Anda di halaman 1dari 13

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal 30 Oktober 2017telah dipresentasikan portofolio oleh :


Nama Peserta : (terlampir)
Dengan judul/topik : Gambaran Pasien Hipertensi dan Analisis SWOT Program Pengelolaan Penyakit Kronis UPT Kesmas
PayanganBulan Juni-Agustus 2017
Nama Pendamping :dr. I Gusti Ngurah Gede Putra, S.Ked., M.Si
Nama Wahana : UPT Kesmas Payangan
No Nama Peserta Presentasi No Tanda Tangan
1 dr. Dian Galih Siliwangi, S.Ked. 1
2 dr. Ni Putu Tesi Maratni, S.Ked. 2
3 dr. Shelly Silvia Bintang, S.Ked. 3
4 dr. Ayu Purnama Dewi, S.Ked. 4
5 dr. Putri Citra Laksmi Darsana, S.Ked. 5
6 dr. Kadek Ayu Rima Mahadewi, S.Ked. 6
7 dr. Veresa Chintya, S.Ked. 7
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

(dr. I Gusti Ngurah Gede Putra, S.Ked., M.Si)

1
Borang Portofolio

Nama Peserta :dr. Dian Galih Siliwangi, S.Ked. ; dr. Ni Putu Tesi Maratni, S.Ked. ; dr. Shelly Silvia Bintang, S.Ked. ; dr. Ayu
Purnama Dewi, S.Ked. ; dr. Putri Citra Laksmi Darsana, S.Ked. ; dr. Kadek Ayu Rima Mahadewi, S.Ked. ; dr. Veresa Chintya,
S.Ked.
Nama Wahana : UPT Kesmas Payangan
Topik : Gambaran Pasien Hipertensi dan Analisis SWOT Program Pengelolaan Penyakit Kronis UPT Kesmas Payangan Bulan
Juni-Agustus 2017
Tanggal (kasus) : -
Nama Pasien : - No. RM : -
Tanggal Presentasi : 30 Oktober 2017 Nama Pendamping :dr. I Gusti Ngurah Gede Putra, S.Ked., M.Si
Tempat Presentasi :Ruang Pertemuan UPT Kesmas Payangan I
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :Hipertensi merupakan penyakit kronis yang masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia. Angka mortalitas hipertensi
juga cukup tinggi, mencapai sekitar 7,1 juta jumlah kematian setiap tahunnya. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
menyelenggarakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) yang merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan
proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk meningkatkan kualitas hidup pada penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan

2
diabetes melitus tipe II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik dasar pasien hipertensi serta peranan
PROLANIS di UPT Kesmas Payangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di UPT Kesmas Payangan. Jangka waktu penelitian mulai tanggal 1 Juni – 31 Agustus 2017. Teknik Pemilihan sampel dilakukan
secara sengaja (purposive sampling). Sampel penelitian adalah seluruh pasien hipertensi yang datang berobat ke poliklinik dan UGD UPT
Kesmas Payangan selama bulan Juni-Agustus 2017 sebanyak 141 orang. Analisis data menggunakan analisis SWOT dengan
membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan teori yang ada.
Tujuan :
1. Untuk mengetahui karakteristik dasar pasien dengan hipertensi di UPT Kesmas Payangan, berdasarkan karakteristik meliputi usia,
jenis kelamin, tempat tinggal, jaminan kesehatan, jenis kunjungan, rutinitas pengobatan serta keikutsertaan pasien dalam PROLANIS.
2. Untuk mengetahui gambaran faktor internal PROLANIS di UPT Kesmas Payangan.
3. Untuk mengetahui gambaran faktor eksternal PROLANIS di UPT Kesmas Payangan.
Bahan Bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data Pasien : Nama : - Nomor Registrasi :-
Nama Wahana : UPT Kesmas Payangan Telp : (0361) 978214 Terdaftar sejak : -
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Pendahuluan
Hipertensi merupakan salah satu permasalahan kesehatan utama di dunia. Jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia saat ini diperkirakan
mencapai satu milyar orang. Angka mortalitas hipertensi juga cukup tinggi, yakni 7,1 juta jumlah kematian setiap tahunnya.1,2Menurut hasil

