Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan
besar untuk kesehatan ibu dan anak sehingga Indonesia diperkirakan tidak
dapat memenuhi target MDG untuk penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
itu menjadi prioritas dalam pembinaan kesehatan ibu dan anak. Untuk daerah
penyumbangan jumlah kematian ibu dan bayi paling besar akan dilakukan
komplikasi selama kehamilan atau bersalin pada tahun 2015, Angka Kematian
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 adalah 19/1000 kelahiran
hidup yaitu mengalami penurunan dari 44% menjadi 37% dibandingkan pada
tahun 2002. Kematian bayi baru lahir mewakili angka kematian anak dibawah
usia 5 tahun diseluruh dunia. Angka kematian bayi setelah bulan pertama
penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan tahun
1
2
2007, yaitu dari 390 menjadi 288. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dan Hasil Survei
2015 sebesar 23/1.000 kelahiran hidup. Data dan informasi yang akan
Lampung, pada tahun 2015, ada kasus kematian ibu, per 100,000 kelahiran
hidup laporan dari SDKI tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 sebesar 4,88 per 1000
persalinan dan nifas kepada ibu hamil yang ada di Kabupaten Pringsewu,
dengan harapan penanganan tanda dan bahaya kehamilan secara dini akan
menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian yang tidak dikehendaki. (Dinas
lengkap yaitu Kunjungan 4 pada tahun 2016 adalah sebesar 85,35% Secara
hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga dan dilakukan
Kesehatan Indonesia 2016). Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2016 sebesar
91,14%. Lebih tinggi dari tahun 2015 yaitu sebesar 83,67%. Capaian ini
sudah memenuhi target Renstra tahun 2016 yang sebesar 78%. (Profil
baru terhadap Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia pada tahun 2016
implan 11,37%, Intra Uterin Device (IUD) 7,23%, kondom 4,78%, Metode
Operasi Wanita (MOW) 1,73% dan Metode Operasi Pria (MOP) 0,18%.
obstetric dan bayi baru lahir minimal 150 Rumah Sakit PONEK dan 300
dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Gambaran upaya kesehatan ibu
imunisasi Tetanus Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil, pelayanan
Indonesia, 2016).
atau dari team kecil tenaga professional, dengan begitu maka perkembangan
5
mereka setiap saat akan terpantau dengan baik. Asuhan kebidanan dengan
tahun G2P1A0, umur kehamilan 12 minggu 0 hari dengan keluhan mual dan
: 80 x/menit, dan Suhu : 36,0 °c maka, saya tertarik untuk melakukan asuhan
2019.
B. Identifikasi Masalah
selama masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus:
BPM Leni Agustina, S.ST., M.Kes tahun 2019 mulai dari hamil,
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas, dan KB. Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pasien Ny F
selanjutnya.
8
E. Ruang Lingkup
kepada Ny. F umur 28 tahun G2P1A0 dengan usia kehamilan 12 minggu dan
Bayi Ny. F yang bertempat di PMB Leni Agustina, S.ST., M.Kes dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
2. Tanda-tanda Kehamilan
Keadaan ini sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu
hiperemesis gravidarum.
3) Sering kencing
kemih, gejala ini akan hilang pada trimester kedua. Pada akhir
hitam.
8) Varises
pertama.
1) Tanda hegar
2) Tanda piskacek
implantasinya).
4) Tanda ballottement
menjadi ungu.
a. 0-4 minggu
ekstermitas.
b. 4-8 minggu
c. 8-12 minggu
d. 12-16 minggu
e. 16-20 minggu
f. 20-24 minggu
g. 24-28 minggu
h. 28-32 minggu
Berat janin 1.100 gram lanugo telah hilang dari wajah, kulit
janin laki-laki maka pada minggu ini testis turun kedalam skrotum.
i. 32-37 minggu
j. 37-40 minggu
2016).
Tabel 2.1
Tinggi Umur
Tinggi Fundus Uteri
No. Fundus Kehamilan
(Leopold)
Uteri (cm) (Minggu)
4 24 Sepusat 24
7 36 1-2 dibawah px 36
1) Oksigen
2) Nutrisi
(menu seimbang).
17
3) Personal hygiene
4) Pakaian
menyerap keringat.
5) Eliminasi
konsistensi lunak
6) Seksual
1) Support Keluarga
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
(Nugroho, 2014)
a) Perdarahan pervaginam
c) Penglihatan kabur
imminens.
dengan gumpalan.
