kesehatan yang berasal dari bidan dan perawat
perawat atau bidan juga menjadi petugas promosi kesehatan bahkan ada
(Tata Usaha) dimana sangat jelas bahwa tugas tersebut sangat berbeda
Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk bekerja secara professional. Namun, pada
Demikian pula pendistribusian PNS saat ini masih belum mengacu pada
kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti belum didasarkan pada beban
kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit lain tanpa pekerjaan yang
jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan suatu contoh yang nyata dari
dari penelitian bahwa perlu adanya pembaharuan mengenai jabatan yang diemban
oleh tenaga kesehatan di Puskesmas agar beban kerja tenaga kesehatan dapat
(Setyawati LS, 2010). Beban kerja yang terlalu berlebihan dapat berdampak
menimbulkan kelelahan fisik, mental, dan reaksi emosional seperti sakit kepala,
Kondisi lelah yang dialami oleh pekerja secara berkepanjangan tersebut pada
dkk, 2013).
Medan bahwa responden yang memiliki beban kerja tinggi sebanyak 8 orang
(20,5%), responden yang memiliki beban kerja sedang sebanyak 27 orang (69,2%)
dan yang memiliki beban kerja rendah sebanyak 4 orang (10,3%). Secara
keseluruhan dari beban kerja yang dirasakan oleh tenaga promosi kesehatan masih
tergolong sedang, namun masih ada tenaga kesehatan yang memiliki beban kerja
yang tinggi, beban kerja yang dialami oleh petugas tersebut dikarenakan
responden memiliki double job atau bahkan triple job yang membuat petugas
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfah dkk (2013) menyatakan bahwa
ada hubungan antara kelelahan kerja dan beban kerja dengan produktivitas kerja.
Sejalan dengan penelitian tersebut hasil penelitian yang dilakukan oleh Irvianti
dan Renno (2015) menyatakan bahwa stress kerja dan beban kerja memiliki
hubungan yang kuat dan searah dengan turnover intention dimana apabila stress
kerja dan beban kerja smeakin meningkat maka keinginan pegawai tersebut untuk
hanya 1 orang (2,6%) yang melaksanakan program desa siaga sedangkan 38 orang
penanganan bidang kesehatan menjadi salah satu urusan wajib yang menjadi
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelimpahan
promosi kesehatan yang ada di dalam gedung Puskesmas dan sebanyak 24 orang
(61,5%) tidak melaksanakan, dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
media promosi kesehatan secara rutin. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya
desain.
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu
Sejalan dengan pernyataan tersebut maka media sangat penting bagi proses
mengenai kesehatan.
rumah dilakukan terkhusus pada pasien yang memiliki masalah kesehatan cukup
berat dengan melakukan upaya konseling dan atau mereka yang sepakat untuk
melihat apa permasalahan kesehatan yang ada di keluarga tersebut dan kemudian
bahwa kurang memiliki kemampuan dalam melakukan konseling, salah satu dari
program wajib yang sudah ditentukan baik oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dan
kesehatan. Terkhusus dimana saat ini sudah ada program wajib dari Kementerian
rumah.
Capaian PHBS rumah tangga tahun 2017 di Kota Medan masih mencapai
angka 27,5% hal tersebut tentu tidak sejalan dengan pelaksanaan promosi
kesehatan yang sudah tergolong baik, oleh sebab itu diperlukan monitoring dan
evaluasi yang lebih baik lagi oleh Dinas Kesehatan apakah program tersebut
sudah berjalan semestinya dan sesuai dengan pedoman yang ada. Selain itu juga
dalam hal teori dan praktek melalui pelatihan-pelatihan atau menempatkan orang-
orang yang memang memiliki kualitas sebagai petugas promosi kesehatan dan
dibuat dengan rinci setiap perencanannya berupa Project Planing Matrix (PPM)
sehingga setiap program memiliki arah yang jelas program tersebut akan
dilakukan seperti apa dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Petugas promosi
program tersebut bukan hanya saat evaluasi lokakarya mini Puskesmas sehingga
promosi kesehatan dapat lebih baik lagi terlebih dapat menghasilkan output yang
memuaskan.
Kesimpulan
orang (61,5%). Responden dengan kategori masa kerja terbanyak adalah masa
orang (66,7%).
berada pada kategori sikap baik yaitu sebanyak 28 orang (71,8%). Gambaran
153
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
154
terbanyak berada pada kategori sarana dan prasarana baik yaitu sebanyak 22
terbanyak berada pada kategori sumber daya manusia secara kualitas baik
5. Gambaran dari faktor beban kerja dimana responden terbanyak berada pada
Saran
b. Bagi Puskesmas
156
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
157
Dinas Kesehatan Kota. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2014-2017.
