Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kunjungan PT.

Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

BAB I
PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat kaya akan


sumberdaya alamnya (SDA), salah satu sumberdaya alam yang melimpah di
Indonesia adalah batubara. Pada tahun 2009 perkiraan batubara yang terdapat di
Indonesia mempunyai cadangan hingga 150 tahun kedepan. Dalam hal ini banyak
perusahaan yang berkesempatan untuk mengelolanya sebagai bahan untuk
pembangkit listrik atau untuk dipasarkan guna menambah devisit negara Indonesia.
PT. Arutmin Indonesia merupakan salah satu perusahan penghasil dan
pengekspor batubara terbesar di Indonesia dimana pada tahun 2010, PT. Arutmin
Indonesia merencanakan penambangan batubara sebesar 24,3 juta ton batubara
yang sebagian diantaranya dipasok untuk kebutuhan dalam negeri yaitu PLTU
10.000 MW tahap pertama dan sebagian lainnya untuk kebutuhan ekspor. Pada
tahun 2014, PT. Arutmin Indonesia merencanakan penambangan batubara sebesar
33 juta ton batubara, yang kemudian produksi tersebut terus meningkat seiring
berjalannya waktu.
Sebagai mahasiswa atau mahasiswi, selain mendapatkan materi secara
teori pada matakuliah juga perlu melaksanakan kunjungan ke perusahaan agar
mahasiswa atau mahasiswi dapat melihat secara langsung proses kegiatan yang
dilakukan perusahaan pertambangan yang meliputi kegiatan produksi, pengolahan
hingga pengapalan. Selain itu mahasiswa atau mahasiswi juga dapat mempunyai
bayangan pada saat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek (KP) ataupun Tugas
Akhir (TA).
Hal tersebut menjadi latar belakang kami sebagai mahasiswa atau
mahasiswi Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru untuk melakukan kegiatan kunjungan di PT. Arutmin Indonesia, site
Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

Kelompok V 1 1
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari kegiatan kunjungan ke PT. Arutmin Indonesia, site


Asam-asam adalah untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mahasiswa
dalam bidang pertambangan, disamping itu kegiatan ini juga merupakan bagian dari
praktikum Batubara dan Pengolahan Bahan Galian yang merupakan persyaratan
kelulusan mata kuliah tersebut. Tujuan dari kegiatan kunjungan tersebut yaitu untuk
mengetahui secara langsung kegiatan produksi, pengolahan dan pengapalan yang
dilakukan di PT. Arutmin Indonesia, site Asam-asam.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaaan

Adapun kegiatan kunjungan ini dilaksanakan pada hari Rabu , 5 November


2019 di PT. Arutmin Indonesia, site Asam-asam, Kecamatan Asam-asam,
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Kelompok V 2 2
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan PT Arutmin Indonesia

PT. Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan


pengekspor batubara terbesar di Indonesia. PT.Arutmin Indonesia menandatangani
kontrak penambangan batubara dengan pemerintah Indonesia pada tahun 1981
yang dikenal dengan nama Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B). PT. Arutmin Indonesia mengoperasikan 5 (lima) lokasi tambang yaitu
Senakin, Satui, Asam-Asam, Kintap dan Batulicin serta terminal ekspor batubara
yang bertaraf Internasional, yang seluruhnya berlokasi di Kalimantan Selatan.
Lokasi tambang Senakin, Satui dan Batulicin memiliki kandungan
Bituminous bertaraf dunia dan Mulia. Sedangkan Lokasi tambang di Asam-Asam
memiliki kandungan Sub-Bituminous yang sangat memadai.
Kontrak jangka panjang Arutmin yang mencakup cadangan dengan jumlah
tinggi batubara jenis bituminous dan sub-bituminous yang dinilai cukup untuk
produksi lebih dari sepuluh tahun ke depan. Dengan kadar reaktif yang tinggi serta
karakter pembakaran yang unggul, batubara dari PT. Arutmin Indonesia dinilai
sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pembangkit listrik dan industri.
Dengan tingkat produksi dan kinerja penjualan yang tinggi, PT. Arutmin
Indonesia berhasil menunjukkan peningkatan pesat selama 20 tahun lebih kegiatan
operasionalnya. Saat ini, PT. Arutmin Indonesia telah menempatkan dirinya di pasar
global dan dalam negeri. Secara alami, cadangan batubara yang memadai
memberikan nilai tambah dalam persaingan, namun yang lebih penting dari itu
adalah arus kas yang sehat serta pengelolaan keuangan, teknis dan masalah sosial
yang wajar. Sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari masyarakat dalam dan
orang asing, namun semuanya memiliki tujuan yang sama. Dengan kombinasi dari
pengalaman dalam pengelolaan global serta dukungan kondisi setempat menjamin
bahwa pengelolaan lingkungan dan pengembangan komunitas tetap terjaga.
Selama lebih dari 18 tahun beroperasi, batubara PT. Arutmin Indonesia
telah dikenal diseluruh dunia. Arutmin adalah salah satu perusahaan pengekspor
batubara terbesar di Indonesia.

