Glaukoma 1
Glaukoma 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Agar semua mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami bagaimana
terjadinya galaukoma, penanganan galaukoma,masalah-masalh yang sering
muncul pada penderita glaukoma.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFENISI
Gangguan okular yang ditandai dengan perubahan pada pusat saraf optic
(pempeng optik) dan kehilangan sensitivitas visual dan jarak pandang. (Elin,
2009)
1. Glaucoma primer
a. Glaucoma sudut terbuka (glaucoma simplek)
b. Glaucomasudutsempit
2. Glaucoma congenital
a. Primeratauinfantile
b. Menyertai kelainan congenital lainnya
3. Glaucoma sekunder
a. Perubahanlensa
b. Bedah
c. Kelainanuvea
d. Rubeosis
e. Trauma
f. Steroiddll
2
4. Glaucoma absolute
Dari pembagian diatas dapat dikenal glaucoma dalam bentuk-bentuk:
a. Galukoma sudut sempit primer dan sekunder, (dengan blockade pupil atau
tanpa blockade pupil)
b. Glaucoma sudut terbuka primer dan sekunder
c. Kelainan pertumbuhan, primer (congenital, infantile, juvenile), sekunder
kelainan pertumbuhan lain pada mata.
2.2 PATOFISIOLOGI
3
2.3 ETIOLOGI
4
2.6 PENATALAKSANAAN
b. Karbonikanhidraseinhibitor
5
c. Miotik kuat
d. Batabloker
Merupakan terapi tambahan yang efektif untuk menangani glaukoma
sudut tertutup. Timolol merupakan beta bicker nonselektif dengan
aktifitas dan konsentrasi tertinggi di bilik mata belakang yang dicapai
dalam waktu 30-60 menit setelah pemberian topikal. Sebagai Inisial
terapi dapat diberikan 2 kali dengan Interval setiap 20 menit dan dapat
di ulang dalam 4, 8, dan 12 jam kemudian.
e. Apraklonidin
Merupakan agen agonis alfa-Z yang efektif untuk hipertensi okular.
Apraklonidin 0,5% dan 1% menunjukkan efektivitas yang sama dalam
Menurunkan tekanan okular 34% setelah 5 Jam pemakalan topical
Mellputi :
6
Respon terapi :
3.Parasintesis
4.Bedah laser
a.Laser iridektomi
Diindikasikan pada keadaan glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil juga
dilakukan untuk mencegah terjadinya blok pupil pada mata yang berisiko
yang ditetapkan melalui evaluasi gonioskopi. Ini juga dilakukan pada
serangan glaukoma akut dan pada mata kontra lateral dengan potensial
glaukoma akut.
7
b. Laser irldoplasti
5. Bedah insisi
b. Trabekulektomi
Indikasi tindakan ini dilakukan pada keadaan glaukoma akut yang berat atau
setelah kegagalan tindakan iridektomi perifer, glaukoma primer sudut
tertutup, juga pada penderita dengan iris berwarna coklat gelap (ras ASia atau
Cina). Jika mungkin, tindakan ini akan dikombinasikan dengan ekstraksi
lensa. (American Academy of Ophthalmology)
6. Ekstraksi |ensa
Apabila blok pupil jelas terlihat berhubungan dengan katarak, ekstraksi lensa
dapat dipertimbangkan sebagai prosedur utama. (American Academy of
Ophthaimology)
8
7. Tindakan profilaksis
9
5. Gunakan kaca mata untuk pemajanan yang lama pada sinar mata hari
.Jangan pernah secara langsung melihat pada mta hari untuk periode yang
lama.
