JTM 20090305 PDF
JTM 20090305 PDF
3/2009
Abstract
Single Stage Test compressive test is a tool for studying the strength properties of reservoir rock, reservoir rock is modeled
into the laboratory conditions. Results of measurement on the surface conditions in general have different results with the
actual conditions at the reservoir conditions, therefore, the working principle of the tool is considered the principal stress
acting on the reservoir rock and reservoir modeling the detailed conditions such as high temperature conditions, the pore
pressure and the effects of the presence of fluid in the reservoir rock. Such a laboratory model will give you a level of
influence of stress, both the maximum stress or minimum stress acting on the reservoir rock and the influence of temperature
and presence of fluid to the reservoir rock strength properties. SST in design by considering the existing reservoir conditions
in Indonesia, generally described by a large axial takanan (overbourden pressure) reaches a maximum radial pressure of
4000 psia and that can act as confining pressure (pore pressure) reaches a maximum of 1500 psia and temperatures reach
400 oF. This paper will explain in detail about the design tools report the results of SST and compression testing using a
synthetic core of this tool.
1)
Program Studi Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung.
Email: muji4iqu@gmail.com
- Young’s Modulus
(9)
(3)
- Poisson Ratio (10)
dengan mensubtitusikan persamaa
persamaan [8] dan [9]
(4) kedalam persamaan [6], diperoleh hubungan σ1
Tanda negatif pada poisson ratio, dikarenakan dengan σ3, yaitu:
harga strain radial bernilai negatif (dt<do).
Failure criterion (Mohr-Coloumb) (Fjaer et al. Bila persamaan diatas disederhanakan akan
1992) diperoleh:
Shear failure dapat terjadi ketika shear stress yang
bekerja pada suatu bidang terlalu besar. Shear (11)
failure dapat didefinisikan:
Hubungan σ1 dengan σ33 diperlihatkan pada
(5) Gambar (9).. pada gambar tersebut harga α tidak
sama dengan Φ, akan tetapi α dan Φ mempunyai
Dimana σ, stress normal dan τ,, shear stress yang hubungan sebagai berikut:
bekerja disepanjang bidang. Hubungan stress
normal danan shear stress dari persamaan (5) diatas
dapat dideskripsikan pada lingkaran Mohr. (12)
Lingakran Mohr yang dibentuk dari kedua
parameter tersebut memberikan informasi Ketika stress normal minimum (σ3) berharga nol,
mengenai batas daerah failure. Gambar 7 kondisi tersebut biasa disebut dengan Unconfined
menjelaskan hubungan τ vs σ.. Informasi yang Compressive Strength (UCS), nilainya dapat
diperoleh dari gambar tersebut salah satunya ialah ditentukan secara langsung pada pengukuran
semakin besar stress normal minimum (σ3) ( maka uniaxial test, atau secara
cara tidak langsung dengan
stress normal maksimumnya pun akan semakin triaxial test. Alat SST yang didesign dapat
besar, lingkaran yang dibentuk dari ari kedua stress digunakan untuk mengukur UCS baik secara
tersebut merupakan batas daerah failure, sedangkan langsung ataupun tidak langsung dengan mengatur
stress normal medium tidak mempengaruhi harga stress normal minimumnya (σ(σ3). Secara tidak
terhadap batas terjadinya failure. Hal ini sesuai langsung harga UCS dapat diperoleh dengan
dengan hipotesis dari Mohr, yaitu: pure shear menggunakan persamaan (9) yang diturunkan dari
failure hanya tergantung pada stress normal persamaan (11):
maksimum dan stress normal minimumdan tidak
tergantung terhadap stress normal medium (
Ahmed. S). (13)
Sedangkan ketika harga stress normal maksimum
Dengan memilih bentuk sederhana dari fungsi f
1) berharga sama dengan nol, maka harga σ3
(σ1)
yang diasumsikan linear dengan terhadap Mohr
merupakan Tensile Strength dari material
ma tersebut.