Jika infeksi obati hal itu untuk meredakan rasa sakit dan
(Sutanto, 2017)
22
aterm.
c) Perdarahan hebat
maupun kecelakaan.
preeklamsia.
lain.
1) Perdarahan pervaginam
3) Masalah penglihatan
a. Pemeriksaan pertama
terlambat haid.
b. Pemeriksaan ulang
terjadi persalinan
26
2) 1 kali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga
(K4)
b. Tekanan darah
f. Pemberian imunisasi TT
Tabel 2.2
(%) Masa
Imunisasi Interval
Perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama
4 minggu setelah
TT 2 80 % 3 tahun
TT 1
27
6 bulan setelah TT
TT 3 95 % 5 tahun
2
1 tahun setelah TT
TT4 99 % 10 tahun
3
h. Tes Laboratoruim
dan Anak).
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
2016).
2. Tanda-tanda Persalinan
besar.
b. Perubahan serviks
menimbulkan:
c. Pengeluaran cairan
Tabel 2.3
membuka serviks
bertambah
30
kedepan
janin
kontraksi
a. Partus biasa (normal), disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya
bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
(Walyani, 2016).
3) Ukuran-ukuran panggul:
24-26 cm
Distansia kristarum : jarak antara kedua kridts iliaka kanan dan kiri
28-30 cm
Distansiatuberum : 10,5 cm
32
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang
2) Mengejan
tersebut harus sama-sama dalam kondisi baik. Bayi yang ukuran nya
tidak terlalu besar pasti lebih muda melalui jalan lahir normal, jalan
lahir yang baik akan memudah kan bayi keluar, kekuatan ibu
mengejan ibu yang di lakukan dengan benar, baik dari segi kekuatan
dalam beberapa kali saat kontraksi terjadi lalu buang secara perlahan.
33
c. Passenger
1) Janin
2) Plasenta
3) Air ketuban
dari luar. Kelebihan air ketuban dapat berdampak pada kondisi janin.
c. Kebutuhan eliminasi
a. Penurunan
pada janin.
b. Fleksi
tahanan dari pinggir pntu atas panggul, serviks, dinding panggul atau
dasar panggul.
d. Ekstensi
f. Ekspulsi
Segera setelah rotasi keluar, bahu depan kelihatan dibawah simfisis dan
dalam.
160 ×/menit).
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
dengan keinginannya.
meneran. (pada saat ada his bantu ibu dalam posisi setengah duduk
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 -6 cm,
15) Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah
bokong ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana yang lembut
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
bayi.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
arah bawah dan ke arah luar hungga bahu anterior muncul di bawah
38
arcus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
lakukan resusitasi
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,
menghendakinya.
oksitosin 10 unit i.m di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
35) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
berkontraksi.
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan sgera
klorin 0,5%.
pervaginam.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
setelah dekontaminasi.
2014).
43
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
2016).
yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta
kehidupan ekstrauterin.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-
42 minggu dan berat badannya 2500-4.000 gram, dan tanpa cacat bawaan.
kemudian turun sampai 140/ menit – 120/ menit pada waktu bayi
berumur 30 menit.
perempuan)
Fisiologi Bayi Baru lahir adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses
vital pada bayi baru lahir. Dibawah ini akan diuraikan beberapa fungsi dan
a. Sistem pernafasan
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi.
Tabel 2.4
belum teratur.
b. Sirkulasi darah
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian
kiri jantung. Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke seluruh
tubuh. Dari bilik kanan darah di pompa sebagian ke paru dan sebagian
sehingga tekanan jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung
46
c. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relative lebih luas dari tubuh orang
mendapat susu sekitar hari keenam, energy 60% didapatkan dari lemak
Tubuh BBL mengandung relative banyak air dan kadar natrium relative
lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal
tubulus proksimal
dewasa.
e. Hati
memakan waktu agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu
bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum
Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit pertama dan
lahir yang terjadi serta langkah segera yang akan diambil.hal yang perlu
dinilai antara lain warna kulit bayi, frekuensi jantung reaksi terhadap
Tabel 2.5
APGAR SCORE
Tanda Skor
0 1 2
teratur
dalam hidung,
simulasi taktil)
ekstermitas biru
dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera
dicegah maka. Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir,
antara lain :
2) Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
dengan cara :
lainnya.
