Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT

KOTA BANDUNG

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI


TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RSGM KOTA BANDUNG

2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
Agar dapat memberikan pelayanan dengan fokus kepada
pasien, maka sarana pelayanan kesehatan harus dapat
menggunakan data untuk dapat digunakan sebagai prediksi pada
pelayanan RS masa depan yang lebih baik Pekerjaan dibidang medis
sangat berisiko terhadap paparan silang penyakit infeksi dari pasien
ke pasien, dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya,
maupun dari lingkungan rumah sakit kepada pasien.

Penularan infeksi dapat melalui beberapa cara diantaranya


melalui udara, darah dan cairan tubuh (PERDALIN 2008). Petugas
rumah sakit, baik medis (dokter dan perawat), paramedis maupun
non medis merupakan aset utama dalam sebuah rumah sakit untuk
dapat melakukan pecegahan dan pangendalian penyebaran infeksi.

Mempertimbangkan hal – hal tersebut di atas, maka dalam


suatu rumah sakit diperlukan adanya identifikasi resiko infeksi yang
bertujuan mengetahui segala sumber infeksi di setiap ksm dan
instalasi rumah sakit.

RSKGM Kota Bandung dalam hal ini tim Pencegahan dan


pengendalian infeksi RSKGM, membuat suatu identifikasi resiko
infeksi yang diharapkan dapat mengetahui resiko infeksi di RSKGM
Kota Bandung sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan di
masing-masing instalasi agar angka penularan infeksi dapat
dikendalikan dan juga dapat digunakan sebagai acuan untuk
melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSKGM Kota Bandung.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi resiko penularan infeksi antar pasien di
RSKGM Kota Bandung
2. Mengidentifikasi resiko tertularnya infeksi dari pasien
kepada petugas medis di RSKGM Kota Bandung
3. Mengetahui cara pengendalian resiko infeksi di RSKGM
Kota Bandung
4. Sebagai dasar pengajuan fasilitas sarana dan prasarana
kepada Direktur RSKGM Kota Bandung

2
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI RESIKO

A. Hasil Identifikasi Resiko


Identifikasi resiko infeksi di RSKGM Kota Bandung dilakukan
dengan cara pengisian formulir resiko infeksi yang telah dibagikan
kepada seluruh IPCLN RSKGM Kota Bandung. Masing-masing

3
ruangan mengisi resiko infeksi dan menyerahkan kepada Tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSKGM Kota Bandung
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
b. Resiko tertusuk benda tajam saat dekontaminasi alat
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine).
d. Resiko terpapar cairan desinfektan
e. Resiko menularkan penyakit dari pasien satu ke yang
lain (HAI’s)

2. Instalasi Rawat Jalan


a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
b. Resiko tertusuk benda tajam saat tindakan dan saat
dekontaminasi alat
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine).
d. Resiko terpapar cairan desinfektan
e. Resiko menularkan penyakit dari pasien satu ke yang
lain (HAI’s)

3. Instalasi Bedah Mulut


a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
b. Resiko tertusuk benda tajam saat tindakan dan saat
dekontaminasi alat
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine).
d. Resiko terpapar menularkan penyakit dari pasien satu
ke yang lain (HAI’s)

4. CSSD
a. Suhu Penyimpanan alat steril yang belum memadai
b. Suhu ruangan dekontaminasi belum memadai
c. Resiko terpapar cairan B3
d. Resiko tertusuk benda tajam saat dekontaminasi alat

5. Farmasi
a. Ruang racik tidak steril
b. Resiko terinfeksi virus dari pasien melalui udara saat
terjadi komunikasi di ruang farmasi

6. Radiologi
a. Terinfeksi larutan prosesing
b. Terinfeksi penyakit saat melakukan rontgen pada pasien

7. Sopir Ambulans
a. Terinfeksi penyakit saat pemindahan pasien

4
b. Terinfeksi penyakit saat membersihkan mobil setelah
membawa pasien

8. Laboratorium Dental
a. Penularan infeksi dari model kerja yang baru dilepas dari
cetakan negatif gigi pasien.
b. Penularan infeksi dari protesa pasien yang akan
dilakukan reparasi atau rebasing.