Kelompok V 3 3
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Pada tahun 2007, Perseroan mengekspor sekitar sepuluh persen dari


seluruh ekspor batubara di Indonesia dan merupakan tiga pengekspor swasta
terbesar di Indonesia.
PT. Arutmin Indonesia memiliki basis pelanggan yang stabil. Sebagian
besar dari produk batubaranya di jual dalam jumlah besar kepada perusahaan
pembangkit tenaga listrik dan industri terkenal. Biasanya, terdapat sekitar 10 akun
pelanggan yang mendominasi pangsa penjualan tahunan. Sebagian besar dari
batubara tersebut diekspor ke Asia, terutama ke Jepang.
Jika ditinjau kembali kondisi dari perdagangan PT. Arutmin Indonesia,
sebagian besar dari penjualan adalah berupa kontrak jangka panjang dibandingkan
dengan penjualan kontan. PT. Arutmin Indonesia tetap memiliki persediaan
batubara sebagai buffer stock dalam mengantisipasi penjualan kontan di spot
market jika ada peluang yang muncul secara tiba-tiba.
PT. Arutmin Indonesia dapat memanfaatkan lokasi yang strategis di
Indonesia sehingga dapat menjadikan perseroan sebagai pemasok utama batubara
untuk daerah regional Asia. Indonesia memasok lebih dari 80% batubaranya ke
Asia.
Daerah pertambangan PT. Arutmin Indonesia di Satui, Senakin,
Batulicin, Kintap dan Asam-asam menghasilkan delapan jenis batubara yang
berbeda. Hal tersebut memberikan keuntungan yang strategis bagi PT. Arutmin
Indonesia, sehingga dapat ditawarkan ke pasar pedagangan. Misalnya:
1. Batubara bermutu tinggi.
2. Batubara mutu rendah namun ramah lingkungan.
3. Produk campuran untuk memenuhi spesifikasi konsumen.
Pertambangan Mulia dan Asam-asam menghasilkan produk bernama
Ecocoal yang ramah lingkungan, memiliki energi rendah dengan sedikit abu dan
sulfur sehingga menghasilkan pembakaran yang bersih. Ecocoal artinya Ecology
Coal, dimana batubara ini memiliki tingkat kekotoran rendah, khususnya sedikit
debu (5.5% kering udara) dan rendahnya sulfur (0.3% kering udara).
Ecocoal memungkinkan pembangkit tenaga memenuhi regulasi
pembuangan Sox dan Nox tanpa harus memasang atau mengoperasikan mesin
pembuangan FGD dan Nox yang mahal. Pembakaran Ecocoal membuat boiler
beroperasi secara efisien dan terpercaya.

Kelompok V 4 4
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Ecocoal relatif lebih lunak, yaitu sampai dengan 50% lebih rendah
dibandingkan dengan batubara tingkat rendah lainnya di Indonesia. Ini berarti ada
perbaikan pada kinerja penggilingan, konsumsi energi untuk penggilingan dan
pembakaran.
Peresmian terminal batubara North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT)
pada tahun 1994 berhasil meningkatkan daya saing dan keandalan dari batubara
PT. Arutmin Indonesia. Fasilitas ini memiliki kemampuan untuk pengiriman sampai
dengan 14 juta ton batubara setiap tahunnya ke pasar internasional.
Sejumlah kelebihan strategis yang dimiliki PT. Arutmin Indonesia itu sendiri
meliputi cadangan serta kualitas batubara yang tinggi, operasional yang efisien,
strategi pemasaran yang kuat dan keunggulan SDM menempatkan perusahaan
dalam posisi yang aman dalam mempertahankan kinerjanya yang sehat sehingga
dapat mengelola kondisi pasar global secara penuh. Kombinasi dari berbagai
kelebihan perusahaan tersebut digunakan untuk membangun landasan yang kokoh
dimana pihak manajemen dapat meluncurkan berbagai ide guna memanfaatkan
peluang di masa depan.
Pada tahun 2010, PT. Arutmin Indonesia merencanakan menambang
batubara sebesar 24,3 juta ton batubara. Jumlah tersebut di antaranya batubara
bituminous sebanyak 13,76 juta ton dan batubara Sub-Bituminous sebanyak 10,58
juta ton. Sebagian di antaranya dipasok untuk kebutuhan dalam negeri yaitu PLTU
10.000. MW tahap pertama dan sebagian lainnya untuk kebutuhan ekspor dan pada
tahun 2014, PT. Arutmin Indonesia merencanakan penambangan batubara sebesar
33 juta ton batubara.
Sumber daya manusia yang bekerja pada PT. Arutmin Indonesia di site
Asam-asam terbilang cukup banyak diantaranya 52 orang karyawan dan 2.317
orang kontraktor dari darmahenwa yang bekerja sama dengan PT. Arutmin
Indonesia.

