Resume Bab 10
Resume Bab 10
NIM : 20170420183
BAB 10
A. Entitas Yayasan
Di indonesia yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
perubahan atas Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan. yayasan
adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang di pisahkan dan di peruntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang
tidak mempunyai anggota. Dalam hal kekayaan yayasan, pasal 26 mengatur bahwa
kekayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang di pisahkan dalam bentuk
uang atau barang dan bisa di peroleh dari : sumbangan atau bantuan yang tidak
mengikat, wakaf, hibah, hibah wasiat, dan perolehan lain yang tidak bertentangan
dengan anggaran dasar yayasaan dan atau peraturan perundang-undaangan yang
berlaku.
Karakteristik yayasan sebagai berikut :
Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang di berikan.
Menghasilkan barang atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas
nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri
atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat di jual, dialihkan, atau di tebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian
sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.
B. Keuangan Yayasan
Pasar 48 mengatur bahwa pengurus wajib membuat dan menyimpan catatan atau
tulisan yang berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal lain yang
berkaitan dengan kegiatan usaha yayasan. Pada pasal 49 diatur bahwa dalam jangka
waktu paling lambat 5 bulan terhitung sejak tanggal tahun buku yayasan ditutup,
pengurus wajib menyusun laporan tahunan secara tertulis yang memuat sekurang –
kurangnya :
a. Lapran keadaan dan kegiatan yayasan selama tahun buku yang lalu serta hasil
yang telah di capai.
b. Laporan keuangan yang terdiri atas lapran posisi keuangan pada akhir periode,
laporan aktivitas,lapran arus kas, dan catatan laporan keuangan.
Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat
dianalogikan dengan laporan aktivitas.informasi sentral dalam laporan laba rugi
umumnya terletak pada komponen laba atau rugi yang di hasilkan oorganisasi
bisnis dalam satu periode. Semenara itu, informasi sentral dalam laporan
aktivitas terletak pada perubahan aset neto yang di kelola oleh oorganisasi
nirlaba.
Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan perubahan ekuitas sebagaimana
layaknya organisasi bisnis. Hal ini do sebabkan organisasi nirlaba tidak dimiliki
oleh entitas manapun. Ekuitas dalam organisasi nirlaba bisa dianalogikn dengan
aset neto yang akan disajikan pada laporan aktivitas.
i. Aset
a) Kas dan setara kas
Bila ada kas atau aset lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang,
maka hal ini harus disajikan terpish dari kas atau aset lain yang tidak
terikat penggunanya.
b) Piutang (misalnya : piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerimaan jasa
yang lain)
c) Persediaan; sewa, asuransi, dan jasa lainya yang di bayar di muka, suart
berharga atau efek dan investasi jangka panjang
d) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa, dan lain – lain.
ii. Liabilitas
a) Utang dagang
b) Pendapatan diterima di muka
c) Utang jangka panjang, dan lain – lain
b) Laporan aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh
transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih,
hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, bagaimana penggunaan sumber daya
dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aktiva bersih
tiddak tterikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi leh penyumbang, dan
menyajikan beba sebagai pengurang aktiva bersih tiak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam
hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dlam periode yang
sama, dapat di sajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Laporan aktivitas
menyajikan keuntungan dan kerugian yang di akui dari investasi dan aktiva
lainnya( atau kewajiban) sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali
jika penggunanya dibatasi.
Informasi pendapatan dan beban
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun
demikian pendapatan investasi, dapat disajikan secara neto dengan syarat beban –
beban terkait, seperti beban penitipan dan beban peasihat investasi, diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.