Coloumb Criterion, maka dapat didefinisikan
Dari persamaan (10) dan (8),, besarnya harga
bahwa :
Tensile Strength dapat didefinisikan sebagai
(6) berikut:
Dimana So merupakan inherent shear strength
atau cohesion dari suatu material dan µ sebagai (14)
coefficient of internal friction. Pada Gambar 8
dapat didefinisikan internal friction angle Φ 2.3 Konfigurasi Triaxial Cell
sebagai fungsi dari coefficient of internal friction Triaxial cell pada SST didesign dengan
yaitu: menggunakan material baja yang mempunyai
ketahanan akibat besarnya beban axial dan radial
(7) serta tingginya temperatur dan keberada
keberadaan fluida
yang memungkinkan terjadinya korosi (terutama
Sedangkan 2β merupakan sudut yang dibentuk dari air formasi)) pada rangkaian cell tersebut. SST yang
lingkaran Mohr dengan failure line. Besarnya shear bekerja pada tekanan dan temperature tinggi
stress dan stress normal pada titik tersebut sebagai menjadikan pertimbangan dari ketiga parameter
point of failure dapat didefinisikan oleh persamaan: tersebut sangat diprioritaskan agar terjamin
keamanan selama ma dilakukan pengujian. Secara
(8) lengkap konfigurasi SST dapat dilihat pada
Gambar 10 dan 11. Gambar
ambar tersebut
185
Ecep Muhammad Mujib, Taufan Marhaendrajana
memperlihatkan sistem pengujian specimen dengan pengukuran harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk
memberikan beban dari arah axial dan radial yang mengetahui besarnya beban hambatan.
dihasilkan oleh sistem hidrolik, serta
mensimulasikanan kondisi lingkungan reservoir Karena satuan dari beban axial masih dalam satuan
dengan adanya fluida formasi yang diberikan metrik-ton,
ton, maka untuk mengkonversi kedalam
temperatur tinggi melalui heating electric yang satuan tekanan membutuhkan data luas lingkaran
dipasang pada baja penghantar panas dibagian specimen yang dibebani. Karena dudukan
dalam cell. Sedangkan bagian baja yang dibagian specimen pada SST tersedia untuk tiga ukuran
luar (jacket material) berperan dalam menyokong
m diameter maka, untuk menentukan tekanannya
baja silindris didalamnya agar tidak terjadi dapat digunakan persamaan berikut:
kecelakaan akibat besarnya tekanan dan temperatur Diameter specimen : 1 in
yang bekerja dalam cell tersebut. Sistem hidrolik
yang digunakan pada SST ini dapat menghasilkan
beban axial maksimum sebesar 10 Ton dan tekanan
radialnya
ya 1500 psia. Sedangkan heating electric
didesign agar dapat memanaskan fluida didalam Dimana m dalam Kg. karena,
cell sampai temperature maksimum 482oF.
Maka
2.4 Temperatur Kontrol
Temperatur pada cell triaxial dikontrol dengan
Atau jika m dalam ton,
menggunakan heating electric, panas yang dapat
dihasilkannya dapat mencapai temperatur (15)
maksimum 482oF. Panas yang dihasilkan dari Diameter specimen : 1.5 in
heting electric dihantarkan oleh jacket heating agar Dengan cara yang sama seperti pada specimen
dapat memanaskan fluida formasirmasi (air formasi), berukuran 1 in, diperoleh :
panas pada fluida inilah yang kemudian akan (16)
memanasi specimen agar sesuai dengan temperatur Diameter specimen : 2 in
lingkungan reservoir. Temperatur indicator
dipasang untuk mengukur temperatur fluida dalam (17)
cell dan membantu mengontrol temperatur agar 2.6 Stress Radial Kontrol
tercapaii temperatur yang diinginkan selama Sistem kontrol pada stress radial menggunakan
pengukuran. Sistem dan bentuk nyata dari sistem hdirolik yang sama halnya pada hidrolik
pengontrol temperatur pada SST ST dapa dilihat pada stress axial, yang membedakannya ialah media
Gambar 12 sampai 14. yang digunakan untuk meneruskan beban yang
dihasilakan hidrolik menuju specimen. Pada
Agar kondisi temperatur didalam cell terjaga hidrolik stress axial yang berpe berperan sebagai
konstan, maka diantara jacket material dan heating medianya adalah piston actuator (material baja)
jacket dilengkapi dengan gas bull yang dapat sedangkan pada stress radial menggunakan media
menghambat hantaran panas kelingkungan sekitar. fluida formasi (air formasi). Hidrolik stress radial
dapat menghasilkan tekanan maksimum sebesar
2.5 Stress Axial Kontrol 1500 psia. Selain sebagai pemberi tekanan pada
Beban yang diterima specimen pada arah axial arah radial, tekanan yang dihasilkan oleh hidrolik
dikontrol oleh sistem hidrolik yang dapat ini dapat berperan sekaligus sebagai tekanan pori,
menghasilkan beban maksimal 10 ton. Beban yang karena pada SST ini mengasumsikan specimen
berasal dari hidrolik
lik tersebut diteruskan oleh piston dalam keadaan undrained. System hidrolik
actuator (material baja) menuju specimen. Gambar penghasil stress radial dapat dilihat pada Gambar
15 memperlihatkan sistem pembebanan arah axial 17.