Medan.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. (2017). Promosi
kesehatan komitmen global dari Ottawa-Jakarta-Shanghai menuju rakyat
sehat. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan media dalam pembelajaran. Jurnal Lingkar
Widyaiswara, 1 (4) 104-117. ISSN: 2355-4118.
http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_104-117.pdf
Gejir, I. N. (2017). Media komunikasi dalam penyuluhan kesehatan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman manajemen sumber daya manusia,
kompensasi dan penilaian kinerja (pp. 81-82). Yogyakarta: CAPS.
Hardikriyawan, A. (2012). Pengaruh pelatihan dan masa kerja terhadap kinerja
pegawai ( studi pada kantor badan pusat statistik Kota Probolinggo).
(Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Kota
Malang. Diakses dari download.portalgaruda.org
Irvianti, L. S. D dan Renno, E. (2015). Analisis pengaruh stres kerja, beban kerja
dan lingkungan kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT
XL Axiata TBK Jakarta. Binus Bussiness Review, 6 (1), 118-125.
Istijanto. (2010). Riset sumber daya manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
KBBI. (2016). Kamus besar bahasa Indonesia daring.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/daring
Kementerian Kesehatan RI. (2007). Pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di
Puskesmas No. 585/MENKES/SK/V/2007. Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2015 tentang petunjuk teknis penggunaan
dana alokasi khusus bidang kesehatan, serta sarana dan prasarana
penunjang subbidang sarpras kesehatan tahun anggaran 2016.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman umum pengembangan desa dan
kelurahan siaga aktif. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI. Perhitungan Kebutuhan
Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan
Formasi Pegawai Negeri Sipil. Kep.Men.PAN No.
KEP/75/M.PAN/7/2004.
Min, L., & Yong, S. (2014). Coworker‟s relation influence on individual job
performance: A contextuanzing research. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research. ISSN : 0975-7384
http://www.jocpr.com/articles/coworkers-relation-influence-on-individual-
job-performance-a-contextuanzing-research.pdf
Nurmasari, E. (2017). Analisis pengaruh beban kerja fisik dan mental terhadap
produktivitas tenaga kerja ukm bangkit Yogyakarta. (Skripsi). Fakultas
Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Kota Yogyakarta.
Diakses dari lib.ugm.ac.id
Ulfah, N. (2013). Model kuantitatif manajemen kelelahan dan beban kerja untuk
peningkatan produktivitas pekerja penggilingan padi. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional, 7 (10), 477-480.
http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/download/8/11
Uno, H. B. (2007). Teori motivasi dan pengukurannya. Teori Motivasi Kerja
(Penerapannya Pada Motivasi Kerja Guru) (h. 63-71) Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Wawan dan Dewi. (2015). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan
perilaku manusia. Konsep Pengetahuan (h.11-18). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Wibawati, I. P. dkk.(2014). Implementasi kebijakan promosi kesehatan (Studi
Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2 (11), 3-5.
https://media.neliti.com/media/publications/80389-ID-implementasi-
kebijakan-promosi-kesehatan.pdf
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden
Hari/Tanggal
A. Karakteristik Responden
Umur : Tahun
D IV S2 DIII
Keperawatan
163
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
164
A. Pengetahuan
3. Apa sajakah pemberdayaan yang dapat dilakukan oleh bidang promosi kesehatan?
a. Dokter kecil
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
c. Posyandu
d. Desa Siaga
e. Keluarga sadar gizi (Kadarzi)
f. Pemberdayaan Keluarga
g. Pos Kesehatan Desa
h. Polindes
i. Pos Kesehatan Pesantren
10. Apa sajakah yang menjadi indikator dari PHBS rumah tangga?
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Bayi ditimbang secara rutin
c. ASI Eksklusif
d. Angka bebas jentik
e. Penggunaan jamban sehat
f. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
g. Aktifitas fisik
h. Tidak merokok di dalam rumah
i. Cuci tangan pakai sabun
j. Menggunakan air bersih
B. Sikap
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RR TS STS
1. Saya tidak merasa diri saya identik dengan promosi
kesehatan
2. Saya antusias atau bersemangat menjadi petugas
promosi kesehatan.
3. Saya harus memberikan yang terbaik untuk
masyarakat.
4. Saya merasa tidak nyaman melaksanakan kegiatan
promosi kesehatan apabila masyarakat tidak antusias.
5. Saya kurang bersemangat memberikan penyuluhan
kepada masyarakat.
6. Tidak menjadi masalah buat saya apabila capaian
program promosi kesehatan tidak tercapai.
7. Jika pekerjaan sedang menumpuk saya kurang
memprioritaskan mengerjakan program promosi
kesehatan.