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwat atau adanya fsktor – factor risiko
Riwat keluarga positif
Tumor mata
Hemoriga
Inflamasi intraocular (uveitis)
kontusio mata trauma selama pembedahan
2. pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajian umum pada mata (apendiks H)
dpat menunjukan
Untuk sudut terbuka primer
melaporkan kehilangan penglihatan perifer lambat ( penglihatan
terowongan )
Untuk sudut tertutup primer
awitan tiba-tiba dari nyeri berat pada mata sering disertai dengan
sakit kepala, mual , dan muntah
keluhan –keluhan sinar halo pelangi , penglihatan kabur, dan
persepsi sinar
pupil terfiksasi sedara sedang dengan sclera kemrehan karena
radang kornea tampak berawan
3. pemeriksaan diagnostik
tonometri digunakan untuk mengukur TIO . glukoma dicurigai bila
TIO lebih besar dari 22 mmhg
gonioskopi memungkinkan pemeriksaan melihat secara langsung
diskus optic dan struktur mata internal
4. kaji pemahaman pasien tentang kondisi dan respon emosional terhadap
kondisi dan rencan tindakan
11
B. Diagnosa Keperawatan
1. nyeri berhubungan dengan factor glukoma akut
2. ansietas berhubungan factor ketakutan tentang kebutaan permanen kurang
pengetahuan tentang pengobatan
3. risiko tinggi terhadap kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah
berhubungan dengan factor kurang pengetahuan tentang perawatan diri
pada saat pulang , kurang sistem pendukung adekuat .
C. Intervensi
1. nyeri berhubungan dengan factor glukoma akut
Batasan karakteristik : mengungkapkan nyeri pada mata , melingdungi sisi
yang nyeri,
intervensi :
1, pantau:
TD, nadi dan pernafasan setiap 4 jam bila tidak menerima agen
osmotic secara intravena ,setiap 2 jam bila menerima agen osmotic
derajat nyeri mata setiap 30 menit selama fase akut
masukan dan haluaran setiap 8 jam saat menerima agen osmotic
intravena
ketajaman penglihatan setiap waktu sebelum penetesan agen
oftalmik yang diresepkan . tanyakan bila pasien dapat membaca
bahan cetakan yang dipegang sejauh tangan
rasional :
untuk mengidentifikasi kemejuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan oftalmatik yang diresepkan untuk glukoma . beri tahu
dokter tentang hal berikut
intervensi
2. berikan agen oftnalmik yang diresepkan untuk glukoma . beri tahu
dokter tentang hal berikut
hipotensi
12
haluaran urinaruis kurang dari 240 ml untuk setiap jam
takhilanglanya nyeri pada mata dalam 30 menit terapi obat
penurunan terus menerus ketajaman penglihatan
rasional
agen –agen osmotic intravena menyebabkan penurunan TIO cepat
.agen-agen osmotic adalah hiperosmolar dan dapat menyebabkan
dehidrasi .monitol dapat mencetuskan hiperglekimia pada pasien
diabetic . tetes mata miotik memberikan drainase lebih baik dari pada
aquades humor dan menurunkan produksi pengontrolan TIO adalah
esensial untuk memperbaiki penglihatan
intervensi
3. siapkan pasien untuk pembedahan sesuai pesanan
rasional :
setelah TIO terkontrol pada glukoma sudut terbuka ,prmbedahan harus
dilakukan untuk secara permanen menghilangkan blok pupil
intervensi
4.pertahankan tirah baring ketat pada posisi semi-fowler mulai
tindakan untuk mencegah peningkatan TIO
beri tahu pasein terhadap batuk , bersin, mnegejan, atau
menempatkan kepala dibawah panggul
rasional ;
tekanan pada mata ditingkatkan bila tubuh datar dan bila maneuver
valsalva di aktifkan ,seperti pada aktivitas – aktivitas ini
intervensi
5, berikan lingkungan gelap dan terang
rasional ; stress dan sinar menimbulkan TIO yang mencetuskan nyeri
intervensi ;
6, berikan analgesia narkotik ang diresepkan pm dan evaluasi
keefetifannya
13
rasional;
untuk mengontrol nyeri . nyeri berat mencetuskan valsalva , menimbulkan
TIO
2. ansietas berhubungan factor ketakutan tentang kebutaan permanen kurang
pengetahuan tentang pengobatan
Batasan karakteristik ; mengungkapkan perasaan gugup ketakutan
,pengulangan pertanyaan ,suara bergetar ,mengakui kurang pemahaman
intervensi ;
1. meskipun kebutaan sebelum mulainya tindakan mungkin permenen
kerena destruksi sel-sel saraf retina karena peningkatan TIO jangan
beri tahu pasein bahwa kerusakan penglihatan akan permanen
rasional;
ketajaman penglihatan hanya menunjukan ketajaman penglihatan . hanya
ahli oftalmologi dapat menentukan bila penurunan dapat menentukan bila
penurunan penglihatan permanen setelah pemeriksaan menyeluruh dari
struktur mata internal
Intervensi
2. berikan pasien mengekpresikan perasaan tentabg kondisi .