terhadap specimen. Selama pengukuran
berlangsung piston actuator akan selalu bergerak 2.7 Komponen Pelengkap
dan bagian tersebut menghubungkan langsung lang Komponen pelengkap Single Stage Compressive
kondisi permukaan dengan fluida didalam cell yang Test salah satunya ialah tempat berdirinya
betekanan dan temperature tinggi, kondisi ini akan specimen didalam cell. Apabila tidak ada
memicu kebocoran fluida melalui ruang diantara komponen tersebut, kedudukan specimen didalam
piston actuator dengan jacket material, oleh karena cell
ell tidak stabil, dikhawatirkan posisinya tidak
itu ruang tersebut dilengkapai dengan bahan sejenis berada ditengah-tengah
tengah atau tida
tidak pada posisi
asbes (len packing) yang tahan terhadap tekanan berdiri sebagai pengaruh masukannya fluida
dan temperature tinggi. Kehadirann bahan tersebut kedalam cell untuk memberikan stress radial.
mengakibatkan adanya hambatan ketika dilakukan Tempat menyimpan specimen tersebut didesign
pembebanan, sehingga sebelum dilakukan dengan bentuk profil tertentu sehingga dapat
dipasang-cabut
cabut untuk mempermudah pemasangan
specimen. Bentuk profil tersebut dapat dilihat pada
186
Design Lap Apparatus: Single Stage Compressive Test (STT) pada
Tekanan dan Temperatur Tinggi
Gambar 19 dan 20. Dudukan specimen tersedia 4. Untuk pengukuran specimen yang lainnya,
untuk ukuran diameter 1 in, 1,5 in dan 2 in. lakukan langkah diatas berulang kali.
No σ1
σ3 (psi) σ1 (psi)
sample (Ton)
8 70 2 5610 Failure criterion (mohr-coloumb)
18 140 2.5 7013 Temperatur 30oC
19 210 2.8 7854 Gambar (22)
Temperatur 90oC
Temperatur 90 C Gambar (23)
No σ3 σ1 σ1
sample (psi) (Ton) (psi) 3.3 Penentuan Unconfined Compressive
21 70 1.6 4488 Strength
Unconfined Compressive Strength (UCS)
13 140 1.75 4909
UCS (Co) dapat ditentukan secara langsung dengan
3 210 2 5610 metode uniaxial, hasil dari metode ini harga UCS
3.2 Failure Criterion (Mohr-Coloumb)
Coloumb) sama dengan harga σ1 pada Tabe abel 1, sedangkan
Untuk membuat failure criterion dari Mohr-
Mohr dengan metode SST, UCS dapat ditentukan dari
Coloumb
umb dapat menggunkan persamaan (5) sampai Gambar 21 dengan menarik persamaan garis, dan
(14) yang sudah dibahas sebelumnya. harga UCS diambil pada saat harga σ3 sama
dengan nol, dan yang terakhir UCS juga dapat
3.2.1 Menentukan sudut pecah (friksi internal) ditentukan melalui persamaan (12). Hasil
Dari Gambar 21 diperoleh harga gradien (tanα)(tan selengkapnya dapat dilihat pada tabe
tabel dibawah ini.
untuk masing-masing
masing temperatur, yaitu:
yaitu Tabel (3). Penentuan harga UCS
Temperatur 30oC
UCS
Temperatur Ruangan 30 C 90 C
Maka sudut pecahnya ialah : Uniaxial rata-rata
3460
(psi)
triaxial (psi) 4581 3880
persamaan (12)
4760 3792
Friksi internal = tan = 1.87 (psi)
2β=62+90=152
Dari ketiga harga UCS hasil melalui Triaxial lebih
Temperatur 90oC besar daripada dengan uniaxial, hal ini dikarena
ada pengaruh air yang berada selama masa
pengukuran, jadi beban yang berasal dari beban
axial ada sebagian yang tertahan oleh air, karena
Maka sudut pecahnya ialah: pada kondisi awal jarak antara piston actuator
dengan specimen ada ruang sekitar 5mm.
sedangkan apabila hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan (13) dibandingkan
Friksi internal = tan = 1.23 dengan interpolasi dari Gambar 21
21, hasilnya tidak
2β=51+90=141 begitu jauh berbeda, karena persamaan (13)
membutuhkan input data dari Gambar
ambar 21 yaitu
3.2.2 Menentukan cohesive strength gradiennya.
Cohesive strength dapat ditentukan dengan
persamaan [11] yang disusun kembali menjadi: 3.4 Efek Stress Radial
Dari data hasil pengukuran dapat terlihat dengan
jelas bahwa semakin besar stress radial yang
diberikan pada specimen, maka tekanan failure
specimen tersebut semakin besar. Gambar 24 dan
25 menunjukan
nunjukan hubungan stress radial dengan
Temperatur 30oC
axial.
190
Design Lap Apparatus: Single Stage Compressive Test (STT) pada
Tekanan dan Temperatur Tinggi
192