8. Bagi saya yang terpenting laporan program promosi
kesehatan sudah siap, tanpa harus memikirkan makna
dari apa yang saya kerjakan.
9. Saya harus mengerjakan program promosi kesehatan
semaksimal mungkin agar dapat menolong
masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.
10. Saya tidak boleh menunda dalam mengerjakan
program promosi kesehatan.
C. Motivasi
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RR TS STS
1. Saya selalu ada inisiatif dalam melakukan hal-hal
yang terbaik untuk meningkatkan kualitas kerja
2. Saya kurang senang dengan kegiatan/tugas-tugas saya
sebagai petugas promosi kesehatan
3. Saya ingin pekerjaan saya selalu ada umpan baliknya
4. Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, saya terlebih
dahulu menentukan target pelaksanaannya
5. Peran saya sebagai petugas promosi kesehatan sangat
penting demi meningkatkan perilaku kesehatan
masyarakat
6. Dengan melihat kondisi masyarakat di lapangan, saya
merasa terdorong untuk dapat terus memberikan yang
terbaik dalam promosi kesehatan.
7. Saya tidak berusaha melaksanakan tugas dengan baik
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
8. Bagi saya, yang terpenting tugas yang diberikan telah
saya selesaikan tanpa berusaha mengevaluasi setiap
tugas yang saya kerjakan.
9. Jika tidak ada anggaran dana yang cukup untuk akses
turun lapangan, saya tetap berusaha untuk turun
lapangan.
10. Saya merasa senang jika masyarakat antusias
mengikuti program-program promosi kesehatan.
11. Peran saya sebagai petugas promosi kesehatan tidak
sesuai dengan keahlian yang saya miliki
12. Saya ingin terus memberikan yang terbaik untuk
masyarakat
13. Tugas-tugas berat yang saya hadapi, membuat saya
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RR TS STS
1. Saya memiliki kemampuan komunikasi interpersonal
dan komunikasi publik
2. Saya memiliki kemampuan untuk memberikan
penyuluhan dengan baik
3. Saya memiliki kemampuan konseling
F. Imbalan
1. Apakah imbalan yang anda terima sudah sesuai dengan tingkat pendidikan anda?
a. Ya
b. Tidak
G. Dukungan Pimpinan
2. Apakah anda pernah mendapatkan penghargaan dari pimpinan anda atas kinerja
anda? (Pujian, Penghargaan berupa uang atau barang)
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah pimpinan anda peduli jika ada capaian yang tidak tercapai di bagian
promosi kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
H. Beban Kerja
Berikan tanda ceklis (v) pada kolom pernyataan dibawah ini, sesuai dengan pendapat
Anda.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No. Pertanyaan
SS S RR TS STS
1. Selama ini saya merasa tanggung jawab saya terlalu
banyak
2. Saya merasa pegawai di Puskesmas ini sangat kurang
3. Tempat saya bekerja menuntut lebih dari kemampuan
yang saya miliki atau fasillitas yang disediakan.
4. Tugas-tugas yang diberikan tampaknya semakin rumit
dan kompleks.
5. Saya dibebani pekerjaan yang tidak sesuai dengan
pendidikan saya.
6. Saya merasa job description yang diberikan tidak jelas
sehingga saya tidak dapat optimal mengerjakannya.
7. Saya harus melakukan tugas yang dilakukan secara
berbeda.
8. Saya menerima penugasan tanpa adanya sumber daya
manusia dan fasilitas yang cukup untuk
menyelesaikanya.
b. Posyandu
c. Poskesdes
d. UKS
e. Dokter Kecil
f. Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)
g. Pemberdayaan keluarga
h. Posbindu
5. Apakah anda melaksanakan
pengorganisasian masyarakat?
a. Melakukan Survei
Mawas Diri (SMD)
b. Membuat Musyawarah
Masyarakat
c. Pelaksanaan Kegiatan
d. Pemantauan dan Evaluasi
6. Apakah anda melaksanakan program
bina suasana?
a. Pembagian selebaran
(leaflet)
b. Pemasangan poster
c. Penayangan video
7. Apakah anda melaksanakan program
penyuluhan secara rutin di luar gedung
Puskesmas?
8. Apakah anda melaksanakan program
konseling secara rutin di luar gedung
Puskesmas?
9. Apakah anda rutin membuat dan
memperbaharui media-media promosi
kesehatan yang ada di dalam gedung
Puskesmas?
10. Apakah anda melakukan advokasi?
a. Sekolah
b. Kepala Camat
c. Kepala Lurah
d. Kepala Lingkungan
e. Tokoh Agama
f. Karang Taruna
g. Tim Penggerak PKK
11. Apakah anda secara rutin melakukan
kunjungan rumah?
12. Apakah anda secara rutin memonitoring
dan mengevaluasi kader-kader
kesehatan?