3
riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, didapatkan angka prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. Provinsi Bali menempati
urutan kedua dari bawah.Meskipun demikian, hipertensi tetap menjadi fokus masalah kesehatan mengingat bahaya komplikasi yang dapat
ditimbulkannya.3Di UPT Kesmas Payangan sendiri, kasus hipertensi tidak termasuk dalam 10 besar penyakit tersering, namun dari data
kunjungan periode bulan Juni hingga Agustus tahun2017 di UPT Kesmas Payangan, didapatkan jumlah kunjungan hipertensi sebanyak 195
kasus. Hipertensi merupakan penyakit kronis dan memegang peranan penting dalam perkembangan penyakit kardiovaskular seperti stroke,
penyakit jantung iskemik, gagal jantung dan gagal ginjal. Untuk itu diperlukan penangan secara komprehensif dan berkelanjutan. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan selaku Badan Pelaksana yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia menyelenggarakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang khusus bergerak untuk memberikan
pelayanan secara komprehensif dan berkelanjutan pada pasien dengan hipertensi (PROLANIS).1,2,4Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(PROLANIS) merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk meningkatkan
kualitas hidup pada penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan DM tipe II. Kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh PROLANIS
meliputi aktivitas konsultasi medis/ edukasi, home visit, reminder, aktivitas klub dan pemantuan status kesehatan.4
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik dasar pasien dengan hipertensi di UPT Kesmas Payangan?
2. Bagaimana analisis faktor internal PROLANIS di UPT Kesmas Payangan ?
3. Bagaimana analisis faktor eksternal PROLANIS di UPT Kesmas Payangan ?
4. Rekomendasi strategi apa yang dapat diberikan untuk meningkatkan pelaksanaan PROLANIS di UPT Kesmas Payangan ?
Sehingga tujuan penelitian ini yaitu menjawab rumusan masalah penelitian yang diajukan. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu
dapat memberikan informasi tentang gambaran secara umum pasien dengan hipertensi serta sebagai evaluasi pelaksanaan PROLANIS di
UPT Kesmas Payangan (secara teoritis) dan secara praktis diharapkan hasil dapat menjadi masukan bagi pihak yang khususnya bergerak di

4
bidang komunitas dalam peningkatan pengetahuan menganai karakteristik dasar pasien dengan hipertensi di UPT Kesmas Payangan,
pengembangan PROLANIS di UPT Kesmas Payangan, dan hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi pihak lain yang akan
mengadakan penelitian serupa.
2. Tinjauan Pustaka
Hipertensi atau sering disebut dengan tekanan darah tinggi termasuk salah satu penyakit pembuluh darah (vascular disease). Definisi
hipertensi menurut Ganong (2010), Guyton (2014), WHO (2013) dan JNC VIII adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan
tekanan darah didalam arteri diatas 140/90 mmHg pada orang dewasa dengan sedikitnya tiga kali pengukuran secara
berurutan.Hipertensi merupakan suatu penyakit yang berlangsung secara kronik.
Banyaknya angka kejadian hipertensi membuat BPJS mengadakan suatu program yang khusus bergerak dibidang penyakit kronik.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan yang dimiliki BPJS Kesehatan.
Dalam pelaksanaan menggunakan pendekatan proaktif yang terintegrasi antara peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta.Tujuan untuk mendorong penderita penyakit kronis dapat mencapai kualitas hidup yang optimal.
Bentuk kegiatan PROLANISyang dilaksanakan terdiri dari :
1. Konsultasi medis
Kegiatan ini dilakukan dengan menetapkan jadwal pertemuan antara peserta PROLANIS dengan tim medis. Dalam kegiatannya akan
terjadi Tanya jawab perihal sakit yang diderita oleh peserta atau informasi lainnya yang mungkin diperlukan oleh peserta.
2. Edukasi kelompok / klub
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan bagi para peserta BPJS kelompok PROLANIS sebagai
upaya untuk memulihkan dan mencegah memburuknya kondisi atau menjaga kestabilan serta meningkatkan kesehatan peserta.
3. Home visit

5
Merupakan kegiatan kunjungan ke rumah peserta PROLANIS untuk memberikan informasi / edukasi terkait dengan kondisi peserta
4. Reminder
Tujuan kegiatan ini untuk memotivasi dan mengingatkan kembali peserta untuk aktif dalam setiap PROLANIS yang telah
direncanakan. Reminder dapat dilakukan dengan mengirimkan pesan melalui SMS kepada peserta.
5. Pemantauan Status Kesehatan
Saat semua kegiatan dilaksanakan, peserta mendapatkan pemeriksaan lengkap berkaitan dengan penyakit kronis yang di deritanya.
3. Kerangka Konsep Penelitian
Pemberian pelayanan dan pencatatan data pasien hipertensi di poliklinik dan Unit Gawat Darurat UPT Kesmas PayanganWawancara
dan pengumpulan kuesioner PROLANISAnalisis SWOT pada PROLANIS UPT Kesmas Payangan Evaluasi dan rekomendasi untuk
peningkatan kualitas pelayanan PROLANIS UPT Kesmas Payangan
4. Metode Penelitian
 Jenis dan Desain Penelitian : Penelitian kualitatif yang disajikan secara deskriptif eksploratif
 Lokasi dan Waktu Penelitian :UPT Kesmas Payangan. Jangka waktu penelitian mulai tanggal 1 Juni – 31 Agustus 2017
 Populasi dan Sampel : Seluruh pasien hipertensi yang datang berobat ke poliklinik dan UGD UPT Kesmas Payangan selama bulan
Juni-Agustus 2017 (populasi), pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (purposive samping) yaitu pasien hipertensi yang mengikuti
PROLANIS.
 Sumber Data : Data primer dan sekunder, pengumpulan data pasien hipertensi dari buku register poliklinik dan UGD, wawancara
mendalamdan kuesioner pada pasien hipertensi peserta PROLANIS.
 Pengolahan Data : Hasil penelitian diolah menggunakan program komputer. Data mengenai PROLANIS dianalisis secara kualitatif
dengan metode analisis SWOT dan content analysis dengan membandingkan teori-teori yang ada pada tinjauan pustaka, kemudian

