GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
NOVA KRISNADI, S. Kep
NIM.1931.14.14
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
NOVA KRISNADI, S. Kep
NIM.1931.14.14
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. l
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Belitung Darat
No. Medical Record : 00.XX.XX
Tanggal Masuk : 18-11-2019
Tanggal Pengkajian : 19-11-2017
Diagnosa Medis : Batu Ureter
E. Data Psikologis
Klien mengatakan sudah ikhlas dengan keadaannya sekarang. Keluarga klien
sangat berharap klien cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan klien dengan keluarga klien baik ditandai dengan banyaknya sanak
saudara klien yang menjenguk ke RS, klien juga berhubungan baik dengan
perawat dan dokter, klien selalu mudah untuk diajak berkomunikasi. Hubungan
klien dengan lingkungan sekitar pasien dirawat juga baik.
G. Data Spiritual
Keinginan klien untuk sembuh sangat tinggi, klien sering terlihat berdoa dan
klien yakin penyakitnya akan sembuh
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Klien tampak terbaring di tempat tidur, klien mengatakan nyeri apabila
terasa mau buang air kecil selain itu pasien mengeluh perasaan tidak segar saat
bangun pagi, klien tampak lesu
DO :
Pasien tampak meringis saat
mau BAK
Pasien tampak gelisah saat
terasa mau BAK
Skala nyeri 3 (sedang)
Hasil penunjang USG :
BPH Grade III
TTV
T : 36,5oC
N : 90x /menit
R : 20x /menit
TD : 150/90 mmHg
DO :
Klien tampak terpasang infus
RL 20x tpm
Klien tampak terpasang kateter
triway
Warna urin tampak kuning
kemerahan di dalam urine bag
TTV
T : 36,5oC
N : 90x /menit
R : 20x /menit
TD : 150/90 mmHg
III. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Injury Fisik (Post Op Turp)
2. Faktor Resiko Infeksi berhubungan dengan Tindakan Invasif
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri Akut 1. Melakukan S : Klien mengatakan nyeri pada saat
berhubungan pengkajian secara mau BAK
dengan agen kompherensif P : Agen Injury Fisik (Post Op
injury fisik termasuk lokasi, Turp)
(Post Op karakteristik, durasi, Q : Seperti tersayat-sayat
Turp) frekuensi, kualitas R : Genetalia
dan faktor S : 3(0-5)
predisposisi T : Saat terasa mau buang air
2. Mengobservasi kecil, durasi ± 5 menit saat
reaksi nonverbal nyeri terjadi.
3. Menggunakan
teknik komunikasi
terapeutik untuk O : TTV
mengetahui T : 36,5oC,
pengalaman nyeri N : 90x /menit,
pasien R : 20x /menit
4. Mengevakuasi TD : 150/90 mmH
pengalaman nyeri
masa lampau
5. Mengajarkan
tentang teknik A :
relaksasi dan Indikator IR ER
distraksi 1. Melaporkan adanya 3 4
6. Mengkolaborasikan nyeri
dengan dokter jika 2. Luas bagian yang 3 4
ada keluhan dan terpengaruh
tindakan nyeri tidak 3. Panjangnya episode 3 4
berhasil nyeri
7. Memberikan 4. Frekuensi nyeri 3 4
analgetik untuk 5. Ekspresi wajah 3 4
mengurangi nyeri 6. Posisi tubuh 3 4
8. Megevakluasi protekstif
keefektifan kontrol 7. Kurang istirahat 3 4
nyeri 8. Ketegangan otot 3 4
9. Perubahan frekuensi 3 4
nafas
10. Perubahan nadi 3 4
11. Menyatakan rasa 3 4
nyaman setelah nyeri
berkurang
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian secara
kompherensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor predisposisi
2. Observasi reaksi nonverbal
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Evaluasi pengalaman nyeri masa
lampau
5. Ajarkan tentang teknik relaksasi
dan distraksi
6. Kolaborasi dengna dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
7. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
P : Lanjutkan intervensi
1. Cuci tangan setiap dan sesudah
tindakan
2. Gunakan baju sarung tangan
sebagai alat pelindung
3. Instruksikan pengunjung untuk
mencuci tangan sebelum dan
sesudah mengunjungi pasien
4. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
5. Inspeksi kondisi tempat
terapasang kateter serta selang
infus
6. Bersihkan meatus urinaria,
selang infus secara teratur
7. Motivasi pasien untuk menjaga
kebersihan genetalia.