Kategori Pendidikan
Kategori Jabatan
172
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
173
Pengetahuan 1a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 1b
Pengetahuan 1c
Pengetahuan 2a
Pengetahuan 2b
Pengetahuan 2c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
0 25 64.1 64.1 64.1
Valid 1 14 35.9 35.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pengetahuan 2d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 3a
Pengetahuan 3b
Pengetahuan 3c
Pengetahuan 3d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 3e
Pengetahuan 3f
Pengetahuan 3g
Pengetahuan 3h
Pengetahuan 3i
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 4a
Pengetahuan 4b
Pengetahuan 4c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 5a
Pengetahuan 5b
Pengetahuan 6a
Pengetahuan 6b
Pengetahuan 6c
Pengetahuan 6d
Pengetahuan 6e
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
0 28 71.8 71.8 71.8
Valid 1 11 28.2 28.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pengetahuan 6f
Pengetahuan 6g
Pengetahuan 7a
Pengetahuan 7b
Pengetahuan 7c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 8a
Pengetahuan 8b
Pengetahuan 8c
Pengetahuan 8d
Pengetahuan 9a
Pengetahuan 9b
Pengetahuan 9c
Pengetahuan 9d
Pengetahuan 9e
Pengetahuan 9f
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pengetahuan 10a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pengetahuan 10b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pengetahuan 10c
Pengetahuan 10d
Pengetahuan 10e
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pengetahuan 10f
Pengetahuan 10g
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Pengetahuan 10h
Pengetahuan 10i
Pengetahuan 10j
Kategori Pengetahuan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Sikap 1
sikap 2
sikap 3
sikap 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Setuju 22 56.4 56.4 61.5
Ragu-ragu 3 7.7 7.7 69.2
Valid
Tidak Setuju 10 25.6 25.6 94.9
Sangat Tidak Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
sikap 5
sikap 6
sikap 7
sikap 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Setuju 1 2.6 2.6 2.6
sikap 9
sikap 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 10.3
Valid Setuju 25 64.1 64.1 74.4
Sangat Setuju 10 25.6 25.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
Kategori Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sikap Baik 28 71.8 71.8 71.8
Valid Sikap Sedang 11 28.2 28.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 4 10.3 10.3 15.4
Valid Setuju 26 66.7 66.7 82.1
Sangat Setuju 7 17.9 17.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Setuju 3 7.7 7.7 10.3
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 15.4
Valid
Tidak Setuju 29 74.4 74.4 89.7
Sangat Tidak Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Setuju 35 89.7 89.7 94.9
Valid Sangat Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 7.7
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 10.3
Valid
Setuju 30 76.9 76.9 87.2
Sangat Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 2.6
Setuju 24 61.5 61.5 64.1
Valid
Sangat Setuju 14 35.9 35.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 7.7
Valid Setuju 26 66.7 66.7 74.4
Sangat Setuju 10 25.6 25.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Setuju 2 5.1 5.1 7.7
Valid Tidak Setuju 31 79.5 79.5 87.2
Sangat Tidak Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Setuju 2 5.1 5.1 7.7
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 12.8
Valid
Tidak Setuju 28 71.8 71.8 84.6
Sangat Tidak Setuju 6 15.4 15.4 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Setuju 33 84.6 84.6 87.2
Valid Sangat Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Setuju 27 69.2 69.2 69.2
Valid Sangat Setuju 12 30.8 30.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
0 1 2.6 2.6 2.6
Sangat Setuju 2 5.1 5.1 7.7
Setuju 4 10.3 10.3 17.9
Valid Ragu-ragu 5 12.8 12.8 30.8
Tidak Setuju 22 56.4 56.4 87.2
Sangat Tidak Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Setuju 28 71.8 71.8 76.9
Valid Sangat Setuju 9 23.1 23.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 10.3
Valid Tidak Setuju 33 84.6 84.6 94.9
Sangat Tidak Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Setuju 32 82.1 82.1 82.1
Valid Sangat Setuju 7 17.9 17.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Motivasi 15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 3 7.7 7.7 7.7
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 10.3
Valid Setuju 31 79.5 79.5 89.7
Sangat Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
Kategori Motivasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Motivasi Baik 38 97.4 97.4 97.4
Valid Motivasi Sedang 1 2.6 2.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kuantitatif 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 9 23.1 23.1 23.1
Valid 1 30 76.9 76.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kuantitatif 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
0 16 41.0 41.0 41.0
Valid 1 23 59.0 59.0 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kualitatif 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 7.7
Valid Setuju 32 82.1 82.1 89.7
Sangat Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kualitatif 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 7.7
Valid Setuju 32 82.1 82.1 89.7
Sangat Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kualitatif 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 10.3
Valid Setuju 31 79.5 79.5 89.7
Sangat Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kualitatif 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 5 12.8 12.8 12.8
