Gambar 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 1
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa kumparan-kumparan medan atau kumparan-
kumparan diam, merupakan dua komponen yang terpisah yang dihubungkan secara
seri dan dialiri oleh arus jala-jala total ( ic ).
Kumparan berputar ditempatkan di dalam medan maknet yang dihasilkan kumparan-
kumparan diam, dihubungkan secara seri dengan tahanan pembatas arus ( R ) dan
dialiri arus yang kecil ( ip ).
Arus sesaat yang mengalir pada kumparan putar besarnya i p = e / Rp, dimana:
e adalah tegangan sesaat pada jala-jala dan Rp adalah tahanan total kumparan
berputar beserta tahanan seri R.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 2
dimana E dan I, menyatakan nilai efektif tegangan dan arus dan θ menyatakan beda
sudut fasa antara tegangan dan arus.
Persamaan ( 6 - 2 ) dan ( 6 - 3 ), menunjukkan bahwa elektrodinamometer mengukur
daya rata-rata yang dikirim ke beban.
Karakteristik Wattmeter :
- Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang diberi
tanda “ + “.
Jika terminal arus yang diberi tanda ini dihubungkan kesisi jala-jala masuk
( input ) dan terminal tegangan kesisi jala-jala dalam mana kumparan arus
dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik, apabila daya dihubungkan ke
beban.
- Jika jarum membaca mundur ( khususnya untuk pengukuran daya tiga fasa
dengan metoda dua wattmeter ), maka sambungan arus harus dipertukarkan.
- Untuk mempertahankan medan maknetnya, wattmeter elektrodinamometer
memerlukan sejumlah daya, akan tetapi daya ini jauh lebih kecil dibandingkan
terhadap daya beban, sehingga dapat diabaikan.
- Untuk pembacaan daya yang tepat, kumparan arus harus mengalirkan arus
beban, dan kumparan potensial harus dihubungkan diantara terminal-terminal
beban.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 3
Wattmeter terkompensasi :
Pada gambar 2, ditujukkan diagram rangkaian sebuah wattmeter terkompensasi,
yang digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam menempatkan sambungan
kumparan potensial, dimana kumparan arus terdiri dari dua bagian, masing-masing
mempunyai jumlah lilitan yang sama.
Gambar 2
Salah satu kumparan menggunakan kawat besar yang menghantarkan arus beban
dan arus kumparan potensial, sedangkan kumparan lainnya mengguna-kan kawat
kecil dan hanya menghantarkan arus ke kumparan potensial, akan tetapi arus ini
berlawanan arah dengan arus didalam kumparan besar, menyebabkan fluksi yang
berlawanan arah dengan fluksi utama, sehingga pengaruh ip dihilangkan dan
wattmeter menunjukkan daya yang sebenarnya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 4
Kumparan arus wattmeter 2, dihubungkan pada line B, dan kumparan tegangan
antara line B dan C.
Penjumlahan aljabar dari pembacaan kedua wattmeter, merupakan jumlah daya
total yang digunakan oleh beban setimbang tiga fasa.
Gambar 3
Gambar 3b, menunjukkan diagram fasor tegangan dan arus di dalam sistem tiga
fasa tiga-kawat dan sudut antara tegangan fasa dan arus fasa dinyatakan oleh θ.
VAC , VCB , dan VBA adalah tegangan beban tiga fasa dan IAC , ICB , dan IBA adalah arus
beban tiga fasa.
Beban hubungan delta dianggap induktif, dan arus fasa tertinggal dari tegangan fasa
sebesar sudut θ.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 5
Kumparan arus wattmeter 1, mengalirkan arus line I A’A, yang merupakan pen-
jumlahan vektor dari arus arus-arus fasa IAC dan IAB, sedangkan kumparan potensial
dihubungkan ke tegangan line ( jala-jala ) VAC.
Kumparan arus wattmeter 2, mengalirkan arus line I B’B , yang merupakan pen-
jumlahan vektor dari arus-arus fasa IBA dan IBC , sedangkan kumparan potensialnya
dihubungkan ke tegangan line VBC.
Pada beban setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa besarnya sama
dan dinyatakan :
VAC = VBC = V dan IAC = IBC = IBA = I
Daya, dinyatakan oleh arus dan tegangan masing-masing wattmeter, yaitu :
W1 = VAC IA’A Cos ( 300 - θ ) = V I Cos ( 300 - θ ) ….………( 6 - 5 )
W2 = VBC IB’B Cos ( 300 + θ ) = V I Cos ( 300 + θ ) .….…..... ( 6 - 6 )
dan
W1 + W2 = V I Cos ( 300 - θ ) + V I Cos ( 300 + θ )
= V I ( Cos 300 Cos θ + Sin 300 Sin θ + Cos 300 Cos θ -
Sin 300 Sin θ )
W1 + W 2 = √3 V I Cos θ ... .………( 6 - 7 )
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 6
Gambar 4
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 7
Kumparan tegangan wattmeter 2 dihubungkan dengan cara yang sama, yaitu dari
pencabangan 57,7 % transformator 2 ke pencabangan 115,4 % transformator 1.
Karena kedua kumparan tegangan menerima gaya gerak listrik ( ggl ) yang sama
dengan tegangan antaran tetapi bergeser 900 , maka kedua wattmeter akan
membaca daya reaktif yang digunakan oleh beban.
Jumlah aljabar dari pembacaan kedua wattmeter, merupakan daya reaktif total yang
disuplai ke beban.
Gambar 5
- Untuk melengkapi dua rangkaian maknet, kedua kumparan dililitkan pada sebuah
kerangka logam dengan desain khusus.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 8
Gambar 6
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 9
Pada beban-beban yang sangat ringan, komponen tegangan dari medan
akan menghasilkan suatu torsi yang tidak berbanding langsung dengan
beban , dan kompensasi kesalahan dilakukan dengan menyisipkan se-buah
kumparan pelindung atau plat diatas kumparan tegangan dengan membuat
alat ukur bekerja pada 10 % dari beban yang diijinkan.
Kedua posisi ini akan menghasilkan pembacaan yang memuaskan untuk semua
beban-beban lainnya.
- Pengukuran energi dalam sistem tiga fasa dilakukan alat ukur wattjam tiga fasa,
dimana kumparan arus dan kumparan tegangan dihubungkan dengan cara yang
sama seperti wattmeter tiga fasa pada gambar 3a.
Masing-masing fasa alat ukur wattjam memiliki rangkaian maknetik dan piringan
sendiri, dan semua piringan akan dijumlahkan secara mekanik dan putaran total
permenit dari poros sebanding dengan energi total tiga fasa yang digunakan.
- Sebuah alat ukur wattjam satu fasa ditunjukkan pada gambar 7.
Gambar 7
Daftar Pustaka
1. Wiliam D. Cooper, “ Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran “
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 10