Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hukum antara orang yang satu dengan yang lain, yang menitikberatkan kepentingan
berkepentingan itu sendiri. Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan
kewajiban yang dimiliki pada subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum.
Hak perdata adalah hak seseorang yang diberikan oleh hukum perdata. Hak
tersebut ada yang bersifat absolut dan bersifat relatif. Hak yang bersifat absolut
Sedangkan hak yang bersifat relatif memberikan kekuasaan terbatas dan hanya
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hak Milik yang merupakan salah satu macam hak atas tanah yang dikenal
“Hak milik adalah hak yang turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
Hak Milik bersifat turun-menurun maksudnya bahwa Hak Milik atas tanah
tersebut tidak hanya berlangsung selama hidup pemegang Hak milik atas tanah,
tetapi dapat juga dilanjutkan oleh ahli warisnya apabila pewaris meninggal dunia,
oleh karena itu Hak Milik jangka waktunya tidak terbatas. Hak Milik bersifat
terkuat maksudnya bahwa Hak Milik merupakan induk dari macam hak atas tanah
lainnya dan dapat dibebani oleh hak atas tanah lainnya, seperti Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai. Hak Milik bersifat terpenuh maksudnya Hak Milik menunujuk luas
Hak Milik bersifat turun temurun, terkuat dan terpenuh bukan berarti bahwa Hak
Milik merupakan hak yang mutlak, tidak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat.
Hal ini Ini dimaksudkan untuk membedakan Hak Milik dengan hak-hak atas tanah
lainnya yang dimiliki oleh individu. Dengan kata lain, Hak Milik merupakan hak
yang paling kuat dan paling penuh diantara hak-hak atas tanah lainnya.
1
Soedewi Sri , Hukum Perdata : Hukum Benda, ( Yogyakrta: liberty). 1981, hal., 33.
2
berdasarkan ketentuan Pasal 6 UUPA, semua hak atas tanah mempunyai fungsi
sosial, sehingga Hak Milik juga mempunya fungsi social, artinya bahwa Hak Milik
yang dipunyai subjek hak (pemegang hak) tidak boleh dipergunakan semata-mata
untuk kepentingan pribadi. Fungsi sosial dari Hak Milik harus ada keseimbangan
Berdasarkan ketentuan Pasal 21 UUPA, maka yang dapat mempunyai Hak Milik
adalah:
Milik karena Pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan,
demikian pula warga negara Indonesia yang mempunyai Hak Milik setelah
hak itu dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau
hilangnya kewarganegaraan tersebut. Jika sesudah jangka waktu itu lampau Hak
Milik tidak dilepaskan, maka hak itu hapus karena hukum dan tanahnya jatuh
kepada Negara, dengan ketentuan bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya
tetap berlangsung.2
2
Subekti, POKOK POKOK – HUKUM PERDATA, ( Jakarta: Intermas ). 1983, hal., 73.
3
d. Selama seseorang di samping kewarganegaraan Indonesia juga memperoleh
kewarganegaran asing maka ia tidak dapat mempunyai tanah dengan hak miik dan
Berdasarkan ketentuan tersebut maka hanya warga negara Indonesia tunggal yang
dapat mempunyai Hak Milik, orang asing tidak diperbolehkan untuk mempunyai
Hak Milik. Orang asing dapat mempunyai tanah dengan Hak Pakai yang luasnya
terbatas.
bahwa:
a. Terjadinya Hak Milik menurut hukum adat diatur dengan Peraturan Pemerintah
ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum adat,
sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan kepentingan Nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa
hukum agraria sehingga dengan disebutnya hak ulayat dalam UUPA, yang pada
hakekatnya berarti pula pengakuan hak itu, maka pada dasarnya hak ulayat itu akan
4
pada masyarakat hukum yang bersangkutan. Kepentingan sesuatu masyarakat
hukum harus tunduk pada kepentingan nasional dan Negara sehingga pelaksanaan
b. Selain menurut cara sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini Hak
Milik
Peraturan Perundang-undangan.3
Milik diatur dalam Pasal 8 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan yang menyatakan bahwa
1) Bank Pemerintah
Permohonan Hak Milik atas tanah Negara pada Pasal 9 ayat (2) diajukan
3
Mariam Darus Badrulzaman, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, (Bandung: Alumni )
1983. Hal., 58.
5
a. Apabila perorangan: nama, umur, kewarganegaraan, tempat tinggal dan
menjadi tanggungannya;
yang berlaku.
2. Keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data yuridis dan data fisik:
a. Dasar penguasaan atau alas haknya dapat berupa sertpikat, girik, surat kapling,
surat-surat bukti pelepasan hak dan pelunasan tanah dan rumah dan atau tanah
yang yang telah dibeli dari Pemerintah, putusan pengadilan, akta PPAT, akta
b. Letak, batas-batas dan luasnya (jika ada Surat Ukur atau Gambar Situasi
3. Lain-lain:
a. Keterangan mengenai jumlah bidang, luas dan status tanah-tanah yang dimiliki
6
2) Ketentuan Undang-Undang,
“Hak eigendom atas tanah yang ada pada mulai berlakunya Undang-Undang ini
sejak saat tersebut menjadi Hak Milik, kecuali jika yang mempunyainya tidak
menjadi Hak Milik dengan syarat berdasarkan ketentuan Pasal 21 UUPA yaitu
hanya warga Negara Indonesia tunggal yang dapat mempunyai Hak Milik.
Beralihnya Hak Milik diatur dalam Pasal 20 ayat (2) UUPA yang
menyatakan bahwa:
Hak Milik dapat beralih maksudnya bahwa Hak Milik dapat berpindah
haknya dari subjek hak kepada subjek hak lain karena adanya peristiwa hukum,
misalnya karena pewarisan, sedangkan hak Milik dapat dialihkan maksudnya Hak
Milik dapat berpindah kepada subjek hak lain karena adanya perbuatan hukum,
“Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli,
pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat
7
didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang
Peralihan hak atas tanah yang terjadi karena perbuatan hukum hanya dapat
Mengenai pendaftaran Hak Milik diatur dalam Pasal 23 ayat (1) UUPA
menetukan bahwa:
“Hak Milik, demikian setiap peralihan, hapusnya dan pembebanan dengan hak-hak
lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 19”
Maksud Pasal 23 ayat (1) UUPA ini adalah untuk setiap terjadi peralihan, hapus dan
dalam Pasal 19 UUPA serta ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
“Hak Milik dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak Tanggungan”
Berdasarkan Pasal 25 UUPA, Hak Milik dapat dibebani Hak Tanggungan, maka
tanah yang dibebani Hak Tanggungan tetap dipegang oleh pemiliknya apabila
pemilik tanah tidak dapat melunasi hutangnya dalam jangka waktu yang telah
diperjanjikan kepada Kreditur, tanah yang dijadikan jaminan utang tersebut bukan
berarti otomatis menjadi milik Kreditur melainkan akan dilelang yang hasil dari
8
pelelangan tersebut digunakan untuk melunasi utang tersebut. Selain dapat dibebani
Hak Tanggunan, Hak Milik juga dapat dibebani hak-hak atas tanah lainnya. Hak-
hak atas tanah yang dapat dibebani di atas Hak Milik adalah Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai, yang pembebanannya dituangkan dalam Akta PPAT yakni Akta
Pembebanan Hak Milik dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang
sebelumnya terdapat perjanjian antara subjek hak pemegang Hak Milik dengan
calon subjek hak pemegang hak atas tanah yang aka nada sdi atas tanah Hak Miliki
tersebut.
Hak Milik atas tanah dapat hapus dari subjek hak pemeganh hak atas tanah
1) Pencabutan hak
oleh Negara secara paksa, yang mengakibatkan hak atas tanah itu menjadi hapus
UUPA. Pencabutan hak atas tanah ini dengan memberikan ganti kerugian yang
layak dan berdasarkan tata cara yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.
atas tanah yang dimilikinya kepada Negara dengan tanpa adanya ganti kerugian
yang diterimanya. Hak atas tanah yang dilepaskan tersebut makan akan menjadi
tanah Negara.
9
3) Ditelantarkan
sesuai keadaan atau sifat dan tujuan daripada haknya. Hal ini berdasarkan pada
Maksudnya bahwa Hak Milik ini dimiliki oleh subjek hak bukan haknya
untuk memiliki Hak Milik, yakni WNA dan badan hukum. Hal tersebut diatur
b. Tanahnya musnah
Hal ini dapat terjadi karena obyeknya (tanah) tidak ada lagi karena
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak milik adalah hak yang turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
Hak Milik dapat beralih maksudnya bahwa Hak Milik dapat berpindah
haknya dari subjek hak kepada subjek hak lain karena adanya peristiwa hukum,
misalnya karena pewarisan, sedangkan hak Milik dapat dialihkan maksudnya Hak
Milik dapat berpindah kepada subjek hak lain karena adanya perbuatan hukum
B. Saran
Melalui makalah yang singkat ini penulis menyarankan kepada segenap pembaca
11