Tidak Setuju 8 20.5 20.5 33.3
Ragu-ragu 3 7.7 7.7 41.0
Valid
Setuju 22 56.4 56.4 97.4
Sangat Setuju 1 2.6 2.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
SDM kualitatif 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Tidak Setuju 6 15.4 15.4 20.5
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 25.6
Valid
Setuju 27 69.2 69.2 94.9
Sangat Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
imbalan1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
imbalan2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
imbalan3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
imbalan4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
imbalan5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Kategori Imbalan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Imbalan Ada 30 76.9 76.9 76.9
Valid Imbalan Tidak Ada 9 23.1 23.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
dukungan1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
dukungan2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
dukungan3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
dukungan4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
dukungan5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak 10 25.6 25.6 25.6
Valid Ya 29 74.4 74.4 100.0
Total 39 100.0 100.0
dukungan6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Tidak 8 20.5 20.5 20.5
Valid Ya 31 79.5 79.5 100.0
Total 39 100.0 100.0
dukungan7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BebanKerja1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 14 35.9 35.9 38.5
Ragu-ragu 2 5.1 5.1 43.6
Valid
Setuju 19 48.7 48.7 92.3
Sangat Setuju 3 7.7 7.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 2 5.1 5.1 5.1
Tidak Setuju 18 46.2 46.2 51.3
Ragu-ragu 5 12.8 12.8 64.1
Valid
Setuju 12 30.8 30.8 94.9
Sangat Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 21 53.8 53.8 53.8
Ragu-ragu 3 7.7 7.7 61.5
Valid Setuju 11 28.2 28.2 89.7
Sangat Setuju 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 19 48.7 48.7 48.7
Ragu-ragu 3 7.7 7.7 56.4
Valid Setuju 12 30.8 30.8 87.2
Sangat Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Sangat Tidak Setuju 1 2.6 2.6 2.6
Tidak Setuju 19 48.7 48.7 51.3
Ragu-ragu 4 10.3 10.3 61.5
Valid
Setuju 4 10.3 10.3 71.8
Sangat Setuju 11 28.2 28.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 29 74.4 74.4 74.4
Setuju 8 20.5 20.5 94.9
Valid
Sangat Setuju 2 5.1 5.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 8 20.5 20.5 20.5
Ragu-ragu 1 2.6 2.6 23.1
Valid Setuju 11 28.2 28.2 51.3
Sangat Setuju 19 48.7 48.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
BebanKerja8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 22 56.4 56.4 56.4
Ragu-ragu 4 10.3 10.3 66.7
Valid Setuju 8 20.5 20.5 87.2
Sangat Setuju 5 12.8 12.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 5 12.8 12.8 12.8
Valid Melaksanakan Program 34 87.2 87.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 9 23.1 23.1 23.1
Valid Melaksanakan Program 30 76.9 76.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 14 35.9 35.9 35.9
Valid Melaksanakan Program 25 64.1 64.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 38 97.4 97.4 97.4
Valid Melaksanakan Program 1 2.6 2.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 2 5.1 5.1 5.1
Valid Melaksanakan Program 37 94.9 94.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 36 92.3 92.3 92.3
Valid Melaksanakan Program 3 7.7 7.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 3 7.7 7.7 7.7
Valid Melaksanakan Program 36 92.3 92.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4e
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 4 10.3 10.3 10.3
Valid Melaksanakan Program 35 89.7 89.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4f
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 11 28.2 28.2 28.2
Valid Melaksanakan Program 28 71.8 71.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4g
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 9 23.1 23.1 23.1
Valid Melaksanakan Program 30 76.9 76.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan4h
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 4 10.3 10.3 10.3
Valid Melaksanakan Program 35 89.7 89.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan5a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 2 5.1 5.1 5.1
Valid Melaksanakan Program 37 94.9 94.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan5b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 2 5.1 5.1 5.1
Valid Melaksanakan Program 37 94.9 94.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan5c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 2 5.1 5.1 5.1
Valid Melaksanakan Program 37 94.9 94.9 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan5d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 5 12.8 12.8 12.8
Valid Melaksanakan Program 34 87.2 87.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan6a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 6 15.4 15.4 15.4
Valid Melaksanakan Program 33 84.6 84.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan6b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 7 17.9 17.9 17.9
Valid Melaksanakan Program 32 82.1 82.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan6c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 24 61.5 61.5 61.5
Valid Melaksanakan Program 15 38.5 38.5 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 6 15.4 15.4 15.4