Kelompok V 5 5
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

2.2. Struktur Organisasi PT Arutmin Indonesia


Adapun struktur organisasi di PT. Arutmin Indonesia yang dapat dilihat
pada bagian berikut:

Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT. Arutmin Indonesia

2.3. Lokasi dan Kesampaian


Lokasi kunjungan lapangan berada di Desa Asam-asam, Kabupaten Tanah
Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi penelitian secara geografis terletak di 30
51’ 30’’ – 30 53’ 30’’ LS dan 1150 05’ 30’’ – 1150 07’ 30’’ BT dengan luas ±16 km2.
Sedangkan kesampaian dicapai melalui jalan darat dari kota Banjarbaru
menggunakan kendaraan roda empat yang berjarak 100 km dan ditempuh kurang
lebih selama 3 jam ke arah timur laut.

Kelompok V 6 6
Kelompok V
Kelompok V

2019

Gambar 2.2
Peta Kesampaian Kampus menuju Office PT Arutmin Indonesia Site Asam-Asam

7
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

7
Kelompok V
Kelompok V

2019

Gambar 2.3
Peta Geologi PT Arutmin Indonesia Site Asam-Asam

8
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

8
Kelompok V
Gambar 2.4
Peta Kesampaian Office menuju Pite PT Arutmin Indonesia Site Asam-Asam

9
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

9
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1. Pengamatan di Pit

Pit merupakan area tambang, galian atau ekskavasi yang dikerjakan pada
tambang terbuka untuk mengambil materi yang berharga, dalam hal ini batubara. Pit
pada PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam berjarak sekitar 5 km dari office.
Pengamatan di pit PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam dilakukan dari
view point. Batubara ditambang pada dip 30° dengan ketebalan yang bervariasi. Pit
dibuat berjenjang dengan ketinggian tiap jenjang 10 meter. Ditengah-tengah pit
terdapat sump yang berfungsi menampung air tanah maupun air hujan yang masuk
ke dalam pit. Selanjutnya air dipompa keluar pit untuk kemudian di treatment
sebelum dialirkan ke sungai.

Gambar 3.1
Pit PT Arutmin Indonesia Site Asam-Asam

PT. Arutmin Indonesia menggunakan metode penambangan strip mining.


Strip mining merupakan pertambangan kupas atau pertambangan baris yang secara
khusus merupakan system tambang terbuka atau tambang permukaan untuk
batubara. Sistem penambangan ini pada dasarnya terbagi dua, yaitu tambang area
dan tambang kontur. Pertambangan kupas adalah merupakan operasi pengupasan
tanah atau batuan penutup lapisan batu bara dengan bentuk pengupasan baris-
baris serjajar. Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang
memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan

Kelompok V 10 10
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Selain itu
endapan batubaranya harus tebal, terutama bila lapisan tanah penutupnya juga
tebal. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perbandingan yang masih ekonomis
anatara jumlah tanah penututp yang harus dikupas dengan jumlah batubara yang
dapat digali (economic stripping ratio).
Proses pembongkaran lapisan penutup batubara (over burden) dilakukan
dengan menggunakan alat excavator, proses pembongkaran tidak menggunakan
kegiatan peledakan dikarenakan material over burden tergolong lunak.
Batubara di PT. Arutmin Indonesia site Asam-Asam merupakan ramah
lingkungan yang memiliki energi rendah dengan sedikit abu dan sulfur sehingga
menghasilkan pembakaran yang bersih (Ecocoal). Ecocoal artinya Ecology Coal,
dimana batubara ini memiliki tingkat kekotoran rendah, khususnya sedikit debu
(5,5% kering udara) dan rendah sulfur (0.3% kering udara). Selain itu PT Arutmin
Indonesia Site Asam-Asam memiliki batubara dengan high sulfur dimana
kandungan batubara tersebut memiliki kandungan sulfur yang tinggi.
Pada pit di PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam sendiri untuk kestabilan
lereng terdapat alat SSR. SSR atau Slope Stability Radar adalah alat yang
digunakan untuk melakukan pemantaun secara kontiniu terhadap suatu lereng
untuk memantau deformasi spatial yang terjadi pada suatu permukaan. Pergerakan
kecil yang terjadi pada lereng dapat di deteksi dengan akurasi sub-milimeter dengan
teknik interferometry. Pengaruh variasi kondisi atmospheric dan sinyal semu dapat
direduksi dengan melakukan processing rata-rata sinyal yang diterima. SSR
memiliki keutungan yaitu dapat melakukan pemantauan suatu area yang cukup luas
tanpa memerlukan target (reflector) atau peralatan lainnya yang ditempatkan pada
lereng. Serta gelombang radar mampu melakukan penetrasi pada kondisi hujan,
berdebu, ataupun berkabut, sehingga pemantauan kestabilan lereng dapat
dilakukan secara berkelanjutan 24 jam perhari nonstop.