4) Lakukan penjepitan ke-1 tali pusat dengan klem DTT atau klem tali
Dari titik jepitan, tekan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong
isi tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
50
5) Pegang tali pusat di antara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
6) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
dini (IMD).
Inisiasi Menyusu Dini adalah bayi mulai menyusu sedini segera setelah
lahir. Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan di atas perut ibu
selama 1 jam, kemudian bayi akan merangkak dan mencari puting susu
e. Pencegahan perdarahan
paha kiri bayi bagian anterolatel sepertiga tengah sebanyak 0,1 mL.
(1 mg dosis tunggal).
mL (1 mg dosis tunggal).
Salep mata atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu. Salep atau tetes mata
pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan > 1 jam setelah
kelahiran.
52
keringkan.
3) Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata
yang paling dekat dengan hidung bayi menuju ke bagian luar mata
4) Ujung tabung salep mata atau pipet tetes tidak boleh menyentuh
mata bayi.
5) Anjurkan keluarga agar tidak menghapus salep atau tetes mata dari
vitamin K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam. Untuk bayi yang lahir di
dan vaksin OPV (polio tetes) pada saat sebelum bayi pulang dari klinik.
Rangsangan hisapan bayi pada putting susu ibu akan diteruskan oleh
sering bayi menghisap putting susu, maka akan semakin banyak prolaktin
bertahap 10-100 ml ASI. Produksi ASI akan optimal setelah ari ke 10-14.
Bayi sehat akan mengonsumsi 700-800 ml ASI per hari (kisaran 600-
1000 ml). setelah 6 bulan pertama produksi ASI akan menurun menjadi
BBL akan menoleh kearah pipi yang disentuh. Bayi akan membuka
susu ibu tertekan oleh gusi, lidah dan langit-langit bayi, sehingga
54
terpancar keluar.
Asi dimulut bayi akan didorong oleh lidah kea rah faring, sehingga
disusukan.
D. Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas atau puroerium adalah masa setelah partus selesai sampai
bayinya.
a. Puerpurium dini
56
b. Puerpurium intermedial
c. Remote puerpurium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
untuk setiap ibu, tergantung dari bert ringannya komplikasi yang dialami
1) Involusi Uterus
Ukuran uterus pada masa nifas akan mengecil seperti sebelum hamil.
sebagai berikut:
Tabel 2.6
Perubahan Uterus
uterus uterus
dan simpisis
Uterus pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
cepat luka mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm
dan pada akhir nifas 1-2 cm. penyembuhan luka bekas plasenta khas
sekali.
lokia.
3) Perubahan Ligamen
3jari setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk. Oleh
5) Lockhea
lebih cepat dari kondisi asam yang ada pada vagina normal.
Tabel 2.7
Macam-macam Lockhea
sisa darah.
bercampur
merah
laserasi plasenta
posisi berbaring dari pada berdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan
bersatu di vagina bagian atas saat wanita dalam posisi berbaring dan
organ ini kembali dalam keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada
khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan selalu lebih besar
demikian faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal.
antara lain:
62
1. Nafsu makan
Pemulihan nafsu makan diperluka waktu 3-4 hari sebelum faal usus
kembali normal.
2. Motilitas
3. Pengosongan usus
Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur antara
lain:
penurunan fungsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu
bulan setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan
1. Hemostatis internal
63
Tubu terdiri dari air dan unsure-unsur yang larut di dalamnya, dan
70% dari cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut cairan
intraselular.
disebut asidosis.
2. Kulit abdomen
3. Striae
4. Perubahan ligamen
64
5. Simpisis pubis
lain:
1) Hormone plasenta
2) Hormone pituitary
4) Hormone oksitosin
Pada masa nifas, tanda-tanda vital yang harus dikaji antara lain:
1) Suhu badan
2) Nadi
3) Tekanan darah
65
Fase-fase yang akan dialami ibu pada masa nifas antara lain adalah
sebagai berikut :
1) Fase Taking In
nyamanan yang dialami ibu yaitu rasa mules, nyeri pada jalan lahir,
akibat perubahan fisik yang dialami, rasa bersalah karena belum bisa
perawatan bayinya.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya
a. Baby blues
fisik dan emosional. Perubahan yang ibu alami akan kembali secara
1) Menanggis
2) Perubahan perasaan
3) Cemas
4) Kesepian
6) Penurunan libido
bayi
b. Depresi berat
1) Perubahan mood
2) Terapi psikologis
3) Cepat marah
4) Gangguan tidur.