Valid Melaksanakan Program 33 84.6 84.6 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 16 41.0 41.0 41.0
Valid Melaksanakan Program 23 59.0 59.0 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 24 61.5 61.5 61.5
Valid Melaksanakan Program 15 38.5 38.5 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10a
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 4 10.3 10.3 10.3
Valid Melaksanakan Program 35 89.7 89.7 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10b
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 7 17.9 17.9 17.9
Valid Melaksanakan Program 32 82.1 82.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10c
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 1 2.6 2.6 2.6
Valid Melaksanakan Program 38 97.4 97.4 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10d
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 1 2.6 2.6 2.6
Valid Melaksanakan Program 38 97.4 97.4 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10e
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 11 28.2 28.2 28.2
Valid Melaksanakan Program 28 71.8 71.8 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10f
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 16 41.0 41.0 41.0
Valid Melaksanakan Program 23 59.0 59.0 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan10g
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 3 7.7 7.7 7.7
Valid Melaksanakan Program 36 92.3 92.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
Pelaksanaan11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 5 12.8 12.8 12.8
Valid Melaksanakan Program 34 87.2 87.2 100.0
Pelaksanaan12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Melaksanakan Program 5 12.8 12.8 12.8
Valid Melaksanakan Program 34 87.2 87.2 100.0
Total 39 100.0 100.0
Masa 11 54 5 1 1
NO Umur Pendidikan Jabatan
Kerja 12 57 6 2 1
1 37 7 1 1 13 50 3 2 2
2 46 5 2 1 14 42 3 1 2
3 53 5 2 1 15 34 5 2 1
4 55 4 2 3 16 42 5 2 1
5 47 5 1 1 17 36 3 2 2
6 51 2 2 2 18 41 5 1 2
7 45 5 1 1 19 38 6 2 2
8 49 5 1 1 20 46 5 1 1
9 49 5 2 1 21 43 5 1 1
10 41 2 1 2 22 47 5 1 1
23 33 6 1 2 32 50 5 2 1
24 34 2 2 5 33 47 5 2 1
25 50 5 1 1 34 46 5 2 1
26 39 7 2 1 35 42 4 2 2
27 50 1 1 3 36 42 5 2 1
28 40 5 2 1 37 42 5 2 1
29 48 5 1 1 38 38 6 1 2
30 40 5 1 1 39 42 5 1 1
31 40 5 2 1
PENGETAHUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
a b c a b c d a b c d e f g h i a b c a b a b c d e f g a b c a b c d a b c d e f
0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
PENGETAHUAN
10
Kategori
a b c d e f g h i j Jumlah Pengetahuan
0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 28 2
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 20 3
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 3
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 18 3
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 19 3
0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 17 3
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 21 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 19 3
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 2
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 18 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 2
1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 17 3
1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 12 3
1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 22 3
1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 16 3
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 3
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 18 3
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 23 2
1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 3
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 24 2
0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 32 2
0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 11 3
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 20 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 2
1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 17 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 2
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 17 3
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 3
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 18 3
1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 19 3
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 24 2
1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 17 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 33 2
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 29 2
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 23 2
Jumlah
SIKAP Kategorik
NO Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 42 1
2 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4 41 1
3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 45 1
4 2 2 5 2 4 4 4 4 5 4 38 1
5 4 5 5 2 4 5 4 4 5 4 42 1
6 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 45 1
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1
8 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 37 2
9 4 5 4 2 4 4 4 4 5 5 41 1
10 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 39 1
11 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 45 1
12 2 5 5 5 4 4 4 4 5 4 42 1
13 1 5 5 1 4 4 4 4 5 5 38 1
14 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 35 2
15 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 35 2
16 5 4 4 2 4 5 4 4 5 5 42 1
17 1 2 4 3 4 4 3 4 4 4 33 2
18 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 35 2
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1