9. Cleaning Service
a. Terinfeksi saat membuang limbah infeksius
b. Terpapar cairan tubuh pasien saat membersihkan ruang
klinik
c. Resiko menularkan infeksi dari pasien melalui alat
kebersihan
d. Terkena penyakit saat membersihkan toilet pasien

10. IPAL
a. Terpapar cairan limbah pada saat swapantau kualitas air
limbah,pengambilan sampel limbah dan pengurasan outlet
b. Tersengat listrik

B. Pengendalian Resiko
1. Instalasi Gawat Darurat
a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pembuangan limbah benda tajam dalam safety box
b. Resiko tertusuk benda tajam saat mencuci alat
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pisahkan instrumen tajam dari instrumen lainnya
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine)
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai SPO yang
berlaku
3) Melaksanakan lima momen kebersihan tangan
4) Pembuangan limbah infeksius sesuai SPO yang
berlaku
d. Resiko terpapar cairan desinfektan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
e. Resiko menularkan penyakit dari pasien satu ke yang
lain (HAI’s)
1) Melakukan desinfeksi dental unit setiap pergantian
pasien

5
2) Memastikan penggunaan alat medis steril sesuai
SPO yang berlaku
3) Memastikan penggunaan alat penunjang medis
yang baru / bersih pada setiap pasien sesuai SPO yang
berlaku
4) Melakukan kebersihan tangan sesuai lima momen

2. Instalasi rawat jalan


a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pembuangan limbah benda tajam dalam safety box
b. Resiko tertusuk benda tajam saat tindakan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pembuangan limbah benda tajam dalam safety box
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine)
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai SPO yang
berlaku
3) Melaksanakan lima momen kebersihan tangan
4) Pembuangan limbah infeksius sesuai SPO yang
berlaku
d. Resiko terpapar cairan desinfektan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
e. Resiko menularkan penyakit dari pasien satu ke yang
lain (HAI’s)
1) Melakukan desinfeksi dental unit setiap pergantian
pasien
2) Memastikan penggunaan alat medis steril sesuai
SPO yang berlaku
3) Memastikan penggunaan alat penunjang medis
yang baru / bersih pada setiap pasien sesuai SPO yang
berlaku
4) Melakukan kebersihan tangan sesuai lima momen

3. Instalasi Bedah Mulut


a. Resiko tertusuk jarum saat tindakan
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
3) Pembuangan limbah benda tajam dalam safety box
b. Resiko tertusuk benda tajam saat tindakan dan saat
mencuci alat
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pisahkan instrumen tajam dari instrumen lainnya

6
3) Pembuangan limbah benda tajam dalam safety box
c. Resiko terpapar cairan dari tubuh pasien (muntahan,
darah, urine).
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai SPO yang
berlaku
3) Melaksanakan lima momen kebersihan tangan
4) Pembuangan limbah infeksius sesuai SPO yang
berlaku
d. Resiko terpapar menularkan penyakit dari pasien satu
ke yang lain (HAI’s)
1) Melakukan desinfeksi dental unit setiap pergantian
pasien
2) Memastikan penggunaan alat medis steril sesuai
SPO yang berlaku
3) Memastikan penggunaan alat penunjang medis
yang baru / bersih pada setiap pasien sesuai SPO yang
berlaku
4) Melakukan kebersihan tangan sesuai lima momen

4. CSSD
a. Penyimpanan alat steril yang belum memadai
1) Pengajuan kepada pimpinan untuk pengadaan
prasarana sterilisasi RS
2) Pelatihan SDM (Petugas CSSD, perawat ruangan)
b. Suhu Penyimpanan alat steril yang belum
memadai
1) Pengajuan kepada pimpinan untuk pengadaan
prasarana sterilisasi RS
2) Pelatihan SDM (Petugas CSSD, perawat ruangan)
c. Suhu ruangan dekontaminasi belum memadai
1) Pengajuan kepada pimpinan untuk pengadaan
prasarana sterilisasi RS
2) Pelatihan SDM (Petugas CSSD, perawat ruangan)

d. Resiko terpapar cairan B3


1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Mematuhi cara pemakaian yang tertera di MSDS
3) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
e. Resiko tertusuk benda tajam saat dekontaminasi
alat
1) Menggunakan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pisahkan instrumen tajam dari instrumen lainnya

5. Farmasi

7
a. Ruang racik tidak steril
1) Pembersihan ruang racik sesuai SPO
b. Resiko terinfeksi virus dari pasien melalui udara saat
terjadi komunikasi di ruang farmasi
1) Menggunakan APD
2) Menjaga kebersihan ruangan
3) Melaksanakan pemeliharaan alat pendingin ruangan
4) Melaksanakan pemeriksaan kualitas udara