Kelompok V 11 11
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Gambar 3.2
Slope Stability Radar
Adapun alat berat yang terdapat di Pit PT. Arutmin Indonesia site Asam-
asa diantaranya adalah 1 unit Excavator Liebherr R984C, 3 unit Excavator Komatsu
PC 400LCSE-8, 2 unit Dozer Komatsu D155A-6 dan 10 unit DumpTruck Komatsu
HD1500-7.
Excavator Liebherr R984C digunakan untuk menggali material di bawah
permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah
permukaan ini lapisan OB atau lapisan batubara. Keuntungan excavator liebherr
R984C ini jika dibandingkan dregline dan clamshell ialah karena beckhoe dapat
menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena jangkauan
konstruksinya, Excavator Liebherr R984C ini lebih menguntungkan untuk
penggalian dengan jarak dekat dan memuat hasil galian ke truk. Tipe backhoe
dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali dan undercarriage nya.

Gambar 3.3
Excavator Liebherr R984C

Kelompok V 12 12
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Excavator Komatsu PC 400LCSE-8 adalah alat yang bekerjanya berputar


bagian atasnya pada sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga
excavator yang beroda ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment
tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi
pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan,
sehingga dapat menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi kemungkinan
terguling ini diberikan alat yang disebut out-triggers.

Gambar 3.4
Excavator Komatsu PC 400LCSE-8
Dozer Komatsu D155A-6 adalah alat berat bertipe traktor menggunakan
truck rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di
depan. Bulldozer merupakan traktor yang mempunyai traksi besar. Bulldozer dapat
dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu, berbatu, berbukit dan didaerah
yang berhutan. Pada saat pembukaan lahan pertambangan yang baru, maka unit
bulldozer inilah yang pertama kali diterjunkan untuk proses land clearing.

Gambar 3.5
Dozer Komatsu D155A-6
Kelompok V 13 13
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Dump truck merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut material


lepas (loose material) baik itu berupa pasir, kerikil, tanah dan material batubara.
Dump truck memiliki berbagai macam tipe dan spesifikasi. Nama dari tipe dan
spesifikasi yang beredar tergantung dari merk atau perusahaan yang mengeluarkan
tipe tersebut.

Gambar 3.6
Dump Truck Komatsu HD1500-7

Kelompok V 14 14
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

3.2. Pengamatan di Coal Processing Plant (CPP)

Coal Processing Plant merupakan sebuah department di dalam sebuah


perusahaan tambang batubara yang memiliki tanggung jawab melakukan suatu
proses pengolahan batubara dari ROM menjadi suatu produk yang yang diminta
dengan kata lain Coal Preparation Plant adalah alur akhir atau finishing dari suatu
operasi pertambangan batubara.
Adapun pada PT. Arutmin Indonesia, site Asam-asam hanya dilakukan
kegiatan crushing atau pereduksian ukuran butir batubara, karena batubara yang
dihasilkan dari Arutmin Indonesia, site Asam-asam, tidak perlu dilakukan proses
pencucian batubara dikarenakan batubara mempunyai kadar abu dan kadar mineral
pengtor yang rendah. Pada CPP di PT. Arutmin Indonesia, site Asam-asam,
batubara dari pit langsung diangkut menuju CPP, setelah itu batubara dimasukkan
ke dalam crusher dengan cara mendumping batubara dari alat angkut berupa truck
ke mulut crusher, selanjutnya batubara akan melalui proses crushing sehingga
dihasilkan batubara dengan produk keluaran berukuran 3 sampai 5 cm. Kemudian
batubara akan melewati coal scan yang dilengkapi dengan radioaktif yang dapat
mendeteksi 5 paremeter kualitas batubara meliputi, kadungan sulfur, calorific value,
ash content, total moisture dan mineral matter. Setelah itu batubara menuju ke belt
conveyor untuk selanjutnya akan di tumpuk di stockpile.
Belt conveyor merupakan alat angkut batuabara berupa sabuk yang dapat
berjalan secara berkelanjutan (konstan). PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam
mempunyai belt conveyor dengan ukuran lebar 180 cm, dengan kapasitas 2000
ton/jam dan kecepatan sekitar 7 m/jam.