20 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 42 1
21 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 36 2
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 2
23 2 4 4 2 4 2 2 2 4 4 30 2
24 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 33 2
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41 1
26 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 46 1
27 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 32 2
28 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 39 1
29 3 4 4 2 4 4 4 4 2 2 33 2
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1
31 4 3 5 2 4 4 4 5 5 5 41 1
32 5 4 5 2 5 4 4 4 5 5 43 1
33 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 44 1
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1
35 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 1
36 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 1
37 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 1
38 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 1
39 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 60 1
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 63 1
3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 65 1
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 63 1
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 64 1
6 5 1 4 5 5 5 1 1 5 5 1 5 4 5 5 57 1
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1
8 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 56 1
9 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 65 1
10 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 67 1
11 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 67 1
12 2 4 2 1 5 5 4 4 5 5 0 5 4 5 4 55 2
13 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 58 1
14 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 2 53 1
15 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 1
16 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 68 1
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 58 1
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 1
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 61 1
20 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 69 1
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 58 1
22 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 53 1
23 2 2 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 2 4 2 42 1
24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 56 1
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1
26 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 70 1
27 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 55 1
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 1
30 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 57 1
31 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 67 1
32 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61 1
33 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 68 1
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 55 1
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 1
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 58 1
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 58 1
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 1
1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 2
2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
3 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
5 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 2
7 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 2
8 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 2
9 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 1
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 2
11 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 7 1
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
13 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2
14 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 4 2
15 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 2
16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
18 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 4 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
20 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6 1
21 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 1
22 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1
23 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 2
24 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4 2
25 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
28 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1
29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
30 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 2
31 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1
32 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6 1
33 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 1
34 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 6 1
35 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 1
36 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1
37 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 2
38 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1
39 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 1
1 1 1 2 1 4 4 4 4 4 20 1
2 1 0 1 2 4 4 4 4 4 20 1
3 0 0 0 2 4 4 4 4 4 20 1
4 1 1 2 1 4 4 4 2 4 18 2
5 1 0 1 2 4 4 4 4 4 20 1
6 1 1 2 1 5 5 5 5 5 25 1
7 1 1 1 1 4 4 4 3 4 19 1
8 1 1 1 1 4 4 4 4 4 20 1
9 1 1 1 1 4 4 4 4 4 20 1
10 0 1 1 2 4 4 4 2 2 16 2
11 1 1 2 1 4 5 5 2 4 20 1
12 1 1 2 1 4 4 4 4 4 20 1
13 0 0 0 2 4 4 4 4 4 20 1
14 1 0 1 2 4 3 4 1 4 16 2