6. Radiologi
a. Terinfeksi larutan prosesing
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
b. Terinfeksi penyakit saat melakukan rontgen pada pasien
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen

7. Sopir Ambulans
a. Terinfeksi penyakit saat pemindahan pasien
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
b. Terinfeksi penyakit saat membersihkan mobil setelah
membawa pasien
1) Penggunaa APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
3) Melakukan cek kesehatan rutin (pemeriksaan
kesehatan karyawan)
4) Pengajuan kepada pimpinan RS untuk
melaksanakan sterilisasi ruang ambulans setiap bulan

8. Laboratorium Dental
a.Penularan infeksi dari model kerja yang baru dilepas dari
cetakan negatif gigi pasien.
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan Kebersihan tangan sesuai lima
momen
3) Dekontaminasi cetakan negatif
b.Penularan infeksi dari protesa pasien yang akan
dilakukan reparasi atau rebasing.
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen

9. Cleaning Service

8
a.Terinfeksi virus saat membuang limbah infeksius
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pembuangan limbah infeksius sesuai SPO yang
berlaku
3) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
b.Terpapar cairan tubuh pasien saat membersihkan ruang
klinik
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
c. Resiko menularkan infeksi dari pasien melalui alat
kebersihan
1). Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Pembersihan ruangan sesuai SPO yang berlaku
3) Pemeliharaan alat kebersihan sesuai SPO yang berlaku
4) Pembuangan limbah infeksius sesuai SPO yang
berlaku
5) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
d.Terkena penyakit saat membersihkan toilet pasien
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan ruang toilet sesuai SOP
yang berlaku
3) Memonitor kelancaran pengadaan larutan
desinfektan untuk kebersihan ruangan
4) Pembuangan limbah sesuai SPO yang berlaku
5) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen

10. IPAL
a. Terpapar cairan limbah pada saat swapantau
kualitas air limbah, pengambilan sampel limbah dan
pengurasan outlet
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku
2) Melaksanakan kebersihan tangan sesuai lima
momen
b. Tersengat listrik
1) Penggunaan APD sesuai SPO yang berlaku

C. Rekomendasi Untuk RSKGM Kota Bandung


a. Pembuatan Standar Operasional Prosedur dan sosialisasi
kepada seluruh karyawan RSKGM Kota Bandung baik
medis, paramedis maupun non medis agar bekerja sesuai
dengan SPO yang telah ditetapkan

9
b. Pelaksanaan sterilisasi secara terpusat agar dapat segera
terrealisasi
c. Pengadaan alat dan peralatan yang mendukung kegiatan
sterilisasi agar dapat terlaksana dengan lancar
d. Pengadaan alat dan peralatan yang mendukung kegiatan
pembersihan lingkungan, penanganan limbah agar dapat
terlaksana dengan lancar
e. Pengadaan alat pelindung diri yang memadai agar dapat
segera terlaksana
f. Vaksinasi untuk karyawan yang berpotensi terkena
infeksi
g. Pemeliharaan alat penunjang medis, alat pendingin
ruangan agar dapat dilaksanakan secara terjadwal
h. Pelatihan bagi petugas (SDM) baik medis, paramedis
maupun non medis yang disesuaikan bidang keahliannya
agar dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan
i. Kepedulian dari seluruh karyawan / petugas RS
terhadap hal – hal yang menunjang kelancaran
terselenggaranya pelayanan RS yang berfokus pada
keselamatan pasien
j. Dukungan penuh dari pimpinan RS

BAB III
PENUTUP

Diperlukan komitmen bersama dari seluruh karyawan RS mulai


dari pimpinan hingga ke karyawan untuk bersama-sama
meningkatkan kepedulian terhadap hal – hal yang telah diatur dan
ditetapkan RS.
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi menjadi perantara dari
masing-masing instalasi RSKGM Kota Bandung melalui monitoring
dan evaluasi untuk kemudian dilaporkan kepada Direktur agar dapat
meningkatkan fasilitas sarana prasarana serta kualitas SDM yang
ada sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan
RSKGM Kota Bandung. Bandung, November 2017

Ketua Komite PPI

drg Ika Kartini,Sp.KG


NIP. 19710826 200012 2 003
10
11

Anda mungkin juga menyukai