pertahankan cara yang tenang dan ofesiensi . jelaskan tujuan semua
tindakan yang ditententukan .
rasional ;
pengeskpresian perasaan membantu pasien mengidentifikasi sumber
ansietas dan penggunaan respon koping pendekatan tenang oleh pemberi
perawatan menyampaikan kepercayaan dan control . pengetahuan apa
yang diperkiraan membantu mengurangi ansietas
Intervensi
3. pertahankan bel panggilan disamping tempat tidur dan intruksikan
pasien untuk memberi tanda untuk bantuan sesuia kebutuhan
pertahankan pagar tempat tidur tinggi untuk meningatkan pasien tidak
turun dari tempat tidur
14
Rasional ;
ansietas meningkatkan kapan pasien mereka sendiri dan tanpa bantuan
Intervensi
4. pertahankan control nyeri efektif
Rasional ;
nyeri adalah sember ansietas
3. risiko tinggi terhadap kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah
berhubungan dengan factor kurang pengetahuan tentang perawatan diri
pada saat pulang , kurang sistem pendukung adekuat .
Batasan karakteristik ; mengungkapkan kurang pemahaman , meminta
informasi ,melaporkan ketidaktersediaan orang terdekat untuk membantu
perawatan dirumah dengan aman .
Intervensi ;
1. bila gejala –gejala akut terkontrol ,berikan informasi tentang kondisi
tekankan bahwa glukoma memerlukan pengobatan sepanjang hidup .
intruksikan pasien untuk mencari pertolongan medis bila
ketidaknyamanan mata dan gejala-gejala peningkatan TIO terulang
saat obat-obatan . ingatkan pasien bahwa risiko glukoma terjadi pada
mata yang tersakit selalu ada .
Rasional ;
untuk meningkatkan kerja sama pasien
Intervensi
2. ajarkan dan biarkan pasien mempraktikan pemberian sendiri tetes mata
bila pembedahan tidak dilakukan . bila pasien tidak dapat memberikan
tetes mata ajarkan orang terdekat . konsul pelayanan social pada
departemen perencanaan pulang untuk kunjungan perawatan kesehatan
rumah bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas perawat dirumah
dan bila sisten pendukung takadekuat . berikan informasi tentang dosis
,nama, jadwal ,tujuan dan efek samping yang dapat dilaporkan dari
semua obat-obatan yang diresepkan untuk digunakan di rumah
15
Rasional
penyuluhan kesehatan esensial untukn keamanan dalam perawatan diri.
biasanya pemberian tetes mata antiglukoma TIO adalah tujuan terapi,
kecusli pembedahan telah dilakukan untuk menghilangkan obstruksi
secara permanen dari aliran aquades humor, departemen perencanaan
pulang pelayananaan social bertanggung jawab untuk menjamin
kontinuitas perawatan pasien pada saat pulang bila perawatan kontinu
diperlakukan untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan .
Intervensi
3. jaminan semua intruksi dan informasi tentang obat yang diresepkan
Rasional ;
intruksikan verbal dapat dengan mudah di lupakan
Intervensi;
4. tinjau ulang praktik-praktik umum untuk keamanan mata;
1. bila menggunakan kaleng sprei , yakinkan lubang menghadap
jauh dari wajah sebelumnya menyemprotkan
2. hindari menyemprotkan insektisida dan zat lain dan kimia
kebun pada hari berangin
3. bila menggunakan kimia diluar ruangan ,berdiri dengan
punggung melawan angin sehingga tiupan angin jauh dari zat
4. gunakan kacamata pelindung mata hari dengan rentang UV
tinggi untuk pemajanan yang lama pada sinar matahari. jangan
pernah secara langsung melihat pada matahari untuk periode
yang lama
5. jamin sinar yang baik bila membaca
6. gunakan alat pelindung mata bila menggunakan zat untuk
memotong rumput
Rasional ;
untuk melindungi terhadap cedera mata
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Glaukoma adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata Ini disebabkan
oleh ketidak-seimbangan antara produksi cairan dan pembuangan cairan
dalam bola mata dan tekanan yang tinggi dalam bola mata bisa merusak
Jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.
17
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Dkk. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan
NANDA NIC-NOC, Jogjakarta:mediaction jogja
18