6
melakukan telaah dokumen, hasil kuesioner dan hasil wawancara. Analisis terhadap faktor kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dilakukan dengan cara menentukan bobot dan rating setiap variabel. Nilai
bobot merupakan hasil dari pertirnbangan tingkat urgensi atau kepentingan setiap variabel. Sedangkan nilai rating didapat dengan
mempertimbangkan pengaruh setiap variabel terhadap pelaksanaan PROLANIS. Nilai bobot dan nilai rating setiap variabel dikalikan
sehingga didapat total skor evaluasi.
5. Hasil Penelitian

Tabel 2. Karakteristik Dasar Pasien Hipertensi di UPT Kesmas Payangan


Karakteristik Dasar Frekuensi Proporsi (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 75 53,2
Perempuan 66 46,8
Kategori Umur
41 - 45 tahun 9 6,4
46 - 50 tahun 14 9,9
51 - 55 tahun 17 12,1
56 - 60 tahun 25 17,7
61 - 65 tahun 21 14,9
66 - 70 tahun 18 12,8
71 - 75 tahun 12 8,5
76 - 80 tahun 15 10,6
81 - 85 tahun 4 2,8
86 - 90 tahun 6 4,3
PROLANIS
Ya 17 12,1
Tidak 124 87,9
Tempat berobat

7
Poliklinik Umum 91 64,5
UGD 50 35,5
Asuransi
JKN 104 73,8
Umum 37 26,2

Tabel 3. Matrik Evaluasi Faktor Internal PROLANIS UPTKesmas Payangan


Faktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan:
- Alat pemeriksaan sudah memadai 0,04 3 0,12
- Kondisi ruang pemeriksaan nyaman 0,03 3 0,09
- Tersedia tenaga kesehatan yang berkualitas untuk PROLANIS 0,11 3 0,33
- Tenaga kesehatan sudah gencar melakukan penyuluhan dan memberikan informasi mengenai
PROLANIS 0,12 1 0,12
- Dokter sudah memberikan nasihat untuk pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi 0,03 3 0,09
- Jadwal PROLANIS sudah tersusun baik 0,05 3 0,15
- Biaya karcis pemeriksaan terjangkau 0,15 3 0,45
- Biaya obat-obatan sudah menjadi satu dengan biaya karcis pemeriksaan 0,09 3 0,27
Total 1,62
Kelemahan:
- Belum adanya pelatihan rutin mengenai PROLANIS bagi tenaga kesehatan 0,04 3 0,12

8
- Pendataan peserta PROLANIS belum baik 0,07 3 0,21
- Kegiatan-kegiatan PROLANIS kurang menarik dan inovatif 0,12 2 0,24
- Masyarakat jumlahnya masih sedikit yang berpartisipasi dalam PROLANIS 0,15 4 0,60
Total 1,17

Tabel 4. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal PROLANIS UPTKesmas Payangan


Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang:
- Lokasi UPT Kesmas Payangan strategis dan mudah dijangkau 0,18 3 0,54
- Pengobatan PROLANIS sudah tercakup dalam pelayanan JKN 0,15 4 0,60
Total 1,14
Ancaman:
- Kepatuhan minum obat pasien masih rendah 0,12 2 0,24
- Pasien hipertensi tidak rutin kontrol 0,14 2 0,28
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hipertensi 0,18 3 0,54
- Dukungan keluarga pasien untuk pengobatan masih belum optimal 0,14 2 0,28
- Belum adanya kebijakan dari pemerintah daerah guna lebih mengoptimalkan
penjaringan penyakit kronis pada masyarakat 0,09 3 0,27
Total 1,61

9
Gambar 4. Diagram Kartesius SWOT

6. Pembahasan
 Hipertensi di UPT Kesmas Payangan bulan Juni-Agustus 2017 memiliki rata-rata usia 63 tahun dengan usia minimum 42 tahun serta
usia maksimum 89 tahun. Sebagian besar pasien hipertensi yakni 124 orang (87,9%) belum mengikuti PROLANIS.
 Aspek lingkungan internal

10
Kekuatan
1.
7. Simpulan dan Saran
Simpulan
Pasien hipertensi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 75 orang (53,2%), sedangkan perempuan sebanyak 66 orang (46,8%). Pasien
hipertensi memiliki rata-rata usia 63 tahun. Sebagian besar pasien hipertensi yakni 124 orang (87,9%) belum mengikuti PROLANIS.
Sebagian besar pasien hipertensi yakni 91 orang (64,5%) berobat di poliklinik umum. Sebanyak 104 pasien hipertensi (73,8%) sudah
memiliki asuransi yakni Jaminan Kesehatan Nasional.
Faktor internal yang termasuk kekuatan yakni fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai, tenaga kesehatan yang berkualitas, pelaksanaan
program termasuk jadwal PROLANIS yang sudah tersusun baik dan biaya pelayanan yang terjangkau, sedangkan yang termasuk kelemahan
yakni kurangnya pelatihan PROLANIS bagi tenaga kesehatan, pendataan yang kurang, kegiatan PROLANIS yang kurang menarik dan
kurangnya partisipasi masyarakat. Faktor eksternal yang termasuk peluang yakni lokasi yang strategis serta pelayanan PROLANIS sudah
tercakup dalam JKN, sedangkan yang termasuk ancaman yakni pasien tidak rutin minum obat dan kontrol, kurangnya pengetahuan
masyarakat, serta kurangnya kebijakan pemerintah mengenai PROLANIS. Posisi pelaksanaan PROLANIS terletak pada kuadran II yang
berarti kuat dan memiliki ancaman serta dapat dikembangkan dengan strategi diversifikasi strengths-threats (ST).
Saran
1. Menjaga dan merawat setiap fasilitas kesehatan yang ada, serta menjaga kesinambungan stok obat guna memperlancar pelaksanaan
PROLANIS.
2. Tenaga kesehatan disarankan agar mengikuti pelatihan rutin, serta disarankan lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan-kegiatan inovatif
yang dapat diintegrasikan dalam PROLANIS

11
3. Melakukan pendekatan keluarga serta SMS center dan grup PROLANIS.
4. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah tentang pentingnya PROLANIS.
Daftar Pustaka :
1. WHO, International Society of Hypertension. World Health Organization (WHO)/ International Society of Hypertension (ISH) statement
of management of hypertension. J Hypertens 2003; 21 : 1983 – 92.
2. Arif D, Rusnoto, Hartinah D. Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Pusling Desa Klumpit UPT
Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. JIKK 2013; 4(2):18 – 34.
3. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. 2013.
4. BPJS Kesehatan. Panduan Praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). BPJS. 2011.
5. Dharmeizar, Aida L, Nainggolan G, Suharjono, Prodjosudjadi W, Widiana IGR. Detection and Prevention of Chronic Kidney Disease in
Indonesia: Community Screening Study – a Preliminary Repor.Asian Forum of CKD Initiative during the 50th Annual Meeting of the
Japanese Society of Nephrology, 2007 May 27 – 29, Hasamatsu, Japan.
6. Guyton AC, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 12th Edition, phi: Elsevier Health Sciences.2010.
7. Muchtadi, D.Pangan dan Kesehatan Jantung. Bandung: ALFABETA 90 – 91. 2013.
8. Sheps SG. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Mayo Clinic Hipertensi Jilid II, Edisi 3, Jakarta: FKUI. 2000
9. Lilyasari O. Hipertensi dengan Obesitas: Adakah Peran Endotelin-1. Jurnal Kardiologi Indonesia: Vol. 28 No. 6 November 2007.
10. Hermansyah, Anindita. Evaluasi Kegiatan Prolanis. Fakultas Ilmu Kesehatan.2016.
11. Sitompul, Sarmaulina; Suryawati,Chriswardani; et all. Analisis Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis ( PROLANIS )
BPJS Kesehatan Pada Dokter Keluarga di Kabupaten Pekalongan Tahun 2016. Jurnal kesehatan Masyarakat. Volume 4, nomor 4.
2016.

12
Hasil Pembelajaran :
1. Mengetahui kegiatan dan tujuan dari
2. Mengetahui sejauh apa dan selancar apa program PROLANIS berjalan dipuskesmas Payangan dan bagaimana antusias masyarakat
menanggapi program tersebut.
3. Memahami karakteristik pasien dengan hipertensi di UPT Kesmas Payangan
4. Memahami faktor internal dan eksternal PROLANIS di UPT Kesmas Payangan
5. Mampu memberikan masukan terkait strategi apa yang sebaiknya dilakukan puskesmas untuk meningkatkan pelaksanaan PROLANIS

13

Anda mungkin juga menyukai