2) Berhenti menyusui
produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan
a. Kalori
b. Protein
f. Karbohidrat kompleks
g. Lemak
h. Garam
i. Cairan.
b. Ambulasi
c. Eliminasi
Buang air sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya atau dalam 6-8 jam.
Maksi normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam.
Ibu diharapkan dapat buang air besar sekitar 3-4 hari post partum.
d. Kebersihan Diri/Perineum
tempat tidur, maupun lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu
minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur, menjaga
e. Istirahat
Ibu nifas memerluka istirahat yang cukup, istirahat yang dibutuhkan ibu
nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1-2 jam pada siang hari. Pada
f. Seksual
Senam Nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melhirkan
(Nugroho, 2014)
Tabel 2.8
pendarahan berlanjut.
mencegah hipotermia.
stabil
tanda penyulit.
setelah persalinan)
persalinan
dini.
a. Perdarahan pervaginam
E. Keluarga Berencana
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi
(Maritalia, 2017).
75
2. Tujuan KB
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1) Senggama terputus
2) Pantang berkala
1) Kondom
2) Diafragma
atas.
1) Pil KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet
sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan lendir mulut rahim
berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini pil.
2) Suntik KB
3) Implant
masa kerja panjang, dosis rendah dan reversible untuk wanita. Cara
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau yang biasa disebut Intra
adapula yang dililit lembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula
e. Kontrasepsi mantap
1) Tubektomi
2) Vasektomi
saluran mani (vas defferent) sehingga sel sperma tidak keluar pada
1. Pengertian
Standar I = Pengkajian
a. Pernyataan standar
2017).
Kriteria pengkajian
sosial budaya).
penunjang.
b. Pernyataan standar
kolaborasi, rujukan.
80
c. Pernyataan standar
Kriteria perencanaan
secara komprehensif.
klen/keluarga.
Standar IV = Implementasi
d. Pernyataan standar
2017).
Kriteria
sesuai
Standar V = Evaluasi
e. Pernyataan standar
Kriteria evaluasi
82
klien/keluarga
f. Pernyataan standar
BAB III
A. Jenis Studi
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Meskipun di
dalam studi kasus ini yangditeliti hanya berbentuk unit tunggal, namun
dianalisis secara mendalam meliputi berbagai aspek yang cukup luas serta
Jenis studi yang digunakan penulis dalam karya tulis ilmiah ini adalah
SOAP.
adalah suatu areal dengan batasan yang jelas agar tidak menimbulkan
Dalam studi kasus ini, waktu studi kasus ini akan dilakukan pada bulan
Oktober 2018 sampai dengan Juni 2019 dan lokasi studi kasus dilakukan
84
Kabupaten Pringsewu
Sumber data adalah subyek dari mana asal data penelitian itu diperoleh.
pengumpulan data, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang
2014).Subjek pada laporan kasus ini adalah Ny. F usia 28 tahun, dari mulai
hamil trimester I sampai trimester III, bersalin, nifas, dan KB serta Bayi Ny
F.
1. Alat
Instrument studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
Alat dalam instrument pengambilan data dalam studi kasus ini dengan
format pengkajian.
85
2. Metode
kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, keluarga
oleh peneliti.
Studi kasus ini menggunakan jenis data primer dan data skunder
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh oleh peneliti di
lapangan dari sumber aslinya. Data primer harus secara langsung kita
ambil dari sumber aslinya, melalui narasumber yang tepat dan yang kita
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal
lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, data sekunder yang peneliti
F. Triangulasi Data
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data
Pada studi kasus ini data di ambil di PMB Leni Agustina, S.ST Kecamatan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain :
1. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunkan alat dan
bahan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu: Format askeb kehamilan,
dan alat lulis nya seperti buku tulis, pena penggaris, kertas.
2. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunkan alat dan
bahan. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi
yang digunakan yaitu antara lain: Tensi meter, stetoskop, dopler, underpet,
heacting set, medine, partus set, spuit 3 cc, hanscoon, lembar partograf,
timbangan, delee, lampu sorot, obat (oxy, vit k, HB 0, salep mata, lidokain,
3. Proses pembuatan laporan tugas akhir ini penulis menggunkan alat dan
bahan sehingga proses penulisan laporan tugas akhir ini selesai. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu: Leptop, alat tulis (buku, pena, dan kertas),
printer, tinta, kertas HVS A4, kamera, jaringan internet (Google, jurnal,