8. Dorong masukkan nutrisi yang
cukup, masukan cairan, dan
istirahat
9. Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
Diagnosa
No Hari tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
jam
1. Selasa Nyeri Akut 1. Melakukan pengkajian S : Klien mengatakan nyeri pada saat
19 Nop berhubungan secara kompherensif mau BAK
2019 dengan agen termasuk lokasi, P : Agen Injury Fisik (Post Op Turp)
09.00 injury fisik karakteristik, durasi, Q : Seperti tersayat-sayat
Wita (Post Op frekuensi, kualitas dan R : Genetalia
Turp) faktor predisposisi S : 3 (0-5)
2. Mengobservasi reaksi T : Saat terasa mau buang air kecil,
nonverbal durasi ± 5 menit saat nyeri terjadi.
3. Menggunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui O : Klien tampak meringis saat mau
pengalaman nyeri BAK
pasien TTV
4. Mengevaluasi T : 36 ,3oC,
pengalaman nyeri N : 90x /menit,
masa lampau R : 20x /menit
5. Mengajarkan tentang TD : 150/90 mmH
teknik relaksasi dan
distraksi A:
6. MengkolaborasiKolab
orasi dengan dokter Indikator IR ER
jika ada keluhan dan
1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
tindakan nyeri tidak
2. Luas bagian yang 3 4
berhasil
terpengaruh
7. Mmberikan analgetik
3. Panjangnya episode nyeri 3 4
untuk mengurangi
4. Frekuensi nyeri 3 4
nyeri
5. Ekspresi wajah 3 4
8. Mengevaluasi
6. Posisi tubuh protekstif 3 4
keefektifan kontrol
7. Kurang istirahat 3 4
nyeri
8. Ketegangan otot 3 4
9. Perubahan frekuensi nafas 3 4
10. Perubahan nadi
11. Menyatakan rasa nyaman 3 4
setelah nyeri berkurang 3 4
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
1. Cuci tangan setiap dan
sesudah tindakan
2. Gunakan baju sarung tangan
sebagai alat pelindung
3. Instruksikan pengunjung
untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah
mengunjungi pasien
4. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
5. Inspeksi kondisi tempat
terapasang kateter serta
selang infus
6. Bersihkan meatus urinaria,
selang infus secara teratur
7. Motivasi pasien untuk
menjaga kebersihan
genetalia.
8. Dorong masukkan nutrisi
yang cukup, masukan
cairan, dan istirahat
9. Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
Hari 2
Diagnosa
No Hari tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
jam
1. Rabu Nyeri Akut 1. Melakukan pengkajian S : Klien mengatakan nyeri pada saat
20 Nop berhubungan secara kompherensif mau BAK
2019 dengan agen termasuk lokasi, P : Agen Injury Fisik (Post Op Turp)
09.00 injury fisik karakteristik, durasi, Q : Seperti tersayat-sayat
Wita (Post Op frekuensi, kualitas dan R : Genetalia
Turp) faktor predisposisi S : 3 (0-5)
2. Mengobservasi reaksi T : Saat terasa mau buang air kecil,
nonverbal durasi ± 5 menit saat nyeri terjadi.
3. Menggunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui O : Klien tampak meringis saat mau
pengalaman nyeri BAK
pasien TTV
4. Mengevaluasi T : 36 ,3oC,
pengalaman nyeri N : 90x /menit,
masa lampau R : 20x /menit
5. Mengajarkan tentang TD : 140/90 mmH
teknik relaksasi dan A:
distraksi
6. MengkolaborasiKolab Indikator IR ER
orasi dengan dokter
jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
7. Mmberikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
8. Mengevaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
2. Luas bagian yang 3 4
terpengaruh
3. Panjangnya episode nyeri 3 4
4. Frekuensi nyeri 3 4
5. Ekspresi wajah 3 4
6. Posisi tubuh protekstif 3 4
7. Kurang istirahat 3 4
8. Ketegangan otot 3 4
9. Perubahan frekuensi nafas 3 4
10. Perubahan nadi
11. Menyatakan rasa nyaman 3 4
setelah nyeri berkurang 3 4
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian secara
kompherensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
predisposisi
2. Observasi reaksi nonverbal
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur
5. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
6. Ajarkan tentang teknik
relaksasi dan distraksi
7. Kolaborasi dengna dokter
jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Keterangan:
6. Keluhan ekstreme
7. Keluhan berat
8. Keluhan sedang
9. Keluhan ringan
10. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
10. Cuci tangan setiap dan
sesudah tindakan
11. Gunakan baju
sarung tangan sebagai alat
pelindung
12. Instruksikan
pengunjung untuk mencuci
tangan sebelum dan sesudah
mengunjungi pasien
13. Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik dan
lokal
14. Inspeksi kondisi
tempat terapasang kateter
serta selang infus
15. Bersihkan meatus
urinaria, selang infus secara
teratur
16. Motivasi pasien
untuk menjaga kebersihan
genetalia.
17. Dorong masukkan
nutrisi yang cukup, masukan
cairan, dan istirahat
18.
olaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
Hari 3
Diagnosa
No Hari tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan
jam
1. Kamis Nyeri Akut 1. Melakukan pengkajian S : Klien mengatakan nyeri pada saat
21 Nop berhubungan secara kompherensif mau BAK
2019 dengan agen termasuk lokasi, P : Agen Injury Fisik (Post Op Turp)
09.00 injury fisik karakteristik, durasi, Q : Seperti tersayat-sayat
Wita (Post Op frekuensi, kualitas dan R : Genetalia
Turp) faktor predisposisi S : 3 (0-5)
2. Mengobservasi reaksi T : Saat terasa mau buang air kecil,
nonverbal durasi ± 5 menit saat nyeri terjadi.
3. Menggunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui O : Klien tampak meringis saat mau
pengalaman nyeri BAK
pasien TTV
4. Mengevaluasi T : 36 ,4oC,
pengalaman nyeri N : 90x /menit,
masa lampau R : 20x /menit
5. Mengajarkan tentang TD : 140/90 mmH
teknik relaksasi dan A:
distraksi
6. MengkolaborasiKolab Indikator IR ER
orasi dengan dokter 1. Melaporkan adanya nyeri 3 4
jika ada keluhan dan 2. Luas bagian yang 3 4
tindakan nyeri tidak terpengaruh
berhasil 3. Panjangnya episode nyeri 3 4
7. Mmberikan analgetik 4. Frekuensi nyeri 3 4
untuk mengurangi 5. Ekspresi wajah 3 4
nyeri 6. Posisi tubuh protekstif 3 4
8. Mengevaluasi 7. Kurang istirahat 3 4
keefektifan kontrol 8. Ketegangan otot 3 4
nyeri 9. Perubahan frekuensi nafas 3 4
10. Perubahan nadi
11. Menyatakan rasa nyaman 3 4
setelah nyeri berkurang 3 4
Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian secara
kompherensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
predisposisi
2. Observasi reaksi nonverbal
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur
5. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
6. Ajarkan tentang teknik
relaksasi dan distraksi
7. Kolaborasi dengna dokter jika
ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Keterangan:
1. Keluhan ekstreme
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan intervensi
1. Cuci tangan setiap dan
sesudah tindakan
2. Gunakan baju sarung tangan
sebagai alat pelindung
3. Instruksikan pengunjung
untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah
mengunjungi pasien
4. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
5. Inspeksi kondisi tempat
terapasang kateter serta selang
infus
6. Bersihkan meatus urinaria,
selang infus secara teratur
7. Motivasi pasien untuk
menjaga kebersihan genetalia.
8. Dorong masukkan nutrisi
yang cukup, masukan cairan,
dan istirahat
9. Kolaborasi pemberian
antibiotik sesuai indikasi
Keterangan :
Klien pulang tanggal 22
November 2019. Kontrol
ulang tanggal 5desember
2019