Gambar 3.7
Belt Conveyor

Kelompok V 15 15
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

Stockpile merupakan tempat penyimpanan sementara batubara hasil


crushing sebelum dilakukan proses pengapalan. Manajeman stockpile dilakukan
dengan tujuan:
1. Dapat mengontrol kualitas barang yang masuk dan keluar.
2. Dapat mengetahui kapan barang masuk, berapa jumlahnya dan bagaimana
Kualitasnya.
3. Dapat dilakukan stockpile sample untuk menganalisa kembali kualitas barang.

Gambar 3.8
Stockpile PT Arutmin Indonesia Site Asam-asam

Batubara hasil crushing di tumpuk di tiga stockpile yaitu pada galeri A,


galeri B dan galeri C. Pada galeri stockpile tersebut terbagi atas batubara high sulfur
dan batubara low sulfur. Batubara low sulfur mengandung lebih banyak sulfur
organik daripada piritik. Sebaliknya batubara high sulfur kandungan sulfur tinggi
mengandung lebih banyak sulfur piritik dari pada organik. Batubara di curahkan dari
belt conveyor dari ketinggian 28 m. Pada stockpile dilakukan penerapan aturan
FIFO (first in fist out), dimana batubara yang terdahulu masuk harus dikeluarkan (di
loading) terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud mengurangi resiko pada
degradation dan pemanasan batubara. Dasar stockpile juga harus dibuat cembung
atau minimal datar, hal ini berkaitan dengan kelancaran system drainage.
Selanjutnya batubara dari stockpile akan diangkut dengan belt conveyor
sepanjang 10 km ke pelabuhan milik PT. Arutmin Indonesia untuk kemudian dikirim
ke buyer dalam dan luar negeri. Sebagian lagi dikirim ke Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) Asam-asam dengan mengunakan truck. Pengiriman dilakukan dengan
menggunakan alat angkut truck dikarenakan jarak yang lumayan dekat.

Kelompok V 16 16
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

3.3. Pengamatan di Port

Produk crushing dari CPP PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam diangkut
dengan belt conveyor dan menempuh perjalanan sepanjang antara 9 km ke
pelabuhan. Pada port PT. Arutmin Indonesia terdapat laboratorium geoservices
untuk menganalisa kualitas batubara yang akan dijual. Di pelabuhan, batubara
dimuat ke dalam armada kapal tongkang yang memiliki kapasitas 7.000 dwt atau
3.500 dwt, atau kapal tongkang untuk transshipping atau pengiriman langsung ke
pelanggan. Dari pusat ini, batubara biasanya dikirim langsung ke pelanggan dalam
negeri maupun internasional, melalui Terminal Batubara Pulau Laut Utara (NPCLT),
atau pusat pengalihan kapal.

Gambar 3.9
Port di PT. Arutmin Indonesia Site Asam-Asam

Kelompok V 17 17
Laporan Kunjungan PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam 2019

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kunjungan lapangan
di PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam adalah sebagai berikut:
1. Proses penambangan batubara dilakukan dengan sistem penambangan Strip
Mining dengan pengupasan over burden tanpa peledakan dikarenakan
materialnya tergolong lunak.
2. Pengolahan batubara hanya menggunakan crusher untuk memperkecil ukuran
butir batubara.
3. Di pelabuhan (port), batubara dimuat ke dalam armada kapal tongkang PT.
Arutmin Indonesia yang memiliki kapasitas 7.000 dwt atau 3.500 dwt

4.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari kegiatan kunjungan lapangan di
PT. Arutmin Indonesia site Asam-asam adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa diharapkan lebih aktif bertanya kepada para engineer agar
mendapatkan pengetahuan yang banyak.
2. Sebaiknya mahasiswa dapat meminta kepada perusahaan untuk diajak ke
workshop agar mahasiswa lebih mengetahui alat-alat mekanis jenis apa saja
yang digunakan oleh perusahaan.
3. Sebaiknya mahasiswa dapat diberi waktu lebih lama untuk melakukan
dokumentasi pada setiap pemberhentian.

Kelompok V 18 18

Anda mungkin juga menyukai