15 1 0 1 2 4 4 2 4 4 18 2
16 1 1 2 1 5 5 5 4 4 23 1
17 0 0 0 2 4 4 3 1 1 13 2
18 0 1 1 2 3 4 4 1 2 14 2
19 1 0 1 2 4 4 4 4 4 20 1
20 1 1 2 1 5 5 5 4 4 23 1
21 1 0 1 1 4 4 4 4 4 20 1
22 0 0 0 2 4 4 4 4 3 19 1
23 0 0 0 2 4 2 4 2 2 14 2
24 0 1 1 2 4 4 4 2 3 17 1
25 1 1 2 1 4 4 4 4 2 18 1
26 1 0 1 1 4 4 4 4 5 21 1
27 1 1 2 1 2 4 2 1 1 10 2
28 1 1 2 1 4 4 4 4 4 20 1
29 1 1 2 1 4 2 3 1 2 12 2
30 1 1 2 1 4 4 4 4 4 20 1
31 1 0 1 2 4 4 4 3 4 19 1
32 1 0 1 2 4 4 4 2 4 18 1
33 1 1 2 1 5 4 4 4 4 21 1
34 1 0 1 2 4 4 4 4 4 20 1
35 1 1 2 1 4 4 4 2 4 18 1
36 1 1 2 1 4 4 4 4 4 20 1
37 1 1 2 1 3 4 4 3 4 18 1
38 0 0 0 2 4 4 4 4 4 20 1
39 1 1 2 1 4 4 4 2 2 16 2
Jumlah 12 1 1 1 0 1 4 1
NO IMBALAN Kategori
Imbalan
13 1 0 0 1 1 3 1
1 2 3 4 5
14 1 1 0 1 1 4 1
1 1 0 0 1 0 2 2
15 1 1 0 1 1 4 1
2 1 1 0 1 1 4 1
16 1 1 0 0 1 3 1
3 1 0 0 1 1 3 1
17 1 1 0 0 0 2 2
4 1 0 0 0 0 1 2
18 1 1 0 0 1 3 1
5 0 1 0 0 1 2 2
19 1 1 0 1 1 4 1
6 1 1 0 1 1 4 1
20 1 0 0 0 0 1 2
7 1 1 0 0 1 3 1
21 1 1 0 0 1 3 1
8 1 1 0 0 1 3 1
22 1 0 0 0 0 1 2
9 1 1 0 1 1 4 1
23 1 0 0 1 1 3 1
10 1 0 0 0 1 2 2
24 1 1 0 0 1 3 1
11 1 1 0 1 1 4 1
25 1 0 0 0 1 2 2
26 1 1 0 1 0 3 1 33 1 1 0 1 1 4 1
27 1 1 0 0 1 3 1 34 1 0 0 0 0 1 2
28 1 1 0 1 1 4 1 35 1 1 0 1 1 4 1
29 1 1 0 1 1 4 1 36 1 1 0 1 0 3 1
30 1 1 0 1 1 4 1 37 1 1 0 0 1 3 1
31 1 1 0 0 1 3 1 38 1 1 0 0 1 3 1
32 1 1 0 1 1 4 1 39 1 1 0 0 1 3 1
DUKUNGAN Jumlah 4 0 0 0 0 0 0 0 0 2
NO PIMPINAN Dukungan Kategori 5 1 1 1 1 1 1 1 7 1
1 2 3 4 5 6 7 Pimpinan
6 1 1 1 1 1 1 1 7 1
1 1 0 1 0 1 1 1 5 1
7 1 1 1 1 1 1 1 7 1
2 1 0 0 1 1 1 1 5 1
8 0 0 0 0 0 0 0 0 2
3 1 0 0 0 0 1 1 3 2
9 1 1 0 1 1 1 1 6 1
10 1 0 1 0 0 1 1 4 1 25 1 0 0 1 1 1 1 5 1
11 1 0 0 1 1 1 1 5 1 26 1 1 1 1 1 1 1 7 1
12 1 1 1 1 1 1 1 7 1 27 1 1 1 1 1 1 1 7 2
13 1 1 1 1 1 1 1 7 1 28 1 1 1 1 1 1 1 7 1
14 1 0 0 1 1 1 1 5 1 29 1 0 1 1 1 1 1 6 1
15 1 0 1 1 0 1 1 5 1 30 1 1 1 1 1 1 1 7 1
16 1 1 0 1 1 1 1 6 1 31 1 1 0 1 1 1 1 6 1
17 0 0 0 0 0 0 0 0 2 32 0 1 0 1 1 1 1 5 1
18 0 0 1 0 0 0 0 1 2 33 1 1 0 1 1 1 1 6 1
19 1 1 1 1 1 1 1 7 1 34 0 0 0 0 0 0 0 0 2
20 0 0 0 0 0 0 0 0 2 35 1 1 0 1 1 1 1 6 1
21 1 0 1 1 1 0 1 5 1 36 1 1 1 1 1 1 1 7 1
22 1 0 0 1 1 1 1 5 1 37 1 1 1 1 1 1 1 7 1
23 0 0 0 0 0 0 0 0 2 38 1 0 0 1 1 1 1 5 1
24 1 1 0 1 1 1 1 6 1 39 1 1 1 1 1 1 1 7 1
1 4 2 2 2 2 2 3 2 19 2 14 5 5 2 2 5 2 5 2 28 2
2 2 4 4 4 2 2 2 4 24 2 15 2 3 4 5 4 4 5 3 30 1
3 5 3 5 5 2 2 5 5 32 1 16 2 2 2 2 2 2 4 2 18 2
4 2 2 2 2 5 2 4 2 21 2 17 4 4 5 4 5 4 5 5 36 1
5 4 4 2 4 2 2 4 4 26 2 18 5 2 5 5 2 2 5 3 29 2
6 2 5 5 5 5 5 5 5 37 1 19 4 2 2 5 5 2 5 2 27 2
7 4 2 4 2 2 2 2 2 20 2 20 4 4 4 4 4 4 5 5 34 1
8 2 1 2 2 2 2 5 2 18 2 21 4 4 2 3 2 5 2 4 26 2
9 2 2 2 2 2 2 4 2 18 2 22 4 4 4 4 2 4 4 4 30 1
10 2 2 2 2 5 2 5 2 22 2 23 4 4 4 4 5 4 5 5 35 1
11 1 1 2 2 2 2 2 2 14 3 24 4 2 3 3 5 4 4 4 29 2
25 4 2 2 2 2 2 2 2 18 2
26 4 4 3 2 3 2 4 3 25 2 \33 2 2 2 2 2 2 2 2 16 3
27 3 4 4 4 5 2 5 4 31 1 34 4 4 4 2 3 2 4 4 27 2
28 2 2 2 2 2 2 2 2 16 3 35 2 2 2 2 4 2 4 2 20 2
29 4 2 3 4 2 2 4 2 23 2 36 4 2 2 4 2 4 5 2 25 2
30 4 3 4 4 3 2 5 2 27 2 37 3 2 2 3 1 2 5 2 20 2
31 2 3 2 2 2 2 2 2 17 3 38 4 3 2 2 5 2 5 4 27 2
32 4 4 2 2 2 4 5 2 25 2 39 4 4 4 4 3 2 5 3 29 2
NO 4 5 6
1 2 3 7 8
a b c d e f g h a b c d a b c
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
4 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
7 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
8 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
9 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
11 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
12 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
14 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
15 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
16 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
17 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
18 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1
19 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
21 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
22 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
23 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
26 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
28 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
29 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
31 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
33 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
34 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
35 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
36 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
37 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
38 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
39 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
10
9 11 12 Jumlah Pelaksanaan Kategori
a b c d e f g
0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 12 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 24 1
0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 23 1
0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 20 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 14 2
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 23 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 16 1
0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 14 2
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 2
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 1
0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 1
231
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian
232
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA