5 6280787812337844378
5 6280787812337844378
Khutbah pertama
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak ada
(seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya*Dan bersabarlah kamu bersama-sama
dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas." (QS. Al-Kahfi: 27-28)
Ayat ini diturunkan kepada Nabi Saw ketika beliau sedang dalam kondisi lemah di kota makah.
Kisah yang tercantum dalam surat Al Kahfi ini mengingatkan Nabi dan para sahabatnya tentang
tiga wasiat penting yang bisa menenangkan hati mereka di saat ujian dan cobaan datang
bertubi-tubi.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Wasiat Pertama fiman AllahTa’ala:
ب َربِِّكَ ال ُمبَ ِ ِّد َل ِل َك ِل َماتِ ِه َولَ ْن ت َِج َد ِم ْن دُونِ ِه ُم ْلتَ َحدًا
ِ ي إِلَيْكَ ِم ْن ِكتَا ِ ُ َواتْ ُل َما أ
َ وح
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur’an). Tidak ada
(seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya.”(QS: Al-Kahfi 27)
Ayat ini mengandung perintah untuk senantiasa tilawah Al-Qur’an. Tilawah disini mencakup
dua makna: Pertama, membaca dengan cara mentadabburinya yang diiringi dengan khusyu’
dan mendalami kandungannya serta memperhatikan, mentadabburi akan wasiat Allah yang
terdapat di dalamnya.
Makna kedua adalah mengamalkannya, kata tala syai’bermakna mengamalkannya. Kedua
makna inilah yang terangkum dalam wasiat untuk membaca Al-Qur’an.
Dengan senantiasa membaca dan mengamalkan petunjuk Al-Qur'an maka akan tumbuh rasa
optimisme dalam hati walau kondisi dalam keadaan sempit.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Yang Kedua Allah Ta'ala mewasiatkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabatnya agar senantiasa sabar bersama orang-orang yang menyeru Allah pada pagi dan sore.
Orang-orang yang senantiasa berzikir kepada Allah ketika masuk waktu pagi dan sore dan tujuan hidup
mereka selalu dipertaruhkan untuk Allah, untuk agamaNya, syari’atNya, kitabNya. Bahkan seluruh
hidupnya mereka tujukan untuk menegakkan agama Islam. Dan mereka selalu berfikir bagaimana cara
untuk memenangkan agama Allah. Maka bersama orang-orang seperti inilah yang mestinya engkau
bersabar untuk berada bersama mereka
Yaitu orang yang menjadikan tujuan hidupnya untuk meninggikan agama Islam. Senantiasa
memikirkannya di waktu pagi dan sore. Atau bahkan dalam hidup mereka seluruhnya.
Sebagaiama kamu harus berteman dengan orang mukmin, begitu juga kamu harus memusuhi orang
kafir. Janganlah sekali-kali berteman dengan mereka atau menjalin kasih sayang. jangan pernah pula
berada dalam barisan selain barisan orang mukmin akan tetapi tepatilah barisan orang-orang mukmin
dan selisihilah orang-orang musyrik. Orang-orang yang obsesi hidupnya hanya untuk dunia. Hatinya lalai
terhadap Allah, tidak memiliki kesadaran untuk menolong agama Islam. Tidak menghiraukan kondisi
umat Islam yang lemah dan tidak peduli dengan penguasaan musuh terhadapnya. Maka terhadap orang
yang seperti ini janganlah kamu menghabiskan waktu bersama mereka.Jangan berteman dengan
mereka, dan jangan condong kepada mereka.
"Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami.”
Demikianlah tiga wasiat yang Allah pesankan kepada nabi-Nya. Marilah kita bersama untuk
mentadabburinya dan mengamalkannya. Dan kita memohon kepada Allah agar kita selalu berada
bersama kalimat yang haq, dunia dan akhirat. Kemudian bisa menggunakannya untuk menolong agama
Allah dan dalam jihad melawan musuh-musuh Allah.
َّ إِنَّهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر،ُ فَا ْست َ ْغف ُِر ْوه. َسائ ِِر ْال ُم ْسلِمِ يْن
الرحِ ْي ُم َ اَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْست َ ْغف ُِر هللاَ ْالعَظِ ي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل
Khutbah Kedua
س ْولُهُ
ع ْب ُدهُ َو َر ُ لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َواِ ْمتِنَانِهَِ .وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش َِريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ
أن ُم َح َّمدًا َ ش ْك ُر لَهُ َ
ع َ سانِ ِه َوال ُّ
لى ِإحْ َ
ع َا َ ْل َح ْم ُد هللِ َ
س ِلِّ ْم ت َ ْس ِل ْي ًما كِثي ًْرا علَى ا َ ِل ِه َوأ َ ْ
ص َحا ِب ِه َو َ علَى ُم َح َّم ٍد ِو َ
ص ِِّل َ
إلى ِرض َْوا ِنهِ .الل ُه َّم َ
الدَّاعِى َ
ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه
اس اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ
أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ
اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر ل ِْل ُمؤْ مِ ِنيْنَ َو ْال ُمؤْ مِ نَاتَِ ،و ْال ُم ْسلِمِ يْنَ َو ْال ُم ْس ِل َماتِ ،األَحْ َياءِ مِ ْن ُه ْم َواأل َ ْم َواتِِ ،إ َّنكَ َ
سمِ ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ُّد َ
عاءِ .
ش ِقيًّا َوال َمح ُْر ْوماً. ص ْوماًَ ،وال ت َ َد ْ
ع فِ ْينَا َوال َمعَنَا َ اللَّ ُه َّم اجْ عَ ْل َج ْمعَنَا َهذَا َج ْمعا ً َم ْر ُح ْوماًَ ،واجْ عَ ْل تَف َُّرقَنَا ْ
مِن بَ ْع ِد ِه تَف َُّرقا ً َم ْع ُ
اب النَّ ِ
ار. سنَةً َوقِنَا َ
عذَ َ سنَةً َوفي اآلخِ َرةِ َح َ
َربَّنَا آتِنَا في ال ُّد ْنيَا َح َ
غ قُلُ ْوبَنَا بَ ْع َد إِ ْذ َه َد ْيتَنَاَ ،وهَبْ لَنَا مِ ْن لَ ُد ْنكَ َرحْ َمةًِ ،إنَّكَ أ َ ْنتَ َ
الو َّهابُ . َربَّنَا ال ت